KDK 3
KDK 3
Oleh:Steven Hilmi
Alif Ainudin
IDENTITAS
Nama : An.NN
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 2 Tahun 1 bulan
Alamat : Kab. G
BB : 13,5 Kg
2
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Kejang (+)
3
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan demam sejak 6 hari yang lalu (28/10)
pernah di bawa ke puskesmas pada awal sakit karena
demam batuk pilek, di beri Colvin, setelah itu pasien
membaik pada tgal 29/10. Tapi demam naik lagi pada
tgal 1-2/11 menurut ibu pasien demam batuk pilek dan
jantungnya berdebar debar.
Tanggal 3/11 pasien di bawa ke puskesmas, waktu
perjalanan ke puskesmas mengalami kejang-kejang
selama 5menit kejangnya berulang sebanyak 3kali
dengan interval waktu tiap kejang 10menit, bentuk
kejangnya tonik gigi menggigit dan mata hitamnya
4
mengarah ke atas. Selama kejang pasien tidak sadar, dan
setelah kejang pasien sempat sadar
Sampai di pukesmas di beri diazepam rektal dan sanmol, d
rujuk ke RSUD Ibnu Sina, ada demam menggigil, nyeri
kepala, batuk berdahak sering, pilek , mual muntah 1x waktu
batuk, BAB 1x warna kuning kehijauan lembek, BAK
normal gk ada nyeri perut, lidah tidak kotor
5
Tanggal 4/11’16 pagi hari jam 10.00 suhu pasien 38,3 derajat
celcius Oleh perawat diinjeksi Antikejang(As.Valproat), dan
diberi syrup penurun panas sanmol panasnya sempat turun 36
derajat celcius, sore jam 17.00 ada panas 38-39 derajat cecius
pasien diinjeksi Asam valproat. Malam hari suhu turun 36,3
derajat cecius bibirnya menggigil, pasien sempat muntah jam
17.00.
6
Riwayat Penyakit Dahulu
Waktu umur 2 bulan sempat panas 38 derajat celcius
kemudian diberi sirup penurun panas parasetamol di
puskesmas.
7
Riwayat Tumbuh Kembang
BLR: 3250 g
Persalinan secara seksio cesaria.
Riwayat Alergi
Obat (-)
Makanan ( -).
Riwayat Pengobatan
Sirup parasetamol saat panas umur2 bulan, umur 2
tahun dipuskesmas di beri sanmol
8
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Pengukuran Tanda Vital
Suhu : 38,4 0C
Nadi : 131 x/menit
RR : 30 x/menit
Kepala: Mata : dBN
hidung: Hiperemi(-), edema(-), hidung buntu(+)
mukosa mulut dan tonsil: hiperemi edema(-)
telinga : serumen(+) kuning
a/i/c/d = -/-/-/-
Leher: kaku kuduk(-),pembesaran KGB(-)
9
Thorax : Inspeksi : Bentuk simetris, Retraksi (-).
Palpasi : Fremitus suara Simetris
Perkusi : Sonor pada semua regio pulmo
Auskultasi : Vesikuler pulsenya terlihat dari luar, Rh (-/-) ; Wh
(-/-)
10
Abdomen : Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising Usus meningkat (+)
Perkusi : Meteorismus (+)
Palpasi : Soefl,
: Lien,hepar tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat(+) Edema (-), kaku pada tangan dan kaki
(-)
Pemeriksaan Neurologis
Kaku kuduk (-)
Brudzinski tanda tanda pipi, tanda leher, tanda symphisis pubis, tanda
kontra lateral(-)
11
Kerniq(-)
Laseque(-)
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis
Kejang demam sederhana
Epilepsi
12
KEJANG DEMAM KOMPLEK ?
Kejang >15 menit
Kejang diawali demam(>38 derajat suhu rektal) akibat suatu proses ekstrakranial
Kejang terjadi lebih dari satu kali dalam satu kejadian demam
Kejang berulang dalam 24 jam
Ada kelainan neurologis sebelumnya atau di keluarga ada riwayat kejang
Kejang fokal atau parsial satu sisi
Atau kejang fokal atau parsial menjadi umum
Kejang disertai penurunan kesadaran
Kaku kuduk (-)
Tanda brudzinski dan kernig(-)
Proses infeksi ekstrakranial
Menggigil
Pusing
Muntah
Batuk
Pilek
Diare
13
Dapat diturunkan secara gen
KEJAN DEMAM SEDERHANA?
Kejang < 15 menit(-)
Kejang diawali demam >38 derajat celcius suhu rektal
akibat suatu proses ekstrakranial(+)
Kejang tanpa berulang dalam 24 jam(-)
14
MENINGITIS
Sakit kepala(+)
Ubun-ubun membonjol(-)
Muntah(+)
Ptosis(-)
Kelumpuhan n VI(-)
Anisokor(-)
Apneu(-)
Papil edema(-)
15
EPILEPSI
Kejang tanpa provokasi(-)
Tipe kejang bervariasi(-)
16
DIAGNOSIS KERJA
Dari pemeriksaan yang di lakukan anak tersebut di
diagnosa kerja Kejang demam kompleks
17
PLANNING
Planning diagnosis
Lab darah , GDA
Foto X-ray kepala,CT scan, atau MRI jagrang sekali dikerjakan, tidak
rutin, dan hanya atas indikasi:
-Kelainan neurologis fokal yang menetap(hemiparesis)
-Paresis N. VI
- Papil edema
Planning Terapi
Inj. Asering 1000 cc/24 jam
Inj. Antrain 3 x 150 mg K/P
Inj. Diazepam 5-7 IV K/P
As.Valproat syr 2 x 2 ml diminum 1 tahun (2 x ½ cth)
Loading phenytoin 200 mg dalam PZ 100 cc selama ½ jam,
18
maintenance 3 x 20 mg IV (kalau kejang di ruangan)
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
GDA 97 <200
MCV 87 80 - 94
MCH 29 26 - 32
MCHC 33 32 - 36
19
FOLLOW UP
Tgl/ Jam S O A P
22
Kejang: Lepasan muatan listrik berlebihan dengan sinkron
sekelompok sel neuron di otak
23
KEJANG DEMAM
Kejang disertai demam dapat disebabkan oleh
infeksi susunan saraf(meningitis,ensefalitis,atau
abses otak)N. kranialis abnormal atau mengalami
kelumpuhan,epilepsi yang belum terdiagnosis atau
kejang demam sederhana yaitu merupakan kejang
yang dicetuskan oleh demam yang sering
didapatkan pada anak berusia 6 bulan sampai 6
tahun
24
KEJANG DEMAM SEDERHANA
Adalah kejang motorik umum mayor
Berlangsung kurang dari 15 menit dan hanya
terjadi satu kali dalam kurun waktu 24 jam pada
anak yang normal secara neurologis maupun
perkembangan
25
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
Adalah tipe kejang fokal
Lamanya kejang lebih dari 15 menit atau kejang
terjadi lebih dari satu kali dalam satu kejadian
kejang
Anak memiliki riwayat gangguan neurologis
sebelumnya
26
ETIOLOGI
3 Faktor
27
28
29
MEKANISME SELULER KEJANG
Eksitasi:
Inhibisi:
30
PATOFISIOLOGI
Peningkatan suhu tubuh
Resiko tinggi
gangguan kebutuhan Metabolisme basal
nutrisi meningkat
O2 ke otak menurun
Kejang demam
31
Seizure
Aktivitas listrik abnormal yang terjadi mendadak dan
bersifat sementara diantara saraf saraf di otak yang tidak
dapat di kendalikan yang berakibat kerja dari otak
terganggu.
Manifestasi klinik : peurunan kesadaran, gerakan tonik,
klonik , konvulsi dan fenomena psikologi lainnya.
Konvulsi
Gerakan mendadak dan serentak otot otot yang tidak bisa
dikendalikan, biasanya bersifat menyeluruh.
Kesimpulannya :
Konvulsi hanyalah salah satu manifestasi klinis dari
seizure
32
KEJANG PARSIAL/FOKAL
Pelepasan listrik neuronal dari neuron
pada salah satu sisi hemisphere
Dibagi 2 tipe
-Sederhana dan kompleks
- Adanya gangguan kesadaran pada
kejang parsial kompleks
33
4 Gejala Klinis (motorik, sensorik, otonomik, dan psikis):
Gejala motorik: Gerakan dan postur tubuh yang berubah- ubah
34
35
36
KEJANG MOTORIK UMUM MAYOR
KEJANG TONIK-KLONIK
KEJANG TONIK
KEJANG KLONIK
37
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis
Epilepsi
38
39
PENATALAKSANAAN
1. Antipiretik
- Parasetamol: 10-15 mg/kg/kali,4-5 kali/hari
- Ibuprofen: 5-10 mg/kg/kali,3-4 kali/hari
2. Antikonvulsan
- Diazepam oral 0,3 mg/kg/8jam/rektal 0,5 mg /kg/8
jam. Pada saat demam > 38,5 derajat celcius
40
PENATALAKSANAAN
3. Pemberian obat rumatn
Asam Valproat: 15-40 mg/kghari dibagi dalam 2-3 dosis
Ctt: Lama pengobatan 1 tahun kemudian diberhentikan
bertahap selama 1-2 bulan.
41
PROGNOSIS
Kemungkinan mengalami kematian karena kejang
tidak pernah dilaporkan
Kemungkinan berulangnya kejang demam
43
44