Anda di halaman 1dari 161

1

Relevansi

Konsep Dasar SPM Memahami fungsi SPM


Dikdas Dikdas bagi penyelenggaraan
layanan pendidikan dasar.

27 Indikator dan Mengetahui cakupan layanan


Pengukuran IP SPM yang diatur dalam SPM
Dikdas Dikdas

Mekanisme pengumpulan
dan pengelolaan Proses pengumpulan data dan
informasi penerapan pengelolaan informasi
SPM Dikdas penerapan SPM Dikdas

2
Relevansi

Instrumen survei SPM Melaksanakan pengukuran IP


Dikdas SPM Dikdas dengan benar

Tugas pengawas dan Memahami fungsi SPM


kepala sekolah dalam Dikdas bagi penyelenggaraan
penerapan SPM Dikdas layanan pendidikan dasar.

3
Relevansi

Kendala Penerapan SPM Mengetahui alternatif solusi


penerapan SPM Dikdas

Masalah penerapan SPM Mencari solusi permasalahan


di kabupaten/kota lokal yang terjadi di
kabupaten/kota

4
DESKRIPSI SINGKAT

5
Pembangunan Sektor Pendidikan
Secara Umum

 Sektor pendidikan di Indonesia mengalami kemajuan yang


sangat nyata, khususnya perbaikan akses pendidikan dasar
dan peningkatan kualitas pelayanannya
 Meskipun demikian masih terjadi disparitas yang cukup
nyata terhadap pelayanan pendidikan di beberapa
kabupaten/kota di Indonesia
 Kemdikbud dan Kemenag telah banyak membantu
Kabupaten/Kota untuk mencapai SPM Pendidikan Dasar,
namun masih banyak Kabupaten/Kota yang memerlukan
bantuan teknis lebih intensif.

6
Kontribusi Lembaga Donor

Uni Eropa melalui ADB telah memberikan tambahan


bantuan dana hibah kepada pemerintah Indonesia untuk
penyediaan bantuan teknis bagi Program Pengembangan
Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM DIKDAS) guna
mengatasi adanya kesenjangan kinerja di sektor
pendidikan dasar di Kabupaten/Kota.

7
Tujuan Kegiatan Pelatihan
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, Tim Teknis Kabupaten/Kota akan
memiliki pemahaman yang baik terhadap:
1. Konsep dasar SPM Dikdas
2. 27 Indikator dan Pengukuran Indikator Pencapaian (IP) SPM Dikdas.
3. Mekanisme pengumpulan, pengeloaan data/informasi penerapan SPM
Dikdas
4. Instrumen survei pengukuran pencapaian SPM Dikdas.
5. Tugas dan tanggung jawab pengawas dan kepala sekolah dalam penerapan
SPM Dikdas.
6. Kendala dalam pengembangan kapasitas penerapan SPM Dikdas di satuan
pendidikan.
7. Masalah lokal di masing-masing kabupaten/kota.

Dengan pemahaman tersebut peserta memahami fungsi dan cakupan


layanan SPM Dikdas, memahami prosedur survei SPM Dikdas, memahami
tugasnya dalam penerapan SPM Dikdas serta perannya untuk mendukung
pelaksanaan program PKP-SPM Dikdas.
8
HASIL PELAKSANAAN PELATIHAN
1. Peserta dapat menjelaskan konsep dasar SPM Dikdas.
2. Peserta dapat mengukur pencapaian indikator SPM
Dikdas.
3. Peserta dapat menjelaskan tupoksinya sebagai pengawas
dan Kepala sekolah/madrasah dalam pencapaian
indikator SPM Dikdas serta mengetahui permasalahan
lokal yang dihadapi daerah dalam penerapan SPM
Dikdas.

9
TATA TERTIB PELAKSANAAN
PELATIHAN

Panitia, narasumber/pelatih dan peserta berdiskusi dan


menyepakati tata tertib yang akan dipatuhi bersama selama
pelaksanaan kegiatan berlangsung.

10
TEKNIS PELAKSANAAN
PELATIHAN

11
Materi Pembelajaran
KELOMPOK MATERI 1:
1. MATERI 1: Konsep Dasar SPM Dikdas.
2. MATERI 2: 27 Indikator dan Pengukuran Indikator Pencapaian (IP) SPM
Dikdas.
3. MATERI 3: Mekanisme pengumpulan, pengelolaan data/informasi
penerapan SPM Dikdas.
4. MATERI 4: Instrumen survei SPM Dikdas

KELOMPOK MATERI 2.
5. MATERI 1: Tugas Pengawas dan Kepala sekolah/madrasah dalam
penerapan SPM Dikdas.
6. MATERI 2: Kendala dan Potensi Pengembangan Kapasitas Penerapan SPM
Dikdas di Satuan Pendidikan
7. MATERI 3: Program PKP-SPM Dikdas
8. MATERI 4: Masalah Lokal di Kabupaten/Kota
12
BAHAN RUJUKAN
1. Permendikbud No. 23 Tahun 2013 beserta lampirannya
2. Panduan Administrasi Program PKP-SPM Dikdas
3. Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Hibah Program PKP-
SPM Dikdas
4. Petunjuk Teknis Laporan Penggunaan Dana Hibah
Program PKP SPM Dikdas.

dan dokumen lain yang terkait dengan SPM Dikdas


serta dinilai perlu untuk diketahui oleh peserta

13
KELOMPOK MATERI 1
KONSEP DASAR SPM
DIKDAS

14
Tujuan Kegiatan Pelatihan
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, Pengawas dan Kepala
sekolah/madrasah akan memiliki pemahaman yang baik
terhadap:
1. Konsep dasar SPM Dikdas
2. 27 Indikator dan pengukuran indikator pencapaian (IP) SPM
Dikdas.
3. Mekanisme pengumpulan, pengeloaan data/informasi
penerapan SPM Dikdas
4. Instrumen survei pengukuran pencapaian SPM Dikdas

dengan pemahaman tersebut peserta memahami fungsi dan


cakupan layanan yang diatur dalam SPM Dikdas, serta
memahami prosedur survei SPM Dikdas.

15
Materi Pembelajaran
1. MATERI 1: Konsep Dasar SPM Dikdas.
2. MATERI 2: 27 Indikator dan Pengukuran Indikator
Pencapaian (IP) SPM Dikdas.
3. MATERI 3: Mekanisme pengumpulan, pengeloaan
data/informasi penerapan SPM Dikdas.
4. MATERI 4: Instrumen survei SPM Dikdas

16
MATERI 1:
KONSEP DASAR
SPM DIKDAS

17
PELAYANAN DASAR MASYARAKAT
 UUD 1945: Tiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia.

 UU No. 23/2014: Pelayanan dasar adalah pelayanan publik


untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. SPM adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal. Belanja daerah
diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib
yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan SPM.

18
APA YANG DIMAKSUD SPM (1/3)?
PP 65 tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan SPM:
 SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemda untuk
menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada
masyarakat secara merata
 SPM adalah alat untuk mengukur keberhasilan kinerja
Pemda
 Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Departemen
menyusun SPM sesuai dengan urusan wajib
 Pemda menerapkan SPM sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Menteri

19
APA YANG DIMAKSUD SPM (2/3)?
 SPM yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi acuan
bagi Pemda untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran
 Pemda menyusun rencana pencapaian SPM yang memuat
target tahunan pencapaian SPM dengan mengacu pada
batas waktu pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan
Menteri.
 Rencana pencapaian SPM tersebut dituangkan dalam
RPJMD dan Renstra SKPD.
 Target tahunan pencapaian SPM dituangkan dalam
RKPD, Renja SKPD, KUA, dan RKA SKPD sesuai
klasifikasi belanja daerah dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah.
20
APA YANG DIMAKSUD SPM (3/3)?

Permendikbud No 23/2013 Tentang SPM Dikdas:


 SPM Dikdas adalah tolak ukur kinerja pelayanan
pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal yang
diselenggarakan daerah Kabupaten/Kota.
 Pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dasar ditandai
dengan: tersedianya sarana prasarana pendidikan yang
layak, pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas
dan kompeten, kurikulum yang baik, sistem penilaian
pendidikan yang baik, penjaminan mutu pendidikan yang
baik, dan manajemen sekolah yang mantap.

21
DASAR HUKUM SPM-DIKDAS (1/2)

1. UU No 20/2003 Tentang Sisdiknas:


 Pasal 1: Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Pasal 51: Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah .

22
DASAR HUKUM SPM-DIKDAS (2/2)
2. PP No 17/2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Ps. 1):
 Standar pelayanan minimal adalah kriteria minimal
berupa nilai kumulatif pemenuhan Standar Nasional
Pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap satuan
pendidikan.

3. Permendikbud No 23/2013 Tentang SPM Pendidikan


Dasar:
 Menetapkan kriteria/indikator pemenuhan standar
pelayanan minimal dari pendidikan dasar.

23
SPM: Langkah Antara Menuju SNP

Kualitas
SNP
Standar Isi, SKL, Proses,
Pengelolaan, Sarpras, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Pembiayaan,
dan Penilaian

SPM

2009 20142013 2015 Waktu

24
Hubungan SPM, SNP, Akreditasi
dan Penjaminan Mutu

BAN S/M
DIATAS SNP

A STANDAR NASIONAL Peningkatan


PENDIDIKAN berkelanjutan

B
STANDAR SPMP*)
PELAYANAN
C MINIMAL

D
(Belum terakreditasi)
*) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
25
ALASAN IMPLEMENTASI SNP
PERLU BERTAHAP
1. Beberapa standar dalam SNP terlalu tinggi dan sulit
dicapai oleh semua sekolah/ madrasah dengan kondisi
saat ini.
2. Implementasi SNP secara utuh membutuhkan
sumberdaya besar, kapasitas SDM tinggi dan
kelembagaan yang produktif.
3. SPM dirancang sebagai tahapan awal untuk mencapai
SNP dan standar lainnya.

26
MATERI 2 :
27 Indikator dan
Pengukuran Indikator
Pencapaian (IP)
SPM Dikdas

27
PERMENDIKBUD NOMOR 23/2013
Pasal 2
1) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai
SPM pendidikan merupakan kewenangan
kabupaten/kota
2) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota: 14
jenis indikator
b. pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan:
13 jenis indikator

28
Pelaksana SPM
Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar
(27 Indikator)
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(14 Indikator)
Sekolah/Madrasah
(13 indikator)
• Sarana dan Prasarana
• Sarana dan • Pendidik+Tenaga
Prasarana Kependidikan
• Pendidik+Tenaga • Kurikulum
• Penilaian
Kependidikan
• Kurikulum • Penjaminan Mutu
• Penjaminan Mutu • Manajemen sekolah

29
SPM TINGKAT
KABUPATEN/KOTA
(14 INDIKATOR)

30
IP.1 (Pasal 2, Ayat 2.a.1):
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau
dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan
MI dan 6 km untuk SMP dan MTs dari kelompok
permukiman permanen di daerah terpencil
Pengukuran:

Difinisi operasional :
Kelompok permukiman permanen adalah kelompok
permukiman yang terletak di daerah terpencil dan
didiami oleh minimal 1.000 orang, ciri utama daerah
terpencil adalah memiliki hambatan geografis dan
prasarana transportasi

31
Jml kelompok pemukiman permanen yang
IP 1.1 sudah dilayani SD & MI dlm jarak kurang
dari 3 km
Kab/Kota = X 100%
Jml kelompok pemukiman permanen didi
Kab/Kota

Jml kelompok pemukiman permanen yang


sudah dilayani SMP dan MTs dalam jarak
IP 1.2 kurang dari 6 km
Kab/Kota = X 100%
Jumlah kelompok pemukiman permanen di
Kab/Kota

32
IP.2 (Pasal 2, Ayat 2.a.2):
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD
dan MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP dan MTs tidak
melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1
(satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang
cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis.
Definisi operasional :
Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang
terdaftar pada satuan kelas

Jumlah SD dan MI yang semua rombongan


IP 2.1 Belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

33
Jml SD dan MI yang telah memenuhi
IP 2.2 Kebutuhan ruang kelas,meja dan kursi dan
Kab/Kota = papan tulis untuk setiap rombel X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

Jml SMP dan MTs yang semua rombel-nya


IP 2.3
Tidak melebihi 36 orang X 100%
Kab/Kota =
Jumlah SMP dan MTs diwilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi


Kebutuhan ruang kelas, meja dan kursi dan
IP 2.4 Papan tulis untuk setiap rombel
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

34
IP.3 (Pasal 2, Ayat 2.a.3):
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36
peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.
an
Jumlah SMP dan MTs yang memiliki ruang
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
IP 3.1
meja dan kursi untuk 36 peserta didik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yang memiliki satu set


peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan
IP 3.2
eksperimen peserta didik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

35
IP.4 (Pasal 2, Ayat 2.a.):
Di setiap SD & MI tersedia satu ruang guru yang dilengkapi
dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah
dan tenaga kependidikan lainnya; dan di setiap SMP & MTs
tersedia ruang kepala sekolah (KS) yang terpisah dari ruang guru
Jumlah SD dan MI yang memiliki satu ruang guru
dan dilengkapi dengan
dilengkapi meja dan kursi
dg meja+kursi utk untuk setiap
tiap guru, KS
orang guru,kepala sekolah
/Ka. Madrasah dankependidikan
& staf madrasah dan staf
lainnya
IP 4.1
kependidikan lainnya
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yang memiliki satu ruang guru


dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap
IP 4.2 orang guru, kepala sekolah dan madrasah dan staf
kependidikan lainnya
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

36
Jumlah SMP dan MTs yang memiliki ruang guru
Kepala sekolah dan madrash yang terpisah dari
IP 4.3 Ruang guru dan dilengkapi meja kursi
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

37
IP.5 (Pasal 2, Ayat 2.a.5):
Di setiap SD & MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32
peserta didik, dan 6 (enam) orang guru utk setiap satuan
pendidikan; dan untuk daerah khusus 4 orang guru di setiap
satuan pendidikan

Jumlah SD dan MI yang memiliki satu orang


IP 5.1 guru untuk setiap 32 peserta didik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SD dan MI yang memiliki 6 (enam)


orang guru atau 4 (empat) orang guru
IP 5.2 untuk daerah khusus
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

38
IP.6 (Pasal 2, Ayat 2.a.6):
Di setiap SMP & MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk
setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia
satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran

Jumlah SMP dan MTs yang memiliki guru untuk


setiap mata pelajaran atau untuk daerah khusus
IP 6
1 (satu) guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

39
IP.7 (Pasal 2, Ayat 2.a.7):
Di setiap SD & MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D- I V dan 2 (dua) orang guru
yang telah memiliki sertifikat pendidik

Jumlah SD dan MI yang memiliki 2 orang guru yang


IP 7.1 memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SD dan MI yang memiliki 2 orang guru


IP 7.2 yang telah memiliki sertifikat pendidik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

40
IP.8 (Pasal 2, Ayat 2.a.8):
Di setiap SMP & MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik
S1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari
keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik; untuk
daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%

Jumlah SMP dan MTs yang memiliki guru


dengan kualifikasi S1 atau D IV > 70%
IP 8.1
untuk daerah khusus > 40%
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yang memiliki guru


dengan kualifikasi S1 atau D IV dan telah
memiliki sertifikat pendidik >35% untuk
IP 8.2
daerah khusus >20
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

41
IP.9 (Pasal 2, Ayat 2.a.9):
Di setiap SMP dan MTs tersedia guru dengan kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik,
masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika,
IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn.

Jumlah SMP dan MTs yang memiliki guru dengan


kualifikasi akademik S1 atau D IV dan telah
memiliki sertifikat pendidik masing masing 1 (satu)
orang untuk mapel Matematika, IPA, Bahasa
IP 9
Indonesia bahasa Inggris dan PKn
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

42
IP.10 (Pasal 2, Ayat 2.a.10):
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik

Jumlah kepala SD dan MI yang berkualifikasi


akademik S1 atau D IV yang telah
IP 10 bersertifikat pendidik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

43
IP.11 (Pasal 2, Ayat 2.a.11):
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP dan MTs
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik

Jumlah kepala SMP dan MTs yang berkualifikasi


akademik S1 atau D IV yang telah
IP 11
bersertifikat pendidik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

44
IP.12 (Pasal 2, Ayat 2.a.12):
Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah memiliki
kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik

Jumlah pengawas sekolah dan madrasah yang


berkualifikasi akademik S1 atau D IV dan
IP 12 telah bersertifikat pendidik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah pengawas sekolah dan madrasah
di wilayah kabupaten/kota

45
IP.13 (Pasal 2, Ayat 2.a.13):
Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang
efektif

Pemerintah Kabupaten/Kota MEMILIKI


RENCANA dan TELAH MELAKSANAKAN
kegiatan untuk membantu sekolah dalam 100%
mengembangkan kurikulum dan proses
IP 13 pembelajaran yang efektif
Kab/Kota =
Pemerintah Kabupaten/Kota
MEMILIKI RENCANA tetapi BELUM 50%
MELAKSANAKAN
Pemerintah Kabupaten/Kota TIDAK
MEMILIKI RENCANA untuk membantu
sekolah dalam mengembangkan kurikulum 0%
dan proses pembelajaran yang efektif

46
IP.14 (Pasal 2, Ayat 2.a.14):
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali
setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan supervisi dan pembinaan

Jumlah SD dan MI yang mendapatkan


kunjungan oleh pengawas satu kali setiap
Pengukuran:
bulan dan setiap kunjungan selama >3 jam
IP 14.1 untuk melakukan supervisi dan pembinaan
SD&MI = X 100%
Jumlah supervisi
SD dan MI & di
pembinaan
wilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yang mendapat


kunjungan oleh pengawas satu kali setiap
bulan dan setiap kunjungan selam >3 jam
IP 14.2 untuk melakukan supervisi dan pembinaan
SMP&MTs = supervisi & pembinaan X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

47
SPM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
(13 INDIKATOR)

48
IP.15 (Pasal 2, Ayat 2.b.1):
Setiap SD dan MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya (disertifikasi) oleh Pemerintah mencakup mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dan PKn
dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik

Jumlah set buku teks mata pelajaran


(bahasa Indonesia ,Matematika IPA IPS dan
PKn) yang sudah ditetapkan kelayakannya
IP 15.1 oleh Pemerintah yang disediakan oleh sekolah
Sekolah = X 100%
Jumlah peserta didik

Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 15.1


IP 15.2 sekolah
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

49
IP.16 (Pasal 2, Ayat 2.b.2):
Setiap SMP & MTs menyediakan buku teks yang sudah
ditetapkan kelayakannya (disertifikasi) oleh Pemerintah
mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik

Jumlah set buku teks mata pelajaran yang


sudah ditetapkan kelayakannya oleh
IP 16.1
pemerintah yang disediakan oleh sekolah
Sekolah = X 100%
Jumlah peserta didik

Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi


IP 16.2
IP 16.1 sekolah
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

50
IP.17 (Pasal 2, Ayat 2.b.3):
Setiap SD & MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia,
bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk
eksperimen dasar dan poster IPA

Jumlah SD dan MI yang memiliki set peraga dan


IP 17
bahan IPA secara lengkap
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

51
IP.18 (Pasal 2, Ayat 2.b.4):
Setiap SD & MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 judul
buku referensi, dan setiap SMP & MTs memiliki 200 judul buku
pengayaan dan 20 judul buku referensi

IP 18.1 Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi jumlah


buku pengayaan dan referensi
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

IP 18.2 Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi


jumlah buku pengayaan dan referensi
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

52
IP.19 (Pasal 2, Ayat 2.b.5):
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas
tambahan
Jumlah guru tetap yang rata2 jam
IP 19.1
kerja perminggu >37,5 jam
Sekolah = X 100%
Jumlah seluruh guru tetap di satuan pendidikan
IP 19.2
SD & MI Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 19.1
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

IP 19.3
SMP & MTs Jumlah SMP dan MTs yang telah memenhuhi IP.1
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

53
IP.20 (Pasal 2, Ayat 2.b.6):
Setiap satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran
selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai
berikut:
• Kelas I-II : 18 jam per minggu
• Kelas III : 24 jam per minggu
• Kelas IV-VI : 27 jam per minggu
• Kelas VII-IX : 27 jam per minggu
IP 20.1 Jumlah rombongan belajar yang memenuhi
Sekolah = standar
Pengukuran: X 100%
Jumlah seluruh rombongan belajar di satuan
pendidikan
Jumlah SD dan MI yang menyelenggarakan
(proses pembelajaran di sekolah selama 34
IP 20.2
minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran
SD&MI
kelas 1 sampai VI seperti diatas
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kebupaten/kota
54
Jumlah SMP dan MTs yang menyelenggarakan
IP 20.3 proses pembelajaran di sekolah selama 34
minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran
SMP&MTs
kelas VII s/d IX selama 27 jam perminggu
Kab kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kebupaten/kota

55
IP.21 (Pasal 2, Ayat 2.b.7):
Setiap satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

IP 21.1
Jumlah SD dan MI yang menerapkan kurikulum
SD & MI
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kab kota = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota

IP 21.2
Jumlah SMP dan MTs yang menerapkan kurikulum
SMP & MTs
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kab kota = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota

56
IP.22 (Pasal 2, Ayat 2.b.8):
Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata
pelajaran yang diampunya

Jumlah guru yang menerapkan RPP berdasarkan


IP 22.1
silabus untuk mata pelajaran yg diampunya
Sekolah = X 100%
Jumlah keseluruhan guru disatuan pendidikan
IP 22.2
SD&MI
Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 22.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
IP 22.3
SMP&MTs Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi IP 22.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SMP dan MTs diwilayah kabupaten/kota

57
IP.23 (Pasal 2, Ayat 2.b.9):
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program
penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar
peserta didik
Jumlah guru yang mengembangkan & menerapkan
IP 23.1 program penilaian utk membantu meningkatkan
Pengukuran:
Sekolah = kemampuan belajar peserta didik X 100%
Jumlah keseluruhan guru disatuan pendidikan
IP 23.2
SD&MI Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
IP 23.3
SMP&MTs Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SMP dan MTs diwilayah kabupaten/kota

58
IP.24 (Pasal 2, Ayat 2.b.10):
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester

Jumlah SD dan MI yg kepala sekolahnya melakukan


IP 24.1
supervisi kelas & memberikan umpan balik kpd
SD&MI
guru dua kali dalam setiap semester X 100%
Di kab/kota =
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yg kepala sekolahnya melakukan


IP 24.2
supervisi kelas & memberikan umpan balik kpd
SMP&MTs
guru dua kali dalam setiap semester X 100%
Di kab/kota =
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

59
IP.25 (Pasal 2, Ayat 2.b.11):
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran
serta hasil evaluasi peserta didik kepada Kepala Sekolah pada
akhir semester dalam bentuk laporan prestasi belajar peserta
didik
Jumlah guru yg menyampaikan laporan hasil evaluasi
Pengukuran:
IP 25.1 mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta
Sekolah = Didik kepada kepala sekolah pd akhir semester X 100%
Jumlah keseluruhan guru disatuan pendidikan
IP 25.2
SD&MI
Jumlah SD dan MI yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SD dan MI diwilayah kabupaten/kota
IP 25.3
SD&MI
Jumlah SMP dan MTs yang telah memenuhi IP 23.1
Sekolah = X 100%
Jumlah SMP dan MTs diwilayah kabupaten/kota

60
IP.26 (Pasal 2, Ayat 2.b.12):
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil
Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas
(UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik
dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag pada setiap akhir semester

Jumlah satuan pendidikan yg menyampaikan


laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan
ulangan kenaikan kelas (UKK) serta ujian akhir
IP 26.1
(US/UN) kpd orang tua peserta didik
Di kab/kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah kabupaten/kota

61
Jumlah SD dan MI yg menyampaikan rekapitulasi
hasil tes tengah tahunan kepada dinas pendidikan
IP 26.2
Kab/Kota kantor kemenag kabupaten kota
SD&MI
Pada setiap akhir semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

Jumlah SMP dan MTs yg menyampaikan rekapitulasi


hasil tes tengah tahunan kepada dinas pendidikan
IP 26.3
kabupaten kota kantor kemenag kabupaten kota
SMP&MTs
pada setiap akhir semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

62
IP.27 (Pasal 2, Ayat 2.b.13):
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Definisi operasional
a. setiapPengukuran:
sekolah/madrasah memiliki rencana kerja tahunan
b. setiap sekolah/madrasah memiliki laporan tahunan
c. setiap sekolah/madrasah memiliki komite sekolah berungsi baik

Jumlah satuan pendidikan yg memiliki


IP 27.1
rencana kerja tahunan
Kab/kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah kabupaten/kota

63
Jumlah satuan pendidikan yg memiliki
IP 27.2
laporan tahunan
Kab/kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah kabupaten/kota

Jumlah satuan pendidikan yg memiliki


IP 27.3
komite sekolah yg berfungsi baik
Kab/kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah kabupaten/kota

64
MATERI 3:
MEKANISME
PENGUMPULAN,
PENGELOLAAN
DATA/INFORMASI
PENERAPAN SPM DIKDAS

65
Mekanisme Sistem Pengelolaan Data dan Informasi SPM
Pendidikan Dasar (Lampiran 1 Permendikbud No 23 Tahun 2013)

Kementerian
Kementerian
Pendidikan Kementerian Agama
Dalam Negeri
Nasional
4

Gubernur/ Dinas
4
3 Kantor Wilayah
Pendidikan
Kementerian Agama
Provinsi

8 5 3
5
6 6
Pemda Dinas Pendidikan Kementerian Agama
Kabupaten/Kota 4 Kabupaten/Kota 3 Kabupaten/Kota
(Bupati/Walikota) (Bagian Program) (Bagian Hukmas)

2 2

1 1 SMP 1 1 MTs
SD Negeri/ Negeri/ MI Negeri/
Negeri/
SD Swasta SMP MI Swasta
MTs Swasta
Keterangan Swasta
: garis pelaporan
: garis survey
66
Keterangan Gambar (1)
1) Kepala sekolah/madrasah melakukan pengisian data SPM di
sekolah/madrasah. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh
Pengawas yang kemudian menyampaikannya ke Dinas Pendidikan/
Kantor Kamenag.
2) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menggabungkan data SPM setiap
sekolah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
menggabungkan data SPM setiap madrasah.
3) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota mengirimkan data
pencapaian SPM di MI atau MTs kepada bupati atau walikota cq.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pelayanan pendidikan di Kabupaten/Kota. Salinan
laporan pencapaian SPM dikirimkan ke kantor wilayah Kemenag
(Provinsi) dan Kementerian Agama.

67
Keterangan Gambar (2)
4) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar dan melaporkan pencapaian
SPM kepada bupati/walikota. Bupati/walikota menyampaikan
laporan rekapitulasi pencapaian SPM kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Gubernur dengan tembusan kepada Direktur Jenderal
Otonomi Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.
5) Dinas Pendidikan Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar di setiap kabupaten/kota dalam
wilayah provinsi yang bersangkutan
6) Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Provinsi, sebagai bagian
dari monitoring dan evaluasi, melakukan survey berkala pencapaian
SPM pendidikan dasar.

68
Keterangan Gambar (3)
7) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama
mengkompilasi pencapaian SPM Pendidikan Dasar setiap
kabupaten/kota untuk pembuatan kebijakan di bidang Pendidikan
Dasar.
8) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai bagian dari
monitoring dan evaluasi melakukan srvey berkala pencapaian SPM
Pendidikan Dasar.

69
MATERI 4 :
INSTRUMEN SURVEI
SPM DIKDAS

70
INSTRUMEN PENGUKURAN SPM
DIKDAS

a. Instrumen pengukuran SPM Dikdas menggunakan 3


jenis daftar pertanyaan:
 Daftar pertanyaan untuk Dinas dan Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota;
 Daftar pertanyaan untuk SD dan MI; dan
 Daftar pertanyaan untuk SMP dan MTs.

b. Daftar pertanyaan dirancang untuk mengumpulkan


data yang diperlukan untuk dapat menghitung setiap
indikator SPM yang berjumlah 27 buah.
71
A. Daftar Pertanyaan Untuk
Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (1)
 Ketersediaan sekolah/madrasah di permukiman permanen di
daerah terpencil (IP-1).

72
A. Daftar Pertanyaan Untuk
Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (2)
 Daftar dan kualifikasi pengawas sekolah/ madrasah (IP-12).

73
A. Daftar Pertanyaan Untuk
Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (3)
 Komitmen Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag untuk membantu
satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif (IP-13).

74
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (1)
 Ruang kelas beserta perlengkapannya, jumlah rombongan
belajar, dan jumlah siswa (IP-2.1 dan IP-2.2).

75
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (2)
 Ruangan dan perlengkapannya untuk kepala sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan lainnya (IP-4.1).

76
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (3)
 Jumlah guru (termasuk kepala sekolah/madrasah), kualifikasi, dan
tugasnya (IP-5, IP-7, IP-10, IP-19, IP-22, IP-23, IP-24, dan IP-25).

77
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (4)
 Supervisi dan pembinaan pengawas sekolah/madrasah ke
setiap satuan pendidikan (IP-14.1).

78
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (5)
 Kurikulum dan ketersediaan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah untuk setiap peserta didik
(IP-15 dan IP-21.1).

79
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (6)
 Ketersediaan satu set peraga IPA di satuan pendidikan (IP-17).

80
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (7)
 Ketersediaan 10 judul buku referensi dan 100 judul buku
pengayaan di satuan pendidikan (IP-18.1).

81
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (8)
 Jumlah minggu proses pembelajaran per tahun dan jam
pembelajaran di kelas (IP-20).

82
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (9)
 Kepala Sekolah/Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS,
UKK, dan US/UN kepada orang tua peserta didik dan Dinas
Pendidikan/Kantor Kementerian Agama (IP-26).

83
B. Daftar Pertanyaan Untuk SD/MI (10)
 Penerapan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(IP-27).

84
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (1)
 Ruang kelas beserta perlengkapannya, jumlah rombongan
belajar, dan jumlah siswa (IP-2.3 dan IP-2.4).

85
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (2)
 Ketersediaan ruang laboratorium IPA dan satu set peralatannya
(IP-3).

86
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (3)
 Ketersediaan ruang laboratorium IPA dan satu set peralatannya
(IP-3).

87
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (4)
 Ketersediaan ruang guru dan kepala sekolah/madrasah
(IP-4.2 dan IP-4.3).

88
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (5)
 Jumlah guru (termasuk kepala sekolah/madrasah), kualifikasi, dan
tugasnya (IP-6, IP-8, IP-9, IP-11, IP-19, IP-22, IP-23, IP-24, dan IP-
25).

89
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (6)
 Supervisi dan pembinaan pengawas sekolah/madrasah ke
setiap satuan pendidikan (IP-14.2).

90
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (7)
 Kurikulum dan ketersediaan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah untuk setiap peserta didik
(IP-6 dan IP-21.2).

91
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (8)
 Ketersediaan 20 judul buku referensi dan 200 judul buku
pengayaan di satuan pendidikan (IP-18.2).

 Jumlah minggu proses pembelajaran per tahun dan jam


pembelajaran di kelas (IP-20).

92
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (9)
 Kepala Sekolah/Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS,
UKK, dan US/UN kepada orang tua peserta didik dan Dinas
Pendidikan/Kantor Kementerian Agama (IP-26).

93
C. Daftar Pertanyaan Untuk SMP/MTs (10)
 Penerapan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
(IP-27).

94
CONTOH
Ilustrasi: Pengukuran Terhadap
Pencapaian IP-7.1
Indikator: Setiap SD/MI memiliki 2 guru dengan kualifikasi S1 atau D4.
Sekolah Jmlh Guru Batas SPM Keterpenuhan Kesenjangan
S1/D4 SPM

SD /MI 1 3 2 1 (ya) 0
SD/MI 2 1 2 0 (tidak) 1
SD/MI 3 2 2 1 (ya) 0
SD/MI 4 0 2 0 (tidak) 2
SD/MI 5 4 2 1 (ya) 0
SD/MI 6 2 2 1 (ya) 0
SD/MI 7 1 2 0 (tidak) 1
SD/MI 8 3 2 1 (ya( 0
SD/MI 9 2 2 1 (ya) 0
SD/MI 10 1 2 0 (tidak) 1
TOTAL 60% 5
96
Jumlah SD dan MI yang memiliki 2 orang guru yang
IP 7.1
memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah kabupaten/kota

IP 7.1 6
Kab/Kota = X 100% = 60
10

97
HASIL ANALISIS DAN
REKOMENDASI TINDAK LANJUT
 Jumlah populasi SD/MI di Kab A=10
 Tingkat pencapaian Sub-indikator IP-7.1 (Kualifikasi Guru
SD/MI)di Kabupaten A mencapai 60%
 Masih ada 4 sekolah yang menghadapi masalah dimana jumlah
guru SD/MI belum sebanyak 2 orang/lebih yang berkualifikasi
S1/D4
 Sekolah yang menghadapi masalah tersebut antara lain: SD/MI
2, SD/MI 4, SD/MI 7 DAN SD/MI 10.
 Perlu dilakukan kebijakan penambahan guru yang berkualifikasi
S1/D4 dan pemerataan guru karena terdapat kelebihan guru di
beberapa SD

98
LATIHAN
LATIHAN
No Indikator Pemenuhan Pendukung Peran/Kontribusi
SPM Pemenuhan/ Penyebab
Kesejangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2.1 100 % Ada 3 SD di wilayah Membantu dan mengawasi
yang berdekatan, sekolah mempertahankan
sehingga peserta didik pemenuhan IP ini
tersebar secara merata.
2 2.2 0 Ruang kelas kurang, Memberikan masukan agar
sekolah hanya memiliki sekolah mengajukan permintaan
6 ruang , 5 dipakai kelas bantuan ke Disdik Kab/Kota
dan 1 dipergunakan untuk membangun RKB serta
untuk ruang guru dan menggalang dana untuk
kepala sekolah. membantu sekolah membangun
RKB atau berkontribusi dengan
tenaga dll
3
...
dst

100
PERTANYAAN LATIHAN
1. Menurut Bapak/Ibu apakah sekolah tempat dimana Bapak/Ibu
bertugas sudah memenuhi seluruh indikator SPM Dikdas.
2. Indikator apa menurut Bapak/Ibu yang paling mudah untuk
terpenuh dan mengapa indikator tersebut mudah untuk
dipenuhi?.
3. Indikator SPM Dikdas mana menurut Bapak/Ibu yang paling
sulit unutk dipenuhi dan mengapa indikator tersebut sulit untuk
dipenuhi?.
4. Mengetahui gambaran umum kondisi pemenuhan SPM Dikdas
saat ini dan mengidentifikasi penyebab kesenjangan, menurut
Bapak/Ibu apa yang dapat Bapak/Ibu dan sekolah lakukan untuk
mengatasi penyebab kesenjangan tersebut sehingga SPM
Dikdas dapat terpenuhi?
101
TES PEMAHAMAN
TES PEMAHAMAN

Bentuk tes :Tes Tulis


Jumlah Soal : 10
Waktu :15 menit

----- SELAMAT MENGERJAKAN -----

103
KELOMPOK MATERI 2.

104
Tujuan Kegiatan Pelatihan

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, Pengawas dan Kepala


sekolah/madrasah akan memiliki pemahaman yang baik
terhadap:
1. Tugasnya dalam penerapan SPM Dikdas.
2. Program PKP-SPM Dikdas
3. Kendala dalam pengembangan kapasitas penerapan SPM
Dikdas di satuan pendidikan
4. Permasalahan yang dihadapi di daerah

dengan pemahaman tersebut peserta memahami tugasnya


dalam penerapan SPM Dikdas serta perannya untuk
mendukung pelaksanaan program PKP-SPM Dikdas.

105
Materi Pembelajaran

1. MATERI 1 : Tugas Pengawas dan Kepala sekolah/


madrasah dalam penerapan SPM Dikdas
2. MATERI 2 : Program PKP-SPM Dikdas
3. MATERI 3 : Kendala dan Potensi Pengembangan
Kapasitas Penerapan SPM Dikdas di
Satuan Pendidikan
4. MATERI 4 : Masalah Lokal di Kabupaten/ Kota

106
MATERI 1:
TUGAS PENGAWAS DAN
KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
DALAM PENERAPAN SPM
DIKDAS

107
TUGAS PENGAWAS DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS

108
Telaah Permenag PAN dan RB
Nomor 21 Tahun 2010 (1/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
1 Menyusun program Menyusun program Menyusun program
pengawasan pengawasan pengawasan

2 Melaksanakan pembinaan Melaksanakan pembinaan Melaksanakan pembinaan


guru Guru dan/atau Kepala Guru dan Kepala Sekolah
Sekolah
3 Memantau pelaksanaan Memantau pelaksanaan Memantau pelaksanaan
standar isi, standar standar isi, standar standar isi, standar proses,
proses, standar proses, standar standar kompetensi
kompetensi lulusan dan kompetensi lulusan, lulusan, standar pendidik
standar penilaian standar pendidik dan dan tenaga kependidikan,
tenaga kependidikan, standar sarana dan
standar sarana dan prasarana, standar
prasarana, standar pengelolaan, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan
penilaian pendidikan
109
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (2/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
4 Melaksanakan penilaian Melaksanakan penilaian Melaksanakan penilaian
kinerja Guru kinerja Guru dan/atau kinerja Guru dan Kepala
Kepala Sekolah Sekolah
5 Melaksanakan evaluasi Melaksanakan evaluasi Melaksanakan evaluasi
hasil pelaksanaan hasil pelaksanaan hasil pelaksanaan program
program pengawasan program pengawasan pengawasan pada sekolah
pada sekolah binaan pada sekolah binaan binaan
6 Mengevaluasi hasil
pelaksanaan program
pengawasan tingkat
Kabupaten/Kota atau
Provinsi

110
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (3/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
7 Menyusun program Menyusun program Menyusun program
pembimbingan dan pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru
di KKG/MGMP/MGP dan/atau Kepala Sekolah dan/atau Kepala Sekolah
dan sejenisnya di KKG/MGMP/MGP di KKG/MGMP/MGP
dan/atau KKKS/M- dan/atau KKKS/M-
MKS/M dan sejenisnya MKS/M dan sejenisnya
8 Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
pembimbingan dan pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan profesional pelatihan profesional pelatihan profesional Guru
Guru Guru dan/atau Kepala dan Kepala Sekolah
Sekolah

111
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (4/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
9 Melaksanakan Melaksanakan
pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan Kepala Sekolah pelatihan Kepala Sekolah
dalam menyusun program dalam menyusun program
sekolah, rencana kerja, sekolah, rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah, kepemimpinan sekolah,
dan sistem informasi dan dan sistem informasi dan
manajemen manajemen
10 Mengevaluasi hasil Mengevaluasi hasil Mengevaluasi hasil
pembimbingan dan pembimbingan dan pembimbingan dan
pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru pelatihan profesional guru
dan/atau Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah

112
Telaah Permenag PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010 (5/5)
No Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas Kegiatan Pengawas
Muda Madya Utama
11 Membimbing pengawas Membimbing pengawas
sekolah muda dalam sekolah muda dan
melaksanakan tugas pengawas sekolah madya
pokok dalam melaksanakan tugas
pokok
12 Melaksanakan
pembimbingan dan
pelatihan profesional Guru
dan Kepala Sekolah dalam
pelaksanaan penelitian
tindakan.

113
Peran Pengawas sebagai Mentor,
Fasilitator, Pengelola dan Asesor (1/2)
Aspek Mentor Fasilitator Pengelola Asesor
Tanggung Berbagi tanggung Bertanggung jawab Bertanggung jawab Bertanggung jawab
Jawab jawab secara setara untuk membantu untuk mendukung untuk menilai
dengan pembelajar kelompok proses pembelajaran keberhasilan peserta
dalam mencapai pembelajar dalam yang sedang dialami dalam mencapai
hasil belajarnya. mencapai target oleh setiap peserta target belajarnya
belajarnya pendidikan dan
pelatihan
Kompetensi Berpengalaman, Bukan ahli dan Bukan ahli dan tidak Memiliki
memiliki belum tentu harus pengetahuan yang
pemahaman yang berpengalaman berpengalaman cukup untuk dapat
lebih mendalam namun memiliki namun memiliki menilai target
dibandingkan pengetahuan yang pengetahuan yang belajarnya
mentee namun tidak cukup untuk dapat cukup untuk dapat
harus menguasai berbagi dengan menjamin
materi pembelajaran kelompoknya ketersediaan
secara utuh fasilitas pendukung
pembelajaran

114
Peran Pengawas sebagai Mentor,
Fasilitator, Pengelola dan Asesor (2/2)
Aspek Mentor Fasilitator Pengelola Asesor
Peran Membahas proses Mencari tahu dan Menjamin Menilai
pembelajaran mengarahkan apa kelancaran proses keberhasilan peserta
bersama mentee yang ingin dilalui pembelajaran dalam mencapai
untuk dapat oleh kelompok melalui ketersediaan target belajarnya
memperoleh model alokasi waktu,
dan alokasi waktu fasilitas dan sumber
yang terbaik bagi daya yang cukup
kedua belah pihak memadai
Penilaian Mendiskusikan Mendorong Mendorong Mengukur
Pencapaian indikator sebelum kelompok untuk kelompok untuk pencapaian peserta
Hasil pelaksanaan menilai pencapaian menilai pencapaian berdasarkan pada
Belajar mentoring dimulai dan proses untuk dan proses untuk kriteria yang telah
dan nilai pencapaian mencapainya mencapainya disepakati dan
setelah kegiatan ditetapkan
belajar usai
dilaksanakan

115
IP.12 (Pasal 2, Ayat 2.a.12):
Di setiap Kabupaten/Kota semua Pengawas Sekolah/madrasah
memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik

Jumlah pengawas sekolah dan madrasah yang


Berkualifikasi akademik S1 atau D IV dan
IP 12 Telah bersertifikat pendidik
Kab/Kota X 100%
Jumlah pengawas sekolah dan madrasah
=
Di wilayah kabupaten/kota

116
IP.14 (Pasal 2, Ayat 2.a.14):
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali
setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam
untuk melakukan supervisi dan pembinaan

Jumlah SD dan MI yang mendapatkan


Kunjungan oleh pengawas satu kali setiap
Pengukuran:
bulan dan setiap kunjungan selama >3 jam
IP 14.1 untuk melakukan supervisi dan pembinaan
SD&MI = X 100%
Jumlahsupervisi
SD dan MI& di
pembinaan
wilayah Kabupaten/Kota

Jumlah SMP dan MTs yang mendapat


kunjungan oleh pengawas satu kali setiap
bulan dan setiap kunjungan selama >3 jam
IP 14.2 untuk melakukan supervisi dan pembinaan
SMP&MTs = supervisi & pembinaan X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah Kabupaten/Kota

117
SUPERVISI DAN PEMBINAAN (1/2)
• Melaksanakan pembinaan Guru dan Kepala sekolah
• Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
• Melaksanakan penilaian kinerja Guru dan Kepala
sekolah.
• Menyusun program pembimbingan dan pelatihan
profesional Guru dan Kepala sekolah di
KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/M-MKKS/M dan
sejenisnya;
118
SUPERVISI DAN PEMBINAAN (2/2)
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru dan Kepala sekolah;
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan Kepala
sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan
sistem informasi dan manajemen;
• Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan
profesioanal Guru dan Kepala sekolah.
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru dan Kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian
tindakan.

119
KAITAN TUGAS PENGAWAS DENGAN
INDIKATOR SPM DIKDAS LAIN
• Melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah
(IP.19;IP.20;IP.21;IP.22;IP.23;IP.24; IP.25; IP.26; IP.27)
• Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. ( IP.2; IP.3; IP.4;IP.5; IP.6;IP.7;IP.8;IP.9;IP.10;
IP.11;IP.15; IP.16;IP.17;IP.18;IP.20;IP.21;IP.22;IP.23;IP.27)
• Melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah.
(IP.19;IP.20; UP.21;IP.22;IP.23;IP.24; IP.25;IP.26; UP.27)
• Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional
guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau
KKKS/M-MKKS/M dan sejenisnya; (IP.13)
120
KAITAN TUGAS PENGAWAS DENGAN
INDIKATOR SPM DIKDAS LAIN
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
dan Kepala sekolah; (IP.19;IP.20;IP.21;IP.22;IP.23;IP.24;
IP.25; IP.26; IP.27)
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah
dalam menyusun program sekolah, rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem
informasi dan manajemen; (1P.25;IP.26; IP.27)
• Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional
Guru dan Kepala sekolah.
• Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru
dan Kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

121
TUGAS PENGAWAS DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
• Secara umum tugas pengawas mempengaruhi hampir
semua indikator SM Dikdas.
• Dalam mekanisme pengumpulan dan pengelolaan
data/informasi pengawas juga bertugas untuk melakukan
verifiikasi terhadap data/informasi hasil pengukuran IP.
SPM Dikdas di satuan pendidikan sebelum data/informasi
tersebut diserahkan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota untuk dianalisis.

122
Mekanisme Sistem Pengelolaan Data
dan Informasi SPM Pendidikan Dasar
Kementerian Kementerian
Kementerian Agama
Dalam Negeri Pendidikan Nasional

3
4 Gubernur/ Dinas Kantor Wilayah
Pendidikan Provinsi Kementerian Agama

8 5 5 3

6 6
Pemda Dinas Pendidikan Kementerian Agama
Kabupaten/Kota 4 Kabupaten/Kota 3 Kabupaten/Kota
(Bupati/Walikota) (Bagian Program) (Bagian Hukmas)

2 2

1 1 1 1
SD Negeri/ SMP Negeri/ MI Negeri/ MTs Negeri/
SD Swasta SMP Swasta MI Swasta MTs Swasta
Keterangan
: garis pelaporan
: garis survey
123
Keterangan Gambar (1/2)
1) Kepala sekolah/madrasah melakukan pengisian data SPM di
sekolah/madrasah. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh
pengawas yang kemudian menyampaikannya ke Dinas
Pendidikan/ Kantor Kemenag.
2) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menggabungkan data SPM
setiap sekolah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
menggabungkan data SPM setiap madrasah.
3) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota mengirimkan data
pencapaian SPM di MI atau MTs kepada Bupati atau Walikota cq.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pelayanan pendidikan di Kabupaten/Kota. Salinan
laporan pencapaian SPM dikirimkan ke kantor wilayah Kemenag
(provinsi) dan Kementerian Agama RI.

124
Keterangan Gambar (2/2)
1) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar dan melaporkan pencapaian
SPM kepada Bupati/Walikota. Bupati/walikota menyampaikan
laporan rekapitulasi pencapaian SPM kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Gubernur dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Otonomi Daerah, Sekretaris Jenderal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, serta Sekretaris Jenderal Kementerian
Agama.
2) Dinas Pendidikan Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi
pencapaian SPM Pendidikan Dasar di setiap Kabupaten/Kota
dalam wilayah provinsi yang bersangkutan.
3) Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Provinsi, sebagai bagian
dari monitoring dan evaluasi, melakukan survey berkala
pencapaian SPM pendidikan dasar.

125
TUGAS KEPALA SEKOLAH
DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS

126
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (1/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. Kepribadian 1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
1.2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai Kepala
sekolah/madrasah.
1.4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
1.5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
Kepala sekolah/madrasah.
1.6 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2. Manajerial 2.1 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.

127
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (2/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.2 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
2.3 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal.
2.4 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
2.5 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
2.6 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
2.7 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
2.8 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah/madrasah.

128
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (3/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)
DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.9 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
2.10 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
2.11 Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien.
2.12 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
2.14 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.

129
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (4/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)

DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
2.15 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
2.16 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
3. Kewirausahaan 3.1 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah/madrasah.
3.2 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
3.3 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
3.4 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.

130
STANDAR KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH (5/5)
(Permendiknas No.13 Tahun 2007)

DIMENSI
KOMPETENSI
KOMPETENSI
3.5 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Supervisi 4.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
4.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
4.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5. Sosial 5.1 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah.
5.2 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
5.3 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

131
INDIKATOR SPM DIKDAS
YANG SECARA
LANGSUNG MENGATUR
TUGAS KEPALA
SEKOLAH

132
IP.10 (Pasal 2, Ayat 2.a.10):
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik

Jumlah kepala SD dan MI yang berkualifikasi


Akademik S1 atau D IV yang telah
IP 10 Bersertifikat pendidik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah Kabupaten/Kota

133
IP.11(Pasal 2, Ayat 2.a.11):
Di setiap Kabupaten/Kota semua Kepala SMP dan MTs
berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik

Jumlah kepala SMP dan MTs yang berkualifikasi


Akademik S1 atau D IV yang telah
IP 11 Bersertifikat pendidik
Kab/Kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah Kabupaten/Kota

134
IP.24 (Pasal 2, Ayat 2.b.10):
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester

Jumlah SD dan MI yg kepala sekolahnya melakukan


IP 24.1 Supervisi kelas & memberikan umpan balik kepada
SD&MI
Guru dua kali dalam setiap semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah Kabupaten/Kota

Jumlah SMP dan MTs yg kepala sekolahnya melakukan


IP 24.2 supervisi kelas & memberikan umpan balik kepada
SMP&MTs Guru dua kali dalam setiap semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah Kabupaten/Kota

135
IP.26 (Pasal 2, Ayat 2.b.12):
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan
Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta
Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan
menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag pada setiap akhir semester

Jumlah satuan pendidikan yang menyampaikan


Laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan
Ulangan kenaikan kelas (UKK) serta ujian akhir
IP 26.1 (US/UN) kepada orang tua peserta didik
Di kab/kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah Kabupaten/Kota

136
Jumlah SD dan MI yg menyampaikan rekapitulasi
hasil tes tengah tahunan kepada Dinas Pendidikan
IP 26.2 Kabupaten/Kota kantor Kemenag Kabupaten/Kota
SD&MI Pada setiap akhir semester
Di kab/kota = X 100%
Jumlah SD dan MI di wilayah Kabupaten/Kota

Jumlah SMP dan MTs yg menyampaikan rekapitulasi


Hasil tes tengah tahunan kepada dinas pendidikan
IP 26.3
Kabupaten/kota kantor Kemenag Kabupaten/Kota
SMP&MTs
Pada setiap akhir semester
Di kab/kota =
X 100%
Jumlah SMP dan MTs di wilayah kabupaten/kota

137
IP.27 (Pasal 2, Ayat 2.b.13):
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Definisi operasional
a. Setiap sekolah/madrasah memiliki rencana kerja tahunan
Pengukuran:
b. Setiap sekolah/madrasah memiliki laporan tahunan
c. Setiap sekolah/madrasah memiliki komite sekolah berungsi
baik

Jumlah satuan pendidikan yg memiliki


IP 27.1
rencana kerja tahunan
Kab/Kota = X 100%
Jumlah satuan pendidikan diwilayah Kabupaten/Kota

138
TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
• Layanan yang diatur: kualifikasi dan pelaksanaan
supervisi dan umpan balik kepada guru

4. Supervisi 4.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam


rangka peningkatan profesionalisme guru.
4.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat.
4.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

139
SUPERVISI
SUPERVISI AKADEMIK
 Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan dengan
memberi bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Supervisi akademik sebaiknya dilakukan dengan pendekatan
supervisi klinis yang dilaksanakan secara berkesinambungan
melalui tahapan pra-observasi, observasi pembelajaran, dan
pasca observasi.
 Kegiatan Supervisi akademik terdiri dari meliputi kegiatan
Pra-observasi (Pertemuan awal), Pasca-observasi (Pertemuan
balikan), Observasi (Pengamatan pembelajaran)

140
TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM
PENERAPAN SPM DIKDAS
• Selain kewajiban untuk memenuhi indikator tersebut,
merujuk pada tugas lain yang dijabarkan dalam standar
kompetensi kepala sekolah, kepala sekolah berperan
dalam penerapan semua indikator SPM Dikdas di satuan
pendidikan.
• Dalam pengumpulan dan pengelolaan data/informasi,
Kepala sekolah/madrasah melakukan pengisian data SPM
di sekolah/madrasah. Data tersebut kemudian diverifikasi
oleh pengawas yang kemudian menyampaikannya ke
Dinas Pendidikan/ Kantor Kemenag.

141
MATERI 2:
PROGRAM PKP SPM
DIKDAS
TUJUAN PROGRAM PKP-SPM DIKDAS
Memperkuat kapasitas pengelola pendidikan di tingkat
Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan terpilih dalam
melakukan perencanaan, penganggaran serta pengelolaan
layanan-layanan pendidikan, sesuai dengan standar
pelayanan minimal pendidikan dasar.

