OLEH DARYANTO, S.Kp., M. Kep PENDAHULUAN INTEGRITAS VS KEPUTUSASAAN LANSIA, MENGALAMI……. Perubahan fungsi Neurologis dan sensorik Perubahan fungsi kognitif Perubahan emosi
Berpengaruh pada kemampuan komunikasi
dengan orang lain GANGGUAN PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN STRUKTUR TELINGA ATAU MATA CACAT BAWAAN/ DIDAPAT MANUSIA BELAJAR BERBAHASA MELALUI STIMULUS SUARA DAN PENGLIHATAN
Berpengaruh pada kemampuan lansia
dalam berkomunikasi dengan orang lain TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA 1. TEKNIK ASERTIF Sikap menerima, memahami lawan bicara Peduli dan sabar dalam mendengar dan memperhatikan 2. RESPONSIF Berespon berarti bersikap aktif, tidak menunggu permintaan bantuan dari klien. Segera tanyakan bila terjadi perubahan sikap lawan bicara. Mis; Apa yg sedang bapak fikirkan ? Ada yg bisa saya bantu ? 3. FOKUS Upaya perawat untuk konsisten terhadap materi komunikasi. Mengarahkan pembicaraan pada topik yg sedang dibicarakan. 4. SUPPORTIF Memperlihatkan sikap mendukung dengan mengiyakan, senyum dan menganggukkan kepala ketika lansia bicara. Jangan terkesan menggurui atau mengajari. Misal;…. Misal; “Saya yakin bapak lebih berpengalaman dari saya, dan saya yakin bapak mampu melaksanakannya, bila diperlukan saya dengan senang hati akan siap membantu..” 5. KLARIFIKASI Caranya dengan mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari sekali. MIsal;” Ibu bisa menerima apa yang saya sampaikan tadi? Bisakah ibu menjelaskan kembali apa yg sudah saya sampaikan tadi? 6. SABAR DAN IKHLAS Sikap ini diperlukan karena lansia mengalami perubahan yg terkadang merepotkan dan kekanak-kanakan. HAMBATAN KOMUNIKASI DENGAN LANSIA AGRESIF : Komunikasi ditandai dengan perilaku seperti; Berupaya mengontrol dan mendominasi Meremehkan orang lain Mempertahankan hak dengan menyerang orang lain Menonjolkan diri sendiri Mempermalukan orang lain di depan umum, baik perkataan maupun tindakan. NON ASERTIF :
Menarik diri bila diajak bicara
Merasa tidak sebaik orang lain (Rendah diri) Merasa tidak berdaya Tidak berani mengungkapkan keyakinan Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya. Tampil diam Mengikuti kehendak orang lain Mengorbankan kepentingan diri untuk jaga hubungan baik TIP YG DIGUNAKAN AGAR KOMUNIKASI EFEKTIF ; SELALU MULAI DENGAN MENGECEK FUNGSI PENDENGARAN KLIEN KERASKAN SUARA ANDA JIKA PERLU PANDANGLAH KLIEN SEHINGGA DIA DAPAT MELIHAT MULUT ANDA ATUR LINGKUNGAN SEHINGGA KONDUSIF. KURANGI GANGGUAN VISUAL DAN AUDITORY. INGAT KELEMAHAN YG GANGGU KELANCARAN KOMUNIKASI JANGAN PERLAKUKAN SAMA KETIKA KOMUNIKASI. JADILAH PARTNER YG FASLITASI UNGKAPAN PERASAAN DAN PEMAHAMAN KLIEN BICARA PELAN DAN JELAS SAAT MENATAP MATANYA. GUNAKAN KALIMAT PENDEK DAN SEDERHANA. GUNAKAN ISYARAT VISUAL SERASIKAN BAHASA TUBUH DENGAN PEMBICARAAN ANDA. BICARA RINGKAS UNTUK HAL PENTING SEDIAKAN WAKTU BERTANYA DAN JAWAB JANGAN MENEGUR LANGSUNG ATAS KESALAHAN, TAHAN KEINGINAN. JADILAH PENDENGAR YG BAIK ARAHKAN PADA SUATU TOPIK PADA SATU SAAT LIBATKAN KELUARGA TEKNIK MENGHADAPI REAKSI PENOLAKAN PENOLAKAN = Ungkapan ketidakmampuan seseorang untuk mengakui sacara sadar terhadap pikiran, keinginan, perasaan atau kebutuhan pada kejadian-kejadian nyata atau sesuatu yang merupakan ancaman. LANGKAH-LANGKAH MENGHADAPI REAKSI PENOLAKAN : 1. Kenali segera reaksi penolakan 2. Orientasikan klien pada pelaksanaan perawatan diri sendiri 3. Libatkan keluarga atau pihak terdekat dengan tepat TUGAS 1. BUATLAH SATU CONTOH STANDAR KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT DAN PASIEN LANSIA 2. TUGAS STANDAR KOMUNIKASI MELIPUTI :A. PROSES KEPERAWATAN (DESPKRIPSI PASIEN, DIAGNOSA KEPERAWATAN, RENCANA KEPERAWATAN, TUJUAN DAN TINDAKANNYA). B. STANDAR KOMUNIKASI MELIPUTI : - ORIENTASI - KERJA -TERMINASI 3. KASUS BISA ANDA PILIH SESUAI PENYAKIT LANSIA SEPERTI DEMENSIA (PELUPA), DEPRESI, GANGGUAN PERGERAKAN DAN GGN PENDENGARAN) 4. UNTUK MENGERJAKAN TUGAS INI LIHAT MATERI SEBELUMNYA ( KOMUNIASI TERAPEUTIK PD ASUHAN KEPERAWATAN)