Anda di halaman 1dari 20

Mira Dudona, S.Psi.,M.Psi.

,psikolog

PSIKOLOGI KELUARGA
Keluarga????

 A family is a group of two people or more related by


marriage, blood relation, or adoption and who live
together. Sebuah keluarga adalah sekelompok dua
orang atau lebih yang terkait dengan perkawinan,
hubungan darah, atau adopsi dan yang hidup
bersama.
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes RI, 1998)
 Anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah
adaptasi atau perkawinan (WHO, 1969).
 Keluarga adalah sekelompok manusia yang
tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan
yang erat (Helvie, 1981).
Kesimpulan

 Keluarga adalah??
 Unit terkecil dari masyarakat
 Terdiri atas 2 orang atau lebih
 Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
 Hidup dalam satu rumah tangga
 Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
 Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
 Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-
masing
 Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan
Lancaster (1995)

 Diikat dalam suatu tali perkawinan


 Ada hubungan darah
 Ada ikatan batin
 Ada tanggung jawab masing-masing anggota
 Ada pengambilan keputusan
 Kerjasama diantara anggota keluarga
 Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
 Tinggal dalam satu rumah
Tahap-tahap Kehidupan Keluarga

 Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari


pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah
tangga.
 Tahap menjelang kelahiran anak, tugas utama keluarga
untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus,
melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga
yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
 Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh,
mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada anak
karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat
bergantung kepada orang tuanya. Dan kondisinya masih
sangat lemah.
 Tahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini anak sudah mulai
mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya,
tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana
yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap
pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-
norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma sosial budaya, dsb.
 Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah
bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa
depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas
di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
 Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan,
karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat
diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orang tua dengan
anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
 Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap
remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat
dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap
ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
 Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh
kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua
saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak
dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan
stress.
 Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua
orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia .
Struktur Keluarga

 Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari


sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
 Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari
sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
 Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah istri.
 Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal
bersama kelurga sedarah suami.
Menurut Anderson Carter ciri-ciri struktur
keluarga :

 Terorganisasi : saling berhubungan, saling


ketergantungan, antara anggota keluarga.

 Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan


tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

 Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota


keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing.
Tipe / Bentuk Keluarga
 Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan
Anak-anak.
 Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga Inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainya.
 Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
 Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
 Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
 Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tapi membentuk suatu keluarga.
 Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended family)
karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku hidup dalam suatu
komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat.
 Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga

 Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan


dalam keluarga adalah pihak Ayah.

 Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan


dalam keluarga adalah pihak Ibu.

 Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah


Ayah dan Ibu.
 Peranan Keluarga

 Peranan keluarga menggambarkan


seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu
dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan
dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
 Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
 Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
 Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
 Peran Anak: Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
FUNGSI KELUARGA

 Fungsi Biologis
 (1) Untuk meneruskan keturunan
 (2) Memelihara dan membesarkan anak
 (3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
 (4) Memelihara dan merawat anggota
keluarga
 Fungsi Psikologis
 (1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
 (2) Memberikan perhatian diantara anggota
keluarga
 (3) Membina pendewasaan kepribadian
anggota keluarga
 (4) Memberikan identitas keluarga
 Fungsi Sosialisasi
 (1) Membina sosialisasi pada anak
 (2) Membina norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkah perkembangan
 anak
 (3) Meneruskan nilai-nilai keluarga
 Fungsi Ekonomi
 (1) Mencari sumber-sumber penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga
 (2) Pengaturan dan penggunaan penghasilan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
 (3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan
keluarga di masa yang akan datang.
Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua.
 Fungsi Pendidikan
 (1) Menyekolahkan anak untuk memberikan
pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki.
 (2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi
perannya sebagai orang dewasa.
 (3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai