Anda di halaman 1dari 34

KONSEP KODE ETIK PROFESI DAN NILAI

PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI


DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Sofa Qurrata A’yun.,SST.,MTr.Keb


Kode Etik adalah norma-norma yang harus
di indahkan oleh setiap anggota profesi
dalam menjalankan tugas profesinya. Dan di
dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi Kode Etik Dalam
Pelayanan Kebidanan
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya
bidan dengan klien
2. Menjaga untuk melakukan tindakan kebaikan dan
mencegah tindakan yang merugikan/
membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan
bijaksana sesuai dengan profesinya
5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu
tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
Lanjutan...
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam
menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yang benar
8. Mendapatkan informasi tentang hal yang
sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah
laku/perilaku manusia antara baik, buruk,
benar/salah, sesuai dengan moral yang berlaku pada
umumnya
10. Berhubungan dengan hal-hal bersifat abstrak
Lanjutan...
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah
etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik didalam
tata tertib masyarakat maupun tata cara
didalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam
menjalankan tugas profesinya yang biasa yang
biasa disebut kode etik profesi
Tujuan Kode Etik
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan
dan citra profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Dimensi Kode Etik
1. Anggota profesi dan klien
2. Anggota profesi dan sistem kesehatan
3. Anggota profesi dan profesi kesehatan
4. Anggota profesi dan sesama anggota
profesi
Prinsip Kode Etik
1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan ynag benar
3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan
4. Memberlakukan manusia dengan adil
5. Menjelaskan dengan benar
6. Menepati janji yang telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan
PENGERTIAN NILAI
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang
tentang penghargaan terhadap suatu standar atau
pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang.
Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-
nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai
perilaku personal.
1. pengertian dasar etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos
dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan 
tingkah laku manusia, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan
cara berfikir. Dalam bentuk jamak kata etha mempunyai arti adat
kebiasaan. Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah
dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan
asal usul kata, maka etika berarti : ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
•Pengenalan Etika Umum
•Hati Nurani
Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa
manusia mempunyai kesadaran
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan
dan tanggung jawab, sehingga pengertian manusia bebas
dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu
bertanggung jawab tanpa kebebasan

Batas-batas kebebasan meliputi :


•Faktor internal
•Lingkungan
•Kebebasan orang lain.
•Generasi penerus yang akan datang
2. Nilai dan Norma
Nilai merupakan sesuatu yang baik , sesuatu yang
menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yang
menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu
yang diinginkan. Sedangkan Norma adalah aturan-
aturan yang menyertai nilai
3. Hak dan Kewajiban : Hak berkaitan degan kewjiban
yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan hukum
objek.
4. Amoral dan Immoral : Menurut Oxford Dictionary kata
amoral dijelaskan sebagai unconcerned with, out of
spere of moral, non moral, diluar etis,Non moral.
Sedangkan Immoral berarti opposed to morality,
morally evil, yang berarti bertentangan dengan
moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis
5. Moral dan Agama : Agama mempunyai hubungan erat
dengan moral. Dasar terpenting dari tingkah laku moral
adalah agama. Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak
boleh dilakukan, dasarnya adalah agama melarang
untuk melakukannya. Agama mengatur bagaimana cara
kita hdup. Setiap agama mengandung ajaran moral
yang menjadi pegangan bagi setiap penganutnya.
Dalam agama kesalahan moral adalah dosa, tetapi dari
sudut filsafat moral, kesalahan moral adalah
pelanggaran prinsip etis,. Bagi penganut agama, Tuhan
adalah jaminan berlakunya tatanan moral
A. Kode Etik Bidan Indonesia
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 369/ Mengkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi
Bidan, didalamnya terdapat Kode Etik Bidan Indonesia.
Deskripsi Kode Etik Bidan Indonesia adalah merupakan
suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan
eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan
bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Pada tahun 1985, “The American Association Colleges
of Nursing” melaksanakan suatu proyek termasuk
didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam
praktek keperawatan profesional. Perkumpulan ini
mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam
kehidupan profesional, yaitu:

       Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu


peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan
kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi,
sensitifitas dan kepedulian.

  Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan


memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk
keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan,
kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.

     Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang


sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif,
kejujuran, harga diri dan toleransi
      
Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas
untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan,
disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.

Human dignity (Martabat manusia):


Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap
martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya
kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan
penuh terhadap kepercayaan.

   Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan


prinsip2 legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas,
dorongan dan keadilan serta kewajaran.

Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan


dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan
dan reflektifitas yang rasional.
Individu tidak lahir dengan membawa nilai2
(values). Nilai2 ini diperoleh dan berkembang melalui
informasi, lingkungan, keluarga, serta budaya
sepanjang perjalanan hidupnya.
Mereka belajar dari keseharian dan menentukan
tentang nilai2 mana yang benar dan mana yang
salah. Untuk memahami perbedaan nilai2 kehidupan
ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi
dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai2
tersebut diambil dgn berbagai cara lain:
(1) Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai2
yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga,
sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya
dimana dia bergaul;

(2) Moralitas diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah,


dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan
waktu atau kesempatan kepada individu untuk
mempertimbangkan nilai2 yang berbeda;
(3) Sesuka hati adah proses dimana adaptasi nilai2 ini kurang
terarah dan sangat tergantung kepada nilai2 yang ada di dalam
diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai2
tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih
sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak
adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat
menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu
tersebut;

(4) Penghargaan dan Sanksi; Perlakuan yang biasa diterima


seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku
yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau
hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik;
(5) Tanggung jawab untuk memilih; adanya dorongan internal
untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan
konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya
dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan
menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
KLARIFIKASI NILAI-NILAI (VALUES)
Klarifikasi nilai2 merupakan suatu proses dimana seseorang
dapat mengerti sistem nilai2 yang melekat pada dirinya
sendiri. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan
seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui
perasaan dan analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif2,
apakah pilihan2 ini yang sudah dianalisis secara rasional
atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya (Steele
dan Harmon, 1983). Klarifikasi nilai2 mempunyai manfaat
yang sangat besar didalam aplikasi keperawatan dan
kebidanan.
Ada tiga fase dalam klarifikasi nilai2 individu yang perlu
dipahami oleh perawat dan bidan :

Pilihan:
1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan
bagi setiap individu;
2) Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan2,
asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat
seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan
mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan.
3) Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang
akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.
Penghargaan:
1) Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri (anda
akan merasa senang bila mengetahui bahwa asuhan yang
anda berikan dihargai pasen atau klien serta sejawat) atau
supervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan
interpersonal yang dilakukan;
2) Dapat mempertahankan nilai2 tersebut bila ada seseorang
yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia
sebagaimana mestinya.
Tindakan
1) Gabungkan nilai2 tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari2;
2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam
kehidupan pribadi & profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan
yang dilakukan.

Semakin disadari nilai2 profesional maka semakin timbul nilai2 moral


yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya.
Bila dibicarakan dengan sejawat atau pasien dan ternyata tidak sejalan,
maka seseorang merasa terjadi sesuatu yang kontradiktif dengan
prinsip2 yang dianutnya yaitu; penghargaan terhadap martabat manusia
yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa
nyaman. Oleh karena itu, klarifikasi nilai2 merupakan suatu proses dimana
kita perlu meningkatkan serta konsisten bahwa keputusan yang diambil
secara khusus dalam kehidupan sehari2 dan dalam masyarakat luas.
KRITERIA NILAI
1. Kebebasan memilih tanpa ada tekanan
2. Kebebasan memilih diantara alternatif
3. Kebebasan memilih setelah dikaji ulang
4. Menghargai pilihan
5. Memberitahu pilihan pada No. 1
6. Menunjukkan pilihan dalam bentuk prilaku
7. Mengulang pilihan dalam perilaku sehari-hari
Nilai berkembang dari pengalaman dan
lingkungan Mendasari perilaku dalam
mengambil keputusan

PERTIMBANGAN NILAI :
1. Berbeda dengan pertimbangan fakta
2. Pertimbangan fakta dapat menentukan
pertimbangan nilai
PERTIMBANGAN NILAI TERBAGI :
1. SUBYEKTIF : Ekspresi perasaan / keinginan
seorangan

2. OBYEKTIF : Nilai fundamental yang


mencerminkan kondisi fisik, psikologi sosial
dan keperluan manusia
NILAI PERSONAL & PROFESI
Nilai personal bersifat pribadi, berdasarkan
pengalaman pribadi dan membentuk dasar
perilaku nyata yang konsisten.
TYPE VALUE
1. Nilai Intrinsik : Upaya mempertahankan
diri
2. Nilai Ekstrinsik : Humanistik, sosialisasi,
indah/tidak, kesehatan.
(Steele and Harmon, 1983)
NILAI LUHUR PROFESI
Nilai Luhur Profesi Merupakan suatu
keyakinan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh
setiap orang, dimana sikap-sikap tersebut
berupa kebaikan, kejujuran, kebenaran yang
berorientasi pada tindakan dan pemberian
arah serta makna pada kehidupan
seseorang.
TRANSMISI
NILAI
1. Modelling Mesti menanamkan
Mesti Meniru
Orang Tua Anak
2. Bebas – konsep Laissez – Faire Bebas
melakukan sesuatu, mencari terkadang timbul
konflik
3. Moralizing
Benar – salah tidak tawar menawar sifat kaku
4. Pilihan tanggung jawab
• Nilai personal berkembang, diterapkan
sepanjang hidupnya
• Dapat memantapkan profesional value
• Nilai profesi adalah nilai yang ditanamkan
dalam menjalankan etika
• Membantu dalam memecahkan dilema
NILAI
MORAL
ETIK

Intervensi Kebidanan

Pengambilan Keputusan
FUNGSI NILAI
1. Sebagai kriteris dalam memilih tujuan
2. Kerangka patokan dalam tingkah laku
sehari-hari
3. Arah dalam kehidupan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai