Anda di halaman 1dari 18

PRESENTASI HASIL KERJA PRAKTEK

STUDI TAHAPAN PENGOLAHAN


BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA)
PADA PT. WIJAYA KARYA BITUMEN
 
ABDUL HAMID S
170920161
Dosen Pembimbing : Ika Sartika Ambarsari, S.T.,
M.T.
NIDN. 0008098802

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
MARET 2021
2 OUTLINE
Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Lokasi dan Kesampaian Perusahaan

Landasan Teori

Metodologi Kerja Praktek

Hasil dan Pembahasan

Penutup
2 PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pembuatan produk Buton Granular Asphalt (BGA) didasari akibat


adanya produk aspal residu dari pengolahan minyak bumi yang relatif
lebih mudah diperoleh dan murah serta akibat pemanfaatan aspal buton
yang hingga saat ini masih belum optimal yang disebabkan oleh
penggunaan teknologi yang tidak tepat. Untuk itu dilakukan modifikasi
produk aspal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui
pembuatan pabrik Buton Granular Asphalt (BGA) untuk memproduksi
Buton Granular Asphalt (BGA) agar meningkatkan daya saing aspal buton
di pasaran.
3 PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan pengolahan Buton Granular Asphalt (BGA) pada PT. Wijaya
Karya Bitumen ?
2. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat produksi hasil pengolahan
Buton Granular Asphalt (BGA) ?

Batasan Masalah
Batasan masalah pada kerja praktek kali ini difokuskan pada tahapan Pra-Pengolahan
aspal untuk menghasilkan produk Buton Granular Asphalt (BGA) di PT. Wijaya Karya
Bitumen.
 
4 TINJAUAN UMUM

Profil PT. Wijaya Karya Bitumen


PT. Wijaya Karya Bitumen bergerak dalam bidang usaha penambangan aspal
alam yang terdapat di Pulau Buton atau yang dikenal dengan Aspal Buton (Asbuton)
serta usaha industri pengelolaan produk dari aspal alam tersebut. PT. Wijaya Karya
Bitumen memiliki 2 (dua) Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dua lokasi, Kabungka
dan Lawele.
5 TINJAUAN UMUM
TINJAUAN UMUM

Lokasi dan Kesampaian Perusahaan


1. Secara administratif terletak di desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Daerah kerja praktek dapat ditempuh dengan :
 Jalur darat, Mawasangka Tengah - Bau-bau dapat dijangkau dengan sepeda motor
dengan perjalanan selama 1 jam dan menyebrang dengan kapal feri selama 15 menit,
dari Bau-bau ke Pasarwajo dapat dijangkau dengan sepeda motor atau mobil dengan
perjalanan selama kurang lebih 1 jam.
6 LANDASAN
TEORI
ASPAL BUTON GRANULART ASPHALT

Aspal adalah suatu cairan kental yang Buton Granular Asphalt (BGA) yaitu
merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit produk aspal alam yang siap pakai
mengandung sulfur, oksigen, dan kalor. Aspal dengan mutu yang terjaga serta telah
sering disebut sebagai bitumen yang merupakan diproses sedemikian rupa sehingga
bahan pengikat dalam perkerasan lentur bitumennya keluar ke permukaan
mempunyai sifat kental dan elastis butiran. Buton Granular Asphalt (BGA)
(viskoelastis). mengandung 25% bitumen dan berbentuk
butiran halus dengan ukuran 2,5-3 mm.
7 METODOLOGI KERJA
PRAKTEK METODOLOGI
METODOLOGI KERJA
KERJA PRAKTEK
PRAKTEK

Observasi
Observasi

Studi
Studi Literatur
Literatur

Pengumpulan
Pengumpulan Data
Data

Data
Data Primer
Primer Data
Data Sekunder
Sekunder
••Data Produksi Crushing
Data Produksi Crushing -- Profil perusahaan
Profil perusahaan
••Data
Data Produksi
Produksi Screening
Screening -- Peta
Peta Lokasi
Lokasi
-- Peta
Peta Geologi
Geologi
-- Data
Data Curah
Curah Hujan
Hujan
-- Laporan Sebelumnya
Laporan Sebelumnya

Pengolahan
Pengolahan Data
Data

Analisis
Analisis Data
Data

Penyusunan
Penyusunan Laporan
Laporan
Kerja
Kerja Praktek
Praktek
8
Proses Pengolahan BGA
HASIL DAN

Crusher Mini Crusher Plant


PEMBAHASAN

Pabrik Buton Granular Asphalt (BGA)


9 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Proses pada crusher plant

Whell Loader Hopper feeder


10 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Jaw Crusher 1 Belt Conveyor 1 Belt Conveyor 2 Vibrating Screen Belt Conveyor 4

Under
Size

Over
Size

Jaw Crusher 2 Belt Conveyor 3 Stockpile


11 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Proses pada crusher mini

Whell Loader Hopper Belt Conveyor 1

Stockpile Belt Conveyor 2 Hammer Mill


12 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Proses pada Pabrik BGA
Whell Loader Hopper Belt Conveyor 1 Belt Conveyor 2

Belt Conveyor 6 Blower

Over Debu Asap


Size

Vibrating Screen Rotary Cooling Belt Conveyor 3 Rotary Drum Dryer


13 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Belt Conveyor 5 Product Bin Screw Conveyor

Stockpile Jib Crane Bagging System


14 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Produksi Hasil Pengolahan Buton
Granular Asphalt (BGA)
15 HASIL DAN
PEMBAHASAN
16 PENUTUP
Kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan di lapangan, maka penulis Adapun saran dari penulis adalah:
dapat menyimpulkan tentang proses pengolahan aspal buton menjadi Buton 1. Perlu adanya alat komunikasi setiap pekerja
Granular Aspal (BGA) yaitu : untuk menyampaikan informasi terhadap operator
1. Pengolahan aspal diawali pada hopper crusher plant - feeder - jaw crusher crusher plant, operator crusher mini dan
1 - screening, pada screening material yang lolos ayakan akan menuju operator pabrik BGA, agar dapat menunjang
stockpile sedangkan material yang tidak lolos menuju jaw crusher 2 - tingkat produksi Buton Granular Asphalt (BGA).
screening - stockpile. Selanjutnya pada hopper crusher mini -hammer mill 2. Dibutuhkannya pembersihan sistim irigasi
- stockpile. Kemudian, tahap akhir pada hopper BGA -rotary drum dryer - disekitar area pabrik agar air hujan tidak lagi
rotary cooling - screening - product bin - screw conveyor - bagging system masuk kedalam pabrik BGA.
­- jib crane - stockpile, material yang tidak lolos ayakan akan ditranfer
munuju penyimpanan sementara selanjutnya akan diangkut ke cruher
mini.
2. Fakto-faktor yang mempengaruhi tingkat hasil produksi yaitu :
 Kondisi material yang terkena air hujan
 Listrik padam atau ada instalasi yang bermasalah
 Adanya material yang menempel pada alat –alat pengolahan sehingga
dilakukan pembersihan
 
17
18

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai