Anda di halaman 1dari 56

BOBOT PENILAIAN

KOMPONEN
TEORI
UTS : 15%
UAS : 15%
Tugas : 10%
KEHADIRAN : 10%
PRAKTIKUM
AKTIFITAS : 20%
PERILAKU : 10%
TUGAS : 10%
EVALUASI : 10%
TOTAL :100%
PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI

• Paula J. C. & Janet W. K.


Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih
makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara
berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional
dengan berbagai kemungkinan.
• I Wayan Watra
Menurut I Wayan Warta, manusia merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias dinamika
yaitu cipta, karsa, dan rasa.
PENGERTIAN MANAJEMEN

• Manajemen berasal dari bahasa Perancis yaitu ‘menegement’ yang berarti seni untuk
mengatur atau mengelola sesuatu. Dalam bahasa Inggris, kata ‘manage’ berarti
mengendalikan atau mengelola.
• Secara etimologi, definisi manajemen adalah sebuah seni mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan utama sebuah organisasi atau bisnis melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, dan pengawasan sumber daya dengan cara yang efektif
dan efisien.
FUNGSI MANAGEMENT

1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Nyusunan Staf (Staffing)
4. Penggerakan (Actuating)
5. Pengawasan (Controlling)
1. PERENCANAAN (PLANNING)

• Suatu proses sistematis untuk memaksimalkan sumber daya manusia sebagai aset utama
perusahaan.
• Tujuan dari perencanaan SDM ini adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga
kerja dan pekerjaan, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan.
2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

• kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja,


hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi
3.NYUSUNAN STAF (STAFFING)

• Fungsi ini bertujuan untuk menempatkan sumber daya perusahaan di tempat yang paling
tepat sesuai dengan bidang keahliannya.
4. PENGGERAKAN (ACTUATING)/KOORDINASI (COORDINATING)

• mengarahkan atau mengendalikan agar dapat meningkatkan keefektifan dan juga


efisiensi kerja agar lebih maksimal
5. PENGAWASAN (CONTROLLING)

• Menilai pekerjaan yang telah dilakukan oleh semua SDM yang ada di suatu perusahaan.

Ada beberapa langkah dalam fungsi controlling, yaitu:


• Mengukur kinerja para pegawai
• Membandingkan kinerja para pegawai apakah sudah sesuai standar apa belum. Jika ada
kesalahan, segera evaluasi.
• Melakukan tindakan koreksi kepada pegawai atau pekerjaan yang salah atau dianggap belum
memenuhi standar.
PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA

• Suatu proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf


(staffing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling), terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan
tenaga kerja untuk mencapai tujuan karyawan, organisasi dan masyarakat.
TUJUAN SUMBER DAYA MANUSIA

• Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber


daya manusia dalam organisasi.
• Para pengelola organisasi menyakini bahwa pengelolaan sumber daya manusia dengan
baik sebagai dasar untuk memenangkan persaingan di pasar. Dengan kata lain, daya saing
perusahaan ditentukan oleh pengelolaan sumber daya manusianya.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA
1. Fungsi Pengadaan Sumber Daya Manusia
2. Fungsi Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Fungsi Pemberian Kompensasi
4. Fungsi Pengintegrasian Harapan Karyawan Dengan Organisasi
5. Fungsi Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
1. FUNGSI PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

• Analisis pekerjaan
• Perencanaan SDM
• Rekrutmen SDM
• Seleksi dan Penempatan SDM
2.FUNGSI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

• Pengembangan Sumber Daya Manusia


• Perencanaan Karir
• Pengembangan Karir
• Pengembangan Organisasi
• Manajemen dan Penilaian Kinerja
3. FUNGSI PEMBERIAN KOMPENSASI

• Kompensasi Finansial
• Kompensasi Nonfinansial
4. FUNGSI PENGINTEGRASIAN HARAPAN KARYAWAN DENGAN
ORGANISASI

• Motivasi Kerja
• Kepuasan Kerja
• Kepemimpinan
5. FUNGSI PEMELIHARAAN SUMBER DAYA MANUSIA

• Komunikasi Kerja
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja
CARA MENILAI KARYAWAN

• Tau
Mengetahui tentang gambaran pekerjaan (Job Description) apa yang harus dilakukan dan standart
kerja yang harus di kerjakan

• Mau
Bersedia menjalankan standart kerja (SOP)

• Mampu
Mampu menjalankan standart kerja dan melampaui target kerja
SYARAT KARIR BERKEMBANG

• Pinter
• Luwes
• Nasib
APA ITU KEPEMIMPINAN?

• Mencapai hasil melalui orang lain


• Menggerakkan orang lain untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan
• Kepemimpinan itu adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang
• Kepemimpinan adalah satu kata yaitu Influence artinya
mempengaruhi, memotivasi, mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi
APA ITU MODEL KEPEMIMPINAN ?

1. Kepemimpinan Karismatik
2. Kepemimpinan Transaksional
3. Kepemimpinan Transformasional 
1. KEPEMIMPINAN KARISMATIK 

Kepemimpinan yang berasal dari anugerah Tuhan, yang mana


pemimpin tersebut mempunyai kemampuan luar biasa, magnit yang
kuat dan adanya ketertarikan emosional yang kuat dari yang dipimpin
kepada pemimpinnya.
Contohnya : Bung Karno, Anwar Sadat, Mahatma Gandhi
2. KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL

a.   Kepemimpinan untuk mengendalikan bawahan dengan cara menggunakan


kekuasaan untuk mencapai hasil.
b.   Mengelola bawahan dengan memberi reward dan punishment.
c.   Biasa menerapkan transaksi yang saling menguntungkan dengan bawahan
3. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL 

• Model kepemimpinan yang efektif dan telah diterapkan di berbagai organisasi


internasional yang mengelola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya
dengan menekankan pada beberapa factor antara lain perhatian (attention),
komunikasi (communication), kepercayaan (trust), rasa hormat (respect) dan
resiko (risk).
4 (EMPAT) PERILAKU SPESIFIK DARI
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

1. Credible, artinya mempunyai sifat konsisten dan komitmen yang tinggi apa
yang diucapkannya dengan yang diperbuat.
2. Creation Opportunities, artinya menciptakan peluang bagi orang lain untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
3. Carying, artinya menunjukkan kepedulian kepada orang lain sehingga
membuat bawahan merasa diakui menjadi bagian dari organisasi.
4. Communication, artinya mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik
dengan orang lain.
TERDAPAT 3 (TIGA) ASPEK DALAM KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL, YAKNI :

1. Vision adalah kemampuan diri untuk menggambarkan, menjelaskan dan


meyakinkan bawahan tentang kondisi masa depan yang diinginkannya
sekaligus mewujudkannya.
2. Power adalah memiliki pengaruh, kendali dan kuasa terhadap orang lain
atau kelompok sehingga mendapatkan dukungan yang kuat untuk mencapai
tujuannya.
3.  Self Confidence adalah kepercayaan diri untuk bertindak yang bersumber
dari pengalaman atas hal-hal yang terjadi pada kehidupannya.
4 (EMPAT) JENIS POWER

Terdapat 4 (empat) jenis power pada  seorang leader atau manager pada umumnya,  yakni :
1.  Personalized Power
Lebih digunakan untuk menunjukkan bahwa kekuasaannya lebih besar dari orang lain, menunjukkan
keistemewaan  statusnya.
Contoh : Minta lift khusus, tempat parkir khusus, kendaraan khusus dll

2. Personal Power
Berasal dari keahlian tertentu, sering disebut Expert Power, dapat juga berasal karena persahabatan atau
disebut Referet Power

3. Position Power
Berasal dari otoritas yang sah atau Legitimate Power, secara formal memiliki kendali atas SDM, finansial
dan fasilitas

4.  Prosocial Power
Kekuasaan tersebut tersebar diseluruh jenjang jabatan (tidak hanya di puncak jabatan), saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lain, banyak memberikan keuntungan, pekerjaan mudah terselesaikan.
UNSUR KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

• Terdapat 8 (delapan) unsur dalam Kepemimpinan Transformasional yang


berpengaruh bagi seorang manajer atau leader dalam mencapai tujuan 
organisasi.
1.      BUDAYA ORGANISASI

Yang dimaksud dengan budaya organisasi disini adalah :


a.  Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi
b. Norma-norma yang mengarahkan bagaimana para anggota seharusnya
berperilaku
c. Nilai-nilai tentang apa yang seharusnya ada dan diterapkan di dalam
organisasi
Contoh  budaya organisasi yang ada di Kementerian Keuangan : Integritas,
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan.
Contoh budaya organisasi Kementerian Keuangan: Integritas, Komitmen,
Ketulusan. Contoh ekstrim seperti bushido yang menjadi prinsip hidup para
samurai di Jepang.
2.      INTEGRITY

Pengertian secara sederhana dari integrity adalah mempertahankan tingkat


kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari.
Integrity ini memiliki 4 level, yakni :
a.   Dapat dipercaya ( sama dalam kata dan perbuatan ).
b.   Sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya kebenarannya.
c.   Konsisten menerapkan norma-norma yang ada.
d.   Bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral.
Intinya adalah kualitas untuk bertindak jujur dan memiliki prinsip moral yang kuat
3.      CONTINUOUS IMPROVEMENT

a. Perbaikan yang berkesinambungan (terus menerus) yang bertujuan untuk


peningkatan proses kerja organisasi, peningkatan kualitas, efisiensi, atau
efektivitas .
b. Seorang pemimpin harus secara aktif mampu mendorong setiap bawahan
untuk melakukan peningkatan hasil dan proses kerja melalui perbaikan-
perbaikan .
c. Mampu menciptakan lingkungan yang terus menerus melakukan perbaikan
proses kerja.
4.      CONTINUOUS LEARNING

a. Pembelajaran berkesinambungan yakni belajar memperluas pengetahuan


dan ketrampilan baik melalui proses pembelajaran formal maupun informal.
b. Mampu memberi inspirasi kepada bawahan untuk mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan pekerjaan
c.  Orang yang selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sepanjang masa kerja
Pemimpin ini mampu memberi contoh dan dorongan kepada orang lain untuk
belajar terus menerus.
5.      MANAGING OTHERS

a. Mengarahkan dan memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan
organisasi
b. Pemimpin ini mampu secara efektif mengelola dan mengarahkan kegiatan
orang lain
c. Mereka bekerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan dan mendorong
kinerja melalui motivasi
d. Pemimpin ini memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan atau melakukan tugas-tugas yang menantang ini terjadi saat orang
yang dipimpinnya sangat mampu dan termotivasi
e.   Mereka  memiliki tipe pendidik dan pelatih.
6.      INTERPERSONAL COMMUNICATION

a.  Berkomunikasi secara jelas dan efektif dengan orang-orang di dalam dan di luar
organisasi
b. Menyampaikan informasi, pikiran, atau pendapat dengan jelas, singkat, dan tepat
serta menggunakan tata bahasa yang baik
c.   Bersikap terbuka dan mendengarkan orang lain
d. Menyampaikan suatu informasi yang sensitif dan/atau rumit dengan cara
penyampaian dan kondisi yang tepat sehingga dapat dipahami pihak lain\
e.  Menyampaikan informasi kepada pihak lain dengan cara-cara menarik dan mudah
dimengerti
7.      STAKEHOLDER SERVICE

a. Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar


perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan
b. Stakeholder service adalah mengenali dan memahami kebutuhan pemangku
kepentingan ( stakeholders ) dan menyampaiakn hasil yang melebihi harapan
pemangku kepentingan
c. Orang ini cenderung memiliki keinginan untuk menyenangkan pemangku
kepentingan sebaik-baiknya dengan cara mengenali kebutuhan pemangku
kepentingan dan memastikan bahwa pemangku kepentingan akan merasa puas
d.   Prinsip : Better, Faster, Newer, Cheaper, More Simple
8.      MENGELOLA BAWAHAN

• Dalam mengelola bawahan pada dasarnya terdapat 4 (empat) tipe bawahan,


yakni sebagai berikut : Tipe Konstruktif, Tipe Impulsif, Tipe Rutin, Tipe Subversi
A.   TIPE BAWAHAN KONSTRUKTIF

Berani mengemban tanggung jawab, dapat dipercaya, mampu memahami dan


menginterpretasikan keinginan atasan, tidak sekadar meniru atasan, tetapi
memiliki pemikiran kreatif, berpandangan kedepan, memiliki ambisi serta tanggap
terhadap berbagai situasi.
TIPS    :
Bawahan tipe konstruktif sangat potensial untuk dikembangkan, berikan sasaran
yang ingin dicapai, kemudian menyerahkan teknis pelaksanaan tugas kepada
bawahan tersebut.
B.   BAWAHAN TIPE RUTIN

Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasi di bawah tipe konstruktif,


kurang memiliki inisiatif, cenderung gamang jika tanpa petunjuk dan arahan
yang jelas, namun jika diarahkan dengan benar, ia dapat bekerja dengan loyal
dan sepenuh hati

TIPS    :
Bawahan tipe rutin dapat bekerja efektif jika diberi arahan yang jelas, berikan
saran yang hendak dicapai, kemudian memberikan arahan dan prosedur yang
jelas. Jika perlu dengan target waktu.
C.   BAWAHAN TIPE IMPULSIF

Cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon), melakukan


tugas atas dasar suka atau tidak suka pada pimpinan, sangat tidak imajinatif

TIPS    :
Utamakan pendekatan personal serta berikan arahan dan petunjuk yang
lengkap beserta target, agar bekerja dengan baik pimpinan harus berikan
perhatian dan teladan.
D.   BAWAHAN TIPE SUBVERSIF

Sulit dikontrol, tidak memiliki prinsip yang kuat, cenderung memikirkan


keuntungan pribadi, dapat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai
keinginan   ( misal: provokasi, menjilat, dsb
TIPS    :
Berikan tugas dengan penekanan pada sasaran yang hendak dicapai, jika
memungkinkan, janjikan imbalan atau hukuman yang sesuai.
TOP LEADER PERLU MENETAPKAN NILAI-NILAI YANG WAJIB DIMILIKI DAN
DIIMPLEMENTASIKAN OLEH PIMPINAN DAN SELURUH PEGAWAI DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS DAN PEKERJAAN SEHARI-HARI, YAKNI  SEBAGAI BERIKUT :

1.  Integritas
2.  Profesionalisme
3.  Sinergi
4.  Pelayanan
5.  Kesempurnaan
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
PENGERTIAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
SDM
• Pelatihan SDM : Proses untuk mempertahankan atau memperbaiki keterampilan
karyawan untuk menghasilkan pekerjaan yang efektif.
• Pengembangan SDM : Proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
• Program-program pengembangan akan memberikan manfaat berupa peningkatan
produktivitas, stabilitas dan fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan tantangan dunia
kerja yang selalu dinamis.
PROSES PELATIHAN

1. Kebutuhan Pelatihan
• Analisis organisasi : Struktur organisasi
• Analisis pekerjaan : Job diskription
• Analisis individual : Penilaian kinerja
PROSES PELATIHAN

2. Perancangan Pelatihan
a. Kesiapan peserta pelatihan
b. Kemampuan pelatih
c. Materi pelatihan
PROSES PELATIHAN

3. Pelakasanaan Pelatihan
a. Pelatihan di dalam organisasi
b. Pelatihan di luar organisasi
c. Pelatihan online
4. Penilaian Pelatihan
Mengukur pengaruh pelatihan terhadap pencapaian tujuan organisasi
METODE PELATIHAN

1. Metode On The Job Training


Para karyawan mempelajari pekerjaannya sambil mengerjakan secara langsung.
a. Rotasi pekerjaan
b. Penugasan yang direncanakan
c. Pembimbingan
d. Pelatihan posisi pekerjaan baru
METODE PELATIHAN

2. Metode Off The Job Training


Pelatihan dilaksanakan dalam kondisi karyawan tidak bekerja tujuan agar focus pada
pelatihan saja.
a. Business games : peserta dilatih dengan simulasi memecahkan suatu masalah
b. Vestibule school : peserta dilatih menggunakan peralatan yang sebenarnya di luar
perusahaan
c. Case study : peserta dilatih mencari penyebab masalah kemudian di carikan solusinya
PEMINDAHAN TENAGA KERJA

1. Promosi pekerjaan : perpindahan pekerjaan dari suatu posisi ke posisi yang lebih tinggi dengan
tanggung jawab pekerjaan yang tinggi pula
2. Senioritas : karyawan yang telah lama menduduki suatu posisi pekerjaan yang mendapatkan
promosi
3. Kecakapan kerja : karyawan yang memiliki pengetahuan tinggi atas suatu pekerjaan, biasanya
karyawan yang memiliki Pendidikan tinggi yang mendapat promosi
4. Mutasi pekerjaan : perpindahan posisi pekerjaan ke posisi lain yang setingkat dengan pekerjaan
sebelumnya yang dialami oleh seseorang
5. Demosi : perpindahan posisi pekerjaan ke posisi yang lebih rendah atas dasar penilaian kurang
cakap
PENGEMBANGAN ORGANISASI

• Proses untuk mengubah system-system dalam organisasi untuk memecahkan


permasalahan yang dihadapi suatu organisasi
PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI

• Indetifikasi dan Rumusan Masalah  Mengumpulkan Informasi  Mengolah dan


Menganalisis Informasi  Implementasi Pengembangan Organisasi Evaluasi
METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI

1. Sensitivity Training : pelatihan yang dilakukan dengan mengirimkan peserta Latihan


secara terpisah ke suatu tempat pelatihan, di mana pesertanya tidak ada yang saling
kenal, dilakukan pada suatu unit tertentu
2. Pembimbingan Tim : menggunakan jasa konsultan untuk dapat memberikan
keterbuakaan setiap anggota tim dan saran-saran yang membangun dalam proses
Kerjasama dalam tim
3. Umpan Balik Survei : survei ini sangat berguna bagi manager dan karyawan untuk
memperbaiki kelemahan yang mereka miliki
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR

• Manajemen Karir : proses membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan potensi atas
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan secara efektif
• Tujuan Karir : Sasaran yang akan ditempuh karyawan melalui jalur karir yang dipilih
• Perencanaan Karir : Proses untuk mempertimbangkan ketika seseorang karyawan telah memahami
potensi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk dapat dikembangkan dalam mencapai
tujuan karir
• Pengembangan Karir : Serangkaian kegiatan yang mengarah pada penjajakan dalam memantapkan
karir seseorang di masa akan dating
• Jalur Karir : Jalan yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan karir
PROSES PENCAPAIAN TUJUAN KARIR

Perencanaan Tujuan Karir


Karir

Pengembangan
Jalur Karir
Karir

Anda mungkin juga menyukai