Anda di halaman 1dari 13

BELANJA DAN SUMBER

PEMBIAYAAN DAERAH

MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH


KELOMPOK 5

● NOVERI NASERIMAN (17061102206)


● RIVO K F LANGUYU (17061102224)
● FEBIOLA KAWATU (18061102331)
● DWI RISKI SEPTIANA (18061102004)
● TESSALONIKA KIROYAN (180611015)
● SISILYA NUSAH (18061102025)
● CLAUDIO PAURAN (18061102219)
● SAMUEL LUMBANTORUAN (18061102267)
1. JENIS-JENIS BIAYA/
PEMBIAYAAN
1 Belanja Operasi
Dilansir dari buku Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual
(2015) karya Erlina, Omar Sakti, dan Rasdianto, belanja operasi
adalah pengeluaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah
yang memberi manfaat jangka pendek.Belanja operasi terdiri atas
empat belanja yaitu:

• Belanja Pegawai
• Belanja Barang dan Jasa
• Belanja Hibah
• Belanja Bantuan Sosial
2 Belanja Tidak Terduga
Belanja tidak terduga adalah pengeluaran anggaran pemerintah daerah
untuk keperluan darurat, termasuk keperluan mendesak yang tidak
dapat diprediksi sebelumnya.Contoh belanja tidak terduga adalah
belanja penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan
sebagainya.

3 Belanja Modal
Belanja modal adalah jenis pengeluaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja modal terdiri atas belanja modal untuk perolehan tanah,
gedung dan bangunan, peralatan, serta aset tidak berwujud.
2. KONSEP-KONSEP PEMBIAYAAN
DAERAH
Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan
pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang
perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran
Penerimaan pembiayaan mencakup : Pengeluaran pembiayaan mencakup:

● Sisa lebih perhitungan anggaran tahun ● Pembentukan dana cadangan


anggaran sebelumnya (SiLPA) ● Penerimaan modal (investasi) pemerintah
● Pencairan dana cadangan daerah
● Hasil penjualan kekayaan daerah yang ● Pembayaran pokok utang
dipisahkan ● Pemberian pinjaman daerah
● Penerimaan pinjaman daerah
● Penerimaan kembali pemberian pinjaman
● Penerimaan piutang daerah.
3. SUMBER-SUMBER
PEMBIAYAAN DAERAH
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD bertujuan memberikan
kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi
02 perwujudan desentralisasi.
daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai

2 Dana Perimbangan
Yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah


Merupakan seluruh pendapatan Daerah selain pendapatan asli daerah dan dana
perimbangan, yang meliputi hibah, dana darurat, dan lain-lain pendapatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. PINJAMAN DAERAH
PRINSIP DASAR PINJAMAN DAERAH

1. Pemerintah Daerah dapat melakukan Pinjaman Daerah.


2. Pinjaman Daerah harus merupakan inisiatif Pemerintah Daerah dalam rangka melaksanakan kewenangan
Pemerintah Daerah.
3. Pinjaman daerah merupakan alternatif sumber pendanaan APBD yang digunakan untuk menutup defisit
APBD, pengeluaran pembiayaan, dan/atau kekurangan kas.
4. Pemerintah Daerah dilarang melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri.
5. Pemerintah Daerah tidak dapat memberikan jaminan terhadap pinjaman pihak lain.
6. Pinjaman Daerah dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara pemberi pinjaman dan Pemerintah
Daerah sebagai penerima pinjaman yang dituangkan dalam perjanjian pinjaman.
7. Pendapatan daerah dan/atau barang milik daerah tidak boleh dijadikan jaminan pinjaman daerah.
8. Proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik daerah yang melekat dalam proyek
tersebut dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah.
9. Seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam rangka Pinjaman Daerah dicantumkan dalam APBD.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai