Enny Virda,
S.Kep.Ns
Pernafasan (respirasi) adalah
peristiwa menghirup udara
dari luar yang mengandung
oksigen kedalam tubuh serta
menghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2
Umum :
Menjamin tersedianya O2 untuk kelangsungan
metabolisme sel-sel tubuh serta mengeluarkan CO2
hasil metabolisme sel secara terus-menerus
Khusus :
1. Membantu Mengeluarkan Air dan Panas dari Dalam Tubuh
2. Membantu Meningkatkan Aliran Balik Vena (Fungsinya
Sebagai Pompa)
3. Membantu Proses Bicara, Bernyanyi dan Vokalisasi
4. Mengeluarkan, Memodifikasi atau Menginaktifkan Berbagai
Bahan/ Materi Yang Melewati Sirkulasi Pulmonal
5. Participates in olfactory sense
1. Saluran nafas bagian atas
Hidung/nasal
Sinus paranasal
Pharing (tekak)
Fungsi:
Filter
Menghangatkan
Humidifikasi
Indera penghidu
kekebalan
1. Sinus Frontalis
2. Sinus Etmoidalis Bermuara di
3. Sinus Sphenoidalis rongga hidung
4. Sinus Maxilaris
Fungsi:
Membantu m’hangatkan & humidifikasi
Meringankan berat Tl. Tengkorak
Mengatur bunyi suara dengan ruang-ruang
resonansi
1. Nasofaring
2. Orofaring Bermuara di
3. Laringofaring rongga hidung
Fungsi:
Proses menelan
Respirasi
Terdiri dari tulang
rawan (Kartilago)
Ditutup oleh
epiglotis/glotis
Pita suara
Fungsi:
Proses pembentukan
suara
Reflek batuk dan
bersin
Epiglotis menutupi glotis saat menelan
Jika makanan/minuman masuk ke laring
rangsang reflex batuk
Laring, trakea, bronki sangat peka thd
perabaan (light touch) Nervus Vagus/X
Reseptor taktil/ chemis di hidung N. V
(trigeminus)
Lanjutan dari larink,
dibentuk oleh 16 s/d 20
cincin Tl rawan
Cilia Selaput lendir
Carina : yang memisahkan
trakea kanan dan kiri
(Bronchus kanan dan kiri).
Fungsi:
Mengeluarkan lendir
(Mukus)
Bronkhus kiri lebih
panjang (9 – 12 cincin)
Bronkhus Bronkhiolus
(Bronkhioli)
Alveoli (gelembung-
gelembung
Merupakan suatu alat
tubuh yang sebagian
besar terjadi
gelembung-
gelembung (alveoli).
Jika dibentang kurang
lebih 90 M2
Banyaknya alveoli :
krg lebih 700.000
buah
Paru kanan : 3 lobus
(superior, media, inferior)
OUTPUT
1. Inspirasi : Menarik nafas
2. Ekspirasi : Menghembuskan
nafas
Macam pernafasan:
Pernafasan dada : Rangka dada
Pernafasan perut : Diafragma turun naik
Proses keluar masuknya udara atmosfir
Faktor-faktor yg mempengaruhi:
Oksigen
Konsentrasi O2 datar tinggi dan rendah berbeda
Jalan nafas
Obstruksi jalan nafas, mukus, lidah, broncho spasme,
permeabilitas kapiler.
Complience dan recoil paru
Dipengaruhi oleh:
o Compliance Edema, tumor, paralise
o Recoil Tegangan permukaan paru
Surfaktan
• Recoil paru
– Menyebabkan alveoli kolaps akibat
• Recoil Elastic dan tegangan permukaan / surface tension
– Surfaktan: mengurangi kecenderungan paru untuk kolaps
• Tekanan pleura
– Tekanan negatif pada pleura menyebabkan alveoli
mengembang
– Pneumothorax adalah terdapatnya hubungan antara
rongga pleura dan udara sehingga kehilangan tekanan
pleura
• Merupakan ukuran mudah atau sulitnya paru dan
thoraks untuk mengembang
– Semakin besar compliance, perubahan tekanan
semakin mudah ekpansi lebih mudah
– Compliance kecil atau dibawah normal ekpansi
lebih sulit
• Kondisi yang menyebabkan menurunnya compliance
– Fibrosis Pulmonary
– Edema Pulmonary
– Respiratory distress syndrome
Udara masuk ke paru bila TEKANAN PARU LEBIH
KECIL dari tekanan atmosfer ( tekanan Atm =
760 mmHg )
INSPIRASI
Hukum BOYLE :
Receptor
1. Strecht Receptor
Dinding bronkhus meregang Impuls MO
2. Kemoreceptor
Melalui darah: perubahan tek CO2 & O2 disosiasi
pH
4. Proprioreceptor
Perubahan gerak tubuh (otot & tendon)
Oleh: 2 fungsi mekanis, yaitu:
1.Fonasi : Laring
2.Artikulasi : Struktur mulut
(resonansi)
Laring: Unsur vibrator “pita suara”
Getaran pita suara
Frekuensi getaran
Resonansi
Ω Mulut
Ω Hidung
Ω Sinus paranasal
Ω Faring
Ω Rongga dada
Reflek Batuk
Bronkhus, Trakea, Laring, Karina,
Bronkhiolus terminal & Alveoli Sensitif
Impuls Aferen MO
Reflek Bersin
Sama dengan reflek batuk: Pada saluran
hidung saja (saluran nafas atas)
NORMAL : VENTILASI DAN PERFUSI
VENTILASI TANPA PERFUSI ------ DEADSPACE
NO VENTILASI ------ SHUNT
NO VENTILASI DAN NO PERFUSI ------- SILENT
Hipoksia Oksigen Jar. Rendah
Hipokapnia Kadar Co2 Arteri Rendah
Hiperkapnia Kadar Co2 Arteri Tinggi