Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

ETIKA DAN PEMBENTUKAN


KARAKTER KRISTIANI
1. Pengertian etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani Ethos dan ‘Ethos. Kata Ethos berarti
kebiasaan atau adat yang sesuai kebiasaan dan adat yang dianggap baik.
Sedangkan ‘Ethos lebih berarti kesusilaan, perasaan batin, atau kecenderungan
hati yang menyertai seseorang terdorong untuk melakukan suatu perbuatan
(Verkuyl).
2. Sistem etika kristen dan prinsip utamanya
Sepuluh perintah Tuhan/dekalog memuat larangan-larangan ataupun hukum-
hukum. Kalau dibaca dari kacamata PB, dekalog tetap merupakan acuan moral
dan karakter orang percaya. Walaupun Tuhan Yesus memperbaharuinya dengan
mengatakan bahwa hanya ada satu hukum utama yaitu hukum kasih, baik kasih
kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Inilah jiwa dari sepuluh hukum
dalam dekalog tersebut. Tanpa kasih, ketaatan terhadap kesepuluh hukum itu
akan kehilangan roh dan justru bisa mengorbankan esensinya yakni kasih. Jadi
dalam sistem etika kristen prinsip utamanya adalah prinsip kasih.
3. Etika teologis dan etika filsafati
a. Etika teologis: adalah sistem etika yang sumber normanya dipercayai berasal
dari Tuhan atau setidak-tidaknya lahir dari asumsi-asumsi teologis baik tentang
Tuhan dan manusia yang sumber utamanya dari kitab suci masing-masing
agamanya. Bagi sistem etika kristen, acuan utammanya adalah pada tokoh dan
teladan kristus sendiri, melalui ajaran-ajaranNya terutama melalui contoh
kehidupanNya. Karakter yang ideal sesuai kehendak Allah terwujud dan
tercermin dalam keseluruhan hidupNya. Jadi, apa yang sudah dijelaskan di atas,
tidak ada etika kristen dan karakter kristen kalau tidak dikaitkan dengan Yesus
Kristus baik melalui ajaranNya dan teladanNya.
b. Etika Filsafati: adalah etika yang dibangun atas dasar pemikiran filsafati
manusia maupun berdasarkan kontrak sosial. Etika filsafat ini sudah ada sejak
dulu, bahkan setiap kebudayaan melahirkan sistem nilai yang menjadi norma
perilaku dan motivasi yang baik. Yang termasuk etika filsafati adalah
Positivisme dan hedonisme.
• Keismpulan
Agama tanpa dimensi etis, moral, dan karakter, hampir tidak ada fungsi yang
signifikan bagi kemanusiaan dan dunia ciptaan Tuhan. Agama mungkin hanya
berfungsi memberi penghiburan dikala duka dan pengharapan dikala putus asa
sambil menggiring orang masuk surga. Walau etika sebagai ilmu mempelajari
prinsip-prinsip dan bagaimana prinsip tersebut dibangun, etika juga kurang
berguna bila suatu sistem etika tidak memberi seperangkat penuntun untuk
bertindak konkrit. Etika kristen sebagi suatu sistem memang menjadi
seperangkat penuntun untuk bertindak secara moral ditengah-tengah nilai-nilai
yang bertabrakan disana-sini yang membuat manusia bingung. Pada akhirnya
etika dan moralitas harus menunjukkan kebajikan-kebajikan yang kemudian
melalui pendidikan membangun karakter kebajikan-kebajikan tersebut terjalin
dengan pengalaman keseharian kita.
• Tugas
• Coba anda telusuri bagaimana karakter dari masyarakat kita
terutama para pejabat publik. Apakah menurut anda
karakter mereka cukup menggembirakan? Ataukah
memprihatinkan beri alasan atas jawaban anda. Solusi apa
yang anda tawarkan jika hal itu memprihatinkan. Berilah
penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai