1. knowledge
2. sistematis
3. rasional
4. obyektif (dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain
/umum)
Pengetahuan (Knowledge ):
Adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan pancainderanya yang berbeda sekali dengan
kepercayaan (beliefs) takhyul (superstitions) dan
penerangan-penerangan yang keliru (misinformations)
Cara mencari kebenaran :
1. antropologi
2. linguistik
3. human geography
4. ilmu jiwa sosial
5. sosiologi
metode ilmu sekurang-kurangnya meliputi :
pernyataan masalah penelitian
pemecahan soal yang diusulkan yang sering disebut
hipotesa
testing dan verifikasi penyelesaian yang diusulkan
menurut sarjana lain, metode ilmu meliputi :
pernyataan masalah
perumusan hipotesa
elaborasi deduktif hipotesa
pentesan hipotesa
penerimaan, penolakan/modifikasi hipotesa
Dalam buku lain, metode ilmu meliputi :
observasi
perumusan maslah
mengumpulkan dan mengklasifikasikan fakta
tambahan yang baru
mengadakan generalisasi
perumusan hipotesa
mengadakan testing dan verifikasi
sikap-sikap ilmiah :
obyektivitas
sikap serba relatif
sikap skeptis
kesabaran intelektual
kesederhanaan
sikap tidak memihak kepada etik
ILMU
Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang
terorganisasikan
Ciri pokok pengertian ilmu :
ilmu itu rasional
ilmu itu bersifat empiris
ilmu bersifat umum (kebenaran yang dihasilkan oleh ilmu
dapat diverifikasikan oleh Para peninjau ilmiah )
ilmu bersifat akumulatif (perlu hubungan antara ilmu dan
kebudayaan ; ilmu merupakan salah satu unsure
kebudayaan manusia)
Kriteria Ilmu :
merinci isi ilmu sosial secara kongkrit /lebih tegas
pusat perhatiannya
merinci sebab-sebab khusus dari variable
tergantung
merinci variable bebas dan variable tergantung
merinci metode dan teknik penelitian
unsur-unsur ilmu pengetahuan
Sosiologi sudah memenuhi unsur-unsur ilmu pengetahuan :
Sosiologi bersifat empiris
Ilmu pengetahuan didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat
spekulatif
Sosiologi bersifat teoritis
Ilmu pengetahuan selalu berusaha untuk menyusun abstraksi
dari hasil-hasil observasi
Sosiologi bersifat kumulatif
Teori dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti
memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori
yang lama
Sosiologi bersifat non-etis
Sosiologi mempersoalkan tujuannya (menjelaskan fakta
secara analitis) bukan mempersoalkan baik buruknya fakta
Ilmu adalah hasil berpikir rasional yang ditujukan /diterapkan
kepada dunia empiris saja
Empiris adalah konklusi yang diambil harus dapat ditunjukkan
dengan pemeriksaan /pada verifikasi pancaindera manusia
Rasional adalah suatu kegiatan berpikir yang ditunjukkan
pada logika formal
Aristoteles dalam mengikuti urutan berpikir silogistik
Ilmu terdiri dari 2 unsur :
fakta : observasi empiris yang diverifikasikan
teori : mempunyai fungsi menetapkan hubungan yang
terdapat diantara fakta-fakta itu
Ilmu Pengetahuan dibagi menjadi 3 kelompok besar sbb :
Ilmu Murni
Tujuan memperoleh pengetahuan yang sistematis mengenai masyarakat
manusia
Mengembangkan ilmu itu sendiri tanpa menanyakan apakah ilmu itu
secara langsung berguna bagi masyarakat
Dihadapkan kepada masalah teoritis-akademis
Ilmu Terpakai
Tujuan untuk memecahkan masalah yang praktis, yang dapat dirasakan
guna dan manfaatnya secara langsung dan bersifat sosial
Berhubungan dengan perubahan /pengawasan situasi yang praktis,
ditinjau dari sudut kebutuhan manusia
Ditimbulkan oleh masalah praktis
Mencoba memecahkan masalah itu dengan menggunakan pendekatan
ilmiah
SOSIOLOGI
Ø Fakta sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang
berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan
mengendalikan individu tersebut.
Ø Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain.
Ø Khayalan sosiologis
Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang
terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
Ø Realitas sosial
Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan
mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak
terduga.
OBJEK SOSIOLOGI