Anda di halaman 1dari 25

MINI SURVEY

Pengaruh Kegiatan Senam Prolanis Terhadap Kualitas Hidup


Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar jati
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Pembimbing
dr. Hartaty Saragih, M.Kes
Susidasari, M.kes
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR PUBLIC HEEALTH
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2017
BAB I
1. LATAR BELAKANG
• Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada
tahap ini ditandai dengan menurunnya kemampuan kerja tubuh.
• Peningkatan usia harapan hidup diharapkan sejalan dengan kualitas
hidup yang baik, dengan menerapkan program pemberdayaan lansia
untuk meningkatkan kualitas hidup dan status kesehatan mereka.
• Pemerintah melalui BPJS Kesehatan bekerja sama dengan pihak
pelayanan fasilitas kesehatan merancang suatu program yang terintegrasi
dengan model pengelolaan penyakit kronis bagi peserta penderita
penyakit kronis yang disebut sebagai “PROLANIS” atau “Program
Pengelolaan Penyakit Kronis”.
LANJUTAN…
• Prolanis merupakan pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif
yang dilaksanakan secara terintegratif bagi yag menderita penyakit
kronis salah satunya dikhususkan untuk penyakit hipertensi untuk
mencapai kualitas hidup yang maksimal
• Hipertensi merupakan faktor resiko dari penyakit kardiovaskuler.
• Prevalensi hipertensi di Sumatera Utara berada dibawah rata-rata
prevalensi hipertensi nasional yaitu 24,7% (3,3 juta penderita
hipertensi), dan menduduki peringkat 16 dari seluruh privensi di
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang diatas, Maka peneliti
tertarik untuk mengetahui “Bagaimanakah
Pengaruh Kegiatan Senam Prolanis Terhadap
RUMUSAN MASALAH
Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Diwilayah
Kerja Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk
Pakam Kabupaten Deli Serdang .”

Mengetahui Pengaruh Kegiatan Senam Prolanis


Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi
TUJUAN UMUM Diwilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang
Mengetahui karakteristik responden, seperti
umur, jenis kelamin, peserta prolanis di
wilayah kerja Puskesmas Pagar Jati
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang

Mengetahui pengaruh kegiatan senam prolanis


terhadap kualitas hidup penderita hipertensi
TUJUAN KHUSUS pada peserta yang rutin mengikuti kegiatan
senam di wilayah kerja Puskesmas Pagar Jati
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Mengetahui pengaruh kegiatan senam prolanis


terhadap kualitas hidup penderita hipertensi
pada peserta yang tidak rutin mengikuti kegiatan
senam di wilayah kerja Puskesmas Pagar Jati
Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang
RUANG LINGKUP

JUDUL PENELITIN :
“Pengaruh Kegiatan Senam Prolanis Terhadap
Kualitas Hidup Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Pagar jati Kecamatan Lubuk
MANFAAT PENELITIAN: Pakam Kabupaten Deli Serdang”
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden METODE PENELITIAN :
3. Bagi Puskesmas Jenis Penelitian yang digunakan “Survey
4. Bagi Ilmu Pengetahuan Analitik” dengan pendekatan “Cross
sectional”

WAKTU PENELITIAN :
Penelitian Dilakukan pada bulan maret-april 2017

TEMPAT PENELITIAN:
Puskesmas Pagarjati Kecamatan Lubuk Pakam Deli
Serdang
BAB II
2. TINJAUAN PUSTAKA
• DEFINISI PROLANIS
Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan
pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang
melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan, dan BPJS Kesehatan
• TUJUAN PROLANIS
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis untuk mencapai
kualitas hidup yang optimal
• BENTUK PELAKSANAAN
1. Konsultasi Medis
2. Edukasi kelompok peserta prolanis (club prolanis)
3. Reminder melalui SMS Gateway
LANJUTAN..
• SENAM PROLANIS
Senam prolanis merupakan salah satu bentuk serangkaian gerak dan
nada yang teratur dan terarah, hal ini merupakan kegiatan dari klub
prolanis. Latihan olahraga yang sering digunakan pada penderita
hipertensi adalah olahraga aerobik.
• DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus
menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal
adalah 120/80 mmHg.
LANJUTAN..
• KLASIFIKASI HIPERTENSI
Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu :
a. Hipertesi Primer
b. Hipertensi Sekunder
Berdasarkan bentuk Hipertensi
a. Hipertensi Diastolik
b. Hipertensi Sistolik
c. Hipertensi Campuran
LANJUTAN…
• TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
1. Peningkatan Tekanan Darah
2. Perubahan pada Retina
3. Nyeri Kepala
4. Mual dan Mutah
5. Nokturia
• FAKTOR RESIKO
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Riwayat Keluarga
d. Makanan
• PERAWATAN HIPERTENSI DI RUMAH
• Memperhatikan pola hidup
• Berhenti merokok
• Mengurangi kelebihan berat badan
• Menghindari alcohol
• Diet rendah garam
• Mengurangi stress
• Olahraga
• Istirahat cukup
BAB III
3. KERANGKA KONSEP & DEFINISI OPERASIONAL
• KERANGKA KONSEP

Variabel Independen Variabel Dependent


Rutin mengikuti kegiatan
senam prolanis

Pemeriksaan tekanan Kualitas hidup


darah penderita hipertensi

Tidak rutin mengikuti


kegiatan senam prolanis
LANJUTAN..
DEFINISI OPERASIONAL:
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
2. Peserta yang rutin mengikuti senam prolanis
3. Peserta yang tidak rutin mengikuti senam
prolanis

HIPOTESA PENELITIAN :
H0 : Tidak terdapat perbedaan pengaruh pada peserta yang rutin mengikuti dan peserta yang
tidak rutin mengikuti kegiatan senam prolanis
H1 : Terdapat perbedaan pengaruh pada peserta yang rutin mengikuti dan peserta yang tidak
rutin mengikuti kegiatan senam prolanis
BAB IV
4. METODOLOGI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN :
Jenis penelitian ini merupakan “Survei Analitik” dengan menggunakan Uji-Test Wilcoxon, yang digunakan
untuk menganalisis hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah terdapat perbedaan atau
tidak sebelum dilakukan kegiatan dan setelah dilakukan kegiatan, uji ini digunakan hanya untuk data
bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal.

WAKTU PENELITIAN :
Penelitian Dilakukan pada bulan maret-april 2017

TEMPAT PENELITIAN:
Puskesmas Pagarjati Kecamatan Lubuk Pakam Deli Serdang

SUBJEK PENELITIAN :
1. Populasi 63 orang
2. Sample Jumlah Keseluruhan 63 orang,
Tekhnik pengambilan data purposive sampling
dengan kriteria inklusi dan ekslusi
• Peserta BPJS
• Peserta bersedia mengisi kuisioner
• Peserta yang memiliki riwayat hipertensi
• Peserta dengan usia > 40 tahun
KRITERIA INKLUSI • Peserta yang rutin mengikuti kegiatan senam
prolanis diPuskesmas Pagar Jati selama >3 bulan
• Peserta yang tidak rutin mengikuti kegiatan senam
prolanis di Puskesmas Pagar Jati selama < 3 bulan

• Bukan peserta kegiatan senam di Puskesmas Pagar


Jati
• Peserta bukan peserta BPJS
KRITERIA EKLUSI • Peserta tidak bersedia mengisi kuisioner
• Peserta yang tidak memiliki riwayat hipertensi
• Peserta dengan usia < 40 tahun
 
ANALISA DATA :
dilakukan secara manual dan dengan uji spss
TEKIK PENGAMBILAN memakai uji wilxocon dengan menggunakan
DATA : rumus manual sebagai berikut:
1. Data Primer
2. Data Sekunder Z=

