Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek (2008:5), “Kurikulum (curriculum) merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar”. Kurikulum 1947, “Rentjana Pelajaran 1947”
Kurikulum yang berjalan
saat itu dikenal dengan sebutan “Rentjana Pelajaran 1947”, yang baru Rencana pelajaran 1947 ini dilaksanakan pada tahun lebih mengutamakan : 1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah 1. Pendidikan watak perkembangan kurikulum 2. Kesadaran bernegara diawali dari Kurikulum dan bermasyarakat 1950. Kurikulum 1952, “Rentjana Pelajaran Terurai 1952”
Ciri dari kurikulum ini
adalah : Kurikulum ini lebih merinci Bahwa setiap rencana dari setiap mata pelajaran pelajaran harus yang kemudian diberi nama memperhatikan isi :Ratjana Pelajaran Terurai pelajaran yang 1952”. dihubungkan dengan Kurikulum ini sudah kehidupan sehari-hari. mengaruh pada suatu sistem pendidikan nasional. Kurikulum 1964, “Rentjana Pendidikan 1964” Pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah :
Pemerintah mempunyai keinginan agar
rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk Program Pancawardhana : pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pengembangan daya cipta Rasa Pancawardhana. Karsa Karya Moral Kurikulum 1968
Tujuan Kurikulum 1968 adalah :
Upaya untuk membentuk manusia
Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, Struktur Kurikulum 1968 yaitu budi pekerti, dan keyakinan “Pembinaan Jiwa Pancasila” beragama meliputi : Pengetahuan Dasar Kecakapan Khusus Kurikulum 1975
Latar belakangi lahirnya kurikulum ini adalah
pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu," Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan istilah "satuan pelajaran", yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Kurikulum 1984, “Kurikulum 1975 yang disempurnakan
Pada masa kurikulum 1984 ini menggunakan model
belajar CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ) / SAL ( Studen Active Learning ). Model ini siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, dimana siswa mengamati sesautu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum ini Menjelma menjadi kurikulum super
padat. Karena beban belajar siswa dinilai terlalu berat dari belajar muatan nasional sampai muatan lokal. Revisi Kurikulum 1994 pada tahun 1997
Pelaksanaan kurikulum 1997 kecenderungan kepada pendekatan
penguasaan materi (content oriented), di antaranya sebagai berikut: 1. Beban belajar siswa terlalu berat 2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan 3. Permasalahan di atas terasa saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum 1994. 4. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran 5. Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek Kurikulum 2004, “KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)”
Program pendidikan berbasis kompetensi harus
mengandung tiga unsur pokok, yaitu: 1. Pemilihan kompetensi yang sesuai; 2. Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian Ciri-ciri KBK : Menekankan pada kompetensi 3. Pengembangan pembelajaran. ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. Kurikulum 2006, “KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)”
Pada kurikulum ini kewenangan dan penyusunannya mengacu
pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan “Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)”. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada
pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik.
Kurikulum 2013 encakup sejumlah kompetensi dan seperangkat
tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaianya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan.
7 Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia
yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita