Anda di halaman 1dari 93

BANGSA, NEGARA DAN

IDENTITAS NASIONAL
NEGARA DAN BANGSA
SEMANGAT
BANGSA NEGARA
KEBANGSAAN

Pengertian
PENGERTIAN: Unsur-Unsur
-Arti Etnis Nasionalisme
-Arti Kultural
-Arti Politis
Sifat Hakekat Negara Timbulnya
Nasionalisme

Unsur Tujuan Nasionalisme


DEFINISI Terbentuknya Negara

Asal Mula Negara Akibat Nasionalisme


Faktor-Faktor
Pembentuk Identitas
Fungsi dan Tujuan NKRI Nasionalisme
Suatu Bangsa
Dan Paham-PahamLain
Pengertian Bangsa
1. Bangsa dalam arti Etnis:
Kelompok manusia yang memiliki satu keturunan atau ras yang tinggal
dalam satu wilayah tertentu.

2. Bangsa Dalam arti kultural :


Sekelompok manusia yang memiliki ciri-ciri khas kebudayaan yang sama
seperti adat istiadat, mata pencaharian, bahasa dll

3. Bangsa dalam arti politis :


Sekelompok manusia yang memiliki satu faham dan ideologi yang sama
dalam suatu organisasi kekuasaan dalam negara
Definisi Bangsa
 Menurut Ernas Renan;
Bangsa adalah sekelompk manusia yang mau bersatu, yang merasa dirinya
bersatu

 Menurut Otto Bauer :


Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter
yang tumbuh karena persamaan nasib

 Hans Kohl;
Bangsa terjadi karena persamaan ras, bahasa, adat-istiadat , dan agama
yang merupakan faktor pembeda dengan bangsa lain.

 Friederich Ratzel :
Bangsa terbentuk oleh adanya hasrat bersatu karena kesamaan tempat
tinggalnya.(Geopolitik)
Ben Anderson :
Mengartikan bangsa sbg “komunitas politik yang
dibayangkan dlm wil yg jelas batasnya dan berdaulat “
Ada 3 unsur pokok dalam pengertian itu :
1. Komunitas politik yang dibayangkan
( tidak saling kenal tp memandang sbg saudara sebangsa dan setanah air)
2. Mempunyai batas wilayah yang jelas
(bersifat terbatas)
3. Berdaulat
(dibawah suatu negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wil)
Faktor-Faktor Pembentuk Identitas suatu Bangsa Menurut
Ramlan Surbakti

1. Primordial:
Ikatan kekerabatan( pertalian darah dan keluarga)dan
kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, serta adat istiadat
2. Sakral :
Kesamaan agama yang kuat atau ikatan ideologi dalam
masyarakat
3.Tokoh:
Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani secara luas
oleh masyarakat, menjadi panutan, “penyambung lidah
masyarakat”
4. Sejarah:
Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang ) atau
pengalaman masa lalu, serta penderitaan yang sama akibat
penjajahan melahirkan solidaritas, tekad dan tujuan yang sama
dapat menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai
bangsa
Lanjutan
5. Bhinneka Tunggal Ika :
Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity),
kesediaan warga masyarakat untuk bersama dalam suatu
negara, walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat-
istiadat, ras atau agama yang berbeda.

6. Perkembangan Ekonomi;


Perkembangan ekonomi(industrialisasi) melahirkan
spesialisasi pekerjaan, yang menimbulkan saling
ketergantungan, menimbulkan solidaritas (organis) dan
persatuan.

7. Kelembagaan;
Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik seperti ; birokrasi, angkatan
bersenjata dan partai politik.
Primordial
Sakral
Tokoh
Sejarah
Angkatan Bersenjata
Bhinneka Tunggal Ika
Perkembangan Ekonomi
Pengertian Negara
Arti Etimologi
Staat ; Belanda/ Jerman
State : Inggris
Etat : Perancis
Status/ Statum : Latin
Pengertian Negara menurut tokoh

1. George Jellinek :
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
telah berkediaman di wilayah tertentu.

2. Friedrich Hegel :
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai
sintesa dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

3. R. Djokosoentono :
Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang
berada di bawah pemerintahan yang sama
Sifat Negara

1. Memaksa:
Negara mempunyai kekuatan fisik secara
legal. Alatnya adalah polisi, tentara, alat
hukum lainnya.
2. Monopoli :
Negara menetapkan tujuan bersama
masyarakat, yaitu mana yang boleh dan mana
yang tidak boleh
3. Mencakup semua:
Segala peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah
untuk semua orang tanpa kecuali
Hakekat Negara
1. J.J. Rousseau:
Negara adl perserikatan dari rakyat yg
melindungi dan mempertahankan hak
masing-masing diri dan harta benda anggota
–anggota yg tetap hidup dg bebas merdeka
Karl Marx
Negara adalah suatu alat kekuasaan bagi manusia
(penguasa) untuk menindas kelas manusia yang lain
Negara dalam arti formal
dan material
Arti Formal; organisasi kekuasaan dg suatu
pemerintahan pusat

Arti Material ; Negara sebagai persekutuan hidup


Unsur-Unsur terbentuknya Negara
(Menurut Konvensi Montevideo Uruguay 1933 )
1. Rakyat :terdiri dari penduduk dan
bukan penduduk
2. Wilayah; meliputi darat , laut, dan
udara
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari negara lain
1-3 : unsur konstitutif (menentukan ada
atau tidaknya suatu negara )
 4 : unsur deklaratif
Rakyat
A. Penduduk :
Warga negara
Bukan warga negara

B. Bukan Penduduk


Wilayah
A. Wilayah darat
Wilayah Laut
Menurut Konferensi Hukum Laut Internasional III di Jamaika , 10 Des 1982

1. Laut Teritorial


2. Zona Bersebelahan
3. ZEE
4. Landas Kontinen
Dua konsep ttg wilayah laut

1. Res Nullius 2.Rescomunis


John Sheldon dari Inggris Hugo de Groot dari
Laut dapat dimiliki dan Belanda
diambil setiap negara. Laut adalah milik dunia
sehingga tidak dapat
diambil atau dimiliki
oleh setiap negara
Wilayah Udara
Menurut Konvensi Paris 1919 dan Konvensi Chicago 1944

Batas kedaulatan wilayah dirgantara : 35. 761 m


Konvensi Cicago 1944/ konvensi paris 1919/ UU No. 20
tahun 1982.
Dua Teori tentang konsepsi wilayah udara
1. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)
a. Aliran kebebasan ruang udara tanpa batas.
b. Aliran kebebasan udara terbatas
2. Teori Negara berdaulat di udara ( The Air Souverinignty)
a. Teori Keamanan ( unt menjaga keamanan)
b. Teori Pengawasan Cooper ( mengawasi
secara fisik dan ilmiah)
c. Teori Udara Schacter ( balon dan pesawat )
Wilayah Ekstra Teritorial
Wilayah suatu negara yang berada di luar wilayah
negara itu

Contohnya adalah Kantor Kedubes suatu negara di


negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut
bebas dengan berbendera suatu negara
Pemerintah Yang berdaulat

Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas


seluruh wilayah dan rakyatnya
Kedaulatan Negara bersifat
1. Asli, karena bukan berdasar kekuasaan lain
2. Tertinggi, karena tidak ada kekuasaan lain yang
lebih tinggi di atasnya
3. Tidak dapat dibagi-bagi, negara berdaulat penuh
baik ke dalam maupun ke luar
Pengakuan dari Negara Lain

Unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah


berdiri sehingga negara tersebut dikenal oleh negara
lain

1. Pengakuan De Facto ;pengakuan berdasarkan


kenyataan atau fakta yg sungguh-sungguh nyata ttg
berdirinya suatu negara

2. pengakuan De Jure ; Pengakuan berdasarkan


pernyataan resmi menurut hukum internasional
Pengakuan atas keberadaan negara lain
didasarkan pada alasan-alasan sbb:
1. Kebutuhan untuk melindungi kepentingan
negaranya sendiri
2. Perlunya pemeliharan hubungan baik dg
pemerintah baru yg cenderung stabil dan
permanen dlm waktu lama
3. Kecenderungan yg tidak terelakkan dlm hbgn
internasional
4 .Suatu negara ingin memberi status yang baik
dalam hukum int dan hukum nasional pada
negara lain
Asal Mula Terjadinya
Negara

1. Secara Factual:


Cara mengetahui asal mula terjadinya negara
berdasarkan fakta nyata yg dpt diketahui melalui
sejarah lahirnya negara tersebut.
A. Occupatie ( pendudukan)
 Suatu daerah yg tdk bertuan dan belum dikuasai
diduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu.
Contoh;
Liberia diduduki oleh budak-budak negro dan dimerdekakan
tahun 1947
B. CESSIE(Penyerahan)
Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara
lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu.
Contoh;
Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada
Prusia (Jerman), karena kalah dalam PD I
c. Accesie(Penaikan)
Terjadi karena terbentuknya suatu wilayah akibat
penaikan lumpur sungai atau dari dasar laut (delta).

Contoh;
Wilayah Mesir yang terbentuk karena delta sungai NIL
D. FUSI ( Peleburan)
Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi)
dan membentuk negara baru.

Contoh :
Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur tahun
1990
E. PROKLAMASI
Terjadi ketika penduduk pribumi yg diduduki bangsa
lain mengadakan perjuangan sehingga berhasil
merebut wilayahnya kembali dan menyatakan
kemerdekaan.
Contoh:
Kemerdekaan RI tanggal 17 Agust 45 dari pendudukan
Jepang dinyatakan dengan proklamasi
F. INNOVATION
(Pembentukan baru)
Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu
negara yang pecah dan lenyap karena suatu hal.

Contoh:
Pecahnya Uni Soviet muncul negara baru Checnya,
Rusia dan Uzbekistan
G. ANEXATIE (Pencaplokan)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai
oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti.

Contoh;
Israel terbentuk dengan mencaplok daerah Palestina,
Suriah, Yordania, dan Mesir
2. Secara Teoritis
Cara untuk mengetahui asal mula terjadinya suatu
negara berdasarkan kajian teoritis.

Kita mengenal ada bebeapa teori tebentuknya negara


sebagai berikut ;
A. Teori Ketuhanan
Teori yang didasarkan pada kepercayaan bahwa segala
sesuatu terjadi karena kehendak Tuhan. Negara terjadi
juga karena kehendak Tuhan.
Tokohnya ;
Agustinus, Kranenberg, dan Thomas Aquinas
B. Teori Kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan, dan
kekuasaan adalah ciptaan orang yang paling kuat dan
berkuasa.
Tokoh:
Leon Duguit, Harold j. Laski, dan Karl Marx
C. Teori Perjanjian Masyarakat (Kontrak
sosial)
Negara terjadi karena adanya perjanjian masyarakat.
Semua wn mengikat diri dlm suatu perjanjian bersama
untuk mendirikan suatu organisasi yg bisa melindungi
dan menjamin kelangsungan hidup bersama.
Tokoh:
John Locke, Rousseau dan Montesqiu
D. Teori Hukum Alam
Hukum alam bukan buatan negara melainkan
kekuasaan alam yang berlaku di setiap waktu dan
tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.
3. Berdasarkan Proses Pertumbuhan

Cara mengetahui tahap-tahap perkembangan negara,


mulai dari asal mula terjadinya, proses
pertumbuhannya, hingga mencapai bentuk yang kita
kenal sekarang.

Berdasarkan cara ini asal mula terjadinya negara


dibedakan menjadi 2 (dua ) proses
yaitu secara primer dan sekunder
A. Secara Primer

Terjadinya negara dimulai dari masyarakat hukum


yang paling sederhana, kemudian berevolusi ke tingkat
yang lebih maju.

Tahap pertumbuhan tersebut adalah sbb :


Tahap-tahap perkembangan ;

Negara
Suku/ Kerajaan/ Nasional Negara
genootschaft rijk Demokrasi
Suku/ genooschaft
Kehidupan manusia diawali dari keluarga – kelompok
masyarakat- satu suku dua suku- tiga suku dan
seterusnya menjadi besar dan kompleks
Kerajaan/ Rijk
Kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat
mengadakan ekspansi dengan melakukan penaklukan
ke daerah lain.
Hal itu mengakibatkan berubahnya fungsi kepala suku
dari primus interpares menjadi seorang raja dengan
cakupan wilayah yang lebih luas dalam bentuk
kerajaan.
Negara Nasional
Semula negara nasional dipimpin oleh raja yang
absolut, semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak
dan perintah raja. Hanya ada satu identitas
kebangsaan
(Fase Nasional)
NegaraDemokrasi
Kekuasaan raja yang absolut menimbulkan keinginan
rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri.
Kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat
Hal tersebut mendorong lahirnya negara demokrasi
Secara Sekunder
Teori ini beranggapan bahwa negara telah ada
sebelumnya.
Namun karena adanya revolusi, intervensi, dan
penaklukan, timbullah negara yang menggantikan
negara yang telah ada tersebut.
Contoh;
Karena revolusi di Uni Soviet, Uzbekistan dan
Chechnya menjadi negara merdeka
Bentuk Kenegaraan
Negara Kesatuan :
Negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh
wilayah negara , yang berkuasa hanyalah satu pemerintah pusat
yang mengatur seluruh daerah.

Negara ini disebut bersusunan tunggal

Negara kesatuan dapat mengambil bentuk :


1. Negara kesatuan dg sistem sentralisasi, di mana segala sesuatu
dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat
dan daerah tinggal melaksanakannya
2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, di mana kepada`
daerah diberikan kesempatan untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri
Negara Serikat
Negara serikat terdiri dari negara-negara bagian.
Negara serikat bersusun jamak
Urusan negara dibagi dua, yang secara terperinci diberikan
kepada negara federal, dan sisanya menjadi urusan negara
bagian
Bentuk-bentuk kenegaraan
lain
Negara Dominion;
Negara yang semula bekas jajahan Inggris yang setelah
merdeka dan berdaulat tetap mengakui raja/ ratu Inggris
sebagai lambang persatuan mereka.
Contoh :
Negara Protektorat
Yaitu negara yang berada di bawah lindungan negara
lain
Biasanya menyangkut hubungan luar negeri dan
pertahanan
Contoh:
Uni
Yaitu dua negara atau lebih yang masing-masing merdeka d
berdaulat akan tetapi mempunyai satu kepala negara.
Ada uni riel dan uni personil
Contoh:
Uni Austria – Hongaria, Uni Swedia- Norwegia
Uni Belanda – Luxemburg, Uni Inggris - Scotlandia
Tujuan dan Fungsi Negara

Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai


oleh suatu negara

Fungsi adalah pelaksanaan cita-cita itu dalam kenyataan


Teori tentang tujuan Negara

Teori “ Tujuan Negara adalah Kekuasaan”


Tokoh:
1. Shang Yang ;
Tujuan negara adalah memperoleh kekuasaan sebesar-
besarnya dengan cara menjadikan rakyatnya miskin,
lemah dan bodoh.
2. Machiavelli ;
Tujuan negara adalah kekuasaan, ttp kekuasaan itu
untuk mencapai kehormatan bangsa, walaupun dalam
mencapai kekuasaan raja harus bertindak kejam dan
licik (menghalalkan segala cara)
Teori “Tujuan Negara adalah perdamaian dunia”

Tokoh : Dante Allegieri


Tujuan dibentuknya negara adalah untuk
menciptakan perdamaian dunia, yang
dapat dicapai apabila seluruh negara
berada dalam satu kerajaan dunia
(imperium) dengan undang-undang yang
seragam bagi semua negara
Teori “Tujuan Negara adalah jaminan atas
hak dan kebebasan” (teori Neg Hukum)

Agar hak dan kebebasan warga terjamin dalam negara


harus dibentuk peraturan atau undang-undang (hukum)
Immanuel Kant menganjurkan negara hukum yang
dibentuk adalah negara hukum dalam arti sempit,
hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban,
tidak wajib untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Kranenburg menganjurkan negara hukum yang
dibentuk adalah negara hukum modern/arti luas
(welfare state)
Selain menjaga keamanan dan ketertiban, negara wajib
untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat
Dwi Praja Policy making
Goodnow Policy executing

Trias Politica Legeslatif Distribution


Montesquieu Eksekutif Of Power
Yudikatif
Fungsi
Negara
Regelling
Bestuur
Catur Praja
Van Volenhoven Rechtpraak
Politie

Legeslatif
Fungsi Negara Separated
Eksekutif
John Locke Of Power
federatif
IDENTITAS NASIONAL - NASIONALISME
BANGUN TIDUR ANDA MINUM APA ?
Aqua? (74% sahamnya milik Danone prsh Perancis) atau Teh Sariwangi (100%
saham milik Unilever Inggris. Minum susu SGM (milik Sari Husada yg 82%
sahamnya dikuasai Numico Belanda). Lalu mandi pake Lux dan Pepsodent
(Unilever, Inggris). Sarapan berasnya beras impor Thailand (BULOG pun impor),
gulanya jg impor (Gulaku). Santai abis ma...kan rokoknya Sam...poerna ( 97%
saham milik Philip Morris Amerika). Keluar rumah naik motor/mobil buatan
Jepang, Cina, India, Eropa tinggal pilih. Sampe kantor nyalain AC buatan
Jepang, Korea, Cina. Pake komputer, hp (operator Indosat, XL, Telkomsel
smwnya milik asing; Qatar, Singapur, Malaysia). Yuk belanja ke Carefour, punya
Perancis klo gitu ke Alfamart (75% sahamnya Carefour). Bgmn dg Giant? Ini
punya Dairy Farm Internasional, Malaysia pemilik yg sm dgHero. Malam2 iseng
ke Circle K dari Amerika. Ambil ATM di BCA, Danamon, BII, Bank Niaga ah
semuanya udh milik asing walaupun namanya msh Indonesia. Bangun rmh pake
semen Tiga Roda Indocement skrg milik Heidelberg Jerman (61,70%). Semen
Gresik milik Cemex Meksiko, Semen Cibinong punyanya Holcim (Swiss). Masih
banyak lagi kalo mau diterusin. Btw BB andapun buatan Cina, beda tipis sm sy
punya buatan Canada.
IDENTITAS NASIONAL
Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap
bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari
bangsa tersebut. Jadi Identitas nasional adalah sebuah
kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki
wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan
sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan
kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Unsur-unsur identitas Nasional dapat dirumuskan
pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut:
Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan
Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan ldeologi Negara.
Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata
Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara,
Bendera Negara, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".
Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan
(archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya,
serta agama dan kepercayaan (agama)
Unsur-Unsur Identitas Nasional
KETERKAITAN GLOBALISASI DENGAN
IDENTITAS NASIONAL
Globalisasi diartikan sebagai suatu era atau zaman yang ditandai dengan perubahan
tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya teknologi informasi. Di era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin
ketat. Batas antarnegara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi
penghalang. Di dalam pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi
proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya
masing-masing. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut,
apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor, yaitu:
 Semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu mengutamakan kepentingan
pribadi di atas kepentingan umum, hal ini bertentangan dengan asas gotong-
royong; serta.
 semakin menonjolnya sikap materialistis, yang berarti harkat dan martabat
kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam
memperoleh kekayaan. Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya
menjadi tidak dipersoalkan lagi. Apabila hal ini terjadi, berarti etika dan moral
telah dikesampingkan
2. Aspek-Aspek Globalisasi
Aspek Positif Negatif
kenegaran
1. Bidang Politik a. Terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan a. Munculnya
pada suatu negara sikap arogansi
b. Terjadinya perubahan lembaga-lembaga negara. politik
Misalnya, adanya mahkamah konstitusi, (kekuasaan
dihapuskanya DPA, adanya Dewan Perwakilan dan politik)
Daerah (DPD), atau perubahan lainnya. b. Adanya money
c. Muncul partai-partai politik baru. politic dalam
d. Makin meningkatnya kesadaran politik kehidupan
masyarakat. Misalnya, dalam pelaksanaan masyarakat
pemilu untuk memilih presiden dan wakil
presiden secara langsung, tampak antusias
masyarakat untuk turut menyukseskan kegiatan
tersebut. Begitu pula di dalam pemilihan
langsung kepala daerah
Aspek Positif Negatif
Kenegaraan

2. Bidang a. Rakyat secara mudah memperoleh a. Matinya usaha


Ekonomi barang konsumtif yang diperlukan kecil yang tidak
b. Mempermudah proses pembangunan kompetitif
industri b. Munculnya
c. Mendorong percepatan pertumbuhan kebijaksanaan
ekonomi nasional pemerintahan
d. Membuka lapangan kerja yang memiliki yang tidak
ketersmpilan kerja menguntungkan
petani.
e. Suku bank rendah
f. Meningkatkan ekspor terutama barang hasil
c. Upah kerja yang
produksiindustri kecil dan besar serta hasil belum
kerajinan rakyat. profesional atau
g. Melaksanakan ekonomi kerakyatan seperti masih rendah.
yang diamanatkan pancasila terutama sila d. Jumlah angka
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat pengangguran
Indonesia dan pasal 33 UUD 1945. masih tinggi
h. Menghindari pola hidup konsumtif.
Aspek kenegaran Positif Negatif
3. Bidang Sosial Dan a. Mempercepat a. Kesulitan pengendalian
Budaya perubahan pola dan seleksi budaya
kehidupan suatu asing yang tidak sesuai
bangsa. dengan budaya bangsa
b. Terjadinya Indonesia.
pergeseran nilai b. Mudahnya memperoleh
kehidupan dalam barang-barang ilegal,
masyarakat seperti barang-barang
c. Pesatnya pornografi dan narkoba
perkembangan c. Pudarnya rasa
informasi dan kebersamaan menjadi
teknologi kehidupan individualis.
d. Makin meningkatnya
budaya kekerasan yang
terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
Aspek kenegaran Positif Negatif
4. Bidang HanKam a. Kerjasama a. Munculnya gerakan-
pertahanan dan gerakan separatisme
keamanan b. Adanya gejal
b. Diperlukan pasukan disintegrasi bangsa
bersenjata untuk yang membahayakan
kepentingan persatuan dan
perdamaian negara- kesatuan bangsa dan
negara yang sedang negara kesatuan
bergejolak Republik Indonesia
c. Terjadinya
pelanggaran teritorial
Republik Indonesia.
d. Adanya campur
tangan pihak asing
terhadap
kebijaksanaan dalam
negara Republik
Indonesia
3. Dampak Globalisasi
Arus Globalisasi Peluang Tantangan
Pasar Bebas Suatu kesempatan untuk mengekspor Produk yang dipasarkan harus
hasil produksi keluar negeri. berkualitas dan kompetitif dengan harga
dijangkau oleh pasar global.
Iptek Perkembangan iptek menjadi mudah Dampak dari iptek bisa menimbulkan
dan cepat diterima pengangguran yang besar.

Budaya Aktivitas sosial dan adaptasi budaya Harus mampu menciptakan filter
asing ke dalam budaya bangsa mudah terhadap budaya yang berdampak
berinteraksi dan terintergrasi negatif.

Bisnis dan Membuka selebar-lebarnya agar Bisnis menjadi terbuka dan profesional,
pemerintah investor dapat menanamkan banyak wisatawan mancanegara yang
investasinya datang sehingga menambah pendapatan
perkapita
Lapangan kerja Terbuka dan banyak Persaingan semakin ketat, inovator, dan
kreatif.
Dimensi globalisasi

Dimensi ide atau ideologi Dimensi ekonomi Dimensi teknologi

Merupakan kapitalisme, Yaitu pasar bebes. Artinya, arus Khususnya teknologi informasi yang
termasuk seperangkat barang dan jasa antar negara Akan membuka batas-batas negara
Nilai idividualisme, demokrasi, Sehingga negara semakin tanpa batas
dan HAM. tidak dihalangi sedikitpun

Dampak globalisasi

1. Banyak industri yang footloose (mengurangi pemakaian sumber daya alam).


2. Semakin tingginya pendapatan rata-rata perkapita di dunia.
3. Semakin majunya tingkat pendidikan masyarakat dunia.
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang meningkat.
5. Meningkatnya jumlah penduduk dunia
NASIONALISME DAN
RAGAMNYA
JENIS-JENIS NASIONALISME
NASIONALISME
Sikap mental dan tingkah laku yang menunjukkan
loyalitas atau pengambdian yang tinggi terhadap
bangsa dan negaranya

Memiliki rasa kebangsaan sebagai bangsa, atau


memelihara kehormatan bangsa;

Identik dengan memiliki rasa solidaritas terhadap


musibah dan kekurang -beruntungan saudara
setanah air, sebangsa dan senegara
NASIONALISME

Nasionalisme adalah manifestasi faham yang tercermin dari


ideologi resmi negara atau gerakan rakyat (non-negara) yang
dikonstuksikan bersama dapat berbasis pada kesamaan etnis,
budaya, agama,kesamaan lainnya atau garis ideologis.
Definisi ini digunakan untuk mengklasifikasikan jenis/type
nasionalisme.
Namun type tersebut tidak saling eksklusif karena gerakan
nasionalisme bervariasi mengkombinasikan beberapa atau
semua elemen dalam derajat berbeda , juga dapat
diklasifikasikan dalam kriteria lain, seperti skala dan lokasi.
TYPE-TYPE NASIONALISME

1 Ethnic nationalism 8 Left-wing nationalism


2 Civic nationalism 9 Liberal nationalism
3 Expansionist nationalism 10 National conservatism
4 Romantic nationalism 11 Anarchism and nationalism
5 Cultural nationalism 12 Religious nationalism
6 Post colonial nationalism 13 Pan-nationalism
7 Liberation nationalism 14 Diaspora nationalism

NEO
NATIONALISM
Ethnic /Ethno Nationalism

Nasionalisme etnis mendefinisikan bangsa dalam etnisitas,


selalu mencakup unsur keturunan dari generasi sebelumnya,
kesamaan budaya bersama, anggota kelompok berasal nenek
moyang mereka, dan kesamaan bahasa .

Keanggotaan bangsa ini turun temurun, negara berasal


legitimasi politik dan statusnya sebagai tanah air kelompok
etnis, fungsinya untuk melindungi kelompok nasional dan
memfasilitasi kehidupan sosial budaya dominan

Ethnic nationalism dapat berkonotasi kontroversi dengan


nasionalisme ethnocentrisme (nasionalisme kesukuan)
Nasionalisme modern = ethnic
nationalism
. Ide dari etnis yang sangat tua, tetapi nasionalisme etnis
modern, dipengaruhi oleh Johann Gottfried von Herder, dan
Johann Gottlieb Fichte yang mempromosikan konsep Volk,
nasionalisme etnis adalah bentuk dominan sekarang, dan
sering hanya disebut sebagai "nasionalisme".

Teori Anthony D. Smith menggunakan istilah "nasionalisme


etnis" untuk konsep-konsep nasionalisme non-Barat, sebagai
lawan dari pandangan Barat bahwa sebuah bangsa ditentukan
oleh wilayah geografis
Civic nationalism/nasionalisme kewarganegaraan

Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah


nasionalisme dimana legitimasi politik negara berasal dari partisipasi
aktif rakyat nya, merupakan "kehendak rakyat (the will of the
people)“. Sering dikaitkan dengan teori Jean-Jacques Rousseau (teori
kontrak sosial/du contract sociale) sesuai bukunya Kontrak Sosial 1762.

