Anda di halaman 1dari 8

Linguistik Umum

Kelompok 3:
Intan Ariyanti (2222180092)
Randi Turlandi (2222180043)
Novryan Fiqriansyah (2222180096)
•Sejarah Pengembangan Ilmu Bahasa

Deny A. Kwary memaparkan sejarah perkembangan ilmu bahasa linguistic sebagai berikut : ilmu bahasa
yang dipelajari saat ioni bermula dari penelitian tentang bahasa sejak jaman yunani (abad ke 6 SM) . secara
garis besar studi tentang bahasadapat dibedakan antara tata bahasa tradisional dan linguistic modern.
•Tata bahasa tradisional
Pada zaman yunani, oara filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat bahasa. Para
filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah system tanda. Dikatakan bahwa manusia hidup dalam
tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia, misalnya
bangunan,kedokteran,kesehatan,geografi dan sebagainya. Namun, mengenai hakikat bahasa apakah bahasa
mirip realitas atau tidak mereka belum sepakat. Dua filsuf besar yang pemikirannya berpengaruh sampai
saat ini adalah platto aristoteles.
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah (fisei) atau mirip realitas, sedangkan aristoteles mempunyai
pendapat sebaliknya, yaitu tope dan lambang bunyi. Pandangan plato bahwa bahasa mirip dengan realitas
atau non arbitrer diikuti oleh kaum naturalis pandangan
aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh kaum konfensionalis.
Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteratutan atau ketidakteraturan dalam bahasa.
•Linguistik modern
Pada abad ke-19, bahasal latin sudah tidak digunakan lagi dalam
kehidupan sehari-hari ataupun dalam pemerintahan atau
pendidikan. Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang di anggap
mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk
bahasa. Bahasa-bahasa dikelompokan kedalam keluarga bahasa atas
dasar kemiripan fonologis dan morfologis. Dengan demikian, dapat
diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal dari bahasa
moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama
sehingga secara genetis terdapat hubungan kekerabatan .
•Pengertian linguistik
Sebagai sebuah istilah, linguistik dapat ditelusuri asal
muasalnya secara etimologis. Istilah etimologis, istilah berasal
dari bahasa inggris linguistics yang berarti “ilmu yang
mempelajari bahasa”. Kata di dalam bahasa lain yang berpadan
dengan kata linguisics, antara lain linguistique(bahasa prancis)
dan linguistiek (bahasa belanda) yang diturunkannya dari bahasa
latin lingua yang berarti “bahasa”. Suhardi menegaskan bahwa
istilah linguistik yang digunakan oleh berbagai masyarakat
bahasa saat ini sebetulnya merupakan hasil adopsi dari bahasa
inggris, yaitu dari kata linguistics, yang kemudian diserap
menjadi linguistik.
•Ahli Bahasa Dan Tugasnya
Dalam konteks pembicaraan mengenai bahasa dan ilmu bahasa (linguistik),
tentu kita tidak dapat mengabaikan peran para ahli bahasa. Jerih payah
mereka dalam meneliti, menyelidiki, dan mengkaji bahasa terasa sangat
penting dan bermanfaat untuk pembentukan konsep, teori, serta pemahaman
yang lebih establish (mantap) dan ilmiah tentang bahasa. Atas jasa dan buah
kerja mereka pulalah, kini kita beroleh kepahaman, pengetahuan, dan ilmu
yang lebih pasti dan lebih komprehensif di bidang bahasa.
Awalnya, bahasa dianggap sebagai sesuatu fakta yang biasa dan seolah
diabaikan dalam frame keilmuan, kemudian bahasa didekati secara mitos, dan
selanjutnya dipahami dalam kerangka tekstual dan sakral keagamaan, serta
pada perkembangan berikutnya bahasa dinalar secara filsafat.
Syarat menjadi linguis secara mutlak tentutlah bukan kemampuannya
secara praktik dalam berbahasa banyak bahasa, melainkan wawasan
kebahasaan, kemampuan menganalisis, dan penguasaan metodologis ketika
mengkaji bahasa-bahasa yang ada dan dipakai oleh manusia. Seorang linguis
harus pula mampu mendeskripsikan bahasa-bahasa yang diteliti sehingga
dapat mengungkap dan memberikan hakikat, ciri, dan klasifikasi bahasa.
Seorang linguis bermula dari parole, untuk selanjutnya mencari pemahaman
langue, dan secara universal membongkar hakikat langangage.
Adapun tugas-tugas linguis dalam konteks penlitian dan keilmuan ialah
sebagai berikut:
1)      Tugas deskriptif dan eksplanatif, yakni memberikan gejala
kebahasaan dan menerangkannya.
2)      Tugas prediktif dan pengembangan, yakni tugas
mempraduga dalam bentuk hipotesis yang selanjutnya diuji
secara ilmiah. Melalui langkah prediksi akan dihasilkan teori,
dan teori yang dihasilkan sekaligus juga menjadi langkah
mengembangkan ilmu bahasa.
3)      Tugas kontrol, yaitu mengontrol masalah dan mengontrol
hasil yang didapat setelah seorang linguis melakukan penelitian
kebahasaan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai