Anda di halaman 1dari 43

Presented by dr.

Dian Hariyanti
Nanga Pinoh, 18 Agustus 2018
Sudahkah Anda mengenal
KANKER SERVIKS
Menurut WHO
TIAP TAHUN, DI SELURUH DUNIA:

490,000 perempuan didiagnosa*

menderita kanker serviks

240,000 di antaranya MENINGGAL


*80% terjadi di negara berkembang
 Kanker Serviks (Kanker Leher Rahim) adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam leher Rahim (serviks)
 Apa itu serviks ?
Serviks adalah daerah yang menghubungkan rahim (uterus)
dan vagina.
Kanker serviks dapat berkembang ketika sel yang abnormal dalam
serviks mulai membelah diri tanpa terkendali

Sel yang abnormal pada serviks dapat berkumpul menjadi tumor

Jinak
• tidak berbahaya
• tetap pada daerah sumbernya,
TUMOR
tidak menyebar

Ganas
• berbahaya , dapat menjadi
kanker
• akan menyebar ke daerah
lain
The Adam Health Illustrated Encyclopedia, A.D.A.M., Inc. is accredited by URAC, also
known as the American Accreditation HealthCare Commission
HPV
(Human Papilloma Virus)

 99,7% Kanker Serviks disebabkan


oleh HPV onkogenik
(penyebab kanker).1

 HPV 16 &18 penyebab utama


70 % kanker serviks di dunia 2

1. Wallboomers JH et al. J Pathol 1999; 189: 129; 2. Bosch FX et al. J Clin Pathol 2002; 55: 244–65.
FAKTOR RESIKO
GEJALA
PERDARAHAN VAGINA
YANG TIDAK NORMAL…
Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual

Perdarahan setelah menopause

Perdarahan diantara dua waktu haid


Menstruasi yang tidak normal
(waktu lebih lama dan darah lebih
banyak)
KEPUTIHAN YANG
MENETAP…
Dengan cairan encer berwarna pink atau coklat

Mengandung darah atau hitam

Berbau busuk
Gejala kanker serviks tahap lanjut

• Nyeri panggul dan atau pinggang


1

• Sering berkemih
2

• Nyeri saat BAK/BAB


3

• Nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut saraf


4
Perempuan dengan perdarahan pervaginam
dan atau keputihan tidak otomatis
menderita kanker serviks
I ! !!
D IN
K S I
ET E
& D N
S A NGA HAN
R IK JA ELU
PE GG U K
N
ENU
M
PENCEGAHAN
≠ hubungan
seksual
Vaksin HPV pertama di
usia dini

≠ Berganti-
ganti
≠ Merokok pasangan
seksual
DETEKSI DINI
Screening Pap Smear
 Disarankan pap smear pada wanita usia subur
yang sudah menikah/aktif secara seksual.
 2 tahun sekali  21-30 tahun
 3 tahun sekali  >30 tahun
 Jika hasil pap smear normal  tetap rutin
untuk pap smear setiap 3 tahun
 Jika hasil tidak normal  pemeriksaan
lanjutan / terapi dari dokter
 Tidak berhubungan seksual minimal 24 jam
sebelum pemeriksaan
 Tidak menggunakan pembersih vagina yang
dapat mengubah kandungan cairan vagina
 Tidak sedang dalam kondisi haid
IVA VA IN
G G
IN A T
(Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat
AA
ND
3-5%) A!
 Non –invasif
 Mudah— murah
 Hasil LANGSUNG
 Sensitivitas, spesifisitas

Memadai untuk
negara di sarana terbatas
Setelah dipulas Asam Asetat 3 – 5%
NORMAL CERVIX Cervix with
ACETO-WHITE
lesion

Source: EngenderHealth, Wright TC, 1996


Positif Kanker Serviks
 Skrining pada setiap wanita minimal 1x pada
usia 35-45 tahun
 Kalau fasilitas memungkinkan, lakukan setiap
10 tahun pada usia 35-55 tahun
 Kalau fasilitas tersedia lebih, lakukan tiap 5
tahun pada usia 35-55 tahun
 Ideal dan optimal dilakukan tiap 3 tahun
pada usia 25-60 tahun
 Di Indonesia, anjuran untuk melakukan tes
IVA bila hasil (+) adalah 1 tahun, bila hasil (-)
 tiap 5 tahun
 Syarat pemeriksaan IVA
- Sudah pernah berhubungan seksual
- Tidak berhubungan seksual minimal 24 jam
sebelum pemeriksaan
- Tidak sedang hamil
- Tidak sedang dalam kondisi haid
 Tersedia
Vaksin Bivalent (HPV 16, 18)  Cervarix
Vaksin Quadrivalent (HPV 6, 11, 16, 18)  Gardasil

 Vaksin HPV tipe 16 & 18 berpotensi mencegah lebih 70%


kasus kanker serviks.2,3

 Vaksin diberikan 3 suntikan, pada bulan 0, 1-2 bulan, dan


6 bulan setelah penyuntikan pertama
1. Harper M Diane, et al. , 2004., Efficacy of a bivalent L1 virus-like-particle vaccine in prevention of infection
with human papillomavirus types 16 and 18 in young women : a randomised controlled trial. The lancet.com

2. Munoz et al. Int J Cancer 2004; 111: 278-285; 3. Bosch FX et al. J Nat Cancer Inst Monograph 2003; 31: 3–13; 55: 244-265;
1. Vaksinasi hanya untuk pencegahan dan bukan untuk
pengobatan
2. Pemeriksaan skrining berkala tetap harus dilakukan

ISGO = HOGI = Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia


PIT Mataram, 2007
PENGOBATAN
 Pilihan pengobatan tergantung dari usia,
keadaan umum penderita, luasnya
penyebaran dan komplikasi yang terjadi
 Pembedahan, radiasi, kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai