Anda di halaman 1dari 23

BIOTEKNOLOGI

P LAS M I D
Kelompok 2
Hajar Rizki. K 182532056
Inka Sulistina Almi 182532058
Muhammad Rayzhal Faturahman 182532062
P LA S M I
D
Definisi Plasmid
Molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat
dalam sel bakteri atau ragi disebut plasmid.
Plasmid ini merupakan molekul DNA
nonkromosom yang dapat berpindah dari bakteri
satu ke bakteri yang lain dan memiliki sifat pada
keturunan bakteri sama dengan induknya.
Pengertian Plasmid
Plasmid adalah molekul DNA yang berbentuk
sirkuler dan mempunyai untaian ganda yang dapat
mereplikasi diri. Plasmid biasanya dapat ditemukan
pada bakteri. Di dalam satu sel dapat ditemukan lebih
dari satu plasmid dengan ukuran yang bervariasi
namun semua plasmid tidak menyandikan fungsi
yang penting dalam pertumbuhan sel tersebut.
Umumnya plasmid menyandikan gen – gen yang
diperlukan agar dapat bertahan pada keadaan yang
kurang menguntungkan sehingga bila keadaan
kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang.
Proses Penggunaan Teknologi Plasmid

Insulin dibuat di dalam tubuh manusia dengan dikontrol


oleh gen insulin. Insulin ini kemudian diambil dari pulau
langerhans tubuh manusia, lalu disambungkan ke dalam
plasmid bakteri. Untuk menghubungkan gen insulin
dengan plasmid diperlukan rekombinasi genetik. Yang
dalam rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan
penyambungan DNA.
Lanjutan…

Dalam proses pemotongan dan penyambungan tersebut


menggunakan enzim pemotong dan penyambung. Yang
enzim pemotong tersebut dikenal sebagai enzim restriksi
atau enzim penggunting yang bernama restrikasi
endonuklease. Enzim pemotong ini jumlahnya banyak dan
setiap enzim hanya bisa memotong urutan basa tertentu
pada DNA.
Plasmid mempunyai karakter atau
sifat yang yaitu membawa satu
atau lebih gen, mempunyai bentuk
sirkuler double helix dengan
ukuran 1kb sampai lebih dari 250 Karakter
kb. Ukuran plasmid sangat
bervariasi tetapi pada uumnya Dasar
lebih kecil dari ukuran bahan
genetic utama sel prokariotik.
Plasmid
Sebagai contoh plasmid CoIV-K30
yang ada di dalam sel E.coli hanya
berukuran sekitar 2 kb.
Pada bakteri jumlah plasmid yang dimiliki bervariasi bahkan
sampai ribuan atau bahkan tidak memiliki plasmid. Plasmid dapat
bereplikasi sendiri (tidak tergantung pada kromosom) dan
membawa beberapa gen tapi tidak penting (maksudnya ada atau
tidak ada gen tersebut, sama saja. Misalnya gen resistensi
terhadap senyawa tertentu). Umumnya plasmid dimiliki oleh
prokariot tetapi ada juga di eukariot seperti Entamoeba
histolityca, yeast dan dalam 1 sel tunggal terdapat 1 copy, untuk
plasmid yang besar bisa terdapat beratus-ratus copy plasmid. Ada
yang banyak dan ada yang sedikit copy-an plasmidnya.
Plasmid juga bisa diisolasi,
gampang dikeluarkan dari sel,
mudah dimanipulasi dan
diiisolasi dari bakteri. Setelah
dimodifikasi, plasmid
rekombinan tersebut dapat
dintegrasikan (di-insert) ke
dalam genom, tumbuhan,
protista, dan mamalia. Plasmid
bisa berkembang menjadi
banyak. Sehingga walapun kecil,
plasmid memiliki peranan
penting dalam rekombinasi
DNA.
Kloning Gen Dengan Penggunaan Plasmid
• DNA plasmid diisolasi dari bakteri dan DNA berisi gen yang dinginkan dari
jenis sel lain misalnya gen yang mengkode suatu hormon.
• Sepotong DNA yang berisi gen tersebut diselipkan ke dalam salah satu
plasmid, yang kemudian menghasilkan DNA rekombinan.
• Plasmid rekombinan dikembalikan ke sel bakteri.
• Sel bakteri ditumbuhkan dalam kultur, kemudian membentuk klon sel, DNA
asing yang disambungkan ke dalam plasmid tidak merusak kemampuan
plasmid untuk bereplikasi di dalam sel bakteri dan gen yang diinginkan
direplikasi bersama dengan plasmid begitu sel inangnya menjadi banyak.
Dapat dikatakan gen itu telah diklon.
• Identifikasi klon bakteri yang membawa gen yang diinginkan tersebut
• Aplikasi terakhir dari pengklonan gen dalam bakteri.
Ukuran dan Copy Number
Ukuran plasmid juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam kloning,
idealnya berukuran kurang dari l0kb, jika molekulnya besar cenderung
terpecah selama penyaringan, dan juga lebih sulit untuk dimodifikasi.
Berdasarkan jumlah plasmid di dalam sel, plasmid dapat dibedakan
menjadi: Low copy number plasmid, dimana plasmid memiliki kemampuan
replikasi rendah sehingga dalam satu sel hanya mengandung satu atau
beberapa plasmid yang sama saja. High copy number plasmid, dimana
plasmid memiliki kemampuan replikasi tinggi sehingga dalam satu sel
mengandung banyak plasmid yang sama, hingga ribuan. Contohnya plasmid
pada bakteri E.coli.
Gambar ukuran plasmid Gambar copy number plasmid
Konjugasi dan Kompatibilitas
Berdasarkan kemampuan mentransfer Sedangkan Non-konjugasi tidak
ke bakteri, plasmid dibedakan menjadi melakukan konjugasi. Plasmid ini
dua yaitu: konjugasi dan non-konjugasi.
hanya dapat di transfer dengan
Plasmid konjugasi adalah proses
dimana salah satu bakteri mentransfer bantuan plasmid konjugasi. Sebuah
materi genetik ke yang lain melalui sel mikroba tunggal juga bisa
kontak langsung. Selama konjugasi, menjadi inang untuk berbagai
satu bakteri berfungsi sebagai donor bentuk plasmid.
materi genetik, dan yang lain berfungsi
sebagai
Konjugasi dan Kompatibilitas

