Anda di halaman 1dari 32

KLIMAKTERIUM

&
MENOPAUSE

Ns. ANDI MAYASARI USMAN,


S.Kep., M.Kep
PENDAHULUAN
• Hamil dan melahirkan merupakan proses yang
indah, unik dan membahagiakan
• Penyair Carc Sanburg menulis sebagai berikut : ”
A baby is God’s opinion that life should go on “
(Seorang bayi merupakan anugerah Tuhan untuk
kelanjutan generasi penerus)
• Hukum alam : Setiap manusia itu akan
mengalami proses penuaan
• Menopause bukan saja perubahan fisik tapi
tahapan perubahan fisik, psikososial dan
seksual → semua aspek ini mempunyai
kaitan satu sama lain
• Pengamatan segi psikososial perilaku
seksual semakin dirasa penting dengan
jumlah ♀ menopause yang meningkat
• Menurut WHO: tahun 2020, wanita ≥ 50 tahun di
seluruh dunia 1,2 miliar (tahun 1990 sebesar 467 juta
jiwa)
• Di Indonesia (ledakan epidemi): usia lanjut (1990-
2025) terjadi peningkatan 414% dengan 70%
diantaranya wanita
• Di Indonesia (2005) wanita ≥ 50 tahun ± 50 juta jiwa.
Dengan usia harapan hidup rata–rata 70 tahun,
diperkirakan 50 juta wanita Indonesia akan
mengalami masa menopause selama 20 tahun
PENGERTIAN
• Klimakterium adalah masa yang bermula
dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada
awal senium dan terjadi pada wanita umur
40-65 tahun
• Menopause adalah haid terakhir, atau saat
terjadinya haid terakhir. Berhentinya haid
dapat didahului oleh siklus haid yang lebih
panjang, dengan perdarahan yang
berkurang.
Istilah menopause seringkali disalah-
artikan dengan klimakterium
• Klimakterium adalah masa peralihan dalam
kehidupan normal seorang wanita sebelum
mencapai senium
• Masa klimakterium meliputi pramenopause,
menopause, dan pascamenopause
• Menopause adalah henti haid yang terakhir
yang terjadi dalam masa klimakterium dan
hormon estrogen tidak dibentuk lagi.
Gangguan-gangguan yang terjadi
pada klimakterium

• Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-


hipersimpatikotoni)

• Gangguan psikis/ kejiwaan

• Gangguan organik
Gangguan neurovegetatif
(vasomotorik-hipersimpatikotoni
• gejolak panas (hot flushes)
· keringat malam yang banyak
· rasa kedinginan
· sakit kepala
· desing dalam telinga
· tekanan darah yang tidak stabil
· berdebar-debar
· susah bernafas
· gangguan usus (meteorismus)
PERUBAHAN-PERUBAHAN ORGANIK

Organ sasaran Bentuk perubahan Akibatnya

Atrofi vulva, vagina, Elastisitas menurun,


Urogenital uterus,vesika mengecil, kering,mudah
urinaria cedera, mudah infeksi

Gangguan pembuluh darah


Hemodinamik Infark miokard
tepi
Hiperkolesterolemia,kekurang
Aterosklerosis,
Metabolisme an kalsium,gangguan
osteoporosis,adipositas
metabolisme karbohidrat
Hiperfungsi
Hipertiroid,
Endokrin hipofisis,disfungsi tiroid,
defeminisasi,virilisasi
peningkatan androgen

Vegetatif Hipersimpatikotonik,ataksi Labil, gangguan somatik


MASALAH
PSIKOLOGIS/KEJIWAAN
1. Panas (hot flushes) dalam tubuhnya
2. Rasa hidup tertekan dan depresi
3. Rasa tegang dan cemas
4. Kehilangan kemampuan untuk
berkonsentrasi
5. Pusing, gelisah dan sulit tidur
6. Apatis dan merasa hidup tidak
berarti lagi
PATOFISIOLOGI
• Hormon estrogen → stabilisator susunan saraf
vegetatif, sehingga dapat mempengaruhi kondisi-
kondisi organ tubuh dan mood seseorang
• Smith dan Studd (1994) menemukan terjadi
peningkatan kejadian gejala depresi selama masa
klimakterik
• Estrogen berpengaruh terhadap sistem
neurotransmiter → penurunan kadar estrogen
mengakibatkan defisiensi serotonin, norepinefrin
dan dopamin di sistim limbik susunan saraf pusat
→ gejala depresi
• Penelitian Choirah (2004) Jakarta → hubungan antara
penurunan kadar estrogen dengan perubahan mood yang
terjadi pada masa perimenopause → depresi 37,9% pada
perimenopause yang mengalami penurunan kadar estrogen
(risiko 3,7 kali)

• Beberapa ahli psikologi berkesimpulan sementara: kadar


estrogen yang tinggi mempunyai hubungan dengan suasana
hati yang positif, sedang kadar estrogen yang rendah
berhubungan dengan suasana hati yang negatif
Secara psikologis, Tanggapan datangnya masa menopause
ini dapat dibagi atas:

1.Reaksi pasif : pasrah, biasanya pada yang berpendidikan rendah


dan di pedesaan

2.Reaksi neurosis : penolakan yang keras, ditandai dengan keluhan


rasa cemas, tertekan/depresi & mudah tersinggung

3.Reaksi hiperaktif : penolakan dengan seolah-olah mengabaikan,


dengan meningkatkan pekerjaan & hobbi serta tak setuju keluhan
wanita lain

4.Reaksi adekuat : reaksi wajar, dpt terjadi secara efektif pada wanita
yang emosionalnya sehat
BEBERAPA STUDI DARI
PENGALAMAN LINTAS
KULTURAL
• Coals dan Schiff (1990): wanita masyarakat timur
lebih sedikit mengalami gangguan psikis
• Mc Lennan (1988): wanita Australia 80% mengalami
gangguan psikologis
• Kautert (1982): wanita di India tidak pernah
mengalami gangguan psikis
• Lock at al (1988): wanita Jepang jarang sekali
mengalami hot flushes dan gangguan psikis
• Tina (1999): studi wanita menopause Bugis-
Makassar → nilai keagamaan yang kuat dalam
masyarakat cenderung mendambakan datangnya
menopause:
– Diidentikkan dengan kondisi Mappaccing (bersih)
kemampuan penuh untuk beribadah
– Secara tradisional nilai-nilai Bugis-Makassar, ♀
menopause dianggap sebagai panutan (terutama yg
berhasil membina anak-anaknya) → di dalam
lingkungan sosial disamakan dengan kedudukan
bangsawan (Puang)
RASA TEGANG DAN CEMAS
• Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan
adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang
sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan

• Simptom – simptom psikologi kecemasan bila ditinjau dari


beberapa aspek menurut Blackburn and Davidson (1990) :
– Suasana hati
– Pikiran
– Motivasi
– Perilaku gelisah
– Reaksi-reaksi biologis
KEHILANGAN KEMAMPUAN
BERKONSENTRASI
• Sesudah menopause: kemunduran dalam mengingat,
bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana
• Umumnya terjadi pada usia 65 tahun ke atas.
• Insiden kepikunan: 1% pada usia 75 thn dan
meningkat menjadi 10% pada usia di atas 85 tahun
• TAHAP-TAHAP TERJADINYA KEHILANGAN
KEMAMPUAN BERKONSENTRASI
• Tahap awal:
 Gampang lupa, daya ingat lamban dan depresi
• Tahap menengah:
 Gangguan orientasi, terutama soal waktu dan
tempat,
 Gelisah,
 Ketakutan,
 Agresif, marah berlebihan dan
 Suka keluyuran ke luar rumah
TAHAP AKHIR :
 Kehilangan kemampuan berpikir dan
bernalar,
 Tidak dapat melakukan kegiatan yang
disukai,
 Tidak mampu mengenali anggota keluarga,
 Tidak dapat merawat diri, kemampuan
berbicara menjadi kacau,
 Tidak dpt dimengerti dan tidak mengerti
pembicaraan orang lain
PERUBAHAN NAFSU SEKSUAL
• Tina (1999): studi yang berkaitan dengan perilaku
seksual wanita Bugis-Makassar yang mengalami
menopause :
– Istri yang resah dan pasrah pada perilaku suami: Lebih
banyak yang tinggal di kota (93,3%) karena pengaruh
media informasi
– Kebiasaan Sa’la laureng (tidak tidur seranjang atau
sekamar dengan suami): 24,4% → bisa diterima dan
dianggap lazim bagi masyarakat Bugis-Makassar
– Toleransi terhadap perilaku seksual suami: 42,2% bersikap
toleran terhadap suami yang melakukan poligami atau
perselingkuhan
PUSING, GELISAH DAN SULIT TIDUR
• Pada usia lanjut:
– Terjadi penurunan dalam jumlah waktu tidur
– Usia 60-70 thn: jumlah istirahat dan waktu tidur
berkurang 1-2 jam daripada orang muda

• Insomnia (sulit tidur) :


– Rasa tegang akibat berkeringat malam hari
– Wajah memerah
– Gangguan fungsi urologi
– Muncul mudah lelah → depresi
• Lansia (insomnia) dianjurkan untuk mengubah
perilaku sebagai terapi jangka panjang ;
– Naik ke tempat tidur hanya kalau sudah mengantuk
– Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan seks saja,
bukan untuk membaca atau menonton TV, atau
merenungi masalah insomnia itu sendiri
– Ke luar dari kamar tidur dan pergi ke kamar lain bila
tidur tidak kunjung tiba dalam 15-20 menit
– Bangunlah pada jam yang sama setiap pagi, tanpa
memperhitungkan berapa jam anda tidur malam
sebelumnya
TERAPI
1. Terapi Psikofarmaka
Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang
berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neurotransmitter
di susunan saraf pusat otak, yang banyak digunakan
adalah obat anti cemas (anxiolytic) dan obat anti depresi
(antidepressant) yang juga berkhasiat sebagai obat anti
stres.
2. Terapi Somatik
Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik)
dapat diberikan obat-obat yang ditujukan pada organ tubuh
yang bersangkutan

3. Psikoterapi
Selain diberikan terapi psikofarmaka dan terapi somatik,
juga diberikan terapi kejiwaan (psikologik) yang
dinamakan psikoterapi.

Tujuan: untuk memperkuat struktur kepribadian, percaya


diri, ketahanan dan kekebalan baik fisik maupun mental
serta kemampuan adaptasi dan menyelesaikan stresor
psikososial pada diri seseorang
4. Terapi Psikososial
Adalah untuk memulihkan kembali kemampuan adaptasi agar
dapat kembali berfungsi dalam kehidupan sehari-hari

5.Terapi Psikoreligius
◊ Beberapa penelitian → tingkat keimanan seseorang erat
hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan menghadapi
berbagai masalah kehidupan yang merupakan stresor
psikososial
◊ Terapi psikoreligius mengandung
kekuatan spiritual/kerohanian ;
1. rasa percaya diri (self confidence)
2. rasa optimisme terhadap kesembuhan

Ini amat esensial untuk daya tahan dan


kekebalan tubuh yang amat penting bagi
penyembuhan suatu penyakit di samping obat-obatan
dan tindakan medis lainnya
• Seorang wanita yang menarik, wanita yang
bahagia, bukan karena dia tidak mempunyai
masalah hidup ;

– Ia bukan tanpa kekurangan


– Ia tidak seterusnya senyum-senyum saja
– Ia tahu apa itu air mata
– Ia mengenal akan derita
– Ia tahu bahwa perjalanan dalam hidup di dalam dunia
ini sekali waktu akan berakhir sehingga tidak
menempatkan nilai yang berlebihan pada semua yang
bersifat fana
KESIMPULAN
• Menopause bukan hanya perubahan gejala fisik
semata melainkan suatu tahapan perubahan fisik,
psikososial dan seksual dimana semua aspek ini
mempunyai kaitan satu sama lain
• Usia menopause tidak mengakibatkan timbulnya
penyakit kejiwaan, tetapi diketahui terjadi
peningkatan keluhan kejiwaan

• Hormon estrogen merupakan stabilisator susunan


saraf vegetatif, sehingga penurunan kadar estrogen
pada masa perimenopause dapat mempengaruhi
kondisi organ tubuh dan juga terhadap psikis
seseorang.
• Manajemen atau penatalaksanaan stres, kecemasan
dan depresi memelukan suatu metode pendekatan
yang bersifat holistik, yaitu mencakup fisik
(somatik), psikologik/psikiatrik, psikososial dan
psikoreligius

Anda mungkin juga menyukai