Paparan S-1 (Versi Feb 2015)
Paparan S-1 (Versi Feb 2015)
Relevansi
Mekanisme pengumpulan
dan pengelolaan Proses pengumpulan data dan
informasi penerapan pengelolaan informasi
SPM Dikdas penerapan SPM Dikdas
2
Relevansi
3
Relevansi
4
DESKRIPSI SINGKAT
5
Pembangunan Sektor Pendidikan
Secara Umum
6
Kontribusi Lembaga Donor
7
Tujuan Kegiatan Pelatihan
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, Tim Teknis Kabupaten/Kota akan
memiliki pemahaman yang baik terhadap:
1. Konsep dasar SPM Dikdas
2. 27 Indikator dan Pengukuran Indikator Pencapaian (IP) SPM Dikdas.
3. Mekanisme pengumpulan, pengeloaan data/informasi penerapan SPM
Dikdas
4. Instrumen survei pengukuran pencapaian SPM Dikdas.
5. Tugas dan tanggung jawab pengawas dan kepala sekolah dalam penerapan
SPM Dikdas.
6. Kendala dalam pengembangan kapasitas penerapan SPM Dikdas di satuan
pendidikan.
7. Masalah lokal di masing-masing kabupaten/kota.
9
TATA TERTIB PELAKSANAAN
PELATIHAN
10
TEKNIS PELAKSANAAN
PELATIHAN
11
Materi Pembelajaran
KELOMPOK MATERI 1:
1. MATERI 1: Konsep Dasar SPM Dikdas.
2. MATERI 2: 27 Indikator dan Pengukuran Indikator Pencapaian (IP) SPM
Dikdas.
3. MATERI 3: Mekanisme pengumpulan, pengelolaan data/informasi
penerapan SPM Dikdas.
4. MATERI 4: Instrumen survei SPM Dikdas
KELOMPOK MATERI 2.
5. MATERI 1: Tugas Pengawas dan Kepala sekolah/madrasah dalam
penerapan SPM Dikdas.
6. MATERI 2: Kendala dan Potensi Pengembangan Kapasitas Penerapan SPM
Dikdas di Satuan Pendidikan
7. MATERI 3: Program PKP-SPM Dikdas
8. MATERI 4: Masalah Lokal di Kabupaten/Kota
12
BAHAN RUJUKAN
1. Permendikbud No. 23 Tahun 2013 beserta lampirannya
2. Panduan Administrasi Program PKP-SPM Dikdas
3. Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Hibah Program PKP-
SPM Dikdas
4. Petunjuk Teknis Laporan Penggunaan Dana Hibah
Program PKP SPM Dikdas.
13
KELOMPOK MATERI 1
KONSEP DASAR SPM
DIKDAS
14
Tujuan Kegiatan Pelatihan
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, Pengawas dan Kepala
sekolah/madrasah akan memiliki pemahaman yang baik
terhadap:
1. Konsep dasar SPM Dikdas
2. 27 Indikator dan pengukuran indikator pencapaian (IP) SPM
Dikdas.
3. Mekanisme pengumpulan, pengeloaan data/informasi
penerapan SPM Dikdas
4. Instrumen survei pengukuran pencapaian SPM Dikdas
15
Materi Pembelajaran
1. MATERI 1: Konsep Dasar SPM Dikdas.
2. MATERI 2: 27 Indikator dan Pengukuran Indikator
Pencapaian (IP) SPM Dikdas.
3. MATERI 3: Mekanisme pengumpulan, pengeloaan
data/informasi penerapan SPM Dikdas.
4. MATERI 4: Instrumen survei SPM Dikdas
16
MATERI 1:
KONSEP DASAR
SPM DIKDAS
17
PELAYANAN DASAR MASYARAKAT
UUD 1945: Tiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia.
18
APA YANG DIMAKSUD SPM (1/3)?
PP 65 tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan SPM:
SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemda untuk
menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat secara merata
SPM adalah alat untuk mengukur keberhasilan kinerja
Pemda
Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Departemen
menyusun SPM sesuai dengan urusan wajib
Pemda menerapkan SPM sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Menteri
19
APA YANG DIMAKSUD SPM (2/3)?
SPM yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi acuan
bagi Pemda untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran
Pemda menyusun rencana pencapaian SPM yang memuat
target tahunan pencapaian SPM dengan mengacu pada
batas waktu pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan
Menteri.
Rencana pencapaian SPM tersebut dituangkan dalam
RPJMD dan Renstra SKPD.
Target tahunan pencapaian SPM dituangkan dalam
RKPD, Renja SKPD, KUA, dan RKA SKPD sesuai
klasifikasi belanja daerah dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah.
20
APA YANG DIMAKSUD SPM (3/3)?
21
DASAR HUKUM SPM-DIKDAS (1/2)
22
DASAR HUKUM SPM-DIKDAS (2/2)
2. PP No 17/2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Ps. 1):
Standar pelayanan minimal adalah kriteria minimal
berupa nilai kumulatif pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap satuan
pendidikan.
23
SPM: Langkah Antara Menuju SNP
Kualitas
SNP
Standar Isi, SKL, Proses,
Pengelolaan, Sarpras, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Pembiayaan,
dan Penilaian
SPM
24
Hubungan SPM, SNP, Akreditasi
dan Penjaminan Mutu
BAN S/M
DIATAS SNP
B
STANDAR SPMP*)
PELAYANAN
C MINIMAL
D
(Belum terakreditasi)
*) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
25
ALASAN IMPLEMENTASI SNP
PERLU BERTAHAP
1. Beberapa standar dalam SNP terlalu tinggi dan sulit
dicapai oleh semua sekolah/ madrasah dengan kondisi
saat ini.
2. Implementasi SNP secara utuh membutuhkan
sumberdaya besar, kapasitas SDM tinggi dan
kelembagaan yang produktif.
3. SPM dirancang sebagai tahapan awal untuk mencapai
SNP dan standar lainnya.
26
MATERI 2 :
27 Indikator dan
Pengukuran Indikator
Pencapaian (IP)
SPM Dikdas
27
PERMENDIKBUD NOMOR 23/2013
Pasal 2
1) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai
SPM pendidikan merupakan kewenangan
kabupaten/kota
2) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota: 14
jenis indikator
b. pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan:
13 jenis indikator
28
Pelaksana SPM
Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar
(27 Indikator)
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(14 Indikator)
Sekolah/Madrasah
(13 indikator)
• Sarana dan Prasarana
• Sarana dan • Pendidik+Tenaga
Prasarana Kependidikan
• Pendidik+Tenaga • Kurikulum
• Penilaian
Kependidikan
• Kurikulum • Penjaminan Mutu
• Penjaminan Mutu • Manajemen sekolah
29
SPM TINGKAT
KABUPATEN/KOTA
(14 INDIKATOR)
30
IP.1 (Pasal 2, Ayat 2.a.1):
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau
dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan
MI dan 6 km untuk SMP dan MTs dari kelompok
permukiman permanen di daerah terpencil
Pengukuran:
Difinisi operasional :
Kelompok permukiman permanen adalah kelompok
permukiman yang terletak di daerah terpencil dan
didiami oleh minimal 1.000 orang, ciri utama daerah
terpencil adalah memiliki hambatan geografis dan
prasarana transportasi
31
Jml kelompok pemukiman permanen yang
IP 1.1 sudah dilayani SD & MI dlm jarak kurang
dari 3 km
Kab/Kota = X 100%
Jml kelompok pemukiman permanen didi
Kab/Kota
32
IP.2 (Pasal 2, Ayat 2.a.2):
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD
dan MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP dan MTs tidak
melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1
(satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang
cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis.
Definisi operasional :
Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang
terdaftar pada satuan kelas
33
Jml SD dan MI yang telah memenuhi
IP 2.2 Kebutuhan ruang kelas,meja dan kursi dan
Kab/Kota = papan tulis untuk setiap rombel X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota
34
IP.3 (Pasal 2, Ayat 2.a.3):
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36
peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.
an
Jumlah SMP dan MTs yang memiliki ruang
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
IP 3.1
meja dan kursi untuk 36 peserta didik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota
35
IP.4 (Pasal 2, Ayat 2.a.):
Di setiap SD & MI tersedia satu ruang guru yang dilengkapi
dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah
dan tenaga kependidikan lainnya; dan di setiap SMP & MTs
tersedia ruang kepala sekolah (KS) yang terpisah dari ruang guru
Jumlah SD dan MI yang memiliki satu ruang guru
dan dilengkapi dengan
dilengkapi meja dan kursi
dg meja+kursi utk untuk setiap
tiap guru, KS
orang guru,kepala sekolah
/Ka. Madrasah dankependidikan
& staf madrasah dan staf
lainnya
IP 4.1
kependidikan lainnya
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota
36
Jumlah SMP dan MTs yang memiliki ruang guru
Kepala sekolah dan madrash yang terpisah dari
IP 4.3 Ruang guru dan dilengkapi meja kursi
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota
37
IP.5 (Pasal 2, Ayat 2.a.5):
Di setiap SD & MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32
peserta didik, dan 6 (enam) orang guru utk setiap satuan
pendidikan; dan untuk daerah khusus 4 orang guru di setiap
satuan pendidikan
38
IP.6 (Pasal 2, Ayat 2.a.6):
Di setiap SMP & MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk
setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia
satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
39
IP.7 (Pasal 2, Ayat 2.a.7):
Di setiap SD & MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D- I V dan 2 (dua) orang guru
yang telah memiliki sertifikat pendidik
40
IP.8 (Pasal 2, Ayat 2.a.8):
Di setiap SMP & MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik
S1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari
keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik; untuk
daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%
41
IP.9 (Pasal 2, Ayat 2.a.9):
Di setiap SMP dan MTs tersedia guru dengan kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik,
masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika,
IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn.
42
IP.10 (Pasal 2, Ayat 2.a.10):
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
43
IP.11 (Pasal 2, Ayat 2.a.11):
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP dan MTs
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
44
IP.12 (Pasal 2, Ayat 2.a.12):
Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah memiliki
kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik
45
IP.13 (Pasal 2, Ayat 2.a.13):
Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang
efektif
46
IP.14 (Pasal 2, Ayat 2.a.14):
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali
setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan supervisi dan pembinaan
47
SPM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
(13 INDIKATOR)
48
IP.15 (Pasal 2, Ayat 2.b.1):
Setiap SD dan MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya (disertifikasi) oleh Pemerintah mencakup mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dan PKn
dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik
49
IP.16 (Pasal 2, Ayat 2.b.2):
Setiap SMP & MTs menyediakan buku teks yang sudah
ditetapkan kelayakannya (disertifikasi) oleh Pemerintah
mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik
50
IP.17 (Pasal 2, Ayat 2.b.3):
Setiap SD & MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia,
bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk
eksperimen dasar dan poster IPA
51
IP.18 (Pasal 2, Ayat 2.b.4):
Setiap SD & MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 judul
buku referensi, dan setiap SMP & MTs memiliki 200 judul buku
pengayaan dan 20 judul buku referensi
52
IP.19 (Pasal 2, Ayat 2.b.5):
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas
tambahan
Jumlah guru tetap yang rata2 jam
IP 19.1
kerja perminggu >37,5 jam
Sekolah = X 100%
Jumlah seluruh guru tetap di satuan pendidikan
IP 19.2
SD & MI Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 19.1
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota
IP 19.3
SMP & MTs Jumlah SMP dan MTs yang telah memenhuhi IP.1
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota
53
IP.20 (Pasal 2, Ayat 2.b.6):
Setiap satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran
selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai
berikut:
• Kelas I-II : 18 jam per minggu
• Kelas III : 24 jam per minggu
• Kelas IV-VI : 27 jam per minggu
• Kelas VII-IX : 27 jam per minggu
IP 20.1 Jumlah rombongan belajar yang memenuhi
Sekolah = standar
Pengukuran: X 100%
Jumlah seluruh rombongan belajar di satuan
pendidikan
Jumlah SD dan MI yang menyelenggarakan
(proses pembelajaran di sekolah selama 34
IP 20.2
minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran
SD&MI
kelas 1 sampai VI seperti diatas
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kebupaten/kota
54
Jumlah SMP dan MTs yang menyelenggarakan
IP 20.3 proses pembelajaran di sekolah selama 34
minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran
SMP&MTs
kelas VII s/d IX selama 27 jam perminggu
Kab kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kebupaten/kota
55
IP.21 (Pasal 2, Ayat 2.b.7):
Setiap satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
IP 21.1
Jumlah SD dan MI yang menerapkan kurikulum
SD & MI
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kab kota = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
IP 21.2
Jumlah SMP dan MTs yang menerapkan kurikulum
SMP & MTs
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kab kota = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
56
IP.22 (Pasal 2, Ayat 2.b.8):
Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata
pelajaran yang diampunya
57
IP.23 (Pasal 2, Ayat 2.b.9):
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program
penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar
peserta didik
Jumlah guru yang mengembangkan & menerapkan
IP 23.1 program penilaian utk membantu meningkatkan
Pengukuran:
Sekolah = kemampuan belajar peserta didik X 100%
Jumlah keseluruhan guru disatuan pendidikan
IP 23.2
SD&MI Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
IP 23.3
SMP&MTs Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SMP dan MTs diwilayah kabupaten/kota
58
IP.24 (Pasal 2, Ayat 2.b.10):
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester
59
IP.25 (Pasal 2, Ayat 2.b.11):
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran
serta hasil evaluasi peserta didik kepada Kepala Sekolah pada
akhir semester dalam bentuk laporan prestasi belajar peserta
didik
Jumlah guru yg menyampaikan laporan hasil evaluasi
Pengukuran:
IP 25.1 mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta
Sekolah = Didik kepada kepala sekolah pd akhir semester X 100%
Jumlah keseluruhan guru disatuan pendidikan
IP 25.2
SD&MI
Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
IP 25.3
SD&MI
Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SMP dan MTs diwilayah kabupaten/kota
60
IP.26 (Pasal 2, Ayat 2.b.12):
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil
Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik
dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag pada setiap akhir semester
61
Jumlah SD dan MI yg menyampaikan rekapitulasi
hasil tes tengah tahunan kepada dinas pendidikan
IP 26.2
Kab/Kota kantor kemenag kabupaten kota
SD&MI
Pada setiap akhir semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota
62
IP.27 (Pasal 2, Ayat 2.b.13):
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Definisi operasional
a. setiapPengukuran:
sekolah/madrasah memiliki rencana kerja tahunan
b. setiap sekolah/madrasah memiliki laporan tahunan
c. setiap sekolah/madrasah memiliki komite sekolah berungsi baik
63
Jumlah satuan pendidikan yg memiliki
IP 27.2
laporan tahunan
Kab/kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah kabupaten/kota
64
MATERI 3:
MEKANISME
PENGUMPULAN,
PENGELOLAAN
DATA/INFORMASI
PENERAPAN SPM DIKDAS
65
Mekanisme Sistem Pengelolaan Data dan Informasi SPM
Pendidikan Dasar (Lampiran 1 Permendikbud No 23 Tahun 2013)
Kementerian
Kementerian
Pendidikan Kementerian Agama
Dalam Negeri
Nasional
4
Gubernur/ Dinas
4
3 Kantor Wilayah
Pendidikan
Kementerian Agama
Provinsi
8 5 3
5
6 6
Pemda Dinas Pendidikan Kementerian Agama
Kabupaten/Kota 4 Kabupaten/Kota 3 Kabupaten/Kota
(Bupati/Walikota) (Bagian Program) (Bagian Hukmas)
2 2
1 1 SMP 1 1 MTs
SD Negeri/ Negeri/ MI Negeri/
Negeri/
SD Swasta SMP MI Swasta
MTs Swasta
Keterangan Swasta
: garis pelaporan
: garis survey
66
Keterangan Gambar (1)
1) Kepala sekolah/madrasah melakukan pengisian data SPM di
sekolah/madrasah. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh
Pengawas yang kemudian menyampaikannya ke Dinas Pendidikan/
Kantor Kamenag.
2) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menggabungkan data SPM setiap
sekolah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
menggabungkan data SPM setiap madrasah.
3) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota mengirimkan data
pencapaian SPM di MI atau MTs kepada bupati atau walikota cq.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pelayanan pendidikan di Kabupaten/Kota. Salinan
laporan pencapaian SPM dikirimkan ke kantor wilayah Kemenag
(Provinsi) dan Kementerian Agama.
67
Keterangan Gambar (2)
4) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar dan melaporkan pencapaian
SPM kepada bupati/walikota. Bupati/walikota menyampaikan
laporan rekapitulasi pencapaian SPM kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Gubernur dengan tembusan kepada Direktur Jenderal
Otonomi Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.
5) Dinas Pendidikan Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar di setiap kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi yang bersangkutan
6) Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Provinsi, sebagai bagian
dari monitoring dan evaluasi, melakukan survey berkala pencapaian
SPM pendidikan dasar.
68
Keterangan Gambar (3)
7) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama
mengkompilasi pencapaian SPM Pendidikan Dasar setiap
kabupaten/kota untuk pembuatan kebijakan di bidang Pendidikan
Dasar.
8) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai bagian dari
monitoring dan evaluasi melakukan srvey berkala pencapaian SPM
Pendidikan Dasar.
69
MATERI 4 :
INSTRUMEN SURVEI
SPM DIKDAS
70
INSTRUMEN PENGUKURAN SPM
DIKDAS
72
A. Daftar Pertanyaan Untuk
Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (2)
Daftar dan kualifikasi pengawas sekolah/ madrasah (IP-12).
73
A. Daftar Pertanyaan Untuk
Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (3)
Komitmen Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag untuk membantu
satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif (IP-13).
74
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (1)
Ruang kelas beserta perlengkapannya, jumlah rombongan
belajar, dan jumlah siswa (IP-2.1 dan IP-2.2).
75
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (2)
Ruangan dan perlengkapannya untuk kepala sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan lainnya (IP-4.1).
76
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (3)
Jumlah guru (termasuk kepala sekolah/madrasah), kualifikasi, dan
tugasnya (IP-5, IP-7, IP-10, IP-19, IP-22, IP-23, IP-24, dan IP-25).
77
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (4)
Supervisi dan pembinaan pengawas sekolah/madrasah ke
setiap satuan pendidikan (IP-14.1).
78
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (5)
Kurikulum dan ketersediaan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah untuk setiap peserta didik
(IP-15 dan IP-21.1).
79
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (6)
Ketersediaan satu set peraga IPA di satuan pendidikan (IP-17).
80
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (7)
Ketersediaan 10 judul buku referensi dan 100 judul buku
pengayaan di satuan pendidikan (IP-18.1).
81
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (8)
Jumlah minggu proses pembelajaran per tahun dan jam
pembelajaran di kelas (IP-20).
82
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (9)
Kepala Sekolah/Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS,
UKK, dan US/UN kepada orang tua peserta didik dan Dinas
Pendidikan/Kantor Kementerian Agama (IP-26).
83
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (10)
Penerapan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(IP-27).
84
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (1)
Ruang kelas beserta perlengkapannya, jumlah rombongan
belajar, dan jumlah siswa (IP-2.3 dan IP-2.4).
85
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (2)
Ketersediaan ruang laboratorium IPA dan satu set peralatannya
(IP-3).
86
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (3)
Ketersediaan ruang laboratorium IPA dan satu set peralatannya
(IP-3).
87
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (4)
Ketersediaan ruang guru dan kepala sekolah/madrasah
(IP-4.2 dan IP-4.3).
88
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (5)
Jumlah guru (termasuk kepala sekolah/madrasah), kualifikasi, dan
tugasnya (IP-6, IP-8, IP-9, IP-11, IP-19, IP-22, IP-23, IP-24, dan IP-
25).
89
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (6)
Supervisi dan pembinaan pengawas sekolah/madrasah ke
setiap satuan pendidikan (IP-14.2).
90
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (7)
Kurikulum dan ketersediaan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah untuk setiap peserta didik
(IP-6 dan IP-21.2).
91
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (8)
Ketersediaan 20 judul buku referensi dan 200 judul buku
pengayaan di satuan pendidikan (IP-18.2).
92
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (9)
Kepala Sekolah/Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS,
UKK, dan US/UN kepada orang tua peserta didik dan Dinas
Pendidikan/Kantor Kementerian Agama (IP-26).
93
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (10)
Penerapan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(IP-27).
94
CONTOH
Ilustrasi: Pengukuran Terhadap
Pencapaian IP-7.1
Indikator: Setiap SD/MI memiliki 2 guru dengan kualifikasi S1 atau D4.
Sekolah Jmlh Guru Batas SPM Keterpenuhan Kesenjangan
S1/D4 SPM
SD /MI 1 3 2 1 (ya) 0
SD/MI 2 1 2 0 (tidak) 1
SD/MI 3 2 2 1 (ya) 0
SD/MI 4 0 2 0 (tidak) 2
SD/MI 5 4 2 1 (ya) 0
SD/MI 6 2 2 1 (ya) 0
SD/MI 7 1 2 0 (tidak) 1
SD/MI 8 3 2 1 (ya( 0
SD/MI 9 2 2 1 (ya) 0
SD/MI 10 1 2 0 (tidak) 1
TOTAL 60% 5
96
Jumlah SD dan MI yang memiliki 2 orang guru yang
IP 7.1
memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota
IP 7.1 6
Kab/Kota = X 100% = 60
10
97
HASIL ANALISIS DAN
REKOMENDASI TINDAK LANJUT
Jumlah populasi SD/MI di Kab A=10
Tingkat pencapaian Sub-indikator IP-7.1 (Kualifikasi Guru
SD/MI)di Kabupaten A mencapai 60%
Masih ada 4 sekolah yang menghadapi masalah dimana jumlah
guru SD/MI belum sebanyak 2 orang/lebih yang berkualifikasi
S1/D4
Sekolah yang menghadapi masalah tersebut antara lain: SD/MI
2, SD/MI 4, SD/MI 7 DAN SD/MI 10.
Perlu dilakukan kebijakan penambahan guru yang berkualifikasi
S1/D4 dan pemerataan guru karena terdapat kelebihan guru di
beberapa SD
98
LATIHAN
LATIHAN
No Indikator Pemenuhan Pendukung Peran/Kontribusi
SPM Pemenuhan/ Penyebab
Kesejangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2.1 100 % Ada 3 SD di wilayah Membantu dan mengawasi
yang berdekatan, sekolah mempertahankan
sehingga peserta didik pemenuhan IP ini
tersebar secara merata.
2 2.2 0 Ruang kelas kurang, Memberikan masukan agar
sekolah hanya memiliki sekolah mengajukan permintaan
6 ruang , 5 dipakai kelas bantuan ke Disdik Kab/Kota
dan 1 dipergunakan untuk membangun RKB serta
untuk ruang guru dan menggalang dana untuk
kepala sekolah. membantu sekolah membangun
RKB atau berkontribusi dengan
tenaga dll
3
...
dst
100
PERTANYAAN LATIHAN
1. Menurut Bapak/Ibu apakah sekolah tempat dimana Bapak/Ibu
bertugas sudah memenuhi seluruh indikator SPM Dikdas.
2. Indikator apa menurut Bapak/Ibu yang paling mudah untuk
terpenuh dan mengapa indikator tersebut mudah untuk
dipenuhi?.
3. Indikator SPM Dikdas mana menurut Bapak/Ibu yang paling
sulit unutk dipenuhi dan mengapa indikator tersebut sulit untuk
dipenuhi?.
4. Mengetahui gambaran umum kondisi pemenuhan SPM Dikdas
saat ini dan mengidentifikasi penyebab kesenjangan, menurut
Bapak/Ibu apa yang dapat Bapak/Ibu dan sekolah lakukan untuk
mengatasi penyebab kesenjangan tersebut sehingga SPM
Dikdas dapat terpenuhi?
101
TES PEMAHAMAN
TES PEMAHAMAN
103
KELOMPOK MATERI 2.
104
Tujuan Kegiatan Pelatihan
105
Materi Pembelajaran
106
MATERI 1:
TUGAS PENGAWAS DAN
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
DALAM PENERAPAN SPM
DIKDAS
107
TUGAS PENGAWAS DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
108
Telaah Permenag PAN dan RB
Nomor 21 Tahun 2010 (1/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
1 Menyusun program Menyusun program Menyusun program
pengawasan pengawasan pengawasan
110
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (3/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
7 Menyusun program Menyusun program Menyusun program
pembimbingan dan pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru
di KKG/MGMP/MGP dan/atau Kepala Sekolah dan/atau Kepala Sekolah
dan sejenisnya di KKG/MGMP/MGP di KKG/MGMP/MGP
dan/atau KKKS/M- dan/atau KKKS/M-
MKS/M dan sejenisnya MKS/M dan sejenisnya
8 Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
pembimbingan dan pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan profesional pelatihan profesional pelatihan profesional Guru
Guru Guru dan/atau Kepala dan Kepala Sekolah
Sekolah
111
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (4/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
9 Melaksanakan Melaksanakan
pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan Kepala Sekolah pelatihan Kepala Sekolah
dalam menyusun program dalam menyusun program
sekolah, rencana kerja, sekolah, rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, kepemimpinan sekolah,
dan sistem informasi dan dan sistem informasi dan
manajemen manajemen
10 Mengevaluasi hasil Mengevaluasi hasil Mengevaluasi hasil
pembimbingan dan pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru
dan/atau Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah
112
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (5/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
11 Membimbing pengawas Membimbing pengawas
sekolah muda dalam sekolah muda dan
melaksanakan tugas pengawas sekolah madya
pokok dalam melaksanakan tugas
pokok
12 Melaksanakan
pembimbingan dan
pelatihan profesional Guru
dan Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan penelitian
tindakan.
113
Peran Pengawas sebagai Mentor,
Fasilitator, Pengelola dan Asesor (1/2)
Aspek Mentor Fasilitator Pengelola Asesor
Tanggung Berbagi tanggung Bertanggung jawab Bertanggung jawab Bertanggung jawab
Jawab jawab secara setara untuk membantu untuk mendukung untuk menilai
dengan pembelajar kelompok proses pembelajaran keberhasilan peserta
dalam mencapai pembelajar dalam yang sedang dialami dalam mencapai
hasil belajarnya. mencapai target oleh setiap peserta target belajarnya
belajarnya pendidikan dan
pelatihan
Kompetensi Berpengalaman, Bukan ahli dan Bukan ahli dan tidak Memiliki
memiliki belum tentu harus pengetahuan yang
pemahaman yang berpengalaman berpengalaman cukup untuk dapat
lebih mendalam namun memiliki namun memiliki menilai target
dibandingkan pengetahuan yang pengetahuan yang belajarnya
mentee namun tidak cukup untuk dapat cukup untuk dapat
harus menguasai berbagi dengan menjamin
materi pembelajaran kelompoknya ketersediaan
secara utuh fasilitas pendukung
pembelajaran
114
Peran Pengawas sebagai Mentor,
Fasilitator, Pengelola dan Asesor (2/2)
Aspek Mentor Fasilitator Pengelola Asesor
Peran Membahas proses Mencari tahu dan Menjamin Menilai
pembelajaran mengarahkan apa kelancaran proses keberhasilan peserta
bersama mentee yang ingin dilalui pembelajaran dalam mencapai
untuk dapat oleh kelompok melalui ketersediaan target belajarnya
memperoleh model alokasi waktu,
dan alokasi waktu fasilitas dan sumber
yang terbaik bagi daya yang cukup
kedua belah pihak memadai
Penilaian Mendiskusikan Mendorong Mendorong Mengukur
Pencapaian indikator sebelum kelompok untuk kelompok untuk pencapaian peserta
Hasil pelaksanaan menilai pencapaian menilai pencapaian berdasarkan pada
Belajar mentoring dimulai dan proses untuk dan proses untuk kriteria yang telah
dan nilai pencapaian mencapainya mencapainya disepakati dan
setelah kegiatan ditetapkan
belajar usai
dilaksanakan
115
IP.12 (Pasal 2, Ayat 2.a.12):
Di setiap Kabupaten/Kota semua Pengawas Sekolah/madrasah
memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
116
IP.14 (Pasal 2, Ayat 2.a.14):
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali
setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan supervisi dan pembinaan
117
SUPERVISI DAN PEMBINAAN (1/2)
• Melaksanakan pembinaan Guru dan Kepala sekolah
• Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
• Melaksanakan penilaian kinerja Guru dan Kepala
sekolah.
• Menyusun program pembimbingan dan pelatihan
profesional Guru dan Kepala sekolah di
KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/M-MKKS/M dan
sejenisnya;
118
SUPERVISI DAN PEMBINAAN (2/2)
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru dan Kepala sekolah;
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan Kepala
sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan
sistem informasi dan manajemen;
• Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan
profesioanal Guru dan Kepala sekolah.
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru dan Kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian
tindakan.
119
KAITAN TUGAS PENGAWAS DENGAN
INDIKATOR SPM DIKDAS LAIN
• Melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah
(IP.19;IP.20;IP.21;IP.22;IP.23;IP.24; IP.25; IP.26; IP.27)
• Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. ( IP.2; IP.3; IP.4;IP.5; IP.6;IP.7;IP.8;IP.9;IP.10;
IP.11;IP.15; IP.16;IP.17;IP.18;IP.20;IP.21;IP.22;IP.23;IP.27)
• Melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah.
(IP.19;IP.20; UP.21;IP.22;IP.23;IP.24; IP.25;IP.26; UP.27)
• Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional
guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau
KKKS/M-MKKS/M dan sejenisnya; (IP.13)
120
KAITAN TUGAS PENGAWAS DENGAN
INDIKATOR SPM DIKDAS LAIN
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
dan Kepala sekolah; (IP.19;IP.20;IP.21;IP.22;IP.23;IP.24;
IP.25; IP.26; IP.27)
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah
dalam menyusun program sekolah, rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem
informasi dan manajemen; (1P.25;IP.26; IP.27)
• Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru dan Kepala sekolah.
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
dan Kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.
121
TUGAS PENGAWAS DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
• Secara umum tugas pengawas mempengaruhi hampir
semua indikator SM Dikdas.
• Dalam mekanisme pengumpulan dan pengelolaan
data/informasi pengawas juga bertugas untuk melakukan
verifiikasi terhadap data/informasi hasil pengukuran IP.
SPM Dikdas di satuan pendidikan sebelum data/informasi
tersebut diserahkan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk dianalisis.
122
Mekanisme Sistem Pengelolaan Data
dan Informasi SPM Pendidikan Dasar
Kementerian Kementerian
Kementerian Agama
Dalam Negeri Pendidikan Nasional
3
4 Gubernur/ Dinas Kantor Wilayah
Pendidikan Provinsi Kementerian Agama
8 5 5 3
6 6
Pemda Dinas Pendidikan Kementerian Agama
Kabupaten/Kota 4 Kabupaten/Kota 3 Kabupaten/Kota
(Bupati/Walikota) (Bagian Program) (Bagian Hukmas)
2 2
1 1 1 1
SD Negeri/ SMP Negeri/ MI Negeri/ MTs Negeri/
SD Swasta SMP Swasta MI Swasta MTs Swasta
Keterangan
: garis pelaporan
: garis survey
123
Keterangan Gambar (1/2)
1) Kepala sekolah/madrasah melakukan pengisian data SPM di
sekolah/madrasah. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh
pengawas yang kemudian menyampaikannya ke Dinas
Pendidikan/ Kantor Kemenag.
2) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menggabungkan data SPM
setiap sekolah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
menggabungkan data SPM setiap madrasah.
3) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota mengirimkan data
pencapaian SPM di MI atau MTs kepada Bupati atau Walikota cq.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pelayanan pendidikan di Kabupaten/Kota. Salinan
laporan pencapaian SPM dikirimkan ke kantor wilayah Kemenag
(provinsi) dan Kementerian Agama RI.
124
Keterangan Gambar (2/2)
1) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar dan melaporkan pencapaian
SPM kepada Bupati/Walikota. Bupati/walikota menyampaikan
laporan rekapitulasi pencapaian SPM kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Gubernur dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Otonomi Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, serta Sekretaris Jenderal Kementerian
Agama.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar di setiap Kabupaten/Kota
dalam wilayah provinsi yang bersangkutan.
3) Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Provinsi, sebagai bagian
dari monitoring dan evaluasi, melakukan survey berkala
pencapaian SPM pendidikan dasar.
125
TUGAS KEPALA SEKOLAH
DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
126
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (1/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. Kepribadian 1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
1.2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai Kepala
sekolah/madrasah.
1.4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
1.5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
Kepala sekolah/madrasah.
1.6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2. Manajerial 2.1 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
127
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (2/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.2 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal.
2.4 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
2.5 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
2.6 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
2.7 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
2.8 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/madrasah.
128
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (3/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.9 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
2.11 Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien.
2.12 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
2.14 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
129
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (4/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.15 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
2.16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
3. Kewirausahaan 3.1 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
3.2 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
3.3 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
3.4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
130
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (5/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
3.5 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Supervisi 4.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
4.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
4.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5. Sosial 5.1 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah.
5.2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
5.3 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
131
INDIKATOR SPM DIKDAS
YANG SECARA
LANGSUNG MENGATUR
TUGAS KEPALA
SEKOLAH
132
IP.10 (Pasal 2, Ayat 2.a.10):
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
133
IP.11(Pasal 2, Ayat 2.a.11):
Di setiap Kabupaten/Kota semua Kepala SMP dan MTs
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik
134
IP.24 (Pasal 2, Ayat 2.b.10):
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester
135
IP.26 (Pasal 2, Ayat 2.b.12):
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan
Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta
Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan
menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag pada setiap akhir semester
136
Jumlah SD dan MI yg menyampaikan rekapitulasi
hasil tes tengah tahunan kepada Dinas Pendidikan
IP 26.2 Kabupaten/Kota kantor Kemenag Kabupaten/Kota
SD&MI Pada setiap akhir semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah Kabupaten/Kota
137
IP.27 (Pasal 2, Ayat 2.b.13):
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Definisi operasional
a. Setiap sekolah/madrasah memiliki rencana kerja tahunan
Pengukuran:
b. Setiap sekolah/madrasah memiliki laporan tahunan
c. Setiap sekolah/madrasah memiliki komite sekolah berungsi
baik
138
TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
• Layanan yang diatur: kualifikasi dan pelaksanaan
supervisi dan umpan balik kepada guru
139
SUPERVISI
SUPERVISI AKADEMIK
Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan dengan
memberi bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Supervisi akademik sebaiknya dilakukan dengan pendekatan
supervisi klinis yang dilaksanakan secara berkesinambungan
melalui tahapan pra-observasi, observasi pembelajaran, dan
pasca observasi.
Kegiatan Supervisi akademik terdiri dari meliputi kegiatan
Pra-observasi (Pertemuan awal), Pasca-observasi (Pertemuan
balikan), Observasi (Pengamatan pembelajaran)
140
TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
• Selain kewajiban untuk memenuhi indikator tersebut,
merujuk pada tugas lain yang dijabarkan dalam standar
kompetensi kepala sekolah, kepala sekolah berperan
dalam penerapan semua indikator SPM Dikdas di satuan
pendidikan.
• Dalam pengumpulan dan pengelolaan data/informasi,
Kepala sekolah/madrasah melakukan pengisian data SPM
di sekolah/madrasah. Data tersebut kemudian diverifikasi
oleh pengawas yang kemudian menyampaikannya ke
Dinas Pendidikan/ Kantor Kemenag.
141
MATERI 2:
PROGRAM PKP SPM
DIKDAS
TUJUAN PROGRAM PKP-SPM DIKDAS
Memperkuat kapasitas pengelola pendidikan di tingkat
Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan terpilih dalam
melakukan perencanaan, penganggaran serta pengelolaan
layanan-layanan pendidikan, sesuai dengan standar
pelayanan minimal pendidikan dasar.
143
DAMPAK, OUTCOME DAN OUTPUT
DAMPAK
Memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan kebijakan pembangunan
jangka menengah Indonesia dalam rangka penanggulangan kemiskinan
dan peningkatan daya saing ekonomi di tingkat regional maupun global.
OUTCOME
Menurunnya disparitas antar daerah dalam pelayanan pendidikan.
OUTPUT
Meningkatnya kapasitas pengelola pendidikan dalam pencapaian SPM.
Meningkatnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat dan pemangku
kepentingan bidang pendidikan terhadap SPM sektor pendidikan.
Meningkatnya pengintegrasian SPM yang lebih efektif ke dalam
berbagai program dan kebijakan sektor pendidikan terkait
144
SUMBER DANA
Total bantuan hibah dari Uni Eropa sebesar 37,3 juta Euro, dengan
perincian:
1. Hibah untuk 110 Kabupaten/Kota sasaran: 22 Juta Euro
2. Kegiatan penunjang dan operasional: 15,3 Euro
Mekanisme pengelolaan hibah Kabupaten/Kota:
Masing-masing Kabupaten/Kota memperoleh Rp. 2,5 milliar
untuk 2 tahun anggaran (2015 dan 2016)
Mekanisme pencairan hibah diatur dalam PMK No 188/2012
Dana hibah dicantumkan dalam APBD Kabupaten/Kota
Pencairan hibah dilakukan dengan sistem reimbursment
(penggantian dana kegiatan)
145
PENGGUNAAN DANA HIBAH
1. Rapat koordinasi antar instansi terkait
2. Sosialisasi tentang SPM kepada pemangku kepentingan
3. Pelatihan kepada kepala sekolah/madrasah, pengawas dan
komite sekolah/madrasah.
4. Analisis data ketercapaian SPM tingkat Kabupaten/Kota dan
sekolah/madrasah.
5. Monitoring ke sekolah/madrasah.
6. Rapat evaluasi terhadap Program PKP-SPM DIKDAS.
7. Seminar/workshop/lokakarya dalam rangka pencapaian SPM
di Kabupaten/Kota.
8. Kegiatan dalam rangka penyusunan laporan Program.
9. Penggandaan laporan dan pengiriman laporan.
10. Operasional: Pembelian ATK, biaya telephon/fax dll.
146
LARANGAN PENGGUNAAN
DANA HIBAH
147
MATERI 3:
KENDALA DAN POTENSI
PENGEMBANGAN
KAPASITAS PENERAPAN
SPM DIKDAS DI SATUAN
PENDIDIKAN
HASIL PENGUKURAN KONDISI SPM DI
SEKOLAH/MADRASAH (1/2)
149
HASIL PENGUKURAN KONDISI SPM DI
SEKOLAH/MADRASAH (2/2)
150
SUMBER PENDANAAN DI SEKOLAH
(1/2)
a) Semua sekolah/madrasah berhak menerima dana BOS
b) Semua sekolah/madrasah negeri wajib menerima, sedangkan
sekolah/madrasah swasta boleh menolak
c) Sekolah/madrasah negeri tidak boleh memungut iuran bulanan
kepada orang-tua siswa, sedangkan sekolah/madrasah swasta
masih boleh memungut
d) Partisipasi dari orang tua siswa yang mampu tidak dilarang,
tetapi harus bersifat sukarela (tidak mengikat jumlah, waktu
dan tidak mengintimidasi bagi yang tidak memberi, dan
mengistimewakan yang memberi)
151
SUMBER PENDANAAN DI SEKOLAH
(2/2)
e) Besar dana BOS yang diterima sekolah tahun 2015:
Untuk SD/MI: Rp. 800,000/siswa/tahun
Untuk SMP/MTs: Rp. 1,000,000/siswa/tahun
f) Beberapa kabupaten/kota dan provinsi juga memberikan
bantuan dana BOS Daerah (BOSDA) ke sekolah
g) Beberapa sekolah juga ada yang memperoleh dana dari
sumber Dana Alokasi Khusus (DAK)
h) Selain dana yang dikelola sekolah, pemerintah juga
memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu: Bantuan
Siswa Miskin (BSM), sekarang namanya Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
152
PENGEMBANGAN KAPASITAS
PENERAPAN SPM DI SEKOLAH
a. Sekolah harus transparan dan akuntabel dalam menggunakan
dana yang diterima sekolah
b. Sekolah harus membuat perencanaan (RKAS) sesuai dengan
prioritas kebutuhan sekolah dengan melibatkan guru dan
komite sekolah
c. Komite Sekolah harus terlibat aktif memberikan masukan ke
sekolah dalam menyusun RKAS
d. Komite sekolah aktif mengontrol penggunaan dana yang
dikelola sekolah
153
MATERI 4:
MASALAH LOKAL DI
KABUPATEN/KOTA
Disiapkan Pelatih
(Regional Trainer/DAT)
Permasalahan yang dipaparkan/dibahas adalah
permasalahan yang di hadapi daerah dan
berhubungan dengan upaya pemenuhan SPM Dikdas
155
CONTOH
PENGUKURAN IP SPM
DI SATUAN PENDIDIKAN
LATIHAN
PENGUKURAN IP SPM
DIKDAS DI SATUAN
PENDIDIKAN MASING-
MASING
157
LATIHAN
1. Dari paparan tugas dan peran yang telah dikemukakan,
disebutkan salah satunya terdapat tugas dalam pengumpulan
dan pengelolaan data, oleh sebab itu kita akan mencoba
berlatih mengukur pencapaian IP dan mengidentifikasi
kesenjangan pencapaian IP di sekolah/madrasah masing-
masing. Langkah pertama, mari kita coba identifiaksi
gambaran umum pemenuhan SPM Dikdas di
sekolah/madrasah masing-masing.
160
TERIMA KASIH
161