Anda di halaman 1dari 14

Hukum Internasional

Kuliah III

Firdaus, S.H.I., LL.M.


Sejarah Hukum Internasional

“Law exists only in a society, and a society


cannot exist without a system of law to
regulate the relations of its members with one
another” Brierly
Akan selalu ada suatu sistem hukum yg
mengatur hubungan antara anggota-
anggotanya satu sama lain.
John O’Brien, ,membagi sejarah perkembangan dalam
Sembilan phase:
(i) periode sampai tahun 1500;
(ii) abad 16;
(iii) abad 17;
(iv) abad 18;
(v) periode 1800-1914;
(vi) pendirian Liga Bangsa-Bangsa (LBB);
(vii) periode inter-war years (1919- 1939);
(viii)pembentukan sistem PBB;
(ix) mulainya sistem baru sejak 1945.
Hukum Internasional Klasik
Zaman India kuno

Menurut Bannerjce, adat kebiasaan yang mengatur hubungan


antar raja, disebut Desa Dharma

Gautama Sutera dan undang-undang Manu memuat tentang


hukum kerajaan.

Hukum yg mengatur hubungan antar raja-raja pada masa itu


tidak dapat dikatakan sebagai hukum internasional,
karena belum ada pemisahan dengan agama, soal-soal
kemasyarakatan dan negara.
 Zaman Cina Kuno
Cina memperkenalkan nilai-nilai etika
dalam proses pembelajaran untuk
kelompok-kelompok berkuasa.
Pembentukan sistim kekuasaan negara
yang bersifat regional tributary state.
Pembentukan perserikatan negara-negara
Tiongkok yang dicanangkan oleh Kong
Hu Cu.
Zaman Yunani Kuno
Aristoteles, Socrates dan Plato telah
mengemukakan gagasan mengenai wilayah,
masyarakat dan individu.  Negara
Yunani telah mengatur ketentuan :
• Pengaturan-pengaturan perang
• Penghormatan terhadap utusan-utusan negara

Akan tetapi ketentuan tsb belum mengikat,


hanya percampuran moral, agama dan hukum.
Romawi Kuno
Sudah membuat berbagai perjanjian dgn
negara lain; perjanjian persahabatan,
persekutuan dan perdamaian
Masa Abad Pertengahan

Abad 15 dan 16
City-states di Italia, spt Genoa, Venice dan Florence,
melakukan praktek pengiriman duta-duta besar residen
ke ibukota masing-masing.  Diplomatik

Pokok perhatian hukum internasional pada abad ke-16


adalah hukum perang antar negara, dan dalam kaitan
eropa telah mulai menggunakan tentara tetap.
 Eropa terbagi atas dua aliran utama:
• Golongan Naturalis -> Hukum Alam..
Hukum harus dicari dan bukan dibuat
• Golongan Positivis -> Hukum adalah
pernyataan kehendak bersama
Hukum Internasional Moderen

Abad ke 17 dan 18
Hukum bangsa-bangsa mempunyai nama baru
sebagai hukum internasionl, oleh Jeremy Bentham.
Pengertian baru ini berpengaruh pada isi hukum
internasional itu sendiri, yaitu adanya pemisahan
antara persoalan domestik dengan internasional.
Pembedaan ini sebagai akibat munculnya konsep
kedaulatan dari perjanjian the Peace of
Westphalia yang ditujukan untuk mengakhiri
perang antar kelompok antar agama yang
berlangsung lebih dari 30 tahun di Eropa.
• Menurut Mochtar Kusumaatmaja, perdamaian
Westphalia dianggap sebagai peristiwa penting
dalam sejarah hukum internasional modern dan
meletakkan dasar-dasar masyarakat modern.

Bentuk negara-negara tidak lagi berdasarkan


kerajaan tetapi didasarkan atas negara-negara
nasional, serta adanya pemisahan antara gereja
dengan urusan pemerintahan.
Perjanjian Westphalia

• Selain mengakhiri perang 30 tahun, Perjanjian


Westphalia telah meneguhkan perubahan dalam peta
bumi politik yang telah terjadi karena perang itu di Eropa
• Perjanjian perdamaian mengakhiri untuk selama-
lamanya usaha Kaisar Romawi yang suci.
• Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari
persoalan hubungan kegerejaan dan didasarkan atas
kepentingan nasional negara itu masing-masing.
• Kemerdekaan negara Belanda, Swiss dan negara-
negara kecil di Jerman diakui dalam Perjanjian
Westphalia.
Perjanjian Westphalia meletakkan dasar bagi susunan
masyarakat Internasional yang baru, baik mengenai
bentuknya yaitu didasarkan atas negara-negara nasional
(tidak lagi didasarkan atas kerajaan-kerajaan) maupun
mengenai hakekat negara itu dan pemerintahannya yakni
pemisahan kekuasaan negara dan pemerintahan dari
pengaruh gereja.

Dasar-dasar yang diletakkan dalam Perjanjian Westphalia


diperteguh dalam Perjanjian Utrech yang penting artinya
dilihat dari sudut politik Internasional, karena menerima asas
keseimbangan kekuatan sebagai asas politik internasional.
`

Abad ke 19
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan ini :
• adanya kebangkitan negara-negara baru, baik di dalam
maupun di luar benua Eropa,
• Moderenisasi sarana angkutan dunia,
• penemuan-penemuan baru, terutama di bidang
persenjataan militer untuk perang.
• perkembangan kaidah-kaidah tentang perang dan
netralitas
• meningkatnya penyelesaian perkara-perkara
internasional melalui lembaga Arbitrase internasional

Anda mungkin juga menyukai