Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

D I B U AT
OLEH
DIRMAN LAIA
200202013
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok Hipovolemik adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi
efektif. Kemudian diikuti perfusi jaringan dan organ yang tidak
adekuat, yang akibat akhirnya gangguan metabolik selular. Pada
beberapa situasi kedaruratan adalah bijaksana untuk mengantisipasi
kemungkinan syok. Seseorang dengan cidera harus dikaji segera
untuk menentukan adanya syok. Penyebab syok harus ditentuka
(hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, atau septik syok)
ETIOLOGI

1. Kehilangan darah atau syok hemorargik karena perdarahan yang mengalir


keluar tubuh seperti hematotoraks, ruptur limpa, dan kehamilan ektopik
terganggu.
2. Trauma yang berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan
darah yang besar. Misalnya: fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml
perdarahan atau fraktur femur menampung 1000-1500 ml perdarahan.
3. Kehilangan cairan intravaskuler lain yang dapat terjadi karena kehilangan
protein plasma atau cairan ekstraseluler, misalnya pada:
a. Gastrointestinal: peritonitis, pankreatitis, dan gastroenteritis
b. Renal: terapi diuretik, krisis penyakit addison
c. Luka bakar (kompustio) dan anafilaksis
MANIFESTASI KLINIS
Gejala syok hipovolemik cukup bervariasi, tergantung pada usia, kondisi
premorbid, besarnya volume cairan yang hilang, dan lamanya
berlangsung. Kecepatan kehilangan cairan tubuh merupakan faktor kritis
respon kompensasi. Pasian muda dapat dengan mudah mengkompensasi
kehilangan cairan dengan jumlah sedang vasokontriksinya dan
takikardia. Kehilangan volume yang cukup besar dalam waktu lambat,
meskipun terjadi pada pasien usia lanjut, masih dapat ditolerir juga
dibandingkan kehilangan dalam waktu yang cepat atau singkat
Apabila syok talah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia, penurunan
darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit. Tanda-tanda syok
adalah menurut
1. Kilit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu
berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.
2. Takhikardi: peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respon homeostasis penting
untuk hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke homeostasis penting untuk
hopovolemia.peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi berfungsi mengurangi
asidosis jaringan.
3. Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan
curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan
tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama tekanan arteri turun
tidak dibawah 70 mmHg.
4. Oliguria: produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik. Oliguria pada
orang dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari 30ml/jam.
 
.    
PAT O F I S I O L O G I

Tahap-tahap syok:
Karena sifat-sifat khas dari syok sirkulasi dapat berubah pada berbagai
derajat keseriusan, Menurut Guyton, (1997) syok dibagi dalam tida tahap
utama yaitu:
a. Tahap nonprogresif (atau tahap kompensasi), sehingga mekanisme
kompensasi sirkulasi normal akhirnya akan menyebabkan pemulihan
sempurna tanpa dibantu terapi dari luar.
b. Tahap progresif, ketika syok menjadi semakin buruk sampai timbul
kematian.
c. Tahap ireversibel, ketika syok telah jauh berkembang sedemikian rupa
sehingga semua bentuk terapi yang diketahui tidak mampu lagi
menolong penderita, meskipun pada saat itu, orang tersebut masih hidup.
PENATALAKSANAAN

A. Pastikan jalan nafas pasien dan nafas dan sirkulasi


dipertahankan. Beri bantuan ventilator tambahan sesuai
kebutuhan.
B. Perbaiki volume darah sirkulasi dengan penggantian cairan
dan darah cepat sesuai ketentuan untuk mengoptimalkan preload
jantung, memperbaiki hipotensi, dan mempertahankan perfusi
jaringan.
KOMPLIKASI
1.Kegagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan
hipoksia jaringan yang berkepanjangan
2.Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan
alveolus kapiler karena hipoksia.
3.DIC (Koagulasi intravascular diseminata) akibat hipoksia dan
kematian jaringan yang luas sehingga terjadi pengaktifan
berlebihan jenjang koagulasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung, stroke


volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung.
B. Perfusi jaringan tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen,
penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan
transport O2, gangguan aliran arteri dan vena
C. Defisit Volume Cairan Berhubungan dengan:Kehilangan
volume cairan secara aktif, Kegagalan mekanisme pengaturan.
I M P L E M E N TA S I

Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan tujuan


spesifik. Implementasi dilakukan pada klien dengan Syok
adalah dengan tindakan sesuai intervensi yang telah
dilakukan sebelumnya. Dalam tindakan ini diperlukan kerja
sama antara perawat sebagai pelaksana asuhan
keperawatan, tim kesehatan, klien dan keluarga agar asuhan
keperawatan yang diberikan mampu berkesinambungan
sehingga klien dan keluarga dapat menjadi mandiri.
E VA L U A S I

Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah


sebagai berikut :
a. Terpenuhunya penuruna cardiak output teratasi
b. Tercapainya perfusi jaringan kardiopulmonal
c. Tercapainya volume cairan secara adequat
S I H
K A
I M A
T E R

Anda mungkin juga menyukai