Anda di halaman 1dari 37

PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL

PADA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,


BERBANGSA DAN BERNEGARA

 Pengaruh Aspek Ideologi


 Pengaruh Aspek Politik
 Pengaruh Aspek Ekonomi
 Pengaruh Aspek Sosial dan Budaya
 Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi ialah sustu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran


yang memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, keampuhan
suatu ideologi tergantung kpada rangkaian nilai yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Secara teori ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran atau falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah
itu sendiri

1. Ideologi Dunia
a. Liberalisme
b. Komunisme
c. Fahanm Agama
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik diajarkan oleh thomas
Hobbes,dan John Locke Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang
melekat pada manusia sejak ia lahir, dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa, terkecuali atas persetujuan yang
bersangkutan. Faham Liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar yaitu
kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu
secara mutlak yaitu kebebasan mengejar kebahagian ditengah-tengah
kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan bebas. Faham
Liberalisme selalu mengkaitkan aliran pikirannya dengan Hak Asasi
Manusia yang menyebabkan faham tersebut memiliki daya tarik yang
kuat di kalangan masyarakat tertentu.

LIBERALISME
KOMUNISME

 Aliran pikiran teori golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl
Marx, Engels dan Lenin bermula merupakan kritik Karl Marx atas
kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran
pikiran golongan (class Theory) yang beranggapan bahwa kelas ekonomi
kuat menindas kelas ekonomi lemah, golongan borjuis menindas golonga
proletar (kaum buruh) oleh karena Karl Marx menganjurkan agar kaum
buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari
kaum golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat
bergantian berkuasa dan mengatur negara. Dengan cara-cara kekerasan,
pertentangan antar golongan, konflik dan dengan cara kekerasan / revolusi
dan perebutan kekuasaan.
Seruan Karl Marx yang terkenal “ Kaum Buruh seluruh Dunia
Bersatulah” Komunisme menghendaki masyarakat tanpa Nasionalisme.
FAHAM AGAMA

 Ideologi bersumber pada falsafah aga yang termuat


dalam kitab suci agama, Negara membina kehidupan
keagamaan umat, Negara bersifat spiritual relegius. Dalam
bentuk lain Negara melaksanakan hukum / ketentuan agama
dalam kehidupan dunia , maka negara berdasarkan agama.
IDEOLOGI PANCASILA

Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai
dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia ( Bungkarno, 1 Juni 1945). Kelima
sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat utuh, sehingga pemahaman dan
pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap
Tuhan YME untuk berkembang di Indonesia
Sila Kemanusaian Yang Adil dan Beradab, terismpul nilai satu derajat , sama
kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati, keberanian membela kebenaran
dan keadilan
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmata Kebijaksanaan dalam
Permuisyawaran perwakilan, mengandung nilai kedaulatan di tangan rakyat
(demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia , mengandung nilai sikap adil,
menghormati hak orang dan sikap gotong royong, yang menjamin kemakmuran
masyarakat secara menyeluruh dan merata.
Pengaruh Aspek Politik
Politik di Indonesia dilihat dalam kontek Ketahanan Nasional, yang meliputi
dua bagian utama, yaitu Politik dalam Negeri dan Politik Luar Negeri
1. Politik dalam Negeri, adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD,45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-unsurnya terdiri dari :
a. struktur politik merupakan wadah penyaluran dan pengambilan keputusan
yang berupa kepentingan masyarakat serta sekaligus wadah dalam menjaring
pengkaderan pimpinan nasiona.
b. proses politik, merupakan rangkaian pengambilan keputusan tentang
berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat
nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang puncaknya
diselenggarakan dalam Pemilu.
c. Budaya Politik, merupakan aktualisasi mengenai hak dan kewajiban rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilakukan
secara sadar dan nasional baik melalui pendidikan politik maupun kewgiatan-
kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.
2. Politik Luar Negeri
Adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa,
berdasarkan kepada pembukaan UUD,45 yang melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, serta anti penjajahan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.
Sebagai Bagian Integral dari Strategi Nasional.
Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional kedalam kehidupan antar
bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila dan juga merupakan salah saqtu sarana
pencapaian tujuan nasional.
Garis Politik Luar Negeri.
Politik luar negeri Indonesi9a bebas dan aktif, artinya bebasa Indonesia tidak memihak
pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia, Aktif di mana peranan Indonesia dalam percaturan dunia internasional tidak
bersifat reakti dan tidak menjadi obyek percaturan internasional namun berperan serta atas
cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD,45.
Pengaruh Asfek Ekonomi :
Perekonomian adalah salah satu asfek kehidupan nasional yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi
serta konsumsi barang dan jasa , usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara individu , maupun kelompok , serta cara-cara yang dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal
33 UUD 1945, menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, cabang-cabang
yang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak
dikuasai oleh negara. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
Pengaruh Asfek Sosial Dan Budaya
Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama
manusia yaitu segi sosial dan segi budaya: segi sosial pada hakekatnya
adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan
solidaris yang merupakan unsur pemersatu. Adapun hakekat budaya
adalah sistem nilai yang merupakan hubungan manusia dengan cipta,
rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta
merupakan seluruh cara hidup suatu masyarakat yang manifestasinya
dalam tingkah laku yang terlembagakan.
Ketahanan Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik


kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara
republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD,1945.
HUBUNGAN ANTAR GATRA-GATRA
KETAHANAN NASIONAL

1. HUBUNGAN ANTARA GATRA DALAM TRI GATRA


2. HUBUNGAN ANTARA GATRA DALAM PANCA GATRA
3. HUBUNGAN ANATARA TRI GATRA DENGAN PANCA GATRA
PENGARUH ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh


rakyat Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan keamanan Negara,
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dilaksanakan dengan menyusun, mengarahkan dan menggerakkan seluruh
potensi nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan

Diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan


bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan
mengatasi segala TAHG yang datang dari luar maupun dari dalam , yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas , integritas dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD,45.
1. Hubungan Antar Gatra dalam Tri Gatra :

a.a. Hubungan
Hubunganantara
antaraGeografis
Geografisdengan
denganKekayaan
KekayaanAlam
Alam: :
1.1. Lokasi
Lokasidan
danposisi
posisigeografis,
geografis,akan
akanmenentukan
menentukanjenis
jenis
kekayaan
kekayaanalam
alamyang
yangdikandungnya.
dikandungnya.
2.2. Lokasi
Lokasigeografis
geografisyang
yangmengandung
mengandungsumber
sumberkekayaan
kekayaan
alam,
alam,menentukan
menentukanpengelolaan
pengelolaandan
dandistribusinya.
distribusinya.
3.3. Pengelolaan
Pengelolaankekayaan
kekayaanalam
alamdan
dandistribusinya,
distribusinya,sangat
sangat
tergantung
tergantungbentuk
bentukgeografisnya.
geografisnya.
b. Hubungan Antara Gatra Geografis dengan
Kemampuan Penduduk :

1. Mata pencarian penduduk erat dengan lokasi, posisi dan


lokasi geografis.
2. Adat istiadat penduduk, banyak dipengaruhi oleh kondisi
geografis tempat tinggalnya.
3. Tingkat kesejahtraan penduduk, sangat tergantung kepada
kemampuan penduduk dalam memanfaatkan lokasi dan
posisi geografisnya.
c. Hubungan Antara Kekayaan Alam dengan
Kemampuan Penduduk :

1. Taraf hidup penduduk, sangat dipengaruhi oleh


kecerdasan ketrampilan dan ketangkasan penduduk dalam
mengelola kekayaan alam.
2. Kekayaan alam akan bermanfaat jika dikelalo penduduk
yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi maju.
3. Distribusi penduduk ke tempat sumber kekayaan alam,
akan lebih meningkatkan tarap hidupnya.
2. Hubungan Antar Gatra dalam Panca Gatra

a. Hubungan antara ideologi dengan Politik :


1. Ideologi nasional akan mempengaruhi sistem politik
nasional.
2. Ideologi nasional merupakan sumber inspirasi dalam
menyusun perundang-undangan negara atau politik
nasional.
3. Ideologi nasional merupakan penentu supra dan
struktur politik dalam menentukan keputusan politik
bagi pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa.
b. Hubungan antara Ideologi dengan Ekonomi :

• Ideologi nasional menentukan sistem perekonomian yang


dianut bangsa dan negara.
• Ideologi nasional mempengaruhi hubungann industrial
Pancasila dan hubungan pengusaha dengan buruh.
• Ideologi nasional melandasi cara berfikir penduduk dalam
menentukan produksi dan distribusinya.
c. Hubungan antara Ideologi dengan Sosial Budaya :
1. Ideologi nasional mempengaruhi bentuk hubungan sosial antar
penduduk disuatu negara.
2. Ideologi nasional sangat mempengaruhi produk dan bentuk
kehidupan sosial budaya suatu bangsa.

d. Hubungan anatara Ideologi dengan Hankam :


1. Ancaman terhadap negara, pada umumnya diarahkan untuk
meniadakan ideologi negara.
2. Ideologi dan Hankam menentukan sistem Hankam Indonesia.
e. Hubungan antara Sosial Budaya dengan Hankam:

• Stabilitas keamanan yang mantap, memberi kesempatan


untuk pembangunan sosial budaya (pariwisata, kesehatan
dll).
• Keadaan sosial budaya yang timpang dan kontradiksi
dapat menimbulkan ketegangan sosial budaya yang
akhirnya dapat berkembang menjadi revolusi sosial yang
membahayakan ketahanan nasional.
f. Hubungan antara Politik dengan Ekonomi :

• Tingkah laku politik bangsa dapat terpengaruh oleh


tingkat ekonomi bangsa
• Keputusan politik pemerintah dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
g. Hubungan antara Politik dengan Sosial Budaya :

• Situasi politik negara akan mempengaruhi pembangunan


sosial budaya bangsa.
• Tingkahlaku politik bangsa dipengaruhi oleh faktor
kehidupan sosial budaya (kecerdasan, ketaatan, keakraban
dll.).
h. Hubungan antara Politik dengan Hankam :

• Situasi politik negara sangat besar berpengaruhnya


terhadap stabilitas keamanan.
• Keadaan politik yang stabil dan dinamik, memberi rasa
aman, terlaksananya pembangunan nasional dan
ketahanan nasional secara mantap.
• Sistem politik yang berjalan di suatu negara,
mempengaruhi sistem Hankam negara tersebut.
i. Hubungan antara Ekonomi dengan Sosial Budaya :

• Kemegahan sosial budaya bangsa, mencerminkan tingkat


kesejahtraan fisik dan mental.
• Tingkat kemakmuran ekonomi suatu bangsa, mempengaruhi tingkah
laku sosial dan perkembaqngan budaya bangsa.

j. Hubungan anatara ekonomi dengan Hankam :


 Stabilitas keamanan mempengaruhi kelancaran pembangunan
nasional.
 Tingkat kemampuan ekonomi bangsa mempengaruhi pembangunan
Hankam.
3. HUBUNGAN ANTARA TRI GATRA DENGAN
PANCA GATRA :

 Kekuatan dan kelemahan aspek Tri Gatra sangat berpengaruh


terhadap kehidupan pada aspek Panca Gatra dan sebaliknya.
• Ketahanan nasional yang bulat dan utuh, didalamnya terkandung
hubungan erat antar Gatra dalam seluruh kehidupan masyarakat.
• Aspek Tri gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara Holistik-
Sinergistik, artinya kedua aspek tersebut saling tergantung saling
mengisi dan mengikat secara terpadu.
Hubungan antara Ideologi dengan Hankam :

1. Ancaman terhadap negara pada umumnya


diarahkan untuk meniadakan ideoligi negara.

2. Ideologi dan Hankam menentukan sistem


Hankam Indonesia.
HAKEKAT ANCAMAN ASTA GATRA

1. ANCAMAN UNSUR TRI GATRA

2. ANCAMAN UNSUR PANCA GATRA


1. ANCAMAN UNSUR TRI GATRA

a. Lokasi dan Posisi Geografis Negara :

1. Dampak lingkungan dan polusi udara, polusi


air, polusi suara, polusi bumi, polusi bau,
polusi rumah tangga.

2. Keterbukaan posisi geografis Indonesia dari


segala penjuru dunia, yang dapat membuka
kerawanan dari berbagai negara.
b. Keadaan dan Kekayaan Alam Indonesia :

1. Masih kurangnya modal untuk mengelola kekayaan


alam dan ketrampilan penduduk yang masih relatif
kurang.
2. Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin
mengelola / menggali sumber kekayaan alam kita.
c. Kemampuan Penduduk :

1. Penyebaran penduduk keseluruh wilayah


Indonesia dan kepadatan penduduk yang
belum merata di wilayah luar jawa,
menyebabkan kerawanan perbatasan dengan
negara tetangga.

2. Masih kurangnya, kesadaran dan partisifasi


masyarakat kita terhadap fungsi dan makna
ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia.
2. ANCAMAN UNSUR PANCA GATRA :

a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial Budaya
e. Hankam
ANCAMAN UNSUR PANCA GATRA :

a. Ideologi

1. Masih adanya sikap sekelompok masyarakat kita


yang belum menerima Pancasila sebagai satu-
satunya asas bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

2. Tindakan para pejabat negara kita yang overecting terhadap


pelaksanaan Pancasila dan Demokrasi Pancasila.

3. Usaha-usaha para penganut PKI dan anteknya yang ingin


merubah Pancasila dengan ideologi komunis.
b. P o l i t i k

1. Adanya usaha penyimpangan dari kelompok tertentu yang


tidak setuju dengan sistem politik demokrasi Pancasila.

2. Kegiatan oknum organisasi peserta pemilu (OPP)


yang menyebarkan isyu-isyu bahwa sistem politik kita
tidak demokratis.

3. Kegiatan propokator dalam pemilu, yang tidak


melaksanakan pemilu secara tanggungjawab.

4. Masih adanya sikap sekelompok tertentu, yang belum


memahami tentang kehidupan politik
Indonesia.
c. E k o n o m i :

1. Tingkat atau kualitas para pekerja Indonesia (TKI)


yang masih rendah.

2. Masih keterbatasan kemampuaqn modal


perekonomian kita.

3. Adanya kegiatan ekonom mencari keuntungan


sebesar- besarnya, tanpa memperhatikan kepentingan
rakyat.

4. Masih adanya penerapan sistem ekonomi lain yang


tidak diterapkan di Indonesia oleh golongan atau
kelompok tertentu.
d. Sosial Budaya :

1. Masih adanya oknum yang menerapkan konsep


individualis yang mengorbankan orang lain.

2. Beredar Kaset Vidio biru yang tidak terkontrol yang


menunjukan kesenangan dan prilaku budaya dan adat
asing sehingga dapat merusak moral bangsa.

3. Keengganan generasi muda, untuk mempelajari


budaya asli daerahnya dan budaya nasional.

4. Adat-istiadat daerah yang tidak menunjang


pembangunan daerah.
e. Hankam :

1. Ada kegiatan kelompok extrim yang menghasut masyarakat


untuk menentang pemerintahan yang syah.

2. Usaha-usaha sisa-sisa G.30.S/PKI yang mempengaruhi


rakyat Indonesia untuk tidak mau melaksanakan Siskamling.

3. Sikap masyarakat tertentu yang melimpahkan urusan


keamanan kepada aparat keamanan saja.

4. Tindakan agresor / intervensi dari negara lain terhadap


negara kita.

Anda mungkin juga menyukai