Managing Using a Two-Level MPS
Ketika tagihan perencanaan digunakan, final
assembly schedule (FAS) sering digunakan untuk
menyatakan rangkaian produk akhir yang tepat
yang akan dibangun selama beberapa periode
waktu. Ini adalah jadwal yang berfungsi untuk
merencanakan dan mengontrol perakitan akhir
dan operasi pengujian, termasuk peluncuran
pesanan perakitan akhir, pengambilan suku
cadang, sub-perakitan, pengecatan, atau
penyelesaian akhir lainnya.
Banyak perusahaan merasa hal tersebutberguna untuk
mengoordinasikan jadwal perakitan akhir dan produksi
komponen dengan menggunakan konsep yang dikenal
sebagai two-level master production schedules. Teknik ini
paling berguna untuk perusahaan assemble-to-order, di
mana sangat penting bahwa sebelum pesanan dijanjikan,
komponen utama dijamin tersedia. Teknik ini
memungkinkan penggunaan logika yang tersedia untuk
dijanjikan di tingkat komponen dan di tingkat perakitan
akhir dalam daftar bahan baku.
Contoh Two-
Level
 Group Scheduling and Transfer Batches
repetitive lots concept mengizinkan jumlah pesanan asli
yang dirilis ke toko untuk pembuatan dipecah menjadi batch
transfer yang lebih kecil yang dapat langsung mengalir ke
operasi berikutnya sebelum operasi selesai di pusat kerjanya
saat ini. Batch transfer adalah pecahan integral yang telah
ditentukan sebelumnya dari kuantitas pesanan asli.
Fleksibilitas seperti itu, yang sering disebut sebagai
"pelepasan banyak" dan "tumpang tindih atau penjadwalan
garis", mengurangi waktu aliran pesanan, meningkatkan
pemanfaatan alat berat, memotong waktu penyiapan, dan
memperlancar alur kerja di bengkel untuk menghasilkan
penggunaan kapasitas yang lebih baik. Fleksibilitas ini juga
berarti jumlah unit yang diproduksi selama pengaturan pusat
kerja tertentu, ukuran batch operasi, dapat bervariasi antara
batch transfer dan jumlah pesanan asli.
Konsep lot berulang dapat diterapkan dengan menggunakan aturan
urutan prioritas standar (misalnya, waktu pemrosesan terpendek, rasio
kritis). Ketika pesanan diselesaikan di bawah aturan pengurutan prioritas
tradisional, urutan prioritas tertinggi dalam antrian dipilih untuk diproses
selanjutnya.
Di bawah konsep lot berulang, pusat kerja mungkin berisi batch transfer
yang berasal dari banyak pesanan yang dirilis. Dalam kasus ini, antrian
mencari kumpulan transfer dari item yang sama yang baru saja
diselesaikan di pusat kerja.
Ide pencarian pertama antrian pekerjaan untuk pekerjaan yang tidak
memerlukan pengaturan baru sering disebut sebagai part family
scheduling.