Anda di halaman 1dari 12

III.

Tingkak Laku Sosial


I. Hubungan Sosial

• Tingkah laku sosial adalah tingkah laku yang biasa dan dapat diduga
yang terjadi antara dua atau lebih individu pada kelompok orang atau
hewan (Lynch dan Alexander, 1986).
• Manusia membuat kelompok sosial ternak berdasarkan umur dan
jenis kelamin yang didapatkan dari pengamatan sewaktu dalam
keadaan liar dan manajemen budidaya.
II. Dominasi dan hirarki.

 Suatu sifat tingkah laku yang saling unggul- mengungguli


(dominan) dan diungguli/mengalah (subordinat)
Hubungan sosial antara hewan berdasarkan jenis kelamin dan umur
Sumber : Lynch dan Alexander (1986)
No Kelompok Kemungkinan interaksi sosial
1 Jantan – jantan Hirarki dominasi yang tertinggi-terendah; daerah bagi
subordinat
2 Jantan – betina Hubungan seksual, hubungan dominasi

3 Jantan – anak Penjagaan, tidak peduli, kekejaman

4 Betina – betina Berkelompok, hubungan dominant,penjagaan terhadap anak

5 Betina – anak Pemeliharaan, perlindungan, menyusui, tidak peduli

6 Anak - anak Hubungan teman, bermain dan dominasi


• Ternak yang dominan akan menghambat tingkah laku ternak yang tingkat
dominasinya lebih rendah (subordinat).
• Ternak dominan mempunyai tingkat hidup terbaik. Contoh sapi betina
subordinat akan berjalan lebih jauh dan memberikan kesempatan betina
dominan selesai makan.
• Keadaan tingkah laku dominan tidak kentara terlihat bila sumber pakan
dan air cukup banyak tersedia atau pada daerah yang luas
• Pada keadaan berdesakan atau stress musim yang berat yang
menyebabkan keterbatasan pakan dan air menyebabkan ternak
subordinat tidak dapat menghindar dari ternak dominan ternak
subordinat mendapat porsi makan/air yang sedikit dan bahkan
bercampur kotoran yang dapat menderita kelaparan dan
penyakit/parasit.
Cara terbentuknya dominasi dan subordinat pada kelompok
hewan :
1. Telah terbentuknya peringkat (hirarki) yang baik dalam kelompok
2. Karena tingkah laku agresif seekor individu maka individu yang
lain dalam kelompok menjadi subordinat.
3. Karena bentuk badan atau kepercayaan diri yang besar tanpa
tingkah laku agresif.
4. Karena individu sebagai penghuni pertama dalam suatu kandang,
maka individu yang kemudian masuk akan menjadi subordinat,
walaupun kemudian yang masuk ini badannya telah lebih besar
dari pada yang pertama kali masuk. 
Tingkah laku ternak subordinat dapat dilihat
dari perilaku :
• Tingkah laku patuh yang menguntungkan bagi ternak yang
lebih lemah karena mereka tetap dalam kelompok dan
mendapat pakan dan air.
• Tingkah laku penurut (merendah, membalikan kepala,
berjongkok dan menjauhkan diri) akan dapat mengurang
agresfitas individu dominan.
• Perbedaan-perbedaan dalam tingkah laku spesifik dari setiap
jenis ternak berhubungan dengan keganasan (agresifitas) dan
kepatuhan.
Beberapa faktor yang menyebabkan punahnya
hirarki(peringkat) dominasi :

1. Komposisi kelompok hewan/ternak yang sering berubah.

2. Meningkatnya keganasan seluruh ternak


3. Peringkat baru yang sedang terbentuk.
Cara menghilangkan agresifitas (tingkat keganasan) ,
mempertimbangkan :
• Bagi pengelompokan anak harus dipertimbangkan
species dan lingkungan terutama iklim.
• Lebih baik menempatkan sekali gus seluruh ternak
pada kondisi yang baru (kedalam kandang atau
daerah padang pengembelaan).
• Penerapan pengetahuan yang luas untuk mencegah
terjadinya perlukaan/kematian diantara ternak
dengan antisipasi gerakan
Beberapa gerakan tubuh berbahaya dari beberapa species ternak/hewan baik
sesamanya ataupun manusia(peternak):
1. Domba
Mengambil ancang-ancang mengangkat tubuh bagian depan dengan kepala
yang diarahkan pada lawan (melakukan tubrukan dengan kepala tanduk) Hart
(1985)
2. Kambing.
Dengan urutan perilaku berikut : tatapan mata dominan (bila satu mengalah
maka tidak terjadi gerakan menantang selanjutnya) →menyamping →ancaman
tanduk ringan → berhadapan saling mengangkat kaki depan dan siap tubruk.
(Hart,1985)
3. Sapi .
Dua ekor atau lebih saling dorong → ancaman kepala tanpa desakan → gerakan
mundur/maju untuk menanduk kepala atau pantat lawan. (Kilgour, 1980). Pada
waktu pemerahan awasi tendangan kaki yang menyamping atau kepala yang
menoleh si pemerah.
LANJUTAN…

4. Kuda : Menurut Hart, 1985)


Serangan dari depan (ancaman ringan) dengan tatapan mata → ancaman serius
memonyongkan bibir→ telinga diarahkan kebelakang,ekor naik,kepala diangkat,
kaki depan siap mendorong →mulut terbuka, siap menggigit.

Serangan belakang (ancaman serius): Telinga kebelakang, ekor turun, pantat


diperlihatkan→ memperlihatkan kaki → menendang dengan kaki belakang.
Pengenalan dan Ingatan.
 Pada umumnya pengenalan dan ingatan terjadi melalui:
1. suara,
2. Penglihatan
3. penciuman
tergantung species ,umur peringkat dominasi ternak. Ternak dominan akan diingat lebih
lama.
Contoh .
Ayam . Betinanya dapat mengenal 25 ekor ayam lainnya melalui penglihatan dan
suara, terutama warna kepala. Warna kepala yang berubah menyebabkan individu
tersebut akan menjadi asing dalam kelompoknya.
Sapi ♀ dapat mengenal lebih 100 ekor anggota lain dalam kelompoknya.

 Tingkah laku menjilat.


Adalah suatu tindakan aksi/reaksi dari ternak tergantung spesies, umur dan kondisi tubuh
ternak guna mengurangi ketegangan dan stress dalam kelompok

Anda mungkin juga menyukai