Kemampuan salah satu bentuk plasmid untuk


hidup berdampingan dengan bentuk yang berbeda
disebut kompatibilitas, dan mereka dapat
dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kualitas
ini, yaitu plasmid yang kompatibel dan tidak
kompatibel.
Konjugasi dan Kompatibilitas

Hal ini karena kesamaan dalam


mekanisme replikasi menyebabkan
terbentuknya lingkungan yang
kompetitif di mana satu plasmid
mendominasi dan menghilangkan
lainnya. Mereka juga dikategorikan
sesuai dengan fungsi yang berbeda
yang mereka tunjukkan.
Gambar Plasmid Konjugasi
Klasifikasi Plasmid

Plasmid merupakan materi genetik di luar kromosom (ekstra


kromosomal). Tersebar luas dalam populasi bakteri.Terdiri
dari beberapa – 100 kpb, beratnya ± 1-3 % dari kromosom
bakteri. Berada bebas dalam sitoplasma bakteri. Dapat
bersatu dengan kromosom bakteri. Dapat berpindah dan
dipindahkan dari satu spesies ke spesies lain.
Lanjutan…

Plasmid terdapat di dalam sitoplasma


organisme prokaryot dan eukaryot sederhana uniseluler.
Selain terdapat dalam bakteri, plasmid juga terdapat
pada Saccharomyces cerevisiae (plasmid 2µm).
Macam-macam Plasmid dan Peranannya
 Pili F dan I
Dua macam pili yang disebut, pili F dan I, diketahui terlibat
dalam transfer plasmid dari sel ke sel. Dua kelompok faga
RNA diketahui menginfeksi sel yang membawa plasmid
yang dapat dipindahkan. Faga ini dapat digunakan untuk
melihat adanya pili F dan I pada sel. Dua macam pili ini
dapat juga dibedakan secara imunologi. Pili F dilibatkan
dalam transfer faktor F dan beberapa plasmid resisten-
antibiotik. Pili F juga terdapat pada sel Hfr. Pili I dilibatkan
dalam transfer plasmid resisten-antibiotik, plasmid yang
menentukan-colicin, dan lainnya.
Macam-macam Plasmid dan Peranannya
• Faktor R
pertama kali ditemukan di Jepang pada strain bakteri enterik yang
mengalami resistensi terhadap sejumlah antibiotik (multipel
resisten). Munculnya resistensi bakteri terhadap beberapa
antibiotik, sangat berarti dalam dunia kedokteran, dan dihubungkan
dengan meningkatnya penggunaan antibiotik untuk pengobatan
penyakit infeksi. Sejumlah perbedaan gen-gen resisten-antibiotik
dapat dibawa oleh faktor R. Plasmid R100 disusun oleh 90 kpb
yang membawa gen resisten untuk sulfonamid,
streptomisin/spektinomisin, asam fusidat, kloramfenikol, tetrasiklin
dan pembawa gen resisten terhadap merkuri.
Klasifikasi Plasmid Berdasarkan Kemampuan
Mentransfer ke Bakteri
1. Konjugasi: pada plasmid F 2. Non konjugasi: plasmid non-
menginisiasi terbentuknya philus konjugasi tidak melakukan
(bakteri jantan). philus adalah konjugasi. Plasmid ini hanya dapat
saluran yang menonjol, melekat, & di trannsfer dengan bantuan
melisis bakteri lainnya, sebagai plasmid
jembatan sitoplasma. Plasmid
bereplikasi, kemudian plasmid 3. Mobilisabel: pada saat tertentu bisa
replikasi yang baru dipindahkan ke pindah, pada saat lain Membawa hanya
sel bakteri pasangannya. Plasmid ini sebagian dari gen diperlukan untuk
transfer. Juga bisa pindah (parasit) pada
memiliki 25 gen yang diperlukan
saat konjugasi plasmid .
untuk
Plasmid berdasarkan Fungsinya
1. Plasmid (F) fertilitas: untuk konjugasi, terdapat dalam gen
untuk phili.
2. Plasmid (R) resistensi: mengandung gen-gen yang membawa
resistensi bakteri, antibiotik, maupun
3. Col-Plasmid, mengandung kolkisin yang dapat membunuh
bakteri yang lain.
4. Plasmid degradasi, plasmid yang mempunyai gen yang dapat
menghasilkan senyawa yang dapat mencerna, misalnya toluene
atau asam salisilat
Plasmid berdasarkan Fungsinya

5. Plasmid virulence (patogen opertunistik): plasmid yang dapat


menyebabkan patogen. Bila masuk ke dalam sel bakteri, dapat
mengubah bakteri yang tidak patogen menjadi
6. Addiction system: plasmid ini menghasilkan racun jangka
panjang dan pengakal singkat. Sel anak yang menyimpan
salinan plasmid bertahan hidup, sementara sel anak yang gagal
untuk mewarisi plasmid meninggal atau menderita penurunan
pertumbuhan tingkat karena racun tersisa dari sel induk
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai