Anda di halaman 1dari 5

*Pengertian HTN menurut sarjana -Van Vollen Hoven  HTN mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat

hukum bawahan menurut tingkatannya. -Paul


Scholten  HTN adalah Hukum yang mengatur mengenai tata organisasi negara (het recht dat regelt de staatsorganisatie).
-Van der Pot  HTN adalah Peraturan-peraturan
yang menentukan badan-badan beserta kewenangannya, hubungannya satu sama lain, serta hubungannya dengan individu
warga negara dalam kegiatannya.
-Kusumadi
Pudjosewojo  HTN adalah hukum yang mengatur bentuk negara dan bentuk pemerintahan yang menunjukkan masyarakat
hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta tingkatan-tingkatannya yang selanjutnya menegaskan wilayah dan
lingkungan rakyat dari masyarakat-masyarakat hukum itu dan akhirnya menunjukkan alat-alat perlengkapan yang memegang
kekuasaan penguasa dari masyarakat hukum itu, beserta susunan, wewenang, tingkatan imbangan dari dan antara alat
perlengkapan itu. -Mohammad Kusnardi & Ibrahim  HTN merupakan sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
organisasi daripada negara, hubungan antar alat perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan
warga negara dan hak-hak azasinya.
-MenurutMenurut
Jimly Asshiddiqie, HTN merupakan cabang ilmu hukum yang mempelajari prinsip-prinsip dan norma-norma hukum yang
tertuang secara tertulis ataupun yg hidup dalam kenyataan praktik kenegaraan berkenaan dengan:

a.konstitusi yg berisi kesepakatan kolektif suatu komunitas rakyat mengenai cita-cita utk hidup bersama dlm suatu negara;
b.institusi-
institusi kekuasaan negara beserta fungsi-fungsinya;
c. mekanisme hubungan antar institusi itu;

d. prinsip2 hubungan antara institusi kekuasaan negara dengan warga negara.


-HTN DAN HAN
Di berbagai negara, HTN dan HAN sering disebutkan
secara berangkai, misalnya : Staats en Administratief Recht (Belanda), Constitutional and Administrative Law (USA dan UK), dan
Verfassungsrecht und Verwaltungsrecht (Jerman). HAN merupakan bagian dari pengertian HTN dalam arti luas. Perbedaan pada
objek kajiannya. HTN objeknya negara dalam keadaan statis dan HAN dalamkeadaan dinamis.

-2 (DUA) PENDAPAT
Menurut Moh. Kusnardi dan
Harmaily Ibrahim terdapat dua kelompok dalam melihat hubungan HTN dan HAN.
Kelompok I : membedakan HTN dan HAN secara prinsipil karena perbedaan sistematika dan isi.
Kelompok II : tidak terdapat
perbedaan asasi, melainkan karena pertimbangan manfaat praktisnya.
-HTN DAN HUKUM INTERNASIONAL
Sama-sama cabang ilmu hukum public HTN
mempelajari negara dari strukturinternalnya dan HI mempelajari hubungan-hubungan hukum antar negarasecara eksternal.
*ASAS HUKUM TATANEGARAINDONESIA DALAM UUD 1945
-Asas Pancasila, meliputi asas ketuhanan YME,
kemanusiaan, kebangsaan, kedaulatan rakyat, keadilan sosial.
-Asas Negara Hukum, Pernyataan Indonesia sebagai Negara Hukum Secara Tersurat/Langsung
Dimuat pada Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945: Indonesia adalah Negara Hukum.
-Asas Kekeluargaan, anak,orangtua, pemimpin.
-Asas Kedaulatan Rakyat (Demokrasi),

-Asas Negara Kesatuan,


-Asas Pembagian
Kekuasaan dan Check and Balances. EKSEKUTIF,LEGISLATIF, & YUDIKATIF
*Sumber Hukum Tata Negara Materil&Formil
A. Sumber hukum materil yaitu sumber hukum yang menentukan isi hukum. Isi hukum
ditentukan oleh faktor sosiologis, factor filosofis, faktor historis dan lain-lain. B.Sumber hukum formil
yaitu sumber hukum yang telah dirumuskan peraturannya dalam sesuatu bentuk yang menyebabkan aturan tersebut berlaku umum, mengikat dan
ditaati. -Peraturan Perundang-undangan;
-Yurisprudensi peradilan;

-Konvensi ketatanegaraan (constitutional convention);


-Doktrin ilmu hukum (ius comminis opinio doktorum);
-Hukum internasional yang
telah diratifikasi atau telah berlaku sebagai hukum kebiasaan internasional.
*Amandemen UUD 1945 sebagai agenda utama reformasi
–UUD 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis,
pemberdayaan rakyat dan penghormatan HAM –UUD 1945
mengandung pasal yang multitafsir dan membuka peluang bagi penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup dan KKN. –tidak
adanya saling mengawasi antar lembaga negara dan kekuasaan terpusat pada presiden.
*Amandemen UUD 1945
–amandemen UUD telah membawa konsekuensi berubahnya struktur ketatanegaraan
Indonesia –mempengaruhi
banyaknya pembentukan lembaga negara baru yang bersifat independen
*Peraturan Perundang-Undangan :
Peraturan Tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
Dalam teori HTN keadaan memaksa disebut dengan noodverordeningrecht, sedangkan keadaan darurat disebut dengan staatsnoodrecht.
Noodverordeningrecht adalah karena keadaan yang memaksa yang menyebabkan penguasa menyimpang dari
cara biasa pembuatan peraturan perundangan yang berderajat UU.
Staatnoodrecht adalah karena negara dalam keadaan bahaya/darurat yang
menyebabkan penguasa bertindak menyimpang dari peraturan sehari-hari .
*Undang-undang Organik: Undang’ yang dibentuk DPR&Presiden karena perintah/permintaan ketentuan dalam UUD 1945.
Contoh: UU pemilu pasal 2 ayat 1, uu pemilihan presiden pasal 6 ayat 2 dan pasal 6A ayat 5, uu no.24 tahun 2000 ttg perjanjian
internasional pasal 11 ayat 3. *UU formil: yaitu setiap
keputusan pemerintah yg merupakan uu karena cara pembuatannya (mis: uu dibentuk DPR dan pemerintah)
-UU materil: yaitu setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat
langsung setiap penduduk. *Tujuan perubahan UUD 1945
menyempurnakan
aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional dalam pembukaan UUD dan memperkokoh NKRI.
*Kesepakatan dasar perubahan UUD

–tidak mengubah pembukaan UUD


–tetap mempertahankan NKRI
–mempertegas sistem
pemerintahan presidensial *3 jalur pembentukan lembaga
negara
–berdasarkan UUD 1945
–berdasarkan UU –berdasarkan keputusan presiden
*Tugas & wewenang DPR
-Membentuk undang-
undang yang dibahas dengan Presidenuntuk mendapat persetujuan bersama;
-Memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah
pengganti undang-undang yang diajukan oleh Presiden untuk menjadi undang-undang;
-Menerima
rancangan undang-undang yang diajukan oleh DPD berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan
dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;
*Hak’DPR: -Hak Interpelasi -Hak Angket -Hak Menyatakan Pendapat
*DPR mempunyai fungsi :-legislasi;-anggaran; dan -pengawasan.
*Larangan anggota MPR
–tidak boleh merangkap jabatan
sbg pejabat negara lain
–tidak boleh melakukan pekerjaan sbg pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan public, konsultan,
advokat, pengacara, notaris. *Tugas &
wewenang MPR
–mengubah dan menetapkan UUD 1945
–melantik capres&wapres berdasarkan pemilu
-melantik
wapres menjadi presiden apabila presiden diberhentikan/tidak dapat melaksanakan kewajibannya
–memilih presiden&wapres apabila keduanya berhenti secara bersamaan.
*HUBUNGAN HTN DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAIN
-Ilmu Politik
-Ilmu Negara
-Hukum Administrasi Negara -Hukum Internasional
-HTN DAN ILMU POLITIK SERTA ILMU SOSIAL
HTN diumpamakan sebagai kerangka tulang belulangnya,
sedangkan ilmu politik ibarat daging-dagingnya. Organisasi negara sebagai hasil dari konstruksi sosial sehingga tidak dapat lepas dari
peri kehidupan bermasyarakat. Ilmu sosial (Sosiologi, Ilmu Sejarah, Ilmu ekonomi, Antropologi, dan sebagainya) sebagai penunjang
bagi HTN. -HTN DAN ILMU NEGARA

Ilmu negara (staatsleer/staatslehre) adalah menyelidiki asas-asas pokok dan pengertian-pengertian pokok mengenai negara dan
hukum tata negara. Ilmu negara merupakan ilmu pengantar bagi
HTN dan HAN serta HI. Ilmu negara yang diutamakan adalah nilai teoritis ilmiah (seins wissenschapt). Sedangkan HTN dan HAN
adalah nilai praktis terkait dengan norma hukumnya dlm arti positif (normativen wissenschapt).

Anda mungkin juga menyukai