Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

RESPIRATORY FAILURE
Pada Pasien dengan Meningitis TB
Identitas Pasien
Nama: Ny. N.S.J

Usia: 27 tahun
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD Cideres


pada tanggal 13 Juli 2020 dibawa oleh
keluarga karena demam. Pasien
mengeluh nyeri ulu hati, mual (+), sulit
BAK, belum BAB 3 hari.
Sesak (-), Batuk (-)
Pemeriksaan Fisik

KESADARAN TANDA VITAL

COMPOSMENTIS TEKANAN DARAH: 90/60 mmHg

GCS: E4V5M6 NADI: 80x/menit


RESPIRASI: 20x/menit
SUHU: 38,1

STATUS STATUS
GENERALIS NEUROLOGIS
DALAM BATAS NORMAL
DALAM BATAS
NORMAL
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM

HEMATOLOGI HASIL
HEMOGLOBIN 12.2 g/dl
HEMATOKRIT 34%
LEUKOSIT 20.900/mm3
TROMBOSIT 230000/mm3
PEMERIKSAAN
PENUNJANG PEMERIKSAAN HASIL
LABORATORIUM WARNA URIN KUNING
KEJERNIHAN URIN AGAK KERUH
KIMIA URIN  
BERAT JENIS URIN 1.010
PH URIN 7.5
NITRIT URIN NEGATIF
PROTEIN URIN NEGATIF
GLUKOSA URIN NORMAL
KETON URIN POSITIF 1
UROBILINOGEN URIN URINE 0.2
BILIRUBIN URINE NEGATIF
LEKOSIT ESTERASE NEGATIF
ERITROSIT NEGATIF
MIKROSKOPIS URIN  
ERITROSIT NEGATIF
LEKOSIT URIN 0-3
SEL EPITEL 2-10
BAKTERI NEGATIF
KRISTAL NEGATIF
SILINDER GRANULAR CAST (+)
TEST PACK HCG NEGATIF
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM

KIMIA KLINIK HASIL


SGOT 19 U/L
SGPT 19 U/L
UREUM 27 mg/dl
KREATININ 0.5 mg/dl
GULA DARAH SEWAKTU 112 mg/dl
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM

ELEKTROLIT HASIL
NATRIUM 121 mEq/L
KALIUM 5.3 mEq/L
KLORIDA 84 mEq/L
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM (15 JULI 2020)

ELEKTROLIT HASIL
NATRIUM 129 mEq/L
KALIUM 5.7 mEq/L
KLORIDA 92 mEq/L
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM (16 JULI 2020)

ELEKTROLIT HASIL
NATRIUM 126 mEq/L
KALIUM 4.8 mEq/L
KLORIDA 93 mEq/L
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LABORATORIUM

ELEKTROLIT HASIL
HIV NEGATIF
RAPID TEST SARS COV IG-G NON REAKTIF
IG-M NON REAKTIF
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

• FOTO THORAX AP menunjukkan


gambaran TB Paru Aktif

• CT Scan Kepala Non Kontras


menunjukkan kesan sugestif edema
serebri
• CT Scan Kepala dgn Kontras
menunjukkan adanya leptomeningeal
enhancement berlebih ataupun
tanda2 hidrosefalus, kemungkinan
adanya meningitis TB belum dapat
disingkirkan.
• PERJALANAN PENYAKIT
13/7/20 14/7/20
Lemas (+), Kembung (+),
• Td : 130/90, N : 90, R : Nyeri perut (+), BAB (-)
20, S:36,9 GCS E4M6V5, Pupil bulat
isokor 3mm/3mm
Td : 130/90, N : 88, R : 20,
S : 36,5
Dx : Dispepsia + Colic
Diberikan terapi: abdomen

IVFD RL 16 tpm
Diberikan terapi:
Pantoprazole 2x1 iv
Ondancentron 2x1 iv IVFD RL 16 tpm
Antasida syr 3x 10cc Pantoprazole 2x1 iv
• Ondancentron 2x1 iv
Diagnosa kerja: Retensio Urin + Sindr
Antasida syr 3x 10cc
Dispepsia Foto BNO Abdomen 2 posisi
Rapid Test
Anti HIV
Cek Elektrolit
15/7/20 Lemas (+) 16/7/20
GCS E4M6V5, Pupil bulat Kembung (+), pusing,
isokor 3mm/3mm mengantuk
Td : 130/70, N : 80, S : GCS E4M6V5, Pupil bulat
36,5 R : 20 isokor 3mm/3mm
Dx : Hiponatremi, Ileus Td : 130/80, N :82 , R :
Paralitik, Dyspepsia, Colic 22, S : 37
abdomen Dx : Ileus paralitik

Diberikan terapi:
Diberikan terapi:
- Ivfd Nacl 0,9% 16 tpm
- Pantoprazol 2x1 iv - IVFD Nacl 3% habis dalam 24 jam
- Cek elektrolit ulang/12jam
- Ondancentron 2x4mg
- Stop Nacl 3% bila Natrium 130
- Antasida 3x10cc
- USG Abdomen
- Neurodex 1x1
- Konsul Bedah untuk Ileus
• Penurunan kesadaran,

16/7/20 Lemas (+), perut 16/7/20 sesak , demam


• GCS : E3V2M5
kembung (+) • Td : 120/80, N : 130,
16.00 GCS E4M6V5, Pupil bulat
isokor 3mm/3mm
21.00 RR: 30 , S: 39, SpO2 :
97%
Td : 130/70, N : 80, S : • Dx:
36,5 R : 20 Meningoenchepalitis
Dx : Ileus paralitik ec? viral ec dd Toxic
ecnchepalopathy, ec
sepsis dd ARDS

Advis dr. - Abdomen : cembung (+), Tegang Jawaban Konsul


(+), BU menurun - CT Scan kepala non kontras
- USG tidak tampak kelainan - NGT dekompresi jika cairan NGT
- Tidak ada kelainan di bidang bedah hitam diet cair 1500 kk/l
- Paracetamol 4x500mg/ NGT
- Ceftriaxone 2x2 gr
- Metronidazole 4x500mg
• Penurunan kesadaran,
demam, sesak • Penurunan kesadaran

16/7/20 • GCS : E1M4V1


• Td : 130/80, N : 135, 17/7/20 • GCS : E1M4V1
• Td : 128/82, N : 122,
RR: 35 , S: 39, SpO2 : RR: 22 , S: 37,5
22.00 96% dengan NRM
• Dx:
SpO2 : 100%
• Dx: Acute respiratory
Meningoenchepalitis faillure ec sepsis +
viral ec dd Toxic Toxic encephality
ecnchepalopathy, ec
sepsis dd ARDS

Diberikan terapi:
- Konsul ICU pro intubasi - O2 NRM 10 lpm
- Pasang Mayo - Observasi hemodinamik
- Dexamethason 3x2 amp iv - Terapi lain lanjut
- Paracetamol infus 1 gr (extra)
- Pasang NGT (inj. Valisanbe 1 amp)
- Pasang DC
• Tidak sadar
• GCS : E1M3V1
18/7/20 • Td :107/63, N : 122,
RR: 23 , S: 37,9 SpO2
19/7/20 • GCS : E2M4VT
• Td : 1140/93, N :
: 98% 117 RR: 22 , S:
• Dx: 36,8 SpO2 : 100%
Respiratory Faillure • Dx:
Toxic encephalopaty • Respiratory Faillure
Meningitis TB • Toxic
enchepalopathy, ec
sepsis
• Meningitis TB

Diberikan terapi:
Fentanyl Diberikan terapi:
Pemasangan Ventilator Mekanik Fentanyl
Mode AVM Pemasangan Ventilator Mekanik
PEEP 5 Mode AVM
FiO2 80% PEEP 5
FiO2 80%
• Sadar, sesak
berkurang, BAB (-)

20/7/20 • GCS : E3M6VT


• Td :119/77, N : 120, 21/7/20 • sadar
• GCS : E4M6VT
RR: 24 S: 36,7 SpO2 : • Td : 117/84, N : 87 RR:
98% 20 , S: 37 SpO2 :
• Dx: 100%
Respiratory failure • Dx:
(perbaikan) • Respiratory faillure
Toxic encephalopaty, (perbaikan)
Sepsis (perbaikan) • Toxic enchepalopathy,
Meningitis TB ec sepsis
• Meningitis TB

Diberikan terapi:
Fentanyl
Pemasangan Ventilator Mekanik
Mode AVM  Weaning  T-Piece 6 Diberikan terapi:
l/m Extubasi
PEEP 5 Suction berkala
FiO2 60% Rencana pindah ke ruang biasa
VENTILATOR
MEKANIK PADA
ACUTE
RESPIRATORY
DISTRESS
SYNDROME
VENTILASI MEKANIK
Berfungsi menggantikan, baik secara parsial maupun
total, kekuatan yang biasanya berasa dari otot-otot
pernapasan.

Efek ventilator mekanik pada pertukaran gas secara tidak


langsung, antara lain:

• Meningkatkan klirens karbondioksida melalui


pengembangan paru yang kolaps akibat suatu proses
penyakit di paru.

• Meningkatkan oksigenasi dengan mencegah hipoksia


alveolar yang disebabkan hipoventilasi

• Meningkatkan oksigenasi dengan meningkatkan fraksi


oksigen inspirasi yang memberi pengaruh terhadap
tekanan parisal alveolar (PaO2)

• Meningkatkan oksigenasi dengan alveolar recruitment


• Meningkatkan oksigenasi dengan mempertahanlkan
Positive End-Expiratory Pressure (PEEP)
Indikasi Ventilasi Mekanik

• Gagal napas (respiratory failure)


1. RR > 35 atau < 5 x/m
2. SaO2 < 90% atau PaO2 < 60
mmHg (Hipoxemia)
3. pCO2 > 55 mmHg (Hipercapnia)
4. Penurunan kesadaran (GCS < 8)
5. Tidal volume < 5 mL/kg
• Pasca operasi mayor
• Pasca henti jantung
KARAKTERISASI PASIEN

Meskipun kegunaan ventilator mekanis sangat menguntungkan, di


sisi lain, ventilator mekanis dapat menyebabkan cedera pada
parenkim paru, sering disebut dengan istilah Ventilator-Induce Lung
Injury (VILI). Maka untuk menghindari hal ini, diperlukan
pengetahuan mengenai karakteristik pasien agar ventilator dapat
disesuaikan dengan keadaan pasien.

1. GAS EXCHANGE
2. RESPIRATORY MECHANICS, CHEST WALL ELASTANCE, AND LUNG
VOLUME
3. SEVERITY OF LUNG INJURY AND LUNG RECRUITABILITY
4. ARDS CLASSIFICATION
GAS
EXCHANGE

OKSIGEN KARBONDIOKSIDA
PaO2/FiO2 merupakan variabel yang paling PCO2 dikatakan sebagai variabel yang
sering digunakan untuk mendefinisikan ARDS, memiliki nilai yang lebih baik dalam
di mana Rasio PaO2/FiO2 300 didefiniskan menentukan tingkat keparahan kerusakan
sebagai Acute Lung Injury (ALI), sedangkan pada paru jika dibandingkan dengan
rasio 200 didefinisikan sebagai ARDS. Maka PaO2/FiO2 yang hanya menggambarkan
dapat disimpulkan, semakin rendah rasio, perfusi alveolar. PaCO2 secara cepat
semakin besar cedera pada paru mengalami peningkatan dari ARDS dini,
intermediet, dan lanjut, yang menunjukkan
adanya perubahan struktural.
RESPIRATORY MECHANICS,
CHEST WALL ELASTANCE, AND
LUNG VOLUME

Pada deskripsi original dari ARDS, compliance Elastisitas dinding dada juga merupakan
yang rendah dari sistem respirasi merupakan variabel penting yang harus dinilai pada ALI?
petunjuk dari sindroma ini. CT Scan kuantitatif ARDS. Beberapa penelitian menunjukkan
menunjukkan bahwa compliance dari sistem bahwa pasien ALI/ARDS dalam jumlah yang
pernapasan terutama mencerminkan ukuran cukup signifikan, elastisitas dari dinding dada
paru yang terbuka untuk masuknya gas. lebih besar dari normal karena peningkatan
Compliance sistem pernapasan ini secara tekanan intraabdominal, obesitas, atau edema
tidak langsung dapat dijadikan alat untuk berat. Pada pasien dengan ARDS
menilai keparahan cedera paru. ekstrapulmoner dan obesitas. Pengukuran
tekanan intraabdominal harus
dipertimbangkan saat melakukan pengaturan
ventilator mekanik.
SEVERITY OF LUNG INJURY
AND LUNG RECRUITABILITY

CT Scan dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan cedera paru dengan mengukur fraksi jaringan
paru yang tidak teraerasi pada akhir ekspirasi. Fraksi ini termsuk jaringan paru yang terkonsolidasi (tidak
dapat dibuka dengan tekanan 45 cm H2O) dan jaringan yang recruitable (jaringan yang masih dapat terbuka
dengan tekanan 45 cm H2O). Rekrutablilits bparu berhubungan kuat dengan fraksi jaringan nonaerasi,
menunjukkan bahwa semakin berat edema inflamatori, maka semakin besar jaringan paru yang kolaps.
ARDS CLASSIFICATION

Acute Respiratory Distress Sydrome (ARDS)


merupakan suatu kondisi kegawat daruratan
di bidang pulmonology yang terjadi karena
adanya akumulasi cairan di alveoli yang
menyebabkan terjadinya gangguan pertukaran
gas sehingga distribusi oksigen ke jaringan
menjadi berkurang. Definisi ARDS mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Adult
Respiratory Distress Syndrome didefinisikan
pertama kali tahun 1994 oleh AECC
(American-European Consensus Conference).
VENTILATOR
WEANING AND
ASPONTANEOUS
BREATHING
TRIALS
VENTILATOR
WEANING AND
ASPONTANEOUS
BREATHING
TRIALS
Thank You

Anda mungkin juga menyukai

  • Systemic Lupus Eritematosus
    Systemic Lupus Eritematosus
    Dokumen4 halaman
    Systemic Lupus Eritematosus
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen2 halaman
    Asma
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Dokumen12 halaman
    Skizofrenia
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Jantung Koroner
    Jantung Koroner
    Dokumen4 halaman
    Jantung Koroner
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Diabetes-WPS Office
    Diabetes-WPS Office
    Dokumen8 halaman
    Diabetes-WPS Office
    Sri Delviana Daud
    Belum ada peringkat
  • Materi Epilepsi
    Materi Epilepsi
    Dokumen4 halaman
    Materi Epilepsi
    patma wati
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen3 halaman
    Hipertensi
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen2 halaman
    Asma
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen9 halaman
    Saraf
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Borang Saraf
    Borang Saraf
    Dokumen2 halaman
    Borang Saraf
    ananda
    Belum ada peringkat
  • RESPIRATORY FAILURE EC TB PARUnew
    RESPIRATORY FAILURE EC TB PARUnew
    Dokumen28 halaman
    RESPIRATORY FAILURE EC TB PARUnew
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen2 halaman
    Asma
    ananda
    Belum ada peringkat
  • THT 3 Februari
    THT 3 Februari
    Dokumen4 halaman
    THT 3 Februari
    ananda
    Belum ada peringkat
  • THT 3 Februari
    THT 3 Februari
    Dokumen4 halaman
    THT 3 Februari
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen4 halaman
    Anak
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Obgyn
    Obgyn
    Dokumen4 halaman
    Obgyn
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Borang Igd2
    Borang Igd2
    Dokumen10 halaman
    Borang Igd2
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Jiwa 15 Januari
    Jiwa 15 Januari
    Dokumen3 halaman
    Jiwa 15 Januari
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen4 halaman
    Anak
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen4 halaman
    Anak
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen9 halaman
    Saraf
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Obgyn
    Obgyn
    Dokumen4 halaman
    Obgyn
    ananda
    Belum ada peringkat
  • Mata
    Mata
    Dokumen8 halaman
    Mata
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Modul Mata
    LBM 1 Modul Mata
    Dokumen78 halaman
    LBM 1 Modul Mata
    ananda
    100% (1)
  • LBM 1 Mata SGD 14
    LBM 1 Mata SGD 14
    Dokumen27 halaman
    LBM 1 Mata SGD 14
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Modul Mata
    LBM 1 Modul Mata
    Dokumen4 halaman
    LBM 1 Modul Mata
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 1 Modul Mata
    LBM 1 Modul Mata
    Dokumen78 halaman
    LBM 1 Modul Mata
    ananda
    100% (1)
  • LBM 2 Mata SGD 14
    LBM 2 Mata SGD 14
    Dokumen7 halaman
    LBM 2 Mata SGD 14
    ananda
    Belum ada peringkat
  • LBM 3 SGD 18 THT
    LBM 3 SGD 18 THT
    Dokumen3 halaman
    LBM 3 SGD 18 THT
    ananda
    Belum ada peringkat