Anda di halaman 1dari 23

BAB II.

TAKSONOMI

DOSEN PENGAMPU :
IR. Hj. NANIK FUROIDAH, M.P
NIDN. 0703116702
• Taksonomi merupakan cabang ilmu tersendiri
yang mempelajari penggolongan atau
sistematika makhluk hidup.

• Sistem Internasional yang dipakai adalah


penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal
sebagai tata nama binomial atau binomial
nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von
Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang
naturalis berkebangsaan Swedia.
• Linnnaeus memperkenalkan enam hierarki
(tingkatan/taxon) untuk mengelompokkan
makhluk hidup.
• Keenam hierarki yang disebut takson,
berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum)
hingga tingkat terendah (spesifik).
• Taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih
umum dan taksonomi yang lebih rendah
bersifat lebih spesifik.
Keenam hierarki / takson tsb adalah :
• Divisio / Divisi
• Classis / Kelas,
• Ordo / Bangsa,
• Familia / Keluarga / Suku,
• Genus / Marga,
• Spesies / Jenis
• Tatanama binomial (binomial nomenclature):
merupakan sistem internasional penamaan
tumbuhan dengan nama latin yang umumnya terdiri
dari dua kata.
• Penamaan spesies tanaman sbb:
• Kata pertama (I) merupakan nama marga/genus
(selalu diawali dengan huruf besar / kapital pada
huruf I dari kata I) dan kata kedua (II) merupakan
nama jenis/spesies (selalu diawali dengan huruf
kecil) dari kata II) dan dicetak miring “italic” (pada
pengetikan naskah) atau ditulis dengan garis bawah
untuk tulisan tangan.
• Contoh:1. Jagung ( Zea mays) Zea :
merupakan nama genus (huruf I dari zea
ditulis dengan huruf besar “Z”) dan mays:
merupakan nama spesies (huruf I dari spesies
ditulis huruf kecil “m”), 2) Padi (Oryza sativa),
Tebu (Saccharum officinale L.)
• Untuk nama pengarang / author pada nama
latin, cukup disingkat dengan satu huruf besar
seperti Linnaeus (Carol von Linn dari Swedia)
disingkat L dan dicetak tegak diberi tanda
titik di belakangnya mis: Mangga (Mangifera
indica L.)
• Atau bisa diambil nama belakang /fam/family
dari pengarang bilamana tidak terlalu panjang
dan tetap dicetak tegak, mis: Karet (Hevea
brasiliensis Muell). Muell dari nama Johannes
Muller Argoviensis (Geneva / Swiss).
• Nama latin yang terdiri 3 kata penulisannya
sbb: Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Pada setiap tingkatan takson mempunyai ciri
akhiran yang spesifik:
• Divisio berakhiran dengan phyta; Kelas
berakhiran ae atau neae ; Ordo berakhiran
dengan ales; Famili berakhiran dengan aceae.
• Aturan ini seharusnya tidak membingungkan
karena nama marga tidak boleh sama untuk
tingkatan takson lain yang lebih tinggi.
 Cara standard penulisan spesies :
• Vicia faba L. → Vicia menunjukkan genus; faba adalah spesies;
notasi L. adalah author/pengarang/penemu
• Taraxacum officinale agg. Cupressocyparis leylandii (A.B. Jacks &
Dallim) Dallim. → agg merupakan agregat
• Spartina townsendii H. Groves & J. Groves
• Vicia sativa subsp. nigra (L.) Ehrh. → subsp adalah subspesies.
• Vicia johannis var. procumbens H.I. Schäf → var adalah varietas
atau forma
• Pisum sativum L. cv. Meteor atau Pisum sativum L 'Meteor' →
cv adalah cultivar
• Primula veris x Primula vulgaris → tanda “x” berarti hibridisasi
• Perkembangan pengetahuan lebih lanjut
memaksa dibuatnya takson baru di antara
keenam takson yang sudah ada (memakai
awalan 'super-' dan 'sub-').
• Dibuat pula satu takson di atas Phylum, yaitu
Regnum (secara harafiah berarti Kingdom atau
Kerajaan) untuk membedakan Prokariota
(terdiri dari Regnum Archaea dan Bacteria)
dan Eukariota (terdiri dari Regnum Fungi atau
Jamur, Plantae atau Tumbuhan , dan Animalia
atau Hewan).
• Filum (Bhs Yunani; phylum adl cabang), mengklasifikasikan hubungan
'keluarga' antar jenis.
• Kelas / Classis adalah tingkat/ taksonnya yang berada di bawah filum
dan di atas ordo.
• Ordo / bangsa (latin: ordo, jamak ordines) adalah takson antara kelas
dan famili. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Botanis Jerman
Augustus Quirinus Rivinus dalam klasifikasi tumbuhannya. Carolus
Linnaeus orang pertama yang secara konsisten menerapkannya dalam
klasifikasi tiga kerajaan besar:mineral , hewan , dan tumbuhan dalam
bukunya Systema Naturae (1735).
• Familia (Latin: familia, jamak familiae) adalah takson yang berada
antara ordo dan genus. Takson ini dikenal sebagai suku ,famili, atau
keluarga. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Botanis Perancis
Pierre Magnol dalam bukunya Prodromus historiae generalis
plantarum, in quo familiae plantarum per tabulas disponuntur pada
tahun 1869. Carolus Linnaeus menggunakan istilah familia dalam
bukunya Philosophia botanica (1751) untuk merujuk pada kelompok
utama tumbuhan.
• Genus (jamak genera) / marga adalah bentuk pengelompokan dalam klasifikasi
makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki
kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat. Dalam tatanama binomial, nama
spesies makhluk hidup terdiri dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf
kapital) dan nama penunjuk spesiesnya ditulis atau dicetak miring. Misalnya, Homo
sapiens, nama ilmiah spesies manusia modern, menandakan manusia modern
tergolong ke dalam genus Homo.
• Spesies / jenis adalah takson untuk menunjuk pada satu / beberapa kelompok
individu/populasi yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam
kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok
lain. Anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan
yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Bisa jadi, sejumlah kelompok dalam suatu
spesies tidak saling berkawin karena hambatan geografis, namun bila dikawinkan
dapat menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies berbeda jika saling kawin akan
menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan keturunan yang sehat,
keturunan ini biasanya steril.
• Spesies, dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti
"sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan spp. / spesies plural). Pada
taksonomi tumbuhan, fungi dan bakteri terdapat takson lain di bawah subspesies:
varietas, subvarietas , dan forma.
 Klasifikasi biologi
• Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara
memilah dan mengelompokkan makhluk hidup
menjadi golongan atau unit tertentu.
• Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk
mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup.
• Membandingkan berarti mencari persamaan
dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk
hidup.
 Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri
yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat
tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan
dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
 Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan
menjadi pohon, perdu dan semak.
 Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering
(xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan
tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
 Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi
tanaman obat, tanaman sandang, tanaman pangan, tanaman hias, dsb.
 Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi
hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan
(herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
• Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke
terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah),
Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (
tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku),
Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
• Sistem Klasifikasi Domain
• Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga
dibentuk sistem baru yang menambah urutan dan memiliki
lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
• Archaea (dari Archaebacteria)
• Bacteria (dari Eubacteria)
• Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)
 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese,1977)
• Semula para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2
kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan hewan. Dasar para ahli
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
• Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel
yang tersusun dari selulosa.
• Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya
sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah
tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan
tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat
berpindah tempat.
• Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan
jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan
makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan),
Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).
• Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara
pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat
kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia,
Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti
sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel
yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
• Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan
makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan
pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi
makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
• Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya
kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan
Archaebacteria.
 Kingdom Archaebacteria
• Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan
peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok
bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom
Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria.
Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot
dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah
kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang
kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui
sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang
ditemukan oleh Whittaker.
• Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda
dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka dulunya
satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di
lingkungan yang lebih ekstrem.
 Kingdom Protista
• Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista
memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun
atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi.
Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai
tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan
Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa:
hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem
alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk,
contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan
Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh
Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh
Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh
Plasmodium).
 Kingdom Fungi (Jamur)
• Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya
sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat
organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (
Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas
antara lain:
• a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya
Physarum policephalius.
• b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (
Rhizopus oryzae, mucor mue)
 Kingdom Plantae (Tumbuhan)
• Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku
(Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Kingdom Animalia (Hewan)
• Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya
tersusun atas banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan
tidak dapat membuat makanannya sendiri
sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini
terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata/avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
 Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
• Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith meng-
klasifikasikan makhluk hidup menjadi k Kingdom juga, namun dengan
memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi
Kingdom baru, yaitu Chromista.
• 6 Kingdom menurut Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:
• Bacteria
• Protozoa
• Chromista
• Fungi
• Plantae
• Animalia
Walaupun sekarang Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan
klasifikasi Domain, namun klasifikasi menurut ketentuan terakhir
(yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.

Anda mungkin juga menyukai