Anda di halaman 1dari 30

TEORI PRODUKSI PADA PERTANIAN

Hubungan antara Input dan Output dalam Proses Produksi

• Dalam suatu proses produksi digunakan berbagai jenis


input yang dapat dibedakan atas input variabel dan input
tetap
• Input variabel adalah input yang tingkat penggunaannya
berpengaruh secara langsung terhadap produksi
• Input tetap adalah input yang penggunaannya tidak
langsung berpengaruh terhadap produksi dalam jangka
pendek
Jangka Waktu Produksi
Dibedakan menjadi 2:
 Jangka Pendek (short run). yaitu periode
waktu dimana kuantitas satu faktor (input)
produksi atau lebih tidak dapat berubah
 Jangka Panjang (long run) merupakan
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
membuat seluruh input produksi menjadi
variabel
• Konsep dari fungsi produksi didefinisikan sebagai skedul
atau persamaan matematika yang menunjukkan kuantitas
maksimum output yang dapat dihasilkan dari serangkaian
input:
Y = f(x1, x2, x3, …, xn)
• Dimana: Y = hasil produksi fisik
x1, …, xn = faktor produksi
• Dalam produksi pertanian bentuk fungsi produksi datas
diterjamahkan dalam bentuk:
Q = f(K, L, T, M)
Dimana: Q = Tingkat hasil (produksi)
K = modal
L = tenaga kerja
T = tanah
M = Manajemen
Pembagian faktor-faktor produksi
• Tanah, Tenaga kerja, Modal dan Manajemen adl faktor
produksi umum dan konvensional.
• Sumbangan tanah (T) pada produksi berupa unsur tanah
asli dan sifat-sifat tanah (kesuburan tanah)
• Tanah merupakan faktor Modal karena terdapat beberapa
unsur modal kedalam tanah untuk mempertahankan
tingkat kesuburan tanah seperti pupuk dan air
• Modal merupakan sumber ekonomi dalam keg. produksi
• Tenaga kerja merupakan tenaga fisik atau keahlian yang
digunakan dalam proses produksi
• Manajemen mengkoordinir ketiga faktor produksi lainnya
Produksi dengan Satu Variabel Input
Q = f(K, L, T, M)
• Persamaan diatas menunjukkan bahwa kuantitas output
secara fisik ditentukan oleh kuantitas inputnya secara fisik
• Secara sederhana, jika dalam kegiatan usaha tani hanya
digunakan satu input variabel, yaitu Tenaga kerja (L)
sedangkan Modal (K) dianggap konstan sbb:
Q = f(L, K*)
dimana : K* : Konstan, direpresentasikan dg luas lahan 1
ha pada semua tingkatan penggunaan faktor produksi
Tenaga Kerja (L)
1. Total Produk Fisik (Total Physical Product/TPP)
• Asumsi bahwa hanya ada satu faktor produksi variabel
(L), dan Modal adalah Konstan
• Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan semakin
besar total produksi fisiknya (Total Physical Product)

Jumlah TK (HOK) Luas Lahan (Ha) TPP (Kg)


10 1 1000
20 1 2100
30 1 3300
40 1 4050
50 1 4750
60 1 5000
70 1 4900
Kurva Total Produk dalam Jangka Pendek
Jagung
6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Tenaga kerja
2. Produk Fisik Rata-rata (Average Physical Product/APP)

 Kontribusi yang diberikan pekerja terhadap


proses produksi dapat digambarkan melalui
ukuran rata-rata dan marginal
 Produk Rata-rata adalah total produk fisik dibagi
dengan kuantitas input variabel yang digunakan
untuk membuat produk tersebut
 Produksi rata-rata Tenaga Kerja (Average Physical
Product) APPL :
APPL = TPP/L
 Produksi rata-rata Modal (Average Physical Product)
APPK :
APPK = TPP/K
Produk Fisik Rata-rata dan Produk Fisik Marginal
Jumlah TK APPL (Kg) MPPL
ΔL Jagung (Kg) ΔTPP
(HOK)

0 0 0 - -

10 10 1000 1000 100.0 100

20 10 2100 1100 105.0 110

30 10 3300 1200 110.0 120

40 10 4050 750 101.3 75

50 10 4750 700 95.0 70

60 10 5000 250 83.3 25

70 10 4900 -100 70.0 -10


Kurva Produk Fisik Rata-rata dan Produk Fisik Marginal
Jagung

140

120

100

80

60

40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

-20

APP (Kg) MPP Tenaga kerja


3. Produksi Fisik Marjinal (Marginal Physical Product)

 Produksi Fisik Marjinal (Marginal Physical


Product) adalah perubahan total produksi (nilai
absolut) akibat penambahan atau pengurangan
input variabel (input yang dipakai sebanyak satu
unit
MPL = ∆q/∆L atau MPK = ∆q/∆K
Contoh pada data hipotesa sebelumnya
Hubungan TPP, MPP, APP
• Untuk memahami MPP adalah d3engan
mengetahui peranannya dalam menunjukkan
perubahan APP yang disebabkan oleh perubahan
jumlah unit faktor produksi variabek yang
digunakan dalam proses produksi
• Secara matematis:
MPPL = APPL + (Δ APPL) L
• Δ APPL akan bernilai negatif jika perubahan
jumlah tenaga kerja sabanyak satu unit
menurunkan produktivitas rata-rata semua
pekerja
Contoh (data sebelumnya)
• Pada penggunaan TK sebanyak 70 orang, kinerja
(produktivitas) masing-masing pekerja akan turun dan
sebaliknya
• Bukti:
APPL Pada penggunaan 70 TK = 70
Δ APPL saat penggunaan 60 TK = 70 – 83.3 = 13.3
Jika hasil diatas dikalikan dg 60: 13.3 x 60 = -80
Jadi MPPL = APPL + (Δ APPL) L = 70 + (-80) = -10, nilai ini sama
dengan MPP tenaga kerja jika menggunakan tenaga kerja 70 orang
pada tabel sebelumnya
Hukum Penambahan yang Berkurang
TP
C
TPL
B
Daerah I Daerah II Daerah III TP

0 L1 L2 L3 L

APL MPL I = Daerah Produksi I  Irrasional


MP2 II = Daerah Produksi II  Rasional

MP1 = AP1 III = Daerah Produksi III  Irrasional

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL
Hukum Penambahan yang Berkurang
• Jika semua input, kecuali satu konstan maka
penambahan jumlah unit input secara bertahap sampai
batas tertentu akan menurunkan tingkat (persentase)
kanaikan/pertambahan produk
• Berlaku apabila:
1. Hanya ada satu input variabel (bisa diubah-ubah, atau
ditambah/dikurangi), sedangkan seluruh input lainnya
tetap/kosntan
2. Proses produksi tetap atau tidak ada perubahan teknologi
3. Koefisien-koefisien produksi bersifat variabel, artinya tidak
melibatkan fungsi proporsi baku (misal satu unit tenaga kerja
harus diikuti dengan dua unit modal
Tingkatan dari Produksi
TP
C
TPL
B
Daerah I Daerah II Daerah III TP

0 L1 L2 L3 L

APL MPL I = Daerah Produksi I  Irrasional


MP2 II = Daerah Produksi II  Rasional

MP1 = AP1 III = Daerah Produksi III  Irrasional

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL
Keterangan
• Daerah I (stage I): dimulai dari titik nol sampai dimana
APP mencapai maksimum
• Daerah II (stage II): dimulai dari titik dimana APP
maksimum sampai titik dimana MPP = 0
• Daerah III (stage III): wilayah MPP yang bernilai negatif
ELASTISITAS PRODUKSI
• Elastisitas Produksi adalah konsep untuk mengukur tingkat
perubahan dari penggunaan input
• Formulasi:
 
εp =

Dimana, εp = elastisitas produksi


Jika diturunkan menjadi:
 
εp =
=
Tahap-tahap Proses Produksi
TP

TPL

TP
Tahap I Tahap II Tahap III

0 L1 L2 L3 L
I = Daerah Produksi I 
Irrasional
APL MPL
II = Daerah Produksi II 
MP2
Rasional
MP1 = AP1 III = Daerah Produksi III 
Irrasional

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL Ep < 0
Ep >1 1>Ep >0
Maksimisasi Keuntungan
•  Salah satu asumsi dasar teori ekonomi produksi adalah setiap
produsen berusaha memaksimumkan keuntungan
• Alokasi penggunaan input variabel yang optimal
(memaksimumkan keuntungan) tercapai apabila:
MCx = MR
MCx = dan MR =
TR = Q.p
dimana,
MCx = biaya marginal input X (marginal cost dari X) MR =
penerimaan marginal (marginal revenue)
TR = total penerimaan
Cx = biaya input X
Q = Total produksi
 MCx adalah perubahan biaya input X
akibat perubahan produksi

 MR adalah perubahan total penerimaan


dari setiap perubahan jumlah produksi
yang dihasilkan
•Pada
  kondisi pasar output dan input X yang bersaing
sempurna, maka setiap pelaku ekonomi berperan sebagai
penerima harga, berarti dalam proses produksi:

MR = Py
• sedangkan
MCx = = =

Dimana:
• Px = harga input X
• MPx = produk marginal fisik input X
Kondisi optimal atau efisien jika:
 

Py =

• Dimana :
Py = Harga Output
NPMx = Nilai Produk Marginal Input X

• Berarti, penggunaan input X telah optimal apabila setiap


penambahan biaya untuk input X akan memberikan
tambahan penerimaan yang sebanding
Hubungan antara MCx dan MR pada Kondisi pasar
Persaingan Sempurna
Keterangan
• Penggunaan input optimal di titik B dimana MCx =MR
• Pada titik A dan C, pengunaan input X atau tingkat output
yang dihasilkan produsen belum optimal
• Untuk titik A, penggunaan input X belum optimal karena
MR > MCx. Artinya, kalau produsen berproduksi pada titik
tersebut maka ia kehilangan peluang untuk meraih
tambahan keuntungan yang sebenarnya masih bisa
diperoleh kalau penggunaan input ditambah atau produksi
ditingkatkan
• Untuk titik C, penggunaan input X sudah tidak efisien
karena MCx > MR yang berarti setiap penambahan input
X justru akan menurunkan keuntungan produsen
EKONOMI SKALA USAHA
• Merupakan analisis produksi untuk melihat
kemungkinan perluasan usaha dalam suatu
proses produksi
• Perluasan skala usaha pada hakekatnya
merupakan suatu upaya maksimisasi keuntungan
dalam jangka panjang
• Dalam suatu fungsi produksi, ekonomi skala
usaha menunjukkan peningkatan jumlah produksi
apabila semua input (variabel dan tetap)
digandakan dengan suatu bilangan positif k
lanjutan
• Untuk suatu bilangan homogen berderajat s akan berlaku (Henderson
dan Quant, 1980):
Q = (k xi, k zj) = ks Q (xi, zj)
• Dimana:
Q : jumlah produksi
xi : input variabel
zj : inpit tetap
k dan s : bilangan positif
• Persamaan menunjukkan bahwa apabila seluruh input digandakan
sebesar k maka output akan meningkat sebesar ks
• Jika besaran s > 1 berarti laju kenaikan produksi lebih besar dari laju
pertambahan input (increasing return to scala)
• Jika s = 1 maka sistem produksi berada pada kondisi penerimaan skala
usaha tetap (constan return to scala)
• Jika s < 1 maka penerimaan skala usaha berkurang (decreasing return to
scala) yang berarti perluasan usaha tidak lagi menguntungkan bagi
produsen
Latihan
Dari tabel produksi di bawah ini, hitunglah
1. produk fisik marginal (MPP dan produk fisik rata-ratanya
2. gambarkan kurvanya

Tenaga Kerja Luas Lahan (ha) Produk Total (TP)


1 1 50
2 1 75
3 1 95
4 1 107
5 1 115
6 1 120
7 1 122
8 1 122
Sekian
dan
sampai jumpa pada pertemuan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai