Anda di halaman 1dari 11

Oleh : Afrira Esa Putri, S.

SiT
Aspek sosial budaya dalam
kebidanan
Dalam masyarakat pada umumnya masih bamyak yang
belum memahami pentingnya kesehatan. Hal ini bisa
dikarenakan oleh tingkat pendidikan, adat istiadat,
budaya serta mitos2 ttg cara mengobati masalah
kesehatan mereka.
Karena hal diatas maka menjadi penghambat dalam
peningkatan kesehatan masyarakat terutama masalah
ibu dan anak
Kebiasaan / mitos kesehatan yang ada di masyarakat :
Ibu hamil dilarang makan ikan, daging dan telur krn
akan berbau amis
Ritual upacara selamatan ibu hamil saat usia
kandungan 4 , 7 dan 9 bulan
Minum air dan minyak kelapa agar melancarkan
persalinan
Membawa gunting/pisau agar tidak diganggu
makhluk halus
Kepercayaan kalau perut ibu hamil membulat maka
anaknya perempuan
Sambungan....
 Ibu hamil tidak boleh mkn nenas atw durian
 Ibu hamil tdk boleh membicarakan kejelakan org lain
krn bs berbalik kpd anak
 Saat hamil tdk boleh menyimpan sesuatu ke dlm
kantong dlm wkt lama dan mengusap minyak
sembarangan krn akan menyebabkan tompel pada
anak
 Anak diberi sesendok kopi untuk mencegah step
(kejang)
Aspek sosial budaya dalam Perkawinan
Pernikahan merupakan suatu sarana untuk menyatukan
2 insan manusia. Berdasarkan pada aspek sosial budaya
maka dalam penikahan ada 4 fase/proses yang akan
dihadapi :
1.Fase pertama yaitu bulan madu, pada masa ini semua
terasa indah dan menyenangkan
2.Fase kedua yaitu pengenalan kenyataan, pasangan
mengetahuikarakteristik serta kebiasaan yang
sebenatnya dari pasangan
Sambungan...
3. Fase ketiga mulai terjadi krisis perkawinan terjadi
proses penyesuaian akan adanya perbedaan yang
terjadi
4. Fase menerima kenyataan yaitu apabila sukses
menerima kenyataan maka pasangan tsb akan
mendapat kebahagiaan.
Faktor pendukung keberhasilan penyesuaian
perkawinan adalah :
• Saling memberi dan menerima cinta
• Saling menghargai dan menghormati
• Saling terbuka
Menurut aspek sosial budaya faktor penghambat yang
mempersulit penyesuaian perkawinan :
•Suami maupun istri tidak bisa menerima perubahan
sifat dan kebiasaan pasangan di awal pernikahan
•Suami maupun istri tidak berinisiatif menyelesaikan
masalah
•Perbedaan budaya dan agama antara suami dan istri
•Suami maupun istri tidak tahu peran dan tugasnya
dlam rumah tangga
Peran Bidan dalam aspek sosial budaya
Menjadi seorang bidan desa dan ditempatkan pada desa
di pelosok masih tinggi menjunjung adat istiadat dan
mitos2 yang ada dlm masyarakat. Sehingga bidan harus
bekerja keras, karena masyarakat lebih mempercayai
mitos dari pada nakes dan mereka sangat mempercayai
dukun untuk menolong persalinan dan mengobati
penyakit mereka.
Padahal persalinan denga bidan sangat riskan terhadap
infeksi
Upaya pemerintah untuk penunjang keberhasilan
program KIA
• Membangun saran kesehatan disetiap desa spt :
puskesmas, polindes dll
• Menyediakan nakes yang kompeten dan memadai
• Memberikan fasilitas kesehatan yang memadai dan
lengkap
• Lebih sering melakukan penyuluhan ttg kesehatan
• Menyediakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat
tidak mampu ex: jamkesmas, jampersal
Selain usaha diatas pemerintah juga melaksanakan Program
Perencanaan Persalinan & Pencegahan Komplikasi ( P4K)
Program P4K ini dicanangkan oleh Menkes, melalui
program ini diharapkan dapat :
•Meningkatkan peran suami siaga
•Keluarga & masyarakat dpt merencanakan persalinan yang
aman
•Perencanaan pemakaian alat/obat kontrasepsi pasca
persalinan
•Mendorong ibu hamil u/ memeriksakan kehamilan,
bersalin, pemeriksaan ibu nifas & BBL yang dilahirkan oleh
nakes yg terampil
•Skrinning status imunisasi tetanus lengkap bumil
•Melaksanakan IMD
•Memberikan ASI eksklusif

Anda mungkin juga menyukai