Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Indonesia
“jangan sekali-
kali
meninggalkan
sejarah …”
Kehidupan
seseorang
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
A. Masa Pengusulan
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dilantik pada
tanggal 28 Mei 1945 oleh Gunseikan (Kepala Pemerintahan bala tentara Jepang
di Jawa), dengan Ketua Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat, ketua muda
Ichibangase Yosio (anggota luar biasa,bangsa Jepang), Ketua Muda R. Panji
Soeroso (merangkap Tata Usaha), sedangkan anggotanya berjumlah 60 orang
tidak termasuk ketua dan ketua muda.
Lanjutan….
B. Masa Sidang
Badan penyelidik ini mengadakan sidang hanya dua kali. Sidang pertama pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1
Juni 1945, sedangkan sidang kedua pada tanggal 10 Juli sampai dengan 17 Juli 1945.
a. Sidang pertama
Pada tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin menyampaikan pendapat mengenai dasar Negara Indonesia diantaranya :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Lanjutan….
Setelah selesa sidang pertama, dibentuklah panitia kecil atas Sembilan orang yang diketuai oleh
Soekarno, yang kemudian disebut dengan panitia Sembilan yang beranggotakan :
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan Rancangan pembukaan
Hukum Dasar, yang oleh Mr. M. Yamin dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Di
dalam rancangan pembukaan alinea keempat terdapat rumusan Pancasila yang tata urutannya
tersusun secara sistematis:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lanjutan…
Dengan disahkan dan ditetapkan Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945,
maka lima dasar yang diberi nama Pancasila tetap tercantum di dalamnya. Hanya
saja sila Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, atas prakarsa Drs. Moh.
Hatta.
2. ERA KEMERDEKAAN