143
DAMPAK, OUTCOME DAN OUTPUT
DAMPAK
 Memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan kebijakan pembangunan
jangka menengah Indonesia dalam rangka penanggulangan kemiskinan
dan peningkatan daya saing ekonomi di tingkat regional maupun global.

OUTCOME
 Menurunnya disparitas antar daerah dalam pelayanan pendidikan.

OUTPUT
 Meningkatnya kapasitas pengelola pendidikan dalam pencapaian SPM.
 Meningkatnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat dan pemangku
kepentingan bidang pendidikan terhadap SPM sektor pendidikan.
 Meningkatnya pengintegrasian SPM yang lebih efektif ke dalam
berbagai program dan kebijakan sektor pendidikan terkait
144
SUMBER DANA
Total bantuan hibah dari Uni Eropa sebesar 37,3 juta Euro, dengan
perincian:
1. Hibah untuk 110 Kabupaten/Kota sasaran: 22 Juta Euro
2. Kegiatan penunjang dan operasional: 15,3 Euro
Mekanisme pengelolaan hibah Kabupaten/Kota:
 Masing-masing Kabupaten/Kota memperoleh Rp. 2,5 milliar
untuk 2 tahun anggaran (2015 dan 2016)
 Mekanisme pencairan hibah diatur dalam PMK No 188/2012
 Dana hibah dicantumkan dalam APBD Kabupaten/Kota
 Pencairan hibah dilakukan dengan sistem reimbursment
(penggantian dana kegiatan)

145
PENGGUNAAN DANA HIBAH
1. Rapat koordinasi antar instansi terkait
2. Sosialisasi tentang SPM kepada pemangku kepentingan
3. Pelatihan kepada kepala sekolah/madrasah, pengawas dan
komite sekolah/madrasah.
4. Analisis data ketercapaian SPM tingkat Kabupaten/Kota dan
sekolah/madrasah.
5. Monitoring ke sekolah/madrasah.
6. Rapat evaluasi terhadap Program PKP-SPM DIKDAS.
7. Seminar/workshop/lokakarya dalam rangka pencapaian SPM
di Kabupaten/Kota.
8. Kegiatan dalam rangka penyusunan laporan Program.
9. Penggandaan laporan dan pengiriman laporan.
10. Operasional: Pembelian ATK, biaya telephon/fax dll.
146
LARANGAN PENGGUNAAN
DANA HIBAH

1. Pembelian/sewa alat transportasi untuk operasional program.


2. Pembelian/sewa ruang sekretariat dan alat kantor.
3. Merenovasi ruang kantor/sekolah/madrasah.
4. Honorarium rutin pejabat dan pengelola program.
5. Studi banding.
6. Membiayai kegiatan diluar Program PKP-SPM DIKDAS.
7. Pengeluaran yang tidak memiliki dasar hukum, misalnya
untuk hadiah, cinderamata dan uang terimakasih dalam
bentuk apapun kepada petugas/tim dari Pusat.

147
MATERI 3:
KENDALA DAN POTENSI
PENGEMBANGAN
KAPASITAS PENERAPAN
SPM DIKDAS DI SATUAN
PENDIDIKAN
HASIL PENGUKURAN KONDISI SPM DI
SEKOLAH/MADRASAH (1/2)

DAT dan Tim Teknis Kabupaten/Kota agar menyampaikan


beberapa contoh hasil pengukuran SPM berdasarkan SQA
di 2 slide ini

149
HASIL PENGUKURAN KONDISI SPM DI
SEKOLAH/MADRASAH (2/2)

DAT dan Tim Teknis Kabupaten/Kota agar menyampaikan


beberapa contoh hasil pengukuran SPM berdasarkan SQA
di 2 slide ini

150
SUMBER PENDANAAN DI SEKOLAH
(1/2)
a) Semua sekolah/madrasah berhak menerima dana BOS
b) Semua sekolah/madrasah negeri wajib menerima, sedangkan
sekolah/madrasah swasta boleh menolak
c) Sekolah/madrasah negeri tidak boleh memungut iuran bulanan
kepada orang-tua siswa, sedangkan sekolah/madrasah swasta
masih boleh memungut
d) Partisipasi dari orang tua siswa yang mampu tidak dilarang,
tetapi harus bersifat sukarela (tidak mengikat jumlah, waktu
dan tidak mengintimidasi bagi yang tidak memberi, dan
mengistimewakan yang memberi)

151
SUMBER PENDANAAN DI SEKOLAH
(2/2)
e) Besar dana BOS yang diterima sekolah tahun 2015:
 Untuk SD/MI: Rp. 800,000/siswa/tahun
 Untuk SMP/MTs: Rp. 1,000,000/siswa/tahun
f) Beberapa kabupaten/kota dan provinsi juga memberikan
bantuan dana BOS Daerah (BOSDA) ke sekolah
g) Beberapa sekolah juga ada yang memperoleh dana dari
sumber Dana Alokasi Khusus (DAK)
h) Selain dana yang dikelola sekolah, pemerintah juga
memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu: Bantuan
Siswa Miskin (BSM), sekarang namanya Kartu Indonesia
Pintar (KIP)

152
PENGEMBANGAN KAPASITAS
PENERAPAN SPM DI SEKOLAH
a. Sekolah harus transparan dan akuntabel dalam menggunakan
dana yang diterima sekolah
b. Sekolah harus membuat perencanaan (RKAS) sesuai dengan
prioritas kebutuhan sekolah dengan melibatkan guru dan
komite sekolah
c. Komite Sekolah harus terlibat aktif memberikan masukan ke
sekolah dalam menyusun RKAS
d. Komite sekolah aktif mengontrol penggunaan dana yang
dikelola sekolah

153
MATERI 4:
MASALAH LOKAL DI
KABUPATEN/KOTA
Disiapkan Pelatih
(Regional Trainer/DAT)
Permasalahan yang dipaparkan/dibahas adalah
permasalahan yang di hadapi daerah dan
berhubungan dengan upaya pemenuhan SPM Dikdas

155
CONTOH
PENGUKURAN IP SPM
DI SATUAN PENDIDIKAN
LATIHAN
PENGUKURAN IP SPM
DIKDAS DI SATUAN
PENDIDIKAN MASING-
MASING

157
LATIHAN
1. Dari paparan tugas dan peran yang telah dikemukakan,
disebutkan salah satunya terdapat tugas dalam pengumpulan
dan pengelolaan data, oleh sebab itu kita akan mencoba
berlatih mengukur pencapaian IP dan mengidentifikasi
kesenjangan pencapaian IP di sekolah/madrasah masing-
masing. Langkah pertama, mari kita coba identifiaksi
gambaran umum pemenuhan SPM Dikdas di
sekolah/madrasah masing-masing.

2. Setelah mendapat gambaran pemenuhan SPM Dikdas saat ini


di sekolah/madrasah masing-masing diketahui ada
kesenjangan pemenuhan SPM Dikdas, menurut Bapak/Ibu
apa penyebab kesenjangan pemenuhan SPM Dikdas tersebut
khususnya?
158
TES PEMAHAMAN
TES FORMATIF
• Seberapa penting menurut Bapak/Ibu SPM Dikdas bagi
sekolah/madrasah dan bagi penyelenggaraan layanan
pendidikan dasar?
• Menurut Bapak/Ibu bagaimana gambaran pemenuhan
SPM di sekolah/madrasah Bapak/Ibu masing-masing?
• Selain menjalankan tugas sebagai pengawas dan kepala
sekolah/madrasah, kontribusi apa yang dapat Bapak/Ibu
berikan untuk mendukung pemenuhan SPM Dikdas di
sekolah/madrasah masing-masing?

160
TERIMA KASIH

161

Anda mungkin juga menyukai