Anda di halaman 1dari 36

MENCEGAH TERJADINYA PERMASALAHAN ETIK

DAN HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Gerald Mario S, dr SpKJ (K) SH


Ketua bidang Hukum
PP PDSKJI
Sekretaris MKEP
PENDAHULUAN
• TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN SAAT INI:
– JKN
– MEA
– SDG s
– KESIAPAN PROFESI TENAGA KESEHATAN
Pendahuluan
TUNTUTAN MASYARAKAT AKAN KESIAPAN
PROFESI NAKES DI ERA JKN:
• Tuntutan masyarakat akan kualitasNAKES
semakin tinggi.
• Kesiapan profesi NAKESmenghadapi
perubahan yang semakin cepat
• Kesiapan profesi NAKES dalam pengambilan
keputusan semakin cepat
Pendahuluan
• Intervensi hukum thdp dunia kedokteran
semakin intens
• Jenis intervensi dan prosedur tindakan
kedokteran makin banyak, risiko makin
banyak,
• Pemahaman dokter terhadap risiko
kedokteran masih beragam, khusus nya terkait
pertangungjawaban hukum
Pendahuluan
• ADANYA BERBAGAI TUNTUTAN DAN
PERUBAHAN DI DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT MENIMBULKAN KONFLIK
ANTAR NAKES, NAKES DENGAN MASYARAKAT
• PEMAHAMAN ETIK DAN HUKUM WAJIB
DIKETAHUI NAKES
ETIK
• Bahasa Latin : ethos, ahlak
• ETIKA ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
akhlak, budi pekerti,susila; kondisi mental yang
membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, Berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan.
• nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
seseorang, atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya
ETIKA KEDOKTERAN INDONESIA

• Kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip moral


dan etik dalam melaksanakan kegiatan profesi
kedokteran, sehingga mutu dan kualitas profesi
kedokteran tetap terjaga dengan cara yang terhormat
• Seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya
dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat
dan mitra
• Rumusan perilaku dokter disusun oleh profesi dan
pemerintah :KODEKI
NAKES
Undang-undang nomor 36 tahun 2014 Undang-undang nomor 36 tahun 2014
tentang tenaga kesehatan tentang tenaga kesehatan
• Tenaga medis • Tenaga keteknisian medis
• Tenaga psikologi klinis • Tenaga teknik biomedik
• Tenaga keperawatan • Tenaga kesehatan
• Tenaga kebidanan tradisional
• Tenaga kesehatan masyarakat • Tenaga kesehatan lainnya
• Tenaga kesehatan lingkungan
• Tenaga kefarmasian
• Tenaga gizi
• Tenaga keterapian fisik
Praktik NAKES
• Praktik di RS : purna/ paruh waktu, RSJ / RSU

• Praktik di klinik pratama, utama

• Praktik mandiri

04/21/2021 9
Beberapa ciri Rumah Sakit *

• Padat modal
• Padat teknologi
• Padat karya
• Padat profesi
• Padat sistem
• Padat mutu
• Padat resiko
• Padat keluhan / masalah
• Padat “ error”

* Lumenta NA, Keselamatan Pasien suatu Tantangan bagi Tenaga Medis. Ceramah IDI. Jakarta, 2005.
04/21/2021 PIDT PDSKJI, BANDUNG 10
Kaidah dasar moral Praktik Kedokteran
Indonesia *

A. Menghormati martabat manusia


(respect for person)
B. Berbuat baik ( beneficence )
C. Tidak berbuat yang merugikan ( non
maleficience )
D. Keadilan ( justice )

* Konsil Kedokteran Indonesia. Penyelenggaraan Praktik Kedokteran yang Baik di Indonesia. Jakarta, 2007
04/21/2021 PIDT PDSKJI, BANDUNG 11
Hukum kesehatan
• Hukum: seperangkat peraturan tertulis, memuat
perintah, larangan dan sanksi
• Hukum dalam bidang kesehatan:
• UU PRADOK,
• UU KESEHATAN,
• UU RS,
• UU NARKOTIKA,
• UU KESWA,
• UU NAKES
Sumber permasalahan etik dan hukum
dalam pelayanan KESEHATAN

• Sengketa medik
Pelayanan medik
Administrasi medik

• Sengketa profesi dan administrasi


kepegawaian

04/21/2021 PIDT PDSKJI, BANDUNG 13


SENGKETA MEDIK

“Ketidak sepemahaman antara pihak dokter dan


pihak pasien atau keluarganya di dalam atau pasca
hubungan dokter – pasien yang berwujud di
adukannya dokter ke IDI, MKEK, atau lembaga
peradilan.”

Wahyono Soemarto. Menghindari Terjadinya Tuntutan Hukum. Bandung, 2009

04/21/2021 PIDT PDSKJI, BANDUNG 14


Sumber sengketa medik ( 1 )
• Kesalahan medik (medical errors) * • Mal praktek medik **
Kesalahan yang terjadi dalam
Melakukan suatu tindakan …
proses asuhan medis yang
– yang seharusnya tidak
mengakibatkan atau berpotensi
dilakukan
mengakibatkan cedera pada
– yang seharusnya dilakukan tapi
pasien. Termasuk ; gagal
tidak di lakukan
melaksanakan rencana atau
– melalaikan mewajiban
menggunakan rencana yang salah
oleh tenaga medis
dalam melaksanakan suatu
tujuan. Dapat akibat
melaksanakan suatu tindakan atau
tidak melaksanakan suatu
tindakan yang seharusnya di
ambil.

Bahasa medik Bahasa hukum


* Lumenta NA, Keselamatan Pasien suatu ** Arya H, Malpraktek Kedokteran dan
Tantangan bagi Tenaga Medis. Ceramah IDI. Pembuktian di Pengadilan. Batam, 2006.
Jakarta, 2005.
04/21/2021 PIDT PDSKJI, BANDUNG 15
Sumber sengketa medik ( 2 )
• Kejadian tidak diharapkan • Mal praktek medik
( KTD) (Adverse event)
Suatu kejadian yang mengakibatkan
cedera yang tidak di harapkan pada pasien
karena suatu tindakan atau karena tidak
bertindak ketimbang akibat kondisi pasien

• Kejadian yang tidak dapat di • Mal praktek medik


cegah
Adalah suatu KTD akibat komplikasi yang
tidak dapat di cegah dengan pengetahuan
mutakhir

Bahasa Medik Bahasa hukum


* Lumenta NA, Keselamatan Pasien suatu ** Arya H, Malpraktek Kedokteran dan
Tantangan bagi Tenaga Medis. Ceramah IDI. Pembuktian di Pengadilan. Batam, 2006.
Jakarta, 2005.

04/21/2021 PIDT PDSKJI, BANDUNG 16


Dimana kesalahan di buat
( Type of Errors ) *
• Diagnostik
 Kesalahan atau keterlambatan diagnostik
 Tidak menerapkan pemeriksaan yang di indikasikan
 Menggunakan pemeriksaan yang tidak terpakai lagi
 Tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau hasil monitoring

• Pengobatan
 Kesalahan pada pelaksanaan terapi
 Kesalahan pada metode penggunaan suatu obat
 Keteralambatan dalam pengobatan atau merespon hasil pemeriksaan yang abnormal
 Asuhan yang tidak layak

• Preventif
 Tidak memberikan terapi profilaksis
 Monitoring / follow up yang tidak adekwat pada suatu pengobatan

• Lain-lain
 Gagal melakukan komunikasi
 Kegagalan alat
 Kegagalan sistem lain

* Lumenta NA, Keselamatan Pasien suatu Tantangan


04/21/2021 bagi Tenaga
PIDT PDSKJI, Medis. Ceramah IDI. Jakarta, 2005.
BANDUNG 17
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
(KUHP) *
• MEMAKSA ORANG LAIN MELAKUKAN/TDK MELAKUKAN SESUATU
– PENJARA 1 TAHUN (PS 335 AYAT 1)

• EUTHANASIA
– PENJARA 12 TAHUN (PS 344)
– PENJARA 4 TAHUN (PASAL 345)
• KARENA ALPA MENYEBABKAN MATI
– PENJARA 5 TAHUN (PS 359)
• KARENA ALPA MENYEBANKAN LUKA-LUKA BERAT
– PENJARA 5 TAHUN (PS 360 AYAT 1)
• KARENA ALPA MENYEBABKAN LUKA-LUKA/TIMBUL PENYAKIT YANG
MENYEBABKAN HALANGAN MENJALANKAN PEKERJAAN WAKTU
TERTENTU.
– PENJARAN 9 BULAN (PS 360 AYAT 2)
* Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Bina Aksara. Jakarta: 1984.
04/21/2021 18
Sengketa medik administratif ( 1)
19

• Menjalank an pelayanan kesehatan tidak sesuai perundang-undangan yang berlaku :

1. UU Praktek Kedokteran no 29 tahun 2004


• Surat tanda registrasi ( STR ) ; pasal 29
Denda 100 jt ; pasal 75 (1)
• Surat izin praktek (SIP) ; pasal 36 – 38
Denda 100 jt ; pasal 76
• Praktek tanpa papan nama ; pasal 41
Denda 50 jt ; pasal 79 A
• Praktek tidak membuat rekam medik ; pasal 46
Denda 50 jt ; pasal 79 B
• Tidak sesuai standart terapi, st profesi,SPO ; pasal 51 a
Denda 50 jt ; pasal 79 C
• Tidak merujuk ke dokter yang lain ; pasal 51 b
Denda 50 jt ; pasal 79 C
• Membuka rahasia pasien ; psl 51 c
Denda 50 jt ; pasal 79 C
• Tidak melakukan pertolongan darurat ; pasal 51 d
Denda 50 jt ; pasal 79 c

04/21/2021
Sengketa medik administratif ( 2 )
2. UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
 PS 30 AYAT (4)
“ Persyaratan Fasyankes di atur oleh pemerintah”
Ijin RS : permenkes 178/ 2010
Klasifikasi RS : permenkes 340/2010
Akreditasi RS : tahun 2012 berbasis JCI

 Ps 32 (1)
Fasyankes wajib memberi pelayanan kesehatan bagi penyelamatan pasien atau mencegah kecatatan
(2). Dilarang menolak pasien dan meminta uang muka

 Ps 56
setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan yang akan di berikan setelah menerima
informasi dan memahami informasi secara lengkap.

 PS 150:1
Pemeriksaan kesehatan jiwa untuk kepentingan hukum (visum et repertum psychiatricum) hanya dapat di lakukan oleh
dokter spesialis kedokteran jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan

04/21/2021 20
Sengketa medik administratif (3)

• Membocorkan rahasia kedokteran : KUHP psl


322, UU No. 29 Tahun 2004 pasal 48,
Permenkes No. 269 Tahun 2008 pasal 10

• Surat keterangan palsu, KUHP psl 263, psl 267

04/21/2021 21
Sengketa profesi dan administrasi
kepegawaian ( 1 )
• Sengketa psikiater dengan TS lainnya
( psikiater, dr sp lainnya, dr umum, dr gigi )

• Sengketa psikiater dengan nakes lainnya

• Sengketa psikiater dengan managemen rumah sakit

 bila tidak di selesaikan dengan baik berpotensi


menjadi masalah hukum
04/21/2021 22
Sengketa profesi dan administrasi
kepegawaian ( 2 )
Kode etik Kedokteran Indonesia

1. KEWAJIBAN UMUM PS 1 S/D 7; PS 7A S/D 7D; PS 8 S/D 9.


• PS 7a:
…MEMBERIKAN PELAYANAN MEDIS YANG
KOMPETEN…DISERTAI RASA KADIH SAYANG (COMPASSION) DAN
PENGHORMATAN ATAS MARTABAT MANUSIA.
• PS 7b:
…HARUS BERSIKAP JUJUR DALAM BERHUBUNGAN DENGAN
PASIEN.
• PS 7c:
…MENGHORMATI HAK-HAK PASIEN….DAN HARUS MENJAGA
KEPERCAYAAN PASIEN.

2. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN PS 10 S/D 13.


PS 10 : BERSIKAP TULUS IKHLAS DAN MEMPERGUNAKAN SEGALA
ILMU DAN KETERAMPILAN UNTUK KEPENTINGAN PASIEN.

3. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT (PS 14 S/D 15)

4. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI (PS 16 S/D 17)

Kode Etik Kedokteran Jiwa Indonesia ????

04/21/2021 23
Praktiek klinik dan praktek mandiri
• Hak dan kewajiban NAKES sama seperti yang
bekerja di RS

04/21/2021 24
FRAUD
dalam pelayanan kedokteran
• Adalah suatu bentuk upaya yang di sengaja
dilakukan dengan menciptakan suatu
keuntungan yang tidak seharusnya di nikmati
baik oleh individu maupun institusi serta
merugikan pihak lain.
• 4 kriteria Fraud :
1. Tindakan tersebut dilakukan oleh
pelaku secara sengaja
2. Adanya korban
3. Korban menuruti kemauan
pelaku
4. Adanya kerugian yang dialami
oleh korban
Potensi Fraud dalam layanan psikiatri
1. Increase Length of stay
– Menagihkan biaya perawatan pada saat pasien tidak berada di
rumah sakit atau menaikkan jumlah hari rawat untuk
meningkatkan nilai klaim
2. Non Standard of Care
- Penagihan layanan yang tidak sesuai standar
kualitas dan keselamatan pasien yang berlaku
3. Unnecessary treatment
- Penagihan atas pemeriksaan atau terapi yang tidak
berdasarkan indikasi medis pasien
4. Phantom procedures
Klaim atas sesuatu tindakan yang tidak dikerjakan/
tidak terindikasi dan tidak tercatat
5. Readmission
Pasien diadmisikan kembali ke rumah sakit oleh pihak
rumah sakit untuk mendapatkan klaim yang lebih besar
6. Upcoding
Pemberian kode yang lebih tinggi dari kondisi ril yang
seharusnya menurut kaidah pengkodean
GRATIFIKASI
• Gratifikasi diartikan sebagai pemberian dalam arti luas,
yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan Cuma-Cuma,
dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima
di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan
dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik.
• Penjelasan UU nomor 31 tahun 1999 tentang TIPIKOR
pasal 12 B ay 1
• Gratifikasi secara umum selalu dikaitkan
dengan hubungan dokter dengan mitranya
(industri farmasi)
• Hubungan antara dokter dan mitranya dapat
terjadi:
– untuk kepentingan promosi obat
– untuk kepentingan pendidikan dan

pelatihan kedokteran berkelanjutan
Permenkes Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pengendalian Gratifikas
• Gratifikasi terbagi 2 kategori:
– Gratifikasi yang dianggap suap
– Gratifikasi yang tidak dianggap suap

Gratifikasi yang dianggap suap. Memenuhi 3 unsur:


– Subjek hukum : pegawai negeri atau penyelenggara
negara
– Pemberian terkait jabatan
– Bertentangan dengan tugas/kewajiban
KODEKI Tahun 2012
• Setiap dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
• Setiap dokter dilarang mengikatkan diri untuk
mempromosikan /meresepkan barang/produk
tertentu, apapun bantuan sponsorshipnya,
• Setiap dokter dapat menerima bantuan dari pihak
sponsor untuk keperluan keikutsertaan dalam temu
ilmiah mencakup pendaftaran,akomodasi, dan
transportasi sewajarnya.
• Pemberian sponsor kepada dokter harus
dibatasi kewajarannya, jelas tujuan, jenis,
waktu dan tempat kegiatan ilmiah serta
kejelasan peruntukan pemberian yang
diamksud.
• Pemberian dan donasi dibatasi untuk
organisasi profesi dan bukan untuk pribadi.
Bagaimana mencegah terjadinya permasalahan
hukum dalam pelayanan KESEHATAN
• Praktek sesuai undang-undang yg berlaku ( STR, SIP, Papan nama )
• Rekam medik
• Standar profesi
• Standar terapi, standar prosedur operasional sesuai EBM
• Setiap tindakan medik yang beresiko tinggi : INFORMED CONSENT
• Setiap surat-surat yang di buat harus jelas SPO, kegunaannya dan bila
perlu di buat informed consent
• Setiap sarana pelayanan harus memiliki hospital by laws, medical staf by
laws, komite etik dan hukum , komite medik
• Mematuhi kode etik kedokteran Indonesia, kode etik psikiatri Indonesia .
• Mengedepankan komunikasi, informasi, dan edukasi dalam pelayanan
• Penyelesaian konflik antar nakes, antara nakes dan managemen rumah
sakit secara musyawarah dan mufakat.

04/21/2021 34
Bagaimana menangani terjadinya permasalahan
hukum dalam pelayanan KESEHATAN

• Mengedepankan komunikasi, informasi, dan edukasi dalam pelayanan

• Penyelesaian konflik antar nakes dengan masyarakat melalui mediasi

• PENYELESAIAN MELALUI UPAYA PENGADILAN ADALAH UPAYA


TERAKHIR !!!

04/21/2021 35
Thank you for your
attention !!!

Dr Gerald Mario Semen, SpKJ(K) SH


Bidang Hukum PP PDSKJI

04/21/2021 36

Anda mungkin juga menyukai