Anda di halaman 1dari 41

Metabolisme

Dasar-dasar, metabolisme, anabolisme & katabolisme


Peran enzim, dan respirasi aerob

Anggota kelompok :

Abimanyu Dimas C S 20/461012/BI/10563


William Wijaya W 20/458326/BI/10559
Zildan Basara 20/458327/BI/10560
Zulfa Syafiya 20/458328/BI/10561
Dasar-dasar metabolisme

• Energi

• Hukum Transformasi Energi

• Perubahan Energi bebas


Energi

Energi adalah kemampuan untuk menyebabkan perubahan.

Contohnya :
Energi kinetik berasosiasi dengan gerakan relatif benda (Seperti panas/kalor atau energi termal
meningkat saat atom-atom bertumbuk).

Energi potensial merupakan energi yang dimiliki benda karena lokasi atau strukturnya
(Seperti energi kimia, setiap molekul memiliki energi yang beragam karena beda struktur atomnya).
Hukum transformasi energi

Hukum Transformasi Energi (Termodinamika) adalah ilmu yang mempelajari tentang transformasi
energi yang terjadi dalam sekumpulan materi.

Sistem adalah kata yang digunakan untuk menyatakan materi yang dipelajari.
• Lingkungan adalah semua hal yang berada di luar sistem.
• Sistem tertutup, sistem yang terisolasi dari lingkungan luar.
• Sistem terbuka, sistem yang memungkinkan adanya transfer energi dan materi dari lingkungan.

Organisme adalah sistem terbuka.


Hukum Pertama Termodinamika
Prinsip kekebalan energi, artinya energi hanya dapat ditransfer dan ditransformasi.
Energi tidak dapat diciptakan atau dihilangkan.

Hukum Kedua Termodinamika


Setiap transfer atau transformasi energi menaikan entropi semesta.

Entropi adalah ukuran ketidakaturan atau keacakan.


Contohnya makhluk hidup memberikan ketidakaturan ke lingkungan dalam bentuk panas
dan molekul-molekul kecil yang merupakan produk sampingan metabolisme.

Agar suatu proses berlangsung tanpa bantuan dari luar, proses tersebut harus
meningkatkan entropi semesta.
Metabolisme
Kesuluruhan proses kimia dalam organisme disebut metabolisme
Metabolisme adalah sifat energen kehidupan yang muncul dari interaksi antara molekul-molekul
dalam lingkungan sel yang teratur
Metabolisme dapat digambarkan dengan reaksi kimia yang rumit yang terjadi di dalam sel yang
tersusun sebagai jalur metabolik, dan setiap langkahnya dikatalisis oleh enzim yang spesifik
Mekanisme itu membuat sel dapat terhindar dari kekurangan atau kelebihan molekul selular
yang penting.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Anabolisme
2. Katabolisme
Anabolisme

Anabolisme atau biosintesis merupakan suatu proses penyusunan molekul sederhana


ke molekul yang lebih kompleks.
Senyawa kompleks tersebut biasanya disebut dengan senyawa makromolekul.

Contoh anabolisme makromolekul di antaranya :


• Asam amino menjadi protein
• Gliserol dan asam lemak menjadi lemak
• Monosakarida menjadi polisakarida

Berdasarkan sumber energinya, anabolisme dibagi menjadi dua, yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Anabolisme fotosintesis adalah anabolisme yang menggunakan energi cahaya.

Anabolisme kemosintesis adalah anabolisme yang menggunakan energi dari hasil reaksi kimia
Kemampuan organisme melakukan anabolisme dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik
dibagi menjadi dua, yaitu autotrof dan heterotrof.

1. Autotrof
Organisme autotrof mempertahankan hidupnya sendiri tanpa memakan apa pun yang berasal dari
makhluk hidup lain. Organisme autotrof membuat molekul organiknya dari CO2, dan bahan
mentah anorganik lain dari lingkungan.

Organisme autotrof adalah sumber pamungkas senyawa-senyawa organik untuk semua organisme
non-autotrof, sehingga dengan alasan inilah autotrof disebut sebagai produsen biosfer oleh ahli
biologi.

Sumber : Campbell Biology – 8th Edition


2. Heterotrof
Hetero berarti 'yang lain’, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanannya sendiri,
heterotrof hidup dari senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh organisme lain. Heterotrof adalah
konsumen di biosfer.

Beberapa heterotrof mengonsumsi sisa-sisaorganisme mati dengan cara menguraikan dan


memakansampah organik seperti bangkai, feses, dan guguran daun. Organisme-organisme ini
dikenal sebagai dekomposer atau pengurai.

Sumber : nationalgeographic.org
Pembagian organisme autotrof berdasarkan energi yang digunakannya dibagi menjadi dua, yaitu
fotoautotrof dan kemoautotrof.

1. Fotoautotrof
Organisme yang menyusun zat organik dengan bantuan cahaya, yaitu dengan cara fotosintesis.

Fotosintesis merupakan proses penyusunan atau pembentukan senyawa organik karbohidrat dengan
bantuan cahaya, terutama cahaya matahari.

Komponen - komponen yang terlibat selama proses fotosintesis berlangsung adalah cahaya matahari, gas
karbondioksida, molekul air, dan pigmen fotosintesis. Fotosintesis terjadi pada sel yang mempunyai klorofl
atau pigmen hijau. Klorofil terdapat pada kloroplas, sedangkan kloroplas merupakan organel utama dalam
proses fotosintesis.
REAKSI TERANG

Reaksi terang, yaitu reaksi fotosintesis yang memerlukan


cahaya. Reaksi terang merupakan reaksi ketika energi matahari
digunakan oleh pigmen fotosintesis dan terjadi di grana atau
tumpukan tilakoid. Jadi reaksi ini bergantung pada cahaya.

Pada reaksi ini terjadi pemecahan molekul-molekul air menjadi


hidrogen, oksigen, dan sejumlah energi. Pada reaksi terang,
terjadi pengubahan energi cahaya matahari menjadi energi
kimia dalam bentuk ATP dan NADPH. Energi yang terbentuk
kemudian disimpan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi
untuk reaksi gelap.

Sumber : Campbell Biology – 8th Edition


REAKSI gelap

Reaksi gelap disebut juga reaksi Siklus Calvin Benson. Reaksi gelap
adalah reaksi yang tidak tergantung atau memerlukan cahaya
secara langsung.

Dalam reaksi gelap berlangsung serangkaian reaksi pembentukan


gula dengan menggunakan gas karbondioksida, dan hidrogen dari
air. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan ATP dan NADPH yang
dihasilkan dari reaksi terang. Hasil dari reaksi gelap adalah molekul
karbon berenergi tinggi seperti glukosa, sukrosa, dan amilum.

Tahapan reaksi gelap :


1. Fiksasi CO2
2. Reduksi senyawa PGA
Sumber : Campbell Biology – 8th Edition 3. Regenerasi RuBP
2. Kemoautotrof

Organisme yang menyusun zat organik dengan bantuan energi kimia,


misalnya proses nitrifikasi.

Beberapa bakteri nitrifikasi diantaranya adalah: bakteri Nitrosomonas,


Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Bactoderma.

Nitrosococcus dan Nitrosomonas (bakteri nitrat) mengoksidasi amonia


menjadi nitrit, sedangkan Bactoderma dan Nitrobacter (bakteri nitrat)
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat. Keduanya terjadi dalam keadaan aerob.
Katabolisme

Sumber : 2020 The State of Queensland (Queensland Health)

Proses katabolisme atau yang bisa disebut juga desimilasi adalah proses yang memecah molekul
menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana agar dapat diserap atau membentuk energi.
Pentingnya proses Katabolisme :
• Kebanyakan proses di dalam tubuh membutuhkan energi.
Energi ini akan dihasilkan dari proses respirasi sel yang termasuk dalam katabolisme.

• Manusia membutuhkan nutrisi dalam bentuk makro dan mikro untuk pembangunan tubuh.
Katabolisme berperan untuk memecah nutrisi tersebut agar dapat diserap.
Jika nutrisi yang masuk tidak dapat diserap, maka makanan hanya akan lewat ditubuh
kemudian diekskresikan.

Contoh :
• Pemecahan karbohidrat di mulut.
• Protein terpecah menjadi asam amino.
• Pemecahan lemak menjadi gliserol.
• Respirasi sel.
Proses Katabolisme
1. Katabolisme Karbohidrat  glukosa, fruktosa dan galaktosa

Katabolisme Karbohidrat Aerob dan Anaerob.


