Anda di halaman 1dari 27

Surveilans HAIs

Healthcare-Associated Infections

PPDS Psikiatri Januari 2018


PPDS Psikiatri (Januari 2018)
dr. Anik Rochmahwati

dr. Ariana Setiani

dr. Ariyani Sri Suwarti

dr. Asti Yuliadha

dr. Candra Ramadhanny

dr. Ika Andri Mellana

dr. Novi Susilowati

dr. Rika Indah Wijayanti

dr. Sherly Melwani

dr. Siti Sulaimah

dr. Sinta Dyah Amrih Lestari


Ikhtisar

• Pendahuluan
– Latar Belakang
– Tujuan
• Metode Surveilans
• Tinjauan Pustaka
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan dan Saran
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi
nosokomial merupakan masalah penting di seluruh dunia
dan menjadi isu yang menarik untuk diteliti, terutama
tentang upaya pencegahan infeksi tersebut.

Menurut definisi World Health Organization (WHO,


2009), Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah
infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan
di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Tujuan

– Untuk mengetahui besarnya masalah infeksi nosokomial


di Bangsal Anggrek 1 - Psikiatri RSUD Dr. Moewardi
Surakarta, yang ditinjau dari:
1. Incidence rate ISK akibat pemakaian kateterisasi urin
(CAUTI)
2. Incidence rate hospital acquired pneumonia (HAP/VAP)
3. Incidence rate infeksi daerah operasi (IDO/SSI)
– Untuk meningkatkan mutu layanan RSUD Dr. Moewardi
yang termasuk dalam program pengendalian infeksi (PPI).
Metode Surveilans

• Metode observasional deskriptif


• Waktu: tanggal 31 Januari 2018 pukul 08.00
Metode s.d. 12.00 WIB
• Tempat: Bangsal Anggrek 1 RSDM
• Sampel: 5 orang pasien psikiatri

• Pengambilan data dilakukan oleh 11 orang


Collectin PPDS Psikiatri yang bertugas di Bangsal
Anggrek 1 psikiatri.
g data • Instrumen surveilans: form HAP, CAUTI,
IDO/SSI
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Health-care Associated Infections
(HAIs)

HAIs (WHO, 2009)


BATASAN
ONSET
Infeksi yang didapat
Setelah ≥ 48 jam dan ≤ 30
pasien selama menjalani
hari setelah keluar dari
prosedur perawatan dan
fasilitas pelayanan
tindakan medis di
kesehatan.
pelayanan kesehatan
Bayi Prematur

Bayi ini sedang dirawat dengan Infeksi Aliran Darah Primer


berhubungan dengan kateter umbilikal yang terpasang
padanya.
Pasien menjalani operasi bedah thorax

Operasi berjalan
lancar namun
kemudian
diketahui pasien
mengalami infeksi
MRSA pada luka
operasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasien Raber Psikiatri di Bangsal Anggrek 1
No Identitas Pasien Keterangan
1 Tn. MM/01406824/14-12-1977/Laki-laki Hasil Surveilans terlampir
2 Tn. S/01403987/30-06-1962/Laki-laki Hasil Surveilans terlampir
3 Nn. AN/01406891/16-11-1995/Perempuan Hasil Surveilans terlampir
4 Tn. WP/01407264/23-06-1945/Laki-laki Hasil Surveilans terlampir
5 Tn. AF/01407301/01-10-1975/Laki-laki Hasil Surveilans terlampir
Catheter Associated Urinary Tract
Infection (CAUTI)
Tidak ada pasien Bangsal Anggrek 1 Psikiatri
yang menggunakan kateter urine (DC).
Pencegahan ISK Tn. MM Tn. S Nn. AN Tn. WP Tn. AF
Pasang Kateter Urine Tidak dilakukan pemasangan kateter urine
Lepas
Pemasangan dengan teknik
aseptik

Fiksasi dengan baik

Urin bag dibawah bladder

Tidak dilakukan bladder training


dengan klem

Tdk membuka sambungan cath-


selang urin bag

Perineal dibersihkan dg air dan


sabun

Gelas ukur terpisah antar pasien

Masih ada indikasi pemasangan


kateter urin
18
Gejala Klinik ISK Tn. H Tn. S Ny.N Tn. S Ny. SI
Demam (≥38˚ C)
Nyeri suprapubik

Urgency

Frequency

Dysuria

Nyeri ketok costovertebralis

Kuman biakan urin ≥ 105 /ml

Pyuria (≥ 10 leukosit urin)

19
Surgical Site Infection
Di Bangsal Anggrek 1 didapat satu pasien yang raber
paru-psikiatri :
Tn, MM dengan pemasangan WSD a.i Efusi pleura
dekstra e.c TB MDR
• Riwayat DM (ada) GDS : 225 mg/dL
• Lekosit : 6500 (tgl 26 Januari 2018)
• MRS di RSUD Dr. Moewardi tanggal 25-1-2018
dalam keadaan telah terpasang WSD. Pemasangan
WSD dilakukan di RS Blora pada tanggal 22-1-2018.
Sehingga pada pasien ini tidak dapat ditelusuri
bagaimana penanganan saat pemasangan WSD
Pasien Tn. MM
Identifikasi SSI Ya / Tidak
Nyeri lokal dan sakit Tidak
Demam (> 38 C) Tidak
Kemerahan Tidak
Drainase purulen / pus Tidak
Edema terlokalisir Tidak
Kuman pada kultur pus Tidak
Ada abses saat re-operasi (pemeriksaan radiologi - PA) Tidak
Kesimpulan : untuk saat ini tidak ada tanda-tanda infeksi luka operasi
pada pasien tersebut
Ventilator Associated Pneumonia
Tidak didapatkan pasien Bangsal Anggrek 1
Psikiatri yang menggunakan ventilator.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Tidak dijumpai insiden CAUTI, VAP, dan SSI pada
pasien bangsal di Anggrek 1 Psikiatri di RS Dr.
Moewardi
• Dengan adanya kegiatan surveilans dapat mengetahui
incidence rate CAUTI, VAP, dan SSI yang nantinya data
awal ini dapat digunakan untuk mencegah dan
mengendalikan terjadinya infeksi nosokomial dalam
rangka peningkatan kualitas mutu pelayanan RSDM.
Saran
• Mempertahankan kinerja perawatan dengan
menerapkan hand hygiene dan prinsip sterilitas saat
melakukan tindakan medis.
• Meningkatkan program pencegahan dan
pengendalian infeksi di bangsal Anggrek 1 Psikiatri
RSUD Dr. Moewardi.
• Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
untuk menerapkan hand hygiene dan juga tidak
memegang daerah pemasangan WSD
 Salam Sehat JIWA Raga 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai