Anda di halaman 1dari 26

ISU-ISU PENELITIAN

AKUNTANSI KEUANGAN DAN


PASAR MODAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ARAH RISET AKUNTANSI
 Beaver (1996); Market Based Accounting Research
 faktor-faktor internal (endogenous factors); tersedianya
jurnal-jurnal riset ilmiah dan simposium-simposium riset
Akuntansi
 faktor-faktor eksternal (exogenous factors) ; pengaruh dari
displin ilmu lain, seperti misalnya ilmu finansial, psikologi,
matematik, ekonometrik dan statistik
FAKTOR INTERNAL
 JAR (Journal of Accounoting Research) yang banyak
memberikan topik-topik Penelitian rnetodologi
 JAE (Journal of Accounting and Economics) yang
banyak memherikan topik-topik penelitian akuntansi
positif
 AR (the Accounting Review) yang banyak memberikan
topik-topik penelitian akuntansi secara unum.
 Jurnal di Indonesia yang berpengaruh adalah JRAI
(Jurnal Riset Akuntansi Indonesia), JEBI (Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia), Gadjah Mada IJB
(International Journal of Bussiness)
 simposium penelitian akuntansi
FAKTOR EKSTERNAL
 Perkembangan ilmu;
 Disiplin ilmu psikologi; keprilakuan akuntansi, Psylogical
finance dan behavorial finance
 ilmu matematik memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan topik di area riset analitikal yang
membuktikan hipotesis dengan matematik
 Disiplin ilmu ekonometrik dan statistik memungkinkan
mendapatkan topik-topik baru di bidang riset metodologi,
seperti perbaikan metodologi riset akuntansi dengan
menggunakan metode baru, fenomena non­linear dan lain
sebagainya.
CONTINUE…
 ketersediaan basis data secara elektronik
 Amerika Serikat ,Center for Research and Security Prices
 di Indonesia terbantu oleh basis data DPM (Database Pasar
Modal)
 lingkungan pelapor keuangan. Perubahan Iingkungan ini
biasanya di ikuti oleh munculnya standar akuntansi yang
baru untuk mengantisipasi perubahan ini ; krisis moneter
di tahun 1997 yang menyebabkan banyak perusahaan
mengalami kerugian transaksi nilai mata uang asing. IAI
dengan PSAK nya mengantisipasi dengan mengeluarkan
standar untuk mengijinkan mengkapitalisasi kerugiannya
jika berhubungan dengan pembelian aktiva, tetapi harus
diperlakukan sebagai biaya jika kerugian transaksi kurs
adalah bukan dari transaksi aktiva
TOPIK MBAR DI AMERIKA
 isu-isu yang berhubungan dengan manajemen di
organisasi
 isu-isu yang berhubungan dengan organisasinya dan

 isu-isu yang berhubungan dengan pasar modal


CONTINUE…..
 Holthausen (1981) membagi penelitian RAKPM ke
dalam tiga perspektif, yaitu
 opportunistic behavior perspective,
 efficient contracting perspective dan
 Information Perspective
ISU DI TINGKAT MANAJEMEN;
OPPORTUNISTIC BEHAVIOR
PERSPECTIVE
 isu-isu bagaimana manajer berperilaku opportunistik
menguntungkan dirinya menggunakan metode akuntansi
untuk meningkatkan kekayaannya
 Manajer cenderung memanipulasi laba untuk
kepentingannya. Isu di bidang ini dikenal dengan nama
earnings management
 Watts and Zimmerman (1986) dengan teori akuntansi
positifnya menghipotesiskan (bonus plan hypothesis)
bahwa Manajer-manajer perusahaan dengan bonus plans
cenderung untuk memilih prosedur-prosedur akuntansi
yang akan menggeser laba-laba dilaporkan dari periode
besok ke periode sekarang
CONTINUE…..
 Teori yang mendasari tindakan manajer yang
oportunistik adalah teori keagenan (agency
theory),
 Konflik ini akan semakin rendah jika manajer
juga sebagai pemilik perusahaan yang
ditunjukkan oleh besarnya kepemilikan
sahamnya
 Topik-topik tentang kepemilikan (ownership)
merupakan topik yang hangat di tahun 1990an.
ISU DI TINGKAT ORGANISASI
EFFICIENT CONTRACTING
PERSPECTIVE
 ISU efficient contracting perspective dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian sebagai berikut ;
 Laba akuntansi untuk efficient contracting perspective.

 Data akuntansi selain laba sebagai pengukuran.


CONTINUE…..
 Perspektif kontrak efisien (efficient
contracting perspective) menunjukkan
bagaimana metode akuntansi digunakan untuk
meningkatkan kontrak di dalam perusahaan.
 Watts and Zimmerman (1986) mengusulkan
dua buah hipotesis yang berhubungan dengan
perspektif di dalam teori akuntansi positifnya;
 Hipotesis utang/ekuitas (debt/equity hypothesis)
 Hipotesis ukuran perusahaan (size hypothesis) atau
disebut juga dengan hipotesis kos politik (political
cost hypothesis).
HIPOTESIS UTANG/EKUITAS
 Hipotesis utang/ekuitas menyatakan bahwa
perusahaan cenderung untuk menurunkan rasio
utang/ekuitas dengan cara meningkatkan laba
sekarang dengan menggeser dari laba-laba
periode besok
 Motivasi perusahaan melakukan ini adalah untuk
menghindari kedekatan terhadap kovenan utang
dan untuk mendapatkan suku bunga pinjaman
yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio
utang/ekuitas semakin rendah risiko
kebangkrutan perusahaan.
HIPOTESIS UKURAN PERUSAHAAN
 Hipotesis ukuran perusahaan atau hipotesis kos politik menyatakan
bahwa perusahaan cenderung untuk menurunkan laba sekarang
dengan menggeser ke laba-laba periode besok. Motivasi perusahaan
melakukan ini misalnya adalah untuk menghindari tekanan politik
seperti menghindari tuduhan monopoli dengan menunjukkan bahwa
laba perusahaan tidak berlebihan seperti yang dicurigai
 Ini juga digunakan untuk melobi ke konggres untuk memproteksi
industri dari barang impor yang menyebabkan keuntungan industri
merosot, menghindari tuntutan serikat kerja dengan menunjukkan
bahwa laba perusahaan menurun dan lain sebagainya
 Motivasi lain perusahaan melakukan earnings management adalah
untuk perataan laba (income smoothing).
 Tujuan dari perataan laba ini adalah untuk membuat risiko
perusahaan lebih kecil dengan membuat fluktuasi laba menjadi
rendah.
DATA AKUNTANSI SELAIN
LABA SEBAGAI
PENGUKURAN
 Beberapa riset menguji data akuntansi selain laba
"bottom line" dalam hubungannya dengan kinerja
perusahaan. Data akuntansi ini misalnya adalah data
arus kas yang digunakan untuk memprediksi laba di
masa mendatang. Data akuntansi lainnya yang banyak
digunakan adalah dalam bentuk rasio. Altman (1968)
menggunakan rasio-rasio keuangan untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan.
 Peneliti lainnya menggunakan rasio-rasio akuntansi,
misalnya leverage sebagai proksi kedekatan dengan
kovenan. Data akuntansi lain yang digunakan sebagai
alternatif laba yang mulai banyak diteliti adalah EVA
(economic value added).
ISU DI TINGKATAN PASAR
; INFORMATION PERSPECTIVE
 Diidentifikasi dari Lev and Ohlson (1982), Brown
(1989), Bernard (1989), Beaver (1996), Watts dan
Zimmerman (1986), Scott (2001) dan Kothari (2001),
isunya sebagai berikut ini :
 Kandungan Informasi Laba.
 Studi Konsekuensi Ekonomis (Economic Consequence Study)
 Konsekuensi dari regulasi.
 Koefisien Respon Laba.
 Kandungan Informasi Selain dari Laba.
 Transfer Informasi.
 Implikasi terhadap bidang finansial : market efficiency. anomali
pasar efisien dan lainnya.
KANDUNGAN INFORMASI LABA
 Riset pertama akuntansi yang menguji manfaat data
akuntansi di pasar modal dilakukan oleh Ball and Brown
(1968). Riset ini manguji apakah laba akuntansi
mengandung informasi sehingga berguna di pasar modal.
Riset sejenis ini dikenal sebagai riset tentang kandungan
informasi (information content) dari laba.
STUDI KONSEKUENSI
EKONOMIS (ECONOMIC
CONSEQUENCE STUDY)
 Dimulai dari awal tahun 1970­an, studi tentang
konsekuensi ekonomis mulai banyak dilakukan
di Amerika Serikat. Studi ini ingin melihat
konsekuensi ekonomis yaitu efek terhadap harga
saham untuk perbedaan-perbedaan dan
perubahan-perubahan dari metode dan prosedur
akuntansi. Efek dari harga saham akibat metode
atau prosedur akuntansi yang berbeda tergantung
dari ada atau tidak efeknya terhadap pajak dan
arus kas (Lev and Ohlson, 1982).
 Beaver & Dukes (1973); tidak menemukan perbedaan reaksi harga
saham untuk perusahaan-perusahaan yang menggunakan metode
akuntansi depresiasi dipercepat untuk keperluan pajak dan metode
depresiasi dipercepat.atau garis lurus untuk keperluan pelaporan
 Archibald (1972) dan Kaplan & Roll (1972) yang tidak menemukan
reaksi harga saham selama bulan pengumuman laba untuk
perusahaan-perusahan yang merubah dari metode dipercepat ke
metode garis lurus tetapi tidak merubah metodenya untuk keperluan
pajaknya.
 Sunder (1975) menguji perusahaan-perusahaan yang berpindah ke
metode persediaan LIFO. Untuk masa inflasi, perubahan ini akan
mengakibatkan penurunan laba yang dilaporkan tetapi
meningkatkan arus kas. Sunder menemukan positip excess return
seIama 12 bulan setelah pengumuman perubahan tersebut
KOSEKUENSI DARI REGULASI
 Beberapa pihak meregulasi pelaporan akuntansi di
Amerika Serikat, yaitu SEC dan FASB dengan FAS dan
APB opinion-nya. Regulasi ini mempunyai konsekuensi
dari biaya pelaporan akuntansi. Karena mengandung
biaya, efektifitas dari regulasi perlu diperiksa. Riset
tentang konsekuensi dari regulasi pada dasarnya adalah
menguji efektivitas dari regulasi yang harus ditaati oleh
perusahaan.
 Contoh regulasi; SEC,1978 tentang keharusan
pengungkapan untuk perusahaan yang mengganti
auditornya dan pengungkapan terhadap tanggung jawab
sosial.
KOEFISIEN RESPON LABA
 Studi tentang kandungan informasi laba menunjukkan
bahwa laba akuntansi mengandung informasi dan
digunakan di pasar modal Kandungan informasi ini
ditunjukkan dengan adanya reaksi pasar berupa
abnormal return akibat dari pengumuman laba.
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah faktor apa
yang dapat mempengaruhi reaksi pasar terhadap
pengumuman laba tersebut. Peneliti kemudian mencoba
meregresikan laba tidak diekspektasi dengan abnormal
return. Koefisien hasil regresi ini disebut dengan
koefisien respon laba (earnings response coefficients
atau ERC): Kemudian variabel-variabel lainnya
diregresikan dengan koefisien ini untuk menemukan
faktor-faktor yang menentukan besarnya ERC.
KANDUNGAN INFORMASI
SELAIN DARI LABA
 Laporan keuangan tidak hanya terdiri dari laba akuntansi
saja, tetapi terdiri dari banyak informasi yang lainnya
seperti informasi arus kas dan komponen-komponennya,
informasi dividen dan rasio-rasio keuangan dan lain
sebagainya.
TRANSFER INFORMASI
 Riset di area ini menginvestigasi respon harga saham
suatu perusahaan akibat pengungkapan atau
pengumuman informasi dari perusahaan lain. Bukti yang
ada menujukkan bahwa walaupun transfer informasi
antar perusahaan di industri yang sama (intra­industry
information transfers) terjadi tetapi efeknya masih
lemah. Contoh riset transfer informasi adalah tentang
pengumuman laba (Foster, 1981), tentang peramalan
laba oleh manajemen (Baginski, 1987; dan Han, Wild,
and Ramesh, 1989) dan tentang pengungkapan sukarela
(Pownall and Waymire, 1989)
IMPLIKASI TERHADAP BIDANG
FINANSIAL: MARKET EFFICIENCY,
ANOMALI PASAR EFISIEN DAN LAINNYA
 Hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis)
dikenalkan oleh Fama (1970) dengan
memperkenalkan tiga macam pasar efisien, yaitu
efisien bentuk lemah, bentuk setengah kuat dan
bentuk kuat.

1970 DAN AWAL 1980 SEPERTI
MISALNYA:

 efek ukuran (size effect) yaitu perusahaan kecil akan memberikan


return yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih besar;
 efek jam (time of day effect), yaitu return di jam terakhir lebih besar
dibandingkan dengan jam lainnya;
 efek hari dalam minggu (day of the week effect), yaitu hari Senin,
Selasa dan Rabu memberikan return yang rendah dan Kamis serta
Jum'at memberikan return yang lebih tinggi;
 efek hari dalam bulan (day of the month effect), yaitu hari-hari di
akhir bulan memberikan return lebih besar dibandingkan dengan
return-return di hari lainnya;
 efek bulan dalam tahun (month of the year effect), yaitu return akhir
bulan Desember akan lebih tinggi dibandingkan dengan return bulan
Januari (disebut juga dengan January effect);
 efek sekitar liburan (around holiday effect), yaitu return sebelum
liburan lebih besar di bandingkan return setelah liburan.
CONTINUE…
 Penelitian akuntansi di pasar modal juga mulai masuk ke area lain seperti
misalnya
 IPO; menyelidiki kemungkinan earnings management sebelum proses IPO,
menyelidiki undervalued dari IPO dan faktor-faktornya dan lain sebagainya
 Portofolio; menguji kinerja dari reksa dana.
 merger dan akuisisi; melihat reaksi pasar dari cara pembayarannya apakah
menggunakan kas atau saham, serta juga melihat.kemungkinan earnings
management sebelum proses merjer dan­akuisisi
 Beta; menguji kemampuan dari beta akuntansi yang menggunakan data laba
 Delisting; mencoba memprediksi perusahaan yang akan di delisting dengan
menggunakan data akuntansi
 bid-ask spread dan asymmetric information menguji bid-ask spread sebagai
proksi informasi tidak simetris dengan menggunakan pengumuman laba dan
dividen
 stock split ;pengaruh reaksi pasar karena akibat tambahan informasi laba
setelah dilakukan pemecahan saham, karena pemecahan saham sendiri tidak
mempunyai nilai ekonomis.
TOPIK-TOPIK METODOLOGI

 Beberapa isu metodologi mulai muncul di tahun


1980-an untuk perbaikan metodologi yang ada.
Isu-isu metodologi ini diambil dari Beaver
(1982), Bernard (1989) dan Kothari (2001). isu-
isu metodologi dapat dikelompokkan kedalam
empat hal, yaitu:
 Isu di spesifikasi model
 isu peningkatan power of the test di studi peristiwa.
 Isu tentang properti time series dari laba.
 Isu tentang bias di statistik.

Anda mungkin juga menyukai