Anda di halaman 1dari 13

RESPONSI TUGAS PENGEMBANGAN DAN

TERSTRUKTUR

Mata Kuliah : Rekayasa Pondasi Lanjut


Dosen Pengajar : Prof. Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc

Cut Lutfia Khalisa


(1704101010034)
PONDASI

Konstruksi pondasi berfungsi untuk


meneruskan beban struktur atas dan juga
berat fondasi sendiri ke lapisan tanah keras
yang ada di bawahnya tanpa diikuti dengan
keruntuhan karena tanah bergeser dan
penurunan yang berlebihan.
Penyelidikan Tanah Lapangan

Menurut Hardiyatmo (2016) tujuan penyelidikan tanah antara lain :


● Menentukan kapasitas dukung tanah menurut tipe pondasi yang dipilih;
● Menentukan tipe dan kedalaman pondasi;
● Untuk mengetahui posisi muka air tanah;
● Untuk memprediksi besarnya penurunan;
● Menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal jembatan
(abutment);
● Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan tanah dilakukan pada bangunan yang
telah ada sebelumnya; dan
● Pada proyek jalan raya dan irigasi penyelidikan tanah bangunan untuk menentukan letak-
letak saluran gorong-gorong, penelitian lokasi dan macam bahan timbunan.
Penyelidikan Tanah Lapangan
Penyelidikan tanah lapangan terbagi menjadi beberapa jenis, dua diantaranya adalah:

Cone Penetration Test (CPT) Standar penetration test (SPT)

Gambar 2 Skema urutan uji penetrasi standar (SPT)


Sumber : SNI 4153-2008
Pola Keruntuhan pada Ujung Pondasi Tiang

Gambar 2. Pola keruntuhan pada ujung pondasi tiang (Vesic, 1967)


a. Prandtl, Reissner, Caquot, Buisman, Terzaghi;
b. De Beer, Jaky, Meyerhoff;
c. Berezantsev dan Yaroshenko, Vesic;
d. Bishop, Hill dan Mott, Skempton, Yassin, dan Gibson
Penurunan (settlement)

Istilah penurunan (settlement) menunjukkan amblesnya suatu bangunan akibat


kompresi dan deformasi lapisan tanah di bawah bangunan. Penurunan akan
terjadi jika suatu lapisan tanah mengalami pembebanan. Penurunan juga
dipengaruhi oleh sebaran tanah lunak atau lempung yang terdapat dibawah
permukaan pada dataran lluvial. Penurunan terjadi pada konstruksi seperti
jalan, jembatan, gedung, bendungan, dan lainnya.
Gambar 4. Grafik Axial Load Test
Sumber :
Perhitungan Daya Dukung Menggunakan Formula Dinamis

Menurut Bowles (1993) terdapat 10 metode formula dinamis untuk menghitung daya dukung pondasi tiang pancang, yaitu
sebagai berikut :
1. Metode Janbu 6. Metode Gates
2. Metode AASHTO 7. Metode ENR Modified
3. Metode Navy- Mckay 8. Metode Canadian National Building
4. Metode Danish 9. Metode Pasific Coast Uniform Building Code (PCUBC),
5. Metode Eytelwein 10. Metode Hiley
Berikut 3 dari 10 metode formula dinamis menurut
Bowless (1993) :

1. Metode Janbu

eh . E h dimana :
 
Qu= Qu = kapasitas daya dukung tiang pancang ultimit (ton);
k u. s eh = efisiensi pemukul (hammer efficiency);
Eh = besaran energi pemukul (Eh = Wr . H);
  𝑒h . 𝐸h . 𝐿 s = besarnya penetrasi per pukulan (mm);
𝜆= ku = kompresi tiang pancang;
𝐴 . 𝐸 . 𝑠2
λ = koefisien perbandingan pemukul dengan tiang pancang;
Wr = berat pemukul (ton);
  𝑊𝑝 Wp = berat tiang pancang (ton);
𝐶 𝑑 =0,75+0,15
𝑊𝑟 A = luas penampang tiang pancang;
L = panjang tiang pancang;
Cd = efisiensi perbandingan berat tiang pancang dengan
  pemukul;
𝜆
( √ )
𝑘 𝑢 =𝐶 𝑑 + 1+ 1+
𝐶𝑑
E = modulus elastisitas.
  Tabel 1. Efisiensi Faktor ()

  Efisiensi alat
Jenis alat (Rated Efficiency)

Swan & Engel Bowles

Single acting 0,70-0,85 0,75-0,85

Double acting 0,70-0,85 0,85

Diesel hammer 0,80-0,90 0,85-1,00

Drop hammer 0,70-0,90 0,75-1,00

Sumber : Swan (1998); Engel (1998); Bowles (1993), seperti dikutip dari Mulyono (2015)
2. Metode AASHTO

 
dimana :
Qu = kapasitas daya dukung tiang pancang ultimit (ton);
h = tinggi jatuh hammer (mm);
 
𝑄𝑢=¿ ¿ s = besarnya nilai final set (mm);
= berat pemukul (ton);
= tekanan uap (udara);
= luas penampang (mm2).
3. Metode Navy-Mckay

 
dimana :
Qu = kapasitas daya dukung tiang pancang ultimit (ton);
  𝑒h 𝐸 h = efisiensi pemukul (hammer effeciensy);
𝑄𝑢=
𝑠 (1 + 0,3 𝐶 1 ) = besaran energi pemukul ( . H);
S = besarnya nilai final set (mm);
H = tinggi jatuh hammer (mm);
  𝑊𝑝 = koefisien perbandingan berat tiang pancang dengan berat
𝐶1 = pemukul;
𝑊𝑟
= berat pemukul (ton);
= berat tiang pancang (ton).
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai