SADAM LUFI
DEN YOVI
HUSEN RULIMANSYAH
1701007
1701901 1702949
TEORI KOMUNIKASI PADA TAHAP
LANJUTAN
AUTHORITARIAN THEORY
( teori otoriter)
Negara penganut :
Portugal, Cina, Spanyol
LIBERTARIAN THEORY
( teori liberal )
o Teori libertarian atau teori pers bebas adalah teori yang menganggap
bahwa pers sebagai sarana penyalur hati nurati rakyat dalam
mengawasi dan menetukan sikapnya terhadap setiap kebijakan yang
diambil pemerintah.
Neg o Ciri-Ciri Teori Pers Libertarian :
pen ara Pers/media massa sebagai sistem pengawasan
gan
ut : Tidak ada batas hukum dalam mencari berita
Publikasi yang bersifat bebas dari penyensoran
Tidak ada kebijakan untuk memublikasikan segala hal
Wartawan dan media memiliki otonomi penuh dan profesional
Kecaman terhadap pejabat dan partai politik tidak dipidanakan
Am
e
Ing rika S
gris e
, Je rikat, o FUNGSI :
Be l r
and man,
a, Menyajiikan hiburan
Menyampaikan informasi
SOVIET COMMUNIST THEORY
( teori komunis soviet )
o Teori pers soviet atau teori pers komunis adalah alat pemerintah atau partai yang
berkuasa dan bagian integral dari negara sehingga pers tunduk kepada negara.
o CIRI-CIRI PERS KOMUNIS :
-Media tidak dimiliki secara pribadi
-Pers merupakan alat Negara atau partai komunis yang berkuasa.
-Pers harus tunduk kepada pemerintah dan mendapat kontrol dari pemerintah/partai
komunis
yang berkuasa
-Pers diizinkan memuat kritikan pada media massa selama tidak mengkritik ideologi
komunisme.
-Pers berfungsi sebagai alat indoktrinasi massal dalam propaganda.
Negara penganut :
Rusia, Cina, Rusia
SOCIAL RESPONSIBILLITY THEORY
( teori tanggung jawab sosial )
o Teori pers tanggung jawab sosial adalah teori yang mengemukakan kebebasan
pers yang harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat
o Kebebasan pers diatasi oleh dasar moral dan hati nurani insan pers sebab
kemerdekaan pers, harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat.
o LIMA PERSYARATAN PERS MENURUT THEODORE PETERSON :
1. Memberikan peristiwa sehari-hari yang benar, lengkap dan mengandung
makna.
2. Memberikan pelayanan sebagai forum untuk saling tukar komentar dan kritik
3. Memproyeksikan gambaran yang mewakili kelompok
4. Bertanggung jawab atas penyajian
5. Mengupayakan akses sepenuhnya pada peristiwa sehari-hari
CIRINYA :
Media mempunyai kewajiban tertentu kepada masyarakat.
Masyarakat diberi kesempatan sama untuk mengemukakan berbagai sudut
pandang dan hak untuk menjawab
Amerika
Negara
Serikat,
penganut
Indonesia
o INDIVIDUAL DIFFERENCES THEORY
TEORI PERBEDAAN
INDIVIDUAL
Dalam teori ini individu merespons secara berbeda terhadap media
massa atau berita sesuai dengan kebutuhan psikologis mereka.
CONTOH IMPLEMENTASINYA :
• Ketika ada pemberitaan penistaan agama, maka golongan agama
yang bersangkutan hatic untuk tidak tinggal diam
• Orang yang memiliki hobi olahraga akan menonton/membaca
berita seputar sport
o SOCIAL RELATIONSHIPS THEORY
TEORI HUBUNGAN SOSIAL
Dalam teori ini, orang pertama menerima informasi dari media massa
kemudian disebarkan kepada orang lain. Orang kedua dan seterusnya
menerimanya atau meneruskannya.
CONTOH IMPLEMENTASINYA :
Dadan mendapat informasi bahwa penghasilan
vloger sangat menjajikan, disampaikan kepada
Deden. Mendapat informasi sperti itu dari Dadan,
Deden tertarik untuk menjadi vloger
o CULTURE NORMS THEORY
TEORI NORMA BUDAYA
CONTOH IMPLEMENTASINYA :
Kesenian jaipong kreasi memberi warna baru dengan tidak
menghilangkan cirikhas aslinya, dahulu jaipong ketuk tilu
dikenal dengan tarian yang agak fulgar namun sekarang
media massa telah memaparkan bahwa ada perbaikan
mengenai tari jaipong asal sunda ini.
o SOCIAL LEARNING THEORY
TEORI BELAJAR SECARA SOSIAL
CONTOH IMPLEMENTASINYA :
Masyarakat banyak yang meniru gaya bicara british Cinta Laura
yang kerap muncul di infotaiment
o DIFFUSION OF INNOVATIONS THEORY
MODEL DIFUSI
INOVASI
Difusi, suatu jenis komunikasi khusus yang berkaitan dengan
penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru.
Menurut M. Rogers:
difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan
melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu diantara
anggota suatu sistem sosial
Pertama kali ditampilkan oleh M.E. Mc. Combs dan D.L. Shaw “The
Agenda-Setting Function of Mass Media”
Media bukan mempengaruhi pikiran masyarakat dengan
memberitahu apa yang mereka pikirkan dan apa saja ide atau nilai
yang mereka miliki, namun memberi tahu hal dan isu apa yang harus
dipikirkan. Masyarakat luas cenderung menilai bahwa apa-apa yang
disampaikan melalui media massa adalah hal yang memang layak
untuk dijadikan isu bersama dan menjadi cakupan ranah publik.
Media massa memiliki kekuatan dalam mempengaruhi dan
membentuk persepsi masyarakat.
CONTOH IMPLEMENTASINYA :
Ketika marak kasus kekerasan seksual pada anak, masyarakat
menerima informasi tersebut sebagai gambaran dari realitas
yang terjadi sesungguhnya meski sebenarnya mereka tidak
mengalami langsung.
o USES AND GRTAIFICATION MODEL
MODEL KEGUNAAN DAN KEPUASAN