Anda di halaman 1dari 6

BAB I HUKUM DALAM

MASYARAKAT
Oleh: Siti Zuliyah, M.Si.
A. Karakteristik Hukum

• Dalam kehidupan negara modern atau dalam negara bangsa, yang disebut hukum yaitu
sebagai seluruh adat atau norma sosial yang telah diformalkan oleh lembaga kekuasaan
negara.
• Dalam negara bangsa dibutuhkan suatu perangkat hukum baru yaitu hukum nasional. Hukum
nasional yaitu sebagai hukum yang lahir dari paradigma baru, bahwa suara rakyat baik secara
langsung atau melalui wakil-wakilnya akan dilembagakan melalui lembaga legislatif atau
referendum akan dipositifkan sebagai hukum yang akan menjamin kepastian secara adil dan
benar
• Hukum nasional yang dikodifikasikan itu bukan berarti membuat aturan-aturan yang sama
sekali baru, namun diambil dari adat perilaku warga masyarakat yang sudah ada.
Adapun karakteristik hukum nasional menurut Harold Berman yaitu sebagai berikut:
1. Hukum itu agar diakui sebagai hukum formal haruslah ditegaskan dalam rumusan yang tertulis,
sehingga memiliki wujudnya yang positif sebagai hukum undang-undang.
2. Hukum undang-undang haruslah diterima sebagai pengganti berlakunya semua norma sosial yang ada
dalam masyarakat.
3. Kenyataan bahwa hukum nasional adalah hukum hasil kerja manusia, yang mana akan mengalami
perubahan dari masa ke masa atau perkembangannya menyesuaikan diri dengan perubahan konteks
sosialnya.
4. Hukum nasional harus dikelola secara eksklusif oleh para ahli hukum dibawah kontrol suatu kode etik.
Keahlian dan etika inilah yang menjadikan para ahli hukum itu terpercaya untuk menjaga kewibawaan
hukum dan profesional.
5. Profesionalisme hukum dan pendidikan hukum adalah dua entitas yang saling melengkapi yang
memberikan karakteristik tersendiri kepada hukum nasional modern.
B. Hukum dalam masyarakat

• Hukum nasional dikodifikasikan dengan cara mempositifkan norma-norma yang sudah berlaku
sebagai moral dan tradisi masyarakat kedalam bentuknya yang formal dan baru sebagai teks-
teks undang-undang untuk kemudian dikitabkan. Dari proses kerja yang demikian, maka
munculah istilah hukum yang telah dipositifkan (hukum positif) atau pula istilah "Ius
constitutum" yaitu norma hukum yang telah dibentuk.
• Karena hukum nasional merupakan formalisasi dari apa yg sudah berlaku secara nyata dalam
masyarakat, maka lahirlah doktrin dalam ilmu hukum bahwa kodifikasi itu pada hakekatnya
adalah sebuah gambaran normatif suatu masyarakat yang benar-benar bulat, lengkap dan tuntas.
• Dalam kajian sosiologi, bahwa apa yang telah dihukumkan dalam undang-undang tidaklah
berbeda dengan apa yang berlaku dalam masyarakat. Dari sudut pandang sosiologi, bahwa
hukum undang-undang sebagai teks tidaklah selamanya sama dan sebangun dengan realitas
dalam konteks sosial
C. Kajian Hukum dalam masyarakat

• Kajian Hukum dalam masyarakat memfokuskan pada masalah otoritas dan kontrol yang memungkinkan
kehidupan kolektif manusia itu selalu berada dalam keadaan yang relatif tertib dan berketeraturan. Kekuatan
kontrol dan otoritas pemerintah sebagai pengemban kekuasaan negara yang mendasari kontrol itulah yang
terbentuk dalam suatu sistem aturan disebut hukum atau hukum perundang-undangan nasional.
• Eksistensi Hukum undang-undang yang positif itu sebenarnya hanyalah suatu pernyataan yang hanya akan
bisa diterima dalam maknanya yang relatif. Sepanjang sejarah, hukum akan berubah sejalan dengan
perubahan jaman. Dari kajian hukum positif ini lahirlah kajian hukum dalam masyarakat yang berfokus
pada kajian teks dan konteks.
• Kenyataan sosiologis bahwa adanya transformatif yang pesat itu tak bisa secara cepat diimbangi oleh
pembaharuan dalam seluruh tatanan perundang-undangan yang ada, norma yang ada tidak lagi dapat
memberikan jawaban kepada berbagai permasalahan baru yang bermunculan, sedangkan norma-norma baru
belum juga dapat menjawabnya. Merespon kenyataan tersebut, munculah hasil pemikiran sosiologi dan
cabangnya yang risau dengan permasalahan yang tak segera terjawab oleh hukum dan ilmu hukum.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai