Anda di halaman 1dari 28

Eliminasi Urin

Oleh. Nita Syamsiah, M.Kep.

Disampaikan pada Perkuliahan MA KDM


Program Studi Keperawatan Diploma III STIKES Kharisma

1
PENDAHULUAN

• Memiliki fungsi yang penting dalam


mempertahankan kehidupan

• Mengeluarkan sisa produk dan material-


material yang berlebihan dalam tubuh

• Organ-organ sistem Eliminasi urin yang


terkait : ginjal, ureter, vesika urinaris dan
uretra

2
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN

3
FUNGSI GINJAL

4
PROSES PEMBENTUKAN URIN

Pembentukan Urin
Terjadi di ginjal
(nephron)

1. Filtrasi Glomerolus
2. Eksresi
3. Reabsorpsi

5
PROSES PEMBENTUKAN URIN

6
PROSES PENGALIRAN URIN

Pembentukan Urin GINJAL

URETER Reservoar :
- pelvis ginjal
- vesika urinaria

VESIKA URINARIA

URETHRA
7
MIKSI ( BERKEMIH)
Miksi adalah proses pengosongan kandung
kemih bila kandung kemih terisi penuh

Proses ini terdiri 2 langkah utama :


1. Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan
di dindingnya meningkat diatas nilai ambang.
2. Timbul refleks miksi (refleks berkemih/ refleks saraf)
yang berusaha untuk mengosongkan kandung kemih,
atau jika gagal setidaknya menimbulkan kesadaran
untuk berkemih
Anfis dan hubungan saraf pada kandung kemih

 Kandung kemih  ruang berdinding otot


yang terdiri atas 2 bagian besar yaitu: badan
(corpus) yang mengumpulkan urin, dan leher
(collum) yang berhubungan dengan urethra
 Tersusun atas otot detrusor yang berperan
penting saat kontraksi yaitu pada untuk
mengosongkan kandung kemih.

9
MIKSTURISASI

• Dikendalikan oleh inervasi parasimpatis dan simpatis


juga impuls saraf volunter

• Pengeluaran urin membutuhkan kontraksi aktif otot


detrusor.

• Refleks perkemihan terjadi saat kandung kemih


berisi sekitar 300-400 ml urin yang menstimulasi
reseptor peregang pada dinding kandung kemih.

10
MIKSTURISASI
• Bagian otot trigonum dari vesika urinaria
mengelilingi Sfingter Uretra Internal yang
menjaga saluran tetap tertutup. Otot ini diinervasi
oleh neuron parasimpatis

• Sfingter Uretra Eksternal terbentuk


dari serabut otot rangka dari otot perineal tranversal
yang berada di bawah kendali volunter.

11
REFLEKS MIKSTURISASI
• Refleks miksturisasi distimulasi oleh peregangan otot
detrusor.

• Impuls pada Medula spinalis dikirim ke otak dan


menghasilkan impuls parasimpatis yang menjalar melalui
saraf splanknik pelvis ke kandung kemih.

• Refleks perkemihan menyebabkan kontraksi otot detrusor;


relaksasi sfingter internal dan eksternal mengakibatkan
pengosongan kandung kemih.

• Pada laki-laki, serabut simpatis menginervasi jalan keluar


uretra dan mengkonstriksi jalan tersebutuntuk mencegah
refluks semen kedalam kandung kemih saat orgasme. 12
SKEMA REFLEKS MIKSTURISASI

Otak

Stimulus Reseptor
Peregang pada Medula Spinalis
Dinding Kandung
Kemih

Vesika Urinaria :
Kontraksi otot detrusor

Relaksasi Sfingter Urethra MIKSI


Internal dan Eksternal
13
KARAKTERISTIK URIN NORMAL

KOMPOSISI
Urin terdiri dari 95 % air dan mengandung zat terlarut sbb:
• Zat buangan nitrogen (ureum, kreatinin, asam urat)
• Asam hipurat (produk sampingan pencernaan sayuran dan
buah)
• Badan Keton (sejumlah kecil sbg hasil metab. Lemak)
• Elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, fosfat, Ca, Mg)
• Hormon/ katabolit hormon
• Berbagai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin,
atau enzim (dalam jumlah kecil)
• Konstituen abnormal (albumin, SDM, banyak badan keton,
zat kapur dan batu ginjal/ kalkuli)
14
KARAKTERISTIK URIN NORMAL
SIFAT FISIK
1. WARNA
Urin encer berwarna kuning pucat, jika kental berwarna kuning pekat. Urin
segar biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan

2. BAU
Bau khas dan cenderung bau amonia jk didiamkan. Bevariasi sesuai makanan.
Pada DM, aseton menghasilkan bau amis urin.

3. ASIDITAS ATAU ALKALINITAS


pH urine bervariasi antara 4,8 – 7,5, biasanya berkisar di 6,0. Dipengaruhi diet.
Protein meningkatkan asiditas, sedang sayuran meningkatkan alkalinitas

4. BERAT JENIS URIN


Berkisar antara 1,001 sampai 1,035 tergantung konsentrasi urin
15
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perkemihan
1. Tingkat Perkembangan
* Infant & bayi  belum mampu
mengendalikan miksturisasi dan
mengkonsentrasikan urin.
* Lansia  Menurunnya kemampuan
ginjal untuk mengkonsentrasikan urin,
nokturia, menurunnya tonus otot,
menurunnya kontrol volunter  terjadi
masalah degeneratif

16
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perkemihan
2. Makanan dan Minuman
* Dehidrasi  reabsorpsi cairan di
tubulus  urin sedikit dan pekat &
sebaliknya.
* Kafein (cola, cofee, tea)
 efek diuresis
* alkohol  menginhibisi hormon ADH
3. Gaya Hidup
4. Faktor Psikologis
17
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perkemihan
5. Aktifitas dan Tonus Otot
 latihan/ olahraga yang teratur dapat
meningkatkan metabolisme  eliminasi
yang optimal.
Penurunan tonus otot terjadi pada wanita
menopause, atrofi otot dan trauma.
6. Kondisi Patologis
7. Medikasi

18
Masalah-Masalah Umum
Eliminasi Urin

• Poliuria/ Diuresis
• Oliguria
• Nokturia
• Urgensi
• Disuria
• Inkontinensia Urin
• Retensia Urin
• Hesistensi 19
Pengkajian Eliminasi

A. Riwayat Kesehatan

B. Pemeriksaan Fisik

C. Pemeriksaan Diagnostik

20
Riwayat Kesehatan

1. Data Demografi
2. Riwayat Kesehatan Klien
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
4. Riwayat Diet
5. Status Sosial Ekonomi
6. Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi
7. Riwayat Kesehatan Sekarang

21
Pola berkemih  pada orang-orang untuk
berkemih sangat individual

FREKUENSI :
• Frekuensi untuk berkemih tergantung kebiasaan dan
kesempatan
• Banyak orang-orang berkemih kira-kira 70 % dari urin
setiap hari pada waktu bangun dan tidak memerlukan
berkemih saat malam hari.

22
Volume urin sangat bervariasi
• Hari pertama & ke-2 : 15 – 60 ml
• Hari ke-3 - ke 10 : 100 – 300 ml
• Hari ke 10 – 2 bulan : 250 – 400 ml
• 2 bulan – 1 tahun : 400 – 500 ml
• 1 – 3 tahun : 500 – 600 ml
• 3 – 5 tahun : 600 – 700 ml
• 5 – 8 tahun : 700 – 1000 ml
• 8 – 19 tahun : 800 – 1400 Ml
• 14 tahun – dewasa : 1500 ml
• Dewasa tua 1500/ kurang
23
Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum :
 Kulit : pucat, kemerahan, kuning/ kelabu
 Edema
 TTV
 Tingkat kesadaran
 Konsentrasi
 Kemampuan bicara
 Gaya jalan
 Koordinasi anggota gerak

24
Pemeriksaan Fisik

2. Pemeriksaan ginjal
Inspeksi-Auskultasi-Perkusi-Palpasi
3. Pemeriksaan ureter
4. Pemeriksaan kandung Kemih/ vesika urinaria
5. Pemeriksaan Urethra
6. Pemeriksaan Prostat melalui anus

25
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Analisa urin rutin (urinalisis)


2. Pemeriksaan Urin Kultur
3. Pemeriksaan Urin Esbach
4. Pemeriksaan Radiografi
BNO, BNO-IVP,dll
5. USG
6. Biopsi Ginjal

26
Terapi-terapi Eliminasi Urin

1. Mempertahankan kebiasaan urinasi normal


2. Meningkatkan intake pemasukan cairan
3. Penguatan tonus otot (Kegel’s exercise)
4. Stimulasi urinasi
5. Membantu Buang air kecil
6. Perawatan integritas kulit
7. Bladder training
8. Perawatan Kateter

27
Terima Kasih

28

Anda mungkin juga menyukai