Anda di halaman 1dari 54

BAB VI

KEANEKARAGAMAN HAYATI
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
 Mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia
berdasarkan keanekaragaman gen, spesies, ekosistem, dan
karekteristik wilayahnya.
 Menginventarisasi tumbuhan dan hewan khas Indonesia yang
memilki nilai tertentu.
 Mengidentifikasi upaya-upaya pelestarian keanekaragaman
hayati di Indonesia.
 Menjalankan cara pemberian nama spesies dengan prinsip
binomial nomenklatur.
 Mengidentifikasi contoh tumbuhan atau hewan di sekitarnya
dengan kunci determinasi sederhana.
 Membuat sendiri kunci determinasi secara sederhana
berdasarkan objek biologi yang diamati.
Apakah Keanekaragaman Hayati Itu?
Makhluk Hidup

Prokariot
Eukariot
Bakteri
Cyanobakteri Animalia
Protista Fungi
Plantae

Keanekaragaman Hayati
Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan variasi atau


perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi
perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya,
serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu
makhluk hidup.
Contoh Keanekaragaman
Merupakan perbedaan ciri-ciri
dan sifat pada makhluk hidup
baik dalam satu spesies, antar
spesies maupun pada suatu
ekosistem.

VARIASI
A. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis.

Variasi warna bunga krisan

Variasi warna
rambut
kucing
Variasi warna bunga mawar
2. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman spesies
menyebabkan variasi jenis.

ohon kelapa di pantai Pohon


nipah di
air
payau

Pohon kurma di padang pasir


Keanekaragaman spesies pada famili kucing

Kucing Lynx Kucing rumah Harimau


(Felish lynx) (Felish Catus) (Panthera Tigris)

Citah Macan tutul


(Acinonyx Jubatus) (Panthera Onca)

Singa (Panthera Leo)


3. Keanekaragaman Ekosistem
Padang pasir

Lumut (tundra)

Pantai

Hutan
hujan
tropis
Keanekaragaman Ekosistem

Terumbu karang

savana
B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

 Keanekaragaman hayati adalah anugerah Tuhan


yang sangat besar.
 Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia, setelah
negara Brazil.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Indonesia
Memiliki Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
 Indonesia merupakan negara kepulauan.
 Indonesia sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut
yang luas, yaitu 3.650.000 km2 dengan panjang garis pantai
81.000 km, 14% dari panjang pantai bumi.
 Indonesia terbagi atas 2 zona biogeografi, yakni wilayah
Asia(oriental) dan wilayah Australian. Wilayah oriental meliputi
Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, sedangkan wilayah
Australian meliputi seluruh pulau kawasan timur Indonesia.
 Banyaknya pulau tersebar di Nusantara ini terisolasi beribu-ribu
tahun sehingga tingkat endemisnya tinggi. Oleh karena itu,
banyak jenis flora dan fauna yang hanya terdapat di Indonesia.
Keunikan Biodiversitas di Indonesia

• Keanekaragaman tinggi.
• Memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihan.
• Indonesia kaya akan flora Malesiana (Malaysia,
Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan kepulauan
Solomon).
• Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan endemik.
• Terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka.
1. Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Karakteristik
WIlayah
Burung Cendrawasih
(Papua)
Komodo
(Pulau Komodo)

Anoa (Sulawesi)

Rafflesia arnoldii
(Sumatra)
2. Berdasarkan Persebaran Organisme

Fauna tipe Oriental Fauna tipe Peralihan Fauna tipe Australia


Fauna Tipe Fauna Tipe Fauna Tipe
Oriental Peralihan Australia

Orang utan Babi Komodo

Harimau sumatra Burung Hantu Burung Cendrawasih


Fauna Tipe Fauna Tipe Fauna Tipe
Oriental Peralihan Australia

Kangguru pohon
Badak bercula satu Babi rusa

Anoa
Kasuari

Gajah

Kuskus
C. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
Bahan obat-obatan
Pangan (sayuran)
Papan (jati)

Rekreasi
Sandang (kapas)
(kucing peliharaan)
D. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap
Keanekaragaman Hayati
Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati:
1. Pembukaan areal hutan untuk lahan pertanian, pemukiman. Atau pembangunan
sarana transportasi
2. Usaha penebangan hutan tanpa diiringi upaya pelestarian
3. Penggembalaan hewan ternak (sapi, atau kambing) di hutan atau suaka alam
4. Perburuan liar yang tidak terkendali
5. Penggunaan bom dan bahan kimia berhahaya untuk mencari ikan
6. Memperkenalkan jenis organisme baru yang berpotensi merusak kesetabilan
ekosistem, misalnya enceng gondok yang dibawa ke Kebun Raya Bogor dari daerah
Amerika tripis telah disebarkan dengan cepat di Indonesia dan Filipina. Tumbuhan
tersebut menjadi gulma di persawahan
7. Pembuangan limbah ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
8. Ekploitasi sumber daya alam secara besar-besaran tanpa kendali dalam rangka
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri
Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi
Kerusakan sungai
Keanekaragaman Hayati:

Plasma nutfah

Kerusakan hutan
Kerusakan laut
E. Upaya penyelamatan dan pelestarian
keanekaragaman hayati
Usaha pelestarian (konservasi) dapat dilakukan di habitat asli (in situ) ataupun di luar
habitat asli (ex situ)
Macam-macam usaha perlindungan dan pelestarian yang sudah dilakukan di Indonesia.
1. Perlindungan Alam Umum:
a. Perlindungan alan ketat, yaitu perlindungan yang digunakan untuk kepentingan
ilmiah dengan keadaan alam di wilayah yang bersangkutan dibiarkan berkembang
secara alami.
b. Perlindungan alam terbimbing, yaitu upaya perlindungan yang melibatkan para
ahli untuk ikut campur dalam membina keadaan alam, misalnya kebun raya bogor
c. Taman Nasional, yaitu kawasan pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan
untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan
pariwisata. Taman nasional merupakan suatu wilayah luas yang tidak boleh dihuni
oleh penduduk
2. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu
Perlindungan alam ini bertujuan untuk melindungi satu atau beberapa unsur alam
tertentu.
a. Perlindungan geologi
b. Perlindungan alam botani
c. Perlindungan alam zoologi
d. Perlindungan alam marga satwa
e. Perlindungan ikan
f. Perlindungan hutan
Pemerintah juga mengeluarkan Kepres No. 4 tahun 1993 tentang penetapan jenis
tumbuhan dan hewan nasional yaitu sebagai berikut:
g. Raflesia arnoldi sebagai bunga langka.
h. Melati sebagai bunga bangsa
i. Anggrek bulan sebagai bunga pesona
j. Elang jawa sebagai satwa udara nasional
k. Komodo sebagai satwa darat nasional
l. Ikan solera merah sebagai satwa air nasional
Perlindungan Pemandangan Alam:
Ngarai Sianok

Perlindungan alam Taman Nasional: Way Kambas


terbimbing:
Kebun Raya Bogor
F. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi bertujuan menyederhanakan objek studi makhluk
hidup yang sangat beraneka ragam, sehingga akan lebih
mudah dalam mempelajarinya

Manfaat klasifikasi
a. Untuk penelitian lebih lanjut sehingga makhluk hidup
yang telah dikenal melalui klasifikasi dapat lebih
dimanfaatkan
b. Untuk dipelajari agar dapat melestarikan
keanekaragaman hayati di masa mendatang
c. Untuk mengetahui hubungan antara organisme satu
dengan lainnya
2. Proses Klasifikasi
Klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan perbedaan dan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.

Seorang tokoh yang sangat berperan dalam klasifikasi makhluk hidup dan dikenal
sebagai Bapak taksonomi adalah Carolus Linnaeus (1707-1778).
Taksonomi: Cabang ilmu biologi yang mengkaji tentang pengelompokkan makhluk
hidup
sistem klasifikasi dapat dibedakan berdasarkan cara dan tujuannya, yaitu:
1. sistem klasifikasi buatan (artificial)
Didasarkan pada pertimbangan secara sekehendak hati para ahli
taksonomi dengan melihat habitat (tempat hidup) dan nilai guna
dari makhluk hidup tersebut.
2. sistem klasifikasi alamiah (natural)
Sistem ini didasarkan pada kesamaan morfologi secara fenotip
yang ada hubungannya dengan makhluk hidup yang sesungguhnya
3. sistem klasifikasi evolusi (filogenetik)
Sistem klasifikasi ini lebih menekankan aspek hubungan
kekerabatan dan sejarah perkembangan evolusi makhluk hidup
yang ada sekarang
Contoh pengelompokan hewan berdasarkan
kesamaan jenis makanannya.

1. Hewan karnivora, yaitu


kelompok hewan pemakan daging.
Misalnya harimau, serigala, buaya dan singa.

2. Hewan herbivora,yaitu
kelompok hewan pemakan tumbuhan.
Misalnya kerbau, rusa, dan jerapah.

3. Hewan omnivora, yaitu


kelompok hewan pemakan daging dan
tumbuhan, misalnya musang, manusia.
 
Contoh: Kambing dan sapi merupakan kelompok mamalia

Rambut pada kulit


Kelenjar susu
Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri
morfologi/bentuk luar tubuh.

1. Berdasarkan jumlah keping lembaga biji, tumbuhan dibedakan


menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil.
a). Tumbuhan dikotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai
dua keping lembaga, misalnya kacang tanah, mangga, apel, dan durian.
b). Tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya
mempunyai satu keping lembaga, misalnya jagung, kelapa, dan padi.
2. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae dan
Angiospermae. Gymnospermae kelompok tumbuhan yang
berbiji terbuka (bijinya tidak dibungkus oleh daun buah)
misalnya melinjo, pakis haji, dan pinus. Sedangkan
Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang
mempunyai biji tertutup (biji dilindungi oleh daun buah),
misalnya kamboja, jambu, nangka , dan palem.
Para ahli juga berupaya mengelompokkan makhluk
hidup secara umum berdasarkan kekerabatannya.
Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni.
Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami
perkembangan. Perkembangan klasifikasi filogeni
berikut ini

1. Sistem Dua Kingdom


Sistem dua kingdom pertama kali
dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani).
Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi
menjadi kingdom Plantae dan Animalia.
Klasifikasi tiga kingdom
a. Kingdom Monera,
yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau
banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam
kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru.
b. Kingdom Plantae,
adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan
tumbuhan biji.
c. Kingdom Animalia,
adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan
Chordata.

Tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia.


Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang
tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan
memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah
Protozoa, ganggang, dan jamur.
Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan
tumbuhan berpembuluh.
Haeckel, 1866
Sistem Empat Kingdom
Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.

** Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang


hijau-biru.

** Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak


mempunyai klorofil walaupun sama-sama
mempunyai dinding sel, contohnya adalah
Saccharomycotina, Agaricomycotina.

** Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti


dalam sistem tiga kingdom.
Sistem Lima Kingdom
Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia.

Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista


meliputi berbagai jenis makhluk hidup
Robert H. Whittaker, uniseluler maupun multiseluler yang
seorang ahli biologi
Amerika Serikat pada
menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan
tahun 1969. namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam
Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia. 
Contoh hewan yang termasuk dalam protista
adalah Amoeba, Paramecium sp
Pada tahun 1990, Carl Woese, seorang ahli biologi
molekuler Amerika Serikat, mengembangkan
sistem klasifikasi enam kingdom.

Dalam klasifikasi ini, Kingdom Monera menjadi dua kelompok.


Bakteri yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam
Kingdom Archaebacteria, misalnya bakteri yang mampu hidup
di perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan dengan kadar
garam tinggi. Sedangkan bakteri yang lain dan ganggang hijau-
biru (Cyanophyta) dikelompokkan dalam Kingdom Eubacteria.
Jadi, dalam sistem klasifikasi enam kingdom, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia.
1.  Monera
Organisme bersel satu dan bersifat prokaryotik (tidak berselaput inti).
Contoh : bacteri dan algae biru
2.   Protista
Organisme bersel satu yang bersifat eukaryotik (sudah berselaput inti).
Contoh : protozoa, algae, jamur yang bersel satu
3.   Fungi (jamur)
Organisme yang tubuhnya terbentuk dari benang-benang hifa.
Contoh : mycota dan eumycota
4.   Plantae (tumbuhan)
Merupakan organisme multiselluler dan bersifat eukaryotik, dinding sel terbuat dari
selulosa, mempunyai kloroplas.
Contoh :  - Algae (ganggang)
                - Bryophyta (lumut)
                - Pteridophyta (tumbuhan paku)
                - Spermatophyta (tumbuhan biji)    
5.   Animalia (hewan)
Merupakan organisme multiseluler dan bersifat heterotop dan dapat bergerak/
berpindah tempat.
Contoh :  Jellyfish, katak, simpanse
3. Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem penulisan nama ilmiah Carolus Carolus Linnaeus
Linnaeus:
a. menggunakan bahasa Latin
b. menggunakan kategori
c. menggunakan dua kata (binomial
nomenclature) *Kata pertama
menunujukkan genus, yang
penulisannya dimulai dengan huruf
besar *kata kedua merupakan
penunjukkan jenis (spesies) yang
penulisannya dimulai dengan huruf
kecil.
1. Untuk nama species (jenis) :
*nama species terdiri dari dua kata tunggal yang dilatinkan.
kata depan menunjukkan nama marga, kata belakang
menunjukkan nama spesies.
*nama marga mulai ditulis dengan huruf besar, sedang nama
species dimulai dengan huruf kecil.
*nama marga dan jenis digaris bawahi secara terputus atau
dicetak miring.
        contoh :
Rhinoceros sondaicus (badak jawa)
Havea brasikensis  (karet) 
Elephas indicus (gajah)
Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
Felis maniculata-domestika (kucing jinak)
2. Untuk nama famili (suku) :
Nama suku diambil dari nama marga yang bersangkutan.

*Untuk tumbuhan :
   nama marga + akhiran aceae
   contoh: *Solamum lycopersicum (tomat)
                  Solanum + aceae à   fam: Solanaceae
                 *Marchantia polymorpha (lumut hati)
                   Marchantia + aceae à fam: Marchantiaceae

*Untuk hewan :
   nama marga + akhiran idae
   contoh : - Felis tigris (harimau india)
                   Felis + idae à fam: Felidae (kucing)
                 - Columba livea (merpati)
                   Columba + idae à fam: Columbidae
3. Untuk nama ordo (bangsa) :
Nama ordo umumnya diambil dari nama marga yang
bersangkutan.
*Untuk tumbuhan :
   nama marga + akhiran ales
   contoh : - Sphagnum fimbriatum (lumut gambut)
                          Sphagnum + ales  à ordo: Sphagnales
*Untuk hewan :
nama marga + akhiran iformis
   contoh : - Columba livea (merpati)
                       Columba + iformis à ordo: Columbiiformis  
Klasifikasi  Tumbuhan
a). Divisi Algae (ganggang)
Uniseluller  atau multiseluller, hidup berkoloni, tubuh berupa lembaran
(filamen).
Algae terdiri dari 6 kelas
- Rhodophyta (alga merah)
- Phaeophyta (alga perang / coklat)
- Chlorophyta (algae hijau)
- Chrysophyta (algae keemasan)
- Pyrrophyta (alga api)
- Euglenophyta
b). Divisi Bryophyta (lumut)
Terdiri dari 3 kelas :
1. Hepaticae (lumut hati)
berklorofil, daun sederhana, batang sederhana, belum
ber-akar yang sebenarnya (rhizoid)    atau belum dapat
dibedakan akar batang dan daun.
Contoh :    Marchantia polymorpha
Marchantia geminata
Reobulia hemispherica
2. Musci (lumut daun)
jelas batang dan daun tetapi akar belum sempurna
(rhizoid).
Contoh :  Spagnum fimbriatu,
Pogonatum cirrhatum.
3. Lumut tanduk
Secara umum menyerupai tumbuhan lumut hati dan lumut
daun.
c). Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku)
sudah dapat dibedakan akar, batang, daun serta sudah memiliki sistem
pembuluh.
Terdiri dari 4 kelas :
1. Psiophytinae  
contoh :   Psilotum nodum
2. Equisetinae (paku ekor kuda)  
contoh:     Equisetum debile (paku ekor kuda)
3. Lycopodinae (paku kawat)
contoh : Lycopodium clavatum
Lycopodium cernuum
Selaginella willdonovii
4. Filicinae (paku sejati)
contoh :  Gleichenia linearis (paku resam)
Asplenium nidus (paku sarang burung)
Adiatum cuneatum (suplir)
Platycerium bifurcatum (p. tanduk rusa)
Marsilea crenata (semanggi)
d). Divisi Spermatophyta (tumbuhan biji)
Terdapat adanya bunga, menghasilkan biji sebagai sebagai alat
perkembangbiakan, alat kelamin jantan dan betina terpisah.
Terdiri dari 2 sub devisi :
1. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Berakar tunggang, akar batang berkambium, terjadi
pembuah-an tunggal.
Terdiri dari 4 kelas :
1. Pteridospermae (paku biji), sudah punah
2. Cycadinae
contoh : Cycas rumphii (pakis haji)
3. Coniferae
contoh : Agathis alba (damar)
Pinus merkusi (pinus/tusam)
4. Gnetinae
contoh :     Gnetum gnemon (melinjo)
2. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Memiliki bunga yang  sesungguhnya,  bakal biji tidak terlihat
karena  terlindung dalam bakal atau putik, terjadi pembuahan ganda.
Terdiri dari 2 kelas :
1. Dicotylae (berkeping dua) :
Berbiji tertutup, berakar tunggang, bercabang banyak, daun pada
batang tersebar, tulang daun menyirip atau menjari, berkambium,
bagian bunga berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya.
Contoh:
- Manihot utilisima ( ketela pohon)
- Fiscus benyamina (beringin)
- Vigna sinensis (kacang panjang)
- Arachis hypogeae (kacang tanah)
- Tamarandus indica (asem)
- Tectona grandis (jati)
- Citrus nobilis (jeruk keprok)
- Artocarpus integra (nangka)
- Gossypium herbaceum (kapas)
2. Monocotylae ( berkeping satu) :
berakar serabut, ruas batang nyata, tulang daun sejajar atau
melengkung, tidak berkambium, bagian bunga 3 atau kelipatnnya.
Contoh :
- Oryza sativa (padi)
- Curcuma domestica (kunyit)
- Musa paradisiaca (pisang)
- Cocos nucifera (kelapa)
- Zea mays (jagung)
- Zingiber officinale (jahe)
- Alpinia galanga (laos)
- Colocasia esculenta (tales)
- Triticum sativum (gandum)
- Saccharum offinarum (tebu)
- Allium cepa (bawang merah)
Klasifikasi Hewan
Terdiri dari 10 filum :
- Filum Protozoa (hewan pertama)
- Filum Porifera (hewan berpori)
- Filum Coelenterata (hewan berongga)
- Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
- Filum Nemathelminthes (cacing gilig)
- Filum Annelida (cacing cincin/ gelang)
- Filum Mollusca ( hewan bertubuh lunak)
- Filum Arthropoda (hewan berbuku-buku)
- Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)
- Filum Chordata (hewan yang memiliki tali sumbu tubuh)
    Chordata terdiri dari 2 sub filum :
*Protochordata (hewan yang memiliki notochordata)
            contoh : Amfioxus
*Vertebrata (hewan yang bertulang belakang)
Terdiri dari 5 kelas :
   - Pisces
   - Amphibia
   - Reptilia
   - Aves
- Mammalia
Jenis

Marga

Keluarga

Bangsa
KLASIFIKASI
Kelas

Keluarga Besar

Kerajaan
JENJANG TAKSON

Kerajaan (Kingdom) : Animalia


Filum (Phylum) : Chordata
Kelas (Classis) : Mamalia
Bangsa (Ordo) : Scandentia Tata nama ganda
(binomial nomenclature)
Famili/Suku (Familia) : Tupaiidae
Marga (Genus) : Anathana
Spesies/Jenis (Species) : Anathana ellioti
Rafflesia arnoldii

Tata nama ganda


(binomial nomenclature)
Contoh :Klasifikasi Pisang (Musa paradisiaca)

   Dunia : Plantae
   Devisi : Spermatophyta
   Sub.devisi : Angiospermae
   Kelas : Monocotylae
   Bangsa/ordo : Musales
   Suku/famili : Musaceae
   Marga/genus : Musa
   Jenis : Musa paradisiaca
Contoh :
* Klasifikasi Manusia (Homo sapiens)
   Dunia : Animalia
   Filum : Chordata
   Sub.Filum : Vertebrata
   Kelas : Mamalia
   Bangsa : Primata
   Suku : Hominidae
   Marga : Homo
   Jenis : Homo sapiens

* Klasifikasi Harimau india (Felis tigris)


   Regnum : Animalia
   Phyllum : Chordata
   Sub.Phyllum : Vertebrata
   Classis : Mamalia
   Ordo : Carnivora
   Famillia : Felidae
   Genus : Felis
   Species : Felis tigris

Anda mungkin juga menyukai