Ket :
PENGOLAHAN DATA : N = Banyak data yang berubah setelah diberikan
perlakuan berbeda
1. Editing T = Jumlah renking dari nilai selisih yang negative
2. Coding (apabila
3. Data Entery banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari
4. Tabulasi banyaknya selisih negatif) = jumlah ranking dari
selisih
yang positif (apabila banyaknya selisih yang
negatif >
banyaknya selisih yang positif)
BAB V
BAB VI
PEMBAHASAN
Senam prolanis ini merupakan salah satu program yang rutin
dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan tubuh
pesertanya. Beberapa penelitian telah membuktian bahwa latihan
fisik dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi essensial yang mendapatkan pengobatan teratur. Latihan
fisik seperti senam yang teratur juga membantu mencegah keadaan
– keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi
(hipertensi). Senam dapat meningkatkan aktivitas metabolisme
tubuh dan kebutuhan oksigen. Selain faktor dari jenis kelamin,usia,
terdapat faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan kegiatan
prolanis yaitu kebiasaan makanan fast food and junk food.
Senam prolanis berpengaruh terhadap penurunan rata-rata
tekanan darah pada peserta kegiatan prolanis baik pada sistol
maupun diastol. Sedangkan hal ini tidak terjadi pada peserta yang
tidak rutin mengikuti kegiatan senam prolanis.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dimana kegiatan kesehatan
jasmani atau senam mempunyai efek baik dalam meningkatkan
kebugaran tubuh serta mengontrol tekanan darah yang disebabkan
peningkatan fungsi jantung sebagai pemompa darah keseluruh bagian
tubuh, semakin rutin dan teratur kegiatan senam itu maka akan
semakin meningkatkan kemampuan fungsi jantung dalam mengontrol
tekanan darah pada lansia.
Pada penelitian didapatkan hasil bahwa pada peserta yang
rutin mengikuti senam prolanis terdapat penurunan yang
bermakna pada tekanan darah baik sistol maupun diastol
dibandingkan dengan peserta yang tidak rutin mengikuti
kegiatan senam prolanis. Dengan didapatkan nilai
(α<0,05)dengan nilai p=0,002 dan 0,001. sehingga H1 dapat
diterima yaitu terdapat perbedaan bermakna pada peserta yang
rutin mengikuti kegiatan senam prolanis di puskesmas pagar
jati kecamatan lubuk pakam yang artinya terdapat pengaruh
kegiatan senam terhadap kualitas hidup pada penderita
hipertensi di puskesmas pagar jati kecamatan lubuk pakam.
Penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa efek penurunan
tekanan darah akibat latihan fisik biasanya berkisar antara 10-20 mmHg pada
tekanan sistolik yang dapat mulai terlihat pada 1-3 jam setelah melakukan
aktivitas fisik selama 30-45 menit. Efek penurunan tekanan darah ini akan terjadi
lebih dari 9 jam pasca latihan fisik. Secara umum peubahan tekanan darah secara
menetap akan terjadi setelah 3 minggu sampai 3 bulan sejak dimulainya latihan
fisik, dengan penurunan tekanan darah maksimal setelah 3 bulan latihan. Yang
dimaksud latihan fisik disini adalah latihan fisik dan intensitas sedang (70-85 %
dari denyut jantung maksimal ) yang dilakukan selama 30 menit terutama latihan
yang bersifat aerobic. Sehingga pada peserta yang tidak rutin mengikuti kegiatan
tekanan darahnya pun akan tidak stabil, dan tidak terdapat penurunan yang berarti.
Rismayanti mendapatkan bahwa olah raga aerobic terutama bermanfaat untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru,
peredaran darah, otot-otot dan sendi-sendi. Senam aerobic low in pact mempunyai
pengaruh besar terhadap tubuh, khususnya terhadap daya tahan patu dan jantung.
Latihan fisik sangan berpengaruh bagi penderita hipertensi untuk meningkatkan
imunitas adalam tubuh setelah latihan teratur, meregulasi kadar glukosa darah,
mencegah kegemukan, meningkatkan sensifitas reseptor insulin, menormalkan
tekanan darah, serta meningkatkan kemampuan kerja.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
• KESIMPULAN
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
pada kegiatan senam prolanis terhadap kualitas hidup pada
penderita hipertensi yang rutin mengikuti senam prolanis
(α<0,05)dengan nilai p=0,002 dan 0,001 baik pada sistol
maupun diastol dibandingkan dengan penderita hipertensi
yang tidak rutin mengikuti kegiatan senam prolanis di
Puskesmas Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang.
SARAN
• Bagi peserta senam prolanis
Diharapkan peserta prolanis khususnya yang mengalami hipertensi
melakukan latihan senam secara rutin dan efektif serta hal-hal lain
yang tercakup dalam penatalaksanaan prolanis dan tidak terlalu cepat
berpuas diri walau telah terjadi penurunan tekanan darah sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup peserta prolanis dan produktivitas
kehidupan sehari-sehari.

• Bagi puskesmas dan instansi kesehatan


dapat meningkatkan penyuluhan secara merata dan menyeluruh
tentang kegiatan prolanis dan terus mengaktifkan pelaksanaan senam
lansia dipuskesmas.  
TERIMAH KASIH…

Anda mungkin juga menyukai