Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK I
Crispina S. Nuryanti 131611123001
Leli Ika Hariyati 131611123002
Alfan Fachrul Rozi 131611123003
Anggar Dwi Untari 131611123004
Selvi Ratu Djawa 131611123005
Rian Kusuma Dewi 131611123006
Awalludin Suprihadi P 131611123007
Delisa Alfriani 131611123008
DEFINISI PREEKLAMPSIA DAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
• Hipertensi dalam kehamilan didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari atau sama dengan 140 mmHg
dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari
atau sama dengan 90 mmHg( Korotkoff 5)
(Queenseland Clinical Guideline, 2015)
• kenaikan nilai tekanan sistolik sebesar 30
mmHg atau lebi atau kenaikan tekanan
diastolic sebesar 15 mmHg di atas nilai
tekanan dasar ibu (ACOG)
Lanjutan
• Hemolisis mikroangiopatik
• Trombositopeni berat : < 100.000 sel/mm3
atau penurunan trombosit dengan cepat
• Gangguan fungsi hepar (keruasakan
hepatoselular): peningkatan kadar alanin
dan aspartat aminotransferase
• Pertumbuhan janin intrauterin yang
terhambat
• Sindrom HELLP
Penatalaksanaan
Hipertensi karena kehamilan
Tangani secara rawat jalan:
• Pantau tekanan darah, proteinuria dan kondisi janin setiap
minggu
• Jika tekanan darah meningkat, ditangani sebagai
preeklampsi
• Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan
janin terhambat sangat berat, perlu perawatan di rumah
sakit dan pertimbangkan untuk terminasi kehamilan
• Beri penjelasan pada ibu dan keluarga tentang tanda
bahaya preeklampsi dan eklampsi
• Jika hasil observasi tetap dan stabil lanjutkan dengan
persalinan dan melahirkan secara normal
Preeklampsia ringan
• Tujuan perawatan ↓ morbiditas &mortalitas ibu & janin
• Perpanjangan usia kehamilan pada preeklamsia tidak
membawa manfaat bagi ibu tetapi dianjurkan pada usia
kehamilan yang dini untuk meningkatkan prognosis janin
agar janin dapat lahir sesuai dengan usia kehamilan saat
persalinan.
• Jika tanda-tanda preeklampsia ringan tetap, tidak
berubah atau menjadi normal, lakukan penatalaksanaan
tindak lanjut dua kali seminggu seperti pada pasien rawat
jalan
• Tirah baring dalam posisi rekumben lateral untuk
memaksimalkan aliran darah uteroplasenta
• Ajar ibu dan keluarga untuk memantau TD, BB dan
proteinuria dipstick setiap hari
• Ajar ibu memantau aktivitas/gerak janin
setiap hari. Penururan gerakan (tiga
gerakan atau kurang setiap jam)
mengindikasikan gawat janin
• Rekomendasi makanan dan minuman
sama dengan rekomendasi untuk ibu hamil
yang lain
• Beri penjelasan pada ibu dan keluarga
tentang tanda bahaya preeklampsi dan
eklampsi
• Tidak perlu diberi obat antihipertensi,
antikonvulsi, sedatif atau tranquilizer
• Jika penatalaksanaan tindak lanjut seperti
rawat jalan tidak memungkinkan, rawat ibu
di rumah sakit
• Pada kehamilan preterm (< 37 minggu),
bila tekanan darah terkontrol dengan baik
ditunggu sampai aterm. Dalam kasus
prematur akibat preeklamsia sebelum usia
kehamilan 34 minggu, persalinan dapat
ditunda setidaknya selama 24-48 jam jika
status ibu dan janin memungkinkan, untuk
pemberian kortikosteroid antenatal bagi
pematangan paru janin.
• Pada kehamilan aterm (> 37 minggu), persalinan
ditunggu sampai terjadi onset persalinan atau
dipertimbangkan untuk melakukan induksi
persalinan pada taksiran tanggal persalinan.
Persalinan dapat dilakukan spontan, bila perlu
memperpendek kala II
• Jika kondisi serviks baik (lunak, tipis dan
membuka sebagian) lakukan induksi persalinan
dengan menggunakan foley catheter, amniotomy
atau prostaglandin dengan pengawasan ibu dan
janin secara ketat.
• Jika kondisi serviks tidak baik (keras, tebal dan
tertutup) lahirkan janin melalui seksio cesaria
Indikasi persalinan pada preeclampsia dan
hipertensi dalam kehamilan
Maternal Fetal
Placental abruption