Anda di halaman 1dari 31

MATA KULIAH FARMAKOGNOSI

• Bobot SKS = 2 sks


• 2sks = 100 menit tatap muka
100 menit belajar terstruktur
100 menit belajar mandiri
• Jumlah pertemuan = 14 kali tatap muka
• Dosen Pengampu :
- Zainab, M.Si.Apt
- Laela Hayu Nurani, M.Si., Apt.
- Hardi Astuti Witasari, M.Sc., Apt.
- PBL (3x)
Referensi
• Anonim, ........, Materia Medika Indonesia jilid I-VII, DepKes RI, Jakarta.
• Anonim, 1980, Pembuatan Simplisia, Jakarta, Dep.Kes.R.I.
• Anonim, 1992, Standar Nasional Indonesia, BPOM, Jakarta
• Tyler, Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology.
• Heinrich M, Barnes J., Gibbons S., and Williamson E.M., 2010,
Farmakognosi dan Fitoterapi, diterjemahkan oleh Syarief W.R., dkk,
penerbit buku kedokteran EGC
• Sutrisno B., 1996, Analisis Jamu ed. I, Fakultas Farmasi Universitas
Pancasila, Jakarta.
• Stahl, E., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, ITB
Bandung.
• Anonim, 1985, Analisis Obat Tradisional jilid I&II, POM Jakarta
E Learning
Penggunaan Fasilitas Google Classroom
• mahasiswa mendaftar ke biskom untuk
mendapatkan email @student.uad.ac.id
• Join to google classroom
Farmakognosi IA: mym51z4
Farmakognosi IB:
Farmakognosi IC:
farmakognosi

Hardi Astuti Witasari


Bagian Biologi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan
Ruang Lingkup Farmakognosi
SEJARAH SINGKAT
• Pada awal perkembangan ilmu kedokteran &
kefarmasian di dunia Barat, segala sesuatu yg
berkaitan dgn obat & penggunaannya disebut
sbg “Materia Medica” atau bahan obat
• Pedanius Dioscorides  de Materia Medica
Libri Cinque (abad I)  600 obat yg berasal
dari tumbuhan, hewan & mineral
• Pd awal abad ke-19 Materia Medika terbagi
menjadi farmakologi & farmakognosi
SEJARAH SINGKAT
• Farmakologi  mekanisme kerja obat
Farmakognosi  segala aspek tentang obat
dgn sedikit penekanan pd mekanisme kerja
obat
• Pd th 1811, J.A. Schmidt menggunakan istilah
Pharmacognosy dlm naskahnya : Lehrbuch der
Materia Medica yg diterbitkan di Vienna
• Pd th 1815, C.A. Seydler menggunakan istilah
tsb dlm disertasinya : Analectica
pharmacognostica di Halle, Jerman
SEJARAH SINGKAT
• Farmakologi  mekanisme kerja obat
Farmakognosi segala aspek tentang obat dgn
sedikit penekanan pd mekanisme kerja obat
• Seydler (1815), Pharmacognosy  pharmakon
= obat, dan gnosis = pengetahuan
• Ganzinger (1982), Pharmacognosy 
pharmakon = obat, dan gignosco = mendapat
pengetahuan
SEJARAH SINGKAT
• Akhir abad ke-19, para kimiawan mulai
mensintesis senyawa organik dgn struktur yg
semakin kompleks
• Pharmacology  efek & mekanisme kerja obat
Pharmacognosy  segala informasi yg berkaitan
dgn obat yg berasal dari bahan alam
(tumbuhan, hewan, mineral, mikroorganisme)
Medicinal Chemistry  ilmu sintesis obat
SEJARAH SINGKAT
Akhir abad ke-20:
• Pemanfaatan seluruh bagian tumbuhan secara
utuh (herbal) untuk obat oleh masyarakat awam
 ketidakpuasan thd efektivitas & harga obat
modern, apresiasi thd segala sesuatu yg berbau
“natural” atau “organic”
• Sebagian besar Industri Farmasi  pencarian
tumbuhan yang secara turun temurun digunakan
untuk pengobatan (ethnomedicine) u/ digunakan
sbg obat baru/prototip obat
SEJARAH SINGKAT
Akhir abad ke-20:
• Teknologi DNA rekombinan / rekayasa genetik /
farmakobioteknologi  transfer materi genetik
dari satu organisme ke organisme lain 
produksi obat secara massal
Contoh : produksi insulin manusia dari E. Coli ,
produksi tPA/alteplase (trombolitik) dari sel
rahim hamster Cina, dll.
produksi insulin
manusia dari E. Coli
The American Society of Pharmacognosy,
2001
Ruang lingkup Farmakognosi meliputi :
studi mengenai sifat fisika, kimia, biokimia
dan biologi obat, bahan obat atau bahan lain
yang berpotensi sebagai obat yang berasal
dari alam untuk mencari obat baru yang
berasal dari bahan alam
PERKEMBANGAN OBAT HERBAL MENJADI OBAT MODERN

OBAT HERBAL FITOFARMAKA


Tunggal atau Terstandarisir (aktivitas &
campuran kandungan senyawa aktif), Uji
preklinik dan klinik
Bioassay guided active
compounds isolation
Dose v/s
respons
SENYAWA KHEMOPREVENTIF/
AKTIF KHEMOPROTEKTIF

Sintesis /Semisintesis /
Sintesis analog/ Isolasi,
Uji preklinik & klinik dll

OBAT
Pendekatan Bioassay Guided Isolation
n-heksana : etil asetat
BAHAN (3 : 1 v/v)

 
Heksan : Eter (1 : 1, EtOA
c 100
v/v) %

EKSTRAK

FRAKSI
N. indicum

1 2 3 4 5 6
F1 F2 F3 F4 
F5 F6
1 2 3 4 5 67 F5
Isolasi
PE : Etil asetat (1 : 1 v/v)

Senyawa aktif
21 
O
23

Identifikasi
 
18 20 22
12
17
11
19 13

(UV, IR,MS,NMR)
16 O
1 9 14
2
10 8 15 O
OH
3 5 7
O 4 6
H
1'

5' O 2'
3'
HO

Struktur kimia
4'
H3CO

Struktur kimia 5α-


oleandrin (C32H48O9)
1 2 3 4 5 6
SELEKTIVITAS
Nilai IC50(ng/ml) 6 senyawa hasil isolasi daun Nerium indicum Mill. (konsentrasi tertinggi 12500 ng/ml)

Cell Lines Test Compounds


NiO1 NiO2A NiO2B NiO2C NiO2D NiO3 Dox Cpt
EVSA-T 9.2 >12500 74.1 36.6 17.5 195.6 9.2 246

MCF-7 5.1 8339 16.4 9.7 11.5 99.3 6.2 610.9

T47-D 887 >12500 11109 >12500 >12500 >12500 -- --

A498 12.0 11882 11.2 7.4 22.7 124.8 91.9 1048

H226 12.7 7989 286.2 137.1 25.6 259.2 133 1518

IGROV 8.2 >12500 42.6 19.2 9.8 71.2 22.9 161.2

M19 9.0 >12500 32.2 12.5 12.1 89.3 15.6 239.5

WiDR 8.0 >12500 35.0 14.9 13.9 120.7 14.2 537.7

HeLa 4.64 3470 14.17 >12500 4.83 29.769 8.9 --

Vero 325.38 >12500 >12500 >12500 >12500 >12500 -- --


Catatan : A498=Renal, EVSA-T=Breast, H226=Lung, IGROV=Ovarian, HeLa=Serviks,
MCF-7=Breast, Vero= Normal sel, M19=Melanoma, WiDR=Colon, T47-D= Breast,
Dox=Doksorubisin, Cpt=Cisplatinum
BEBERAPA CONTOH OBAT-OBAT
YANG BERASAL DARI BAHAN
HERBAL
Catharanthus roseus (Tapak doro)

OH

Antimitotics, they bind to tubulin


and prevent the formation of the
N

microtubules that responsible for N


H N
the formation of the mitotic H3CO
H

spindle O
OH
CH3
H3CO N O
H
R O
O OCH3

Vincristine, R=-OCH
Vinblastine, R=CH3
Papaver
sominiverum
RO
H3C O Semi-synthetic

O
O
O
N CH3 O
H N CH3
H HH
H
HO
Papaper somniverum H3C O
R = - H, Morphine
R = -CH3, Codeine Heroin (diacetylmorphine)
Secondary metabolite Analgetics
Lead Compound
HO
Synthetic
H3CO Synthetic O

N CH3 N
H
H CH3
Pethidine
Dextromethorphan Antitussive Anaesthetic
Perkembangan pengobatan bahan alam di
Indonesia

Berdasarkan
pembuktian
dalam penelitian
Berdasar (evidence)
pengalaman turun
temurun (empiris)
empiris
Kemiripan bahan obat dengan gejala penyakit
• Warna kuning (orange)
• Digunakan untuk obat sakit kuning

Takaran tidak pasti


• Se-sendok...
• 3 lembar...

Cara pembuatannya sederhana


• Di sedu
• Air perasan
Identifikasi tanaman berkhasiat
• Dogma signatura
• Observasi lingkungan
• Kemotaksonomi
• Etnofarmakologi
• Kajian pustaka
Dogma Signature
Khasiat tanaman berkhasiat obat dengan
menggunakan rasa, warna, bentuk dan tekstur
- Rasa pahit untuk menetralkan manis
- Rasa sepet untuk mampet
- Warna merah berhubungan dengan darah
- Warna kuning untuk penyakit kuning
- Bentuk daun spt batu ginjal, untuk obat ginjal
- Tekstur kasar untuk meluruhkan ginjal
Observasi Lingkungan
• Radius 50 cm di sekitar pohon kelapa tidak
ada rumput rumputan, krn akar kelapa
menghasilkan alelopati yang mematikan
gulma, sekarang dikembangkan jadi herbisida
• Ada bunga yang tidak dirusak oleh serangga,
bunga mengeluarkan senyawa penolak
serangga (repelan), menjadi obat penolak
nyamuk
Kemotaksonomi
Mengetahui khasiat tanaman berdasarkan
hubungan kekerabatan antar tanaman
Misal, Kunir (Curcuma domestica) dan
temulawak (Curcuma xanthorrhiza) memiliki
hubungan kekerabatan tingkat “marga” yaitu
Curcuma.
Pada kunir ada zat aktif kurkuminoid, maka
pada temulawak juga ada kurkuminoid
Etnofarmakologi
Mengetahui khasiat tanaman berdasarkan
informasi secara empiris dari pengobat
tradisional
Obat untuk diare daun jambu biji
Obat untuk demam  dadap serep
dst
Kajian Pustaka
Mengetahui khasiat tanaman dari penelusuran
hasil-hasil penelitian yang dipublikasikan
- Akar belimbing manis sebagai antidiabetes
- Jinten hitam sebagai imunomodulator
- dst
evidence
Produk obat herbal di Indonesia
Terima kasih

hardi.witasari@pharm.uad.ac.id
witasari.hardi@gmail.com
whardiastuti@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai