Anda di halaman 1dari 31

PENANGGULANGAN

PENYAKIT DIARE

Dr.Joni Iswanto
Dinas Kesehatan
Sumatera Barat
Ruang Lingkup Program
 Perencanaan

 Tatalaksana Kasus
 Pengelolaan logistik

 Pencegahan

 Peran Serta Masyarakat

 KIE

 Survailans Epidemiologi
Penyusunan Perencanaan
TUJUAN
Tersusunnya rencana kegiatan P2
diare secara kuantitatif di suatu
wilayah kerja yang meliputi target dan
kebutuhan logistik
TARGET
1. Jumlah Penduduk
2. Angka Kesakitan ( Insiden ) Diare
3. Cakupan
Angka Insiden Diare

Angka Kesakitan diare baru ( semua umur )


per tahun
Di Indonesia Angka Insiden 301 / 1000 pdd
Hasil survey P2 Diare tahun 2000

Episode : Angka kesakitan diare baru Balita


per tahun
ANGKA CAKUPAN

• Adalah perkiraan jumlah penderita yang menggunakan


pelayanan disarana kesehatan
• Angka cakupan program adalah jumlah penderita yang
menggunakan pelayanan dibagi dengan perkiraan jumlah
penderita diare
• Angka cakupan pelayanan adalah jumlah penderita yang
menggunakan pelayanan dibagi dengan target pelayanan yang
sudah ditetapkan sebelumnya

• Target = cakupan program X angka kesakitan


Menghitung Kebutuhan Oralit
• Q + R – S = T bungkus

• Q = Target jumlah penderit X 6


bungkus
• R = Cadangan untuk mengatasi
kemungkinan KLB
• S = Sisa stok tahun lalu

Diusulkan 4 kali per tahun kecuali jika ada KLB


Kebutuhan Paket Diare Saat KLB
• Oralit
Perkiraan jumlah penderita saat KLB X 10 bks
• Ringer Laktat
30% perkiraan jumlah penderita X 7 botol
• Giving Set
60 % dari perkiraan penderita yang butuh RL
• Wing Needle
40 % dari penderita yang butuh RL
• Tetrasiklin
Penderita yang butuh RL X 16 Kapsul
• Kaporit 25 kg
• Lysol 5 liter
Diare Akut
BAB Cair, Lebih 3 kali, Kurang 14 hari

Penyebab
• Infeksi ( Bakteri, Virus, Parasit
• Malabsorbsi
• Alergi
• Keracunan ( Bahan Kimia, Racun yg
diproduksi )
• Imunisasi Defisiensi
• Sebab-sebab lain
Epidemiologi Diare

Agent Host

Enviroment
Agent ( Kuman Diare )
Prilaku Yg dapat meningkatkan penyebaran kuman
• Tidak memberi ASI secara penuh 4-6 bulan pertama
kehidupan
• Menggunakan botol susu
• Menyimpan makanan masak pada suhu kamar
• Menggunakan air minum yang tercemar
• Tidak mencuci tangan sesudah kontak dengan BAB
• Tidak membuang tinja dengan benar
Host ( Manusia )
• Tidak memberi ASI sampai 2 tahun
sehingga antibodi jadi berkurang
• Kurang Gizi ( meningkatkan resiko )
• Penyakit Campak
• Imunodefisiensi / Imunosupresi
• Usia ( lebih Banyak menyerang Balita )
Environment ( Lingkungan )
• Sarana air bersih
• Pembuangan tinja

Lingkungan yang tidak sehat + Prilaku yang tidak sehat

DIARE
Prinsip Tatalaksana Diare
• Mencegah terjadinya Dehidrasi
Dengan memberi minum lebih banyak
dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan
• Mengobati Dehidrasi
Dengan pemberian oralit dan RL ( pada yg
berat )
• Memberi makanan dan gizi yang cukup
• Mengobati masalah lain
MENILAI DERAJAT DEHIDRASI
Penilaian A B C

KU Baik Gelisah* Lesu*


Mata Normal Cekung Sgt cekung
Air mata Ada Tdk ada Tdk ada
Lidah Basah Kering Sgt kering
Rasa haus Biasa Haus* T.bs minum*
Turgor Kulit Kembali Cepat Kembali lambat* Kaembali sgt
lambat*

Derajat Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat


Ringan

Terapi Rencana A Rencana B Rencana C


Mengobati Diare Di rumah
( Rencana Terapi A )
1.Berikan anak lebih banyak cairan
daripada biasanya untuk mencegah
dehidrasi

• Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan


seperti larutan oralit,makanan yang cair ( Sup,Air
tajin )
• Berikan larutan ini sebanyak anak mau
• Teruskan pemberian larutan ini sampai diare berhenti
2.Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi

Teruskan ASI
Bila anak tidak dapat ASI berikan susu yang
biasa diberikan
Bila anak yang telah mendapat makanan padat
Berikan bubur kalau perlu dicampur dengan
kacang-kacangan,sayur,daging atau ikan
Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk
menambah kalium
Berikan makanan yang segar,masak dan
dihaluskan
Berikan makanan yang sama setelah diare
berhenti
3.Segera bawa ke petugas kesehatan

Bila tidak membaik dalam 3 hari


Buang air besar cair lebih sering
Muntah berulang-ulang
Rasa haus yang nyata
Makan atau minum sdikit
Demam
Tinja berdarah
CARA PEMBERIAN ORALIT
Umur Jumlah oralit tiap Jumlah oralit yang
BAB disediakan di rumah

< 1 tahun 50-00 ml 2 bungkus

1-4 tahun 100-200 ml 3-4 bungkus

> 5 tahun 200-300 ml 4-5 bungkus

Dewasa 300-400 ml 6-14 bungkus


Yang harus diperhatikan
• Berikan sesendok the tiap 1-2 menit
untuk anak umur dibawah 2 tahun
• Berikan beberapa teguk dari gelas
untuk anak yang lebih tua
• Bila anak muntah, tunggulah 10 menit
kemudian berikan cairan lebih lama
Rencana Terapi B
Untuk dehidrasi ringan/sedang

• Oralit yang diberikan dihitung dengan


mengalikan Berat Badan penderita dgan 75
Ml
Umur < 1 th 1-4 th > 5 th Dewasa
Jml Oralit 300 600 1200 2400

• Teruskan ASI
• Berikan bila anak menginginkan lebih banyak
Setelah 3-4 jam nilai dg bagan
• Bila tidak ada dehidrasi,ganti ke rencana
terapi A.Bila dehidrasi telah hilang anak
biasanya kencing dan lelah kemudian
mengantuk dan tidur
• Bila tanda menunjukkan dehidrasi
ringan/sedang ulangi rencana terapi b tetapi
tawarkan makanan,susu dan sari buah
• Bila menunjukkan tanda dehidrasi berat ganti
dengan rencana terapi C (dilakukan di sarkes)
DIARE BERMASALAH
• Disentri Berat
• Diare persisten
• Kurang energi Protein berat
• Diare dengan Penyakit Penyerta
DISENTRI BERAT
Sindrom Disentriterdiri dari kumpulan gejala diare dengan darah dan lendir
dalam feses

Gambaran Klinis
• Diawali oleh diare yang cair
• Hari kedua atau ketiga muncul darah
• Disertai atau tanpa lendir
• Sakit perut
• Hilang nafsu makan
• Badan terasa lemah
• Bisa disertai gejala ISPA
• Bisa disertai dehidrasi
• Sering menimbulkan komplikasi saluran cerna
Komplikasi Yang Bisa Timbul
• Perforasi saluran cerna
• Hipoglikemia
• Hiponatremia
• Sepsis
• Kejang dan Ensefalopati
• Pneumonia
• KEP
Tatalaksana Disentri Berat
• Sesuai dengan tatalaksana diare akut
• Kotrimoksazol 5-8 mg / Kg BB / hari
• Penanganan komplikasi sesuai penyebab

Kontrol Ketat harus dilakukan bila


• Tidak membaik atau bertambah berat pada hari
ketiga setelah pengobatan
• Tidak sembuh pada hari kelima setelah pengobatan
• Muncul tanda-tanda komplikasi yang mencakup
panas tinggi,kejang,penurunan kesadaran,anoreksia
dan bertambah lemah
DIARE PERSISTEN
Diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih

Faktor resiko berlanjutnya diare akut


menjadi diare persisten
1. Usia bayi kurang dari 4 bulan
2. Tidak mendapat ASI
3. Kurang Energi Protein
4. Diare akut dengan etiologi bakteri
invasif
5. Tatalaksana diare akut yang tidak
tepat
Tatalaksana Diare Persisten
• Rehidrasi
• Nutrisi
• Pengobatan Infeksi Penyerta
• Obat anti diare tidak diperlukan
• Terapi Zinc
Dosis yang dianjurkan 1-2 mg/zinc per Kg
BB / hari dibagi 3 dosis selama 15 hari
POJOK ORALIT
• Untuk peningkatan pengetahuan dan sikap
dalam tatalaksana diare
• Merupakan sarana rujukan penderita diare
• Mempromosikan upaya rehidrasi oral
• Memberi pelayanan penderita diare
• Memberikan pelatihan kader
Tempat
Disudut ruang tunggu pasien dengan 1-2
meja kecil
MODEL POJOK ORALIT
• Sebuah meja untuk mencampur larutan oralit
dan menyiapkan peralalatan
• Kursi dengan sandaran agar ibu dapt duduk
dg nyaman saat memangku anak
• Sebuah meja kecil untuk tempat gelas
• Oralit paling sedikit 200 bungkus
• 3 buah gelas atau gelas ukur
• 3 buah sendok
• Pipet
• Sabun dan Waskom
• Media penyuluhan
PENGELOLAAN LOGISTIK ORALIT
• Pengadaan oralit dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan dikirim ke
gudang farmasi dati II
• Distribusi oralit dari GFK ke Puskesmas
sebaiknya dengan memakai LPLPO kecuali
ada permintaan yang sifatnya darurat
• Penyimpanan oralit di Puskesmas hendaknya
dijadikan satu gudang
• Persediaan minimal disarankan sama dengan
kebutuhan 1 bulan
• Distribusi Puskesmas ke Kader hendaknya
dilakukan pada hari H Posyandu
Upaya pencegahan
• Memberikan ASI
• Memperbaiki makanan pendamping ASI
• Menggunakan air bersih yang cukup
• Mencuci tangan
• Menggunakan jamban
• Membuang tinja bayi yang benar
• Memberikan imunisasi Campak

Anda mungkin juga menyukai