Dalam kondisi aerobik sebagian besar terjadi di mitokondria, terjadi dalam tiga
tahap yang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu glikolisis, siklus krebs
dan transpor elektron (respirasi sel). Energi yang dihasilkan cukup besar yaitu
dengan hasil bersih 36 ATP.
Sedangkan dalam kondisi anaerob terjadi di sitoplasma, glukosa akan
langsung diubah menghasilkan ATP, NADH dan NAD+ (fermentasi). Hanya
menghasilkan 2 ATP.

Contohnya adalah fermentasi alkohol dan asam laktat.

Sumber : 2001 Brooks/Cole – Thompson Learning


2. Katabolisme Protein
• Memecah protein menjadi asam amino oleh enzim protease.
• Asam amino akan diserap oleh usus halus kemudian disalurkan ke hati
untuk di deaminasi.
• Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup energi, simpanan asam amino
dalam bentuk lemak atau gula akan diuraikan menjadi energi atau
disebabkan oleh sebuah penyakit.

Sumber : Lehninger Principle of Biochemistry, Fifth edition


3. Katabolisme Lemak
Pemecahan atau katabolisme lemak dimulai saat lemak berada
didalam sistem pencernaan makanan. Lemak akan dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol.
Untuk dapat menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami
oksidasi yang terjadi didalam sel tepatnya dalam bagian
mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis.
Peran Enzim dalam metabolisme

Enzim adalah makromolekul yang bekerja sebagai katalis, agen kimiawi yang mempercepat
reaksi tanpa ikut terkonsumsi oleh reaksi tersebut.

Agar suatu reaksi dapat berjalan, dibutuhkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi
yang dibutuhkan agar ikatan kimia dapat diputus oleh molekul reaktan.

Enzim berguna sebagai penghalang energi aktivasi sehingga mempercepat reaksi dengan
menurunkan energy aktivasinya.

Sumber : Campbell Biology – 8th Edition


Reaktan yang digarap oleh enzim disebut sebagai
substrat. Enzim berikatan dengan substrat dan
membentuk kompleks enzim-substrat. Saat enzim dan
substrat bergabung, kerja katalitik enzim mengubah
substrat menjadi produk reaksi.

Reaksi yang dikatalisis oleh enzim bersifat sangat


spesifik, enzim dapat mengenali substrat spesifiknya
bahkan di antara senyawa-senyawa yang berkaitan
dekat. Kespesifikan enzim diakibatkan oleh
bentuknya, yaitu dari urutan asam aminonya.

Enzim memiliki situs aktif, yaitu wilayah terbatas yang


dimana substrat dapat berkaitan dengan enzim.
Biasanya situs aktif merupakan kantong atau lekukan
di permukaan protein yang dimana merupakan
tempat terjadinya katalisis. Situs aktif pada enzim Sumber : Campbell Biology – 8th Edition
biasa dibentuk oleh sejumlah kecil asam amino.
Sumber : Campbell Biology – 8th Edition
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim

1. Suhu dan Ph
Setiap enzim bekerja lebih baik dalam kondisi tertentu, karena
kondisi optimal tersebut mendukung bentuk
paling aktif dari molekul enzim tersebut.

Suhu dan Ph merupakan salah satu faktor lingkungan yang


mempengaruhi kondisi optimal enzim.
Laju reaksi enzimatik akan meningkat bersama dengan
peningkatan suhu sampai suatu titik optimal, akan tetapi
diatas titik tersebut kecepatan reaksi enzimatik akan menurun
secara drastis.

Nilai Ph optimal bagi sebagian besar enzim ada pada kisaran


Ph 6-8. Sama seperti faktor suhu, pada Ph tertentu
reaksi enzimatik akan bekerja secara optimal dan akan
menurun jika Ph lingkungan berada di bawah atau di atas
titik Ph optimal tersebut.
Sumber : Campbell Biology – 8th Edition
2. Kofaktor
Kofaktor adalah tambahan nonprotein yang membantu melaksanakan aktivitas katalitik.
Kofaktor beberapa enzim bersifat anorganik. Jika kofaktor merupakan molekul organik,
maka sebutannya adalah koenzim.
3. Inhibitor
Inhibitor adalah zat-zat kimia tertentu yang secara selektif
menghambat kerja dari enzim spesifik.

Inhibitor yang melekat ke enzim dengan ikatan kovalen bersifat


irreversible, sedangkan inhibitor yang
terikat dengan enzim melalui interaksi lemah bersifat reversible.

Inhibitor dibagi menjadi dua, yaitu :


• Inhibitor kompetitif, dimana inhibitor menghalangi substrat
memasuki situs aktif dengan cara menempati
situs aktif dari enzim tersebut.
• Inhibitor non-kompetitif, merupakan inhibitor yang
mengganggu reaksi enzimatik dengan cara
berikatan dengan bagian lain dari enzim tersebut sehingga
situs aktif menjadi kurang efektif dalam
mengkatalisis pengubahan susbtrat menjadi produk.

Sumber : Campbell Biology – 8th Edition


Respirasi Aerob
Respirasi selular terbagi menjadi 2 yaitu :
• Respirasi Aerob
Dalam prosesnya memerlukan oksigen

• Respirasi Anaerob
Dalam prosesnya tidak memerlukan oksigen
Tahap Respirasi Selular
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif
3. Siklus Krebs/Siklus Trigliserida
4. Transport Elektron
Sumber : wordpress.com
Sumber : wordpress.com
Glikolisis
• Pemecahan 1 molekul 6C (glukosa) menjadi 3C (piruvat)
• Reaksi berlangsung di sitoplasma sel

Hasil reaksi :
1. ATP
2. NADH
3. Asam Piruvat
4. H20
Sumber : wordpress.com
Dekarboksilasi Oksidatif
• Perubahan asam piruvat menjadi asetil coA
• Berlangsung di membran luar mitokondria

Hasil reaksi berupa :


1. NADH
2. Asetil CoA
3. Karbon Dioksida/CO2
Sumber : wordpress.com
Siklus Krebs
• Disebut juga siklus Asam trikarboksilat
• Terjadi di matriks mitokondria

Hasil reaksi berupa :


1. FADH2
2. NADH
3. ATP
4. CO2
Sumber : wordpress.com
Transpor Elektron
• Terjadi di membrane dalam mitokondria (krista)
• Konversi energi ke dalam bentuk ATP

1 FADH 2 = 2 ATP
1 NADH = 3ATP
Sumber : wordpress.com
Daftar pustaka
Campbell et al. (2008). Biology. (8th Edition)
Sesi tanya jawab
1. Selain faktor genetik yang mempengaruhi kecepatan metabolisme dan kemampuan penyerapan nutrisi,
ada juga faktor aktivitas orang tersebut yang padat, sehingga tidak terjadi penumpukan energi di tubuhnya.
Ada kemungkinan juga selain gen, ada faktor hormon maupun jenis makanan yang ia konsumsi.

2. Respirasi Aerob :
Kelebihan : Menghasilkan energi lebih besar, tidak menghasilkan limbah asam laktat dan etanol
Kekurangan : banyak enzim dan faktor lain yang mempengaruhi, memerlukan oksigen,
tidak bisa dilakukan tanpa oksigen, memakan waktu lama.

Respirasi Anaerob :
Kelebihan : tidak memerlukan oksigen, lebih cepat menghasilan ATP, proses yang cenderung lebih sederhana
Kekurangan : menghasilkan energi yang lebih kecil, menghasilkan limbah berupa asam laktat dan etanol

. Teori induksi berlaku bagi setiap enzim dalam metabolisme. Awalnya dikira enzim tak dapat berikatan dengan
substrat yang mempunyai bentuk yang spesifik atau sama dengan sisi yang aktif dari enzim tetapi setelah
diamati terdapat kekurangan yakni tak mampu menjelaskan bagaimana kestabilan dari enzim.
Tetapi setelah diteliti, enzim mempunyai sisi yang aktif dan juga fleksibel. Dengan demikian,
hanya substrat yang memiliki titik pengikatan yang juga spesifik yang akan menginduksi terhadap
sisi aktif dari enzim. Sehingga, teori ini pun merupakan teori yang paling banyak diakui para peneliti dalam
menjelaskan bagaimana cara kerja enzim pada organisme.
Tambahan dari dosen
bahasa anobolisme berasal dari kata Ana -> peningkatan, yang berarti perubahan yang lebih kompleks sedangkan
katabolisme dari Kata -> penurunan, artinya penyederhanaan/pemecahan

Anda mungkin juga menyukai