Civic nationalism berbasis pada tradisi rasionalisme dan liberalisme,


namun kontras dengan nasionalisme etnis.
Keanggotaan nasionalisme kewarganegaraan dianggap sukarela. Cita-
cita Civic-nationalism mempengaruhi perkembangan demokrasi
perwakilan di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Perancis.
Romantic nationalism
Nasionalisme romantik (disebut juga nasionalisme
organik, nasionalisme identitas) adalah bentuk
nasionalisme etnis , negara memperoleh legitimasi
politik secara alamiah ("organik") dari konsekuensi dan
ekspresi bangsa/ ras.
Mencerminkan cita-cita Romantisme dan menentang
rasionalisme pencerahan. Romantis menekankan
nasionalisme etnis, budaya, historis yang memenuhi
Idealisme Romantik; berbagai cerita rakyat
dikembangkan sebagai konsep nasionalisme Romantik.
Cultural nationalism /nasionalisme budaya
Nasionalisme budaya mendefinisikan bangsa dengan budaya
saling mengisi (sharing).
Keanggotaan dalam suatu bangsa ini tidak secara otomatis
bdsk keturunan /anak-anak dari anggota bangsa dianggap
sebagai orang asing jika mereka dibesarkan dalam budaya lain).
Contoh adalah nasionalisme Cina sebagai nasionalisme
budaya, karena banyak minoritas keturunan China Taiwan
bukan dalam kategori nasionalisme RRC, juga termasuk
mereka yang menolak pemerintah RRC meski mereka
mengklaim negara Cina daratan sebagai negerinya.
 
 
State nationalism/nasionalisme negara
nasionalisme Negara adalah varian lain dari nasionalisme
kewarganegaraan, dan sering juga diidentikan dengan
nasionalisme etnis.

Ini menyiratkan bahwa bangsa adalah sebuah komunitas yang


memberikan kontribusi kepada pemeliharaan kemampuan dan
kekuatan negara, dan bahwa individu/ warganegara itu ada
adalah untuk memberikan kontribusi pada tujuan ini.

fasisme Italia adalah contoh terbaik, ditunjukkan dalam slogan


Mussolini: "Semuanya di Negara, tidak ada di luar Negara, tidak
ada terhadap Negara“ ("Everything in the State, nothing
outside the State, nothing against the State“) .
Religious nationalism/nasionalisme keagamaan
Negara memperoleh legitimasi politik dari kepatuhan warganya
terhadap ajaran-ajaran agama, lebih dari teokrasi negara-bangsa.
Dalam prakteknya, banyak nasionalisme etnis dan budaya i
cenderung mengarah pada nasionalisme keagamaaan .
Agama menjadi penanda identitas kelompok, bukan motivasi
untuk mengklaim nasionalisme.
Hubungan hubungan antara agama dan negara dapat dibagi
menjadi dua aspek; politisasi agama dan pengaruh agama terhadap
politik.
Dalam aspek pertama, agama dapat dilihat bersama untuk
berkontribusi pada tumbuhnya rasa persatuan nasional, suatu
ikatan bersama antara warga bangsa.
Religious nationalism/nasionalisme keagamaan
Aspek lain politik agama adalah dukungan identitas nasional,
mirip dengan berbagi etnis, bahasa atau budaya. Pengaruh agama
pada politik lebih ideologis, di mana penafsiran ide-ide
keagamaan menginspirasi aktivisme politik dan tindakan,
misalnya, undang-undang yang disahkan untuk mendorong
kepatuhan thd agama.
Nasionalisme Irlandia dikaitkan dengan Katolik. Kebanyakan para
pemimpin nasionalis Irlandia dari 100 tahun terakhir adalah
Katolik, tapi banyak dari abad (awal 18) nasionalis Protestan.
nasionalisme Irlandia pernah berpusat pada perbedaan teologis.
Demikian pula, meskipun ada Keagamaan Zionisme, Zionisme arus
utama lebih bersifat sekuler, dan berdasarkan budaya dan etnis.
Nasionalisme India telah diasosiasikan dengan agama Hindu.
Pan nationalism

Pan-nasionalisme biasanya megarah pada nasionalisme


etnis dan budaya, tetapi 'bangsa' itu sendiri merupakan
cluster kelompok etnis dan budaya terkait, seperti
masyarakat Turki.

Kadang-kadang pan-nasionalisme diterapkan untuk


nasionalisme mono-etnis, ketika kelompok nasional
tersebar di daerah yang luas dan beberapa negara - seperti
pada Pan-Germanism.
Diaspora nationalism
Nasionalisme Diaspora (atau, seperti istilah Benedict Anderson itu, “long
distance nationalism") umumnya mengacu pada perasaan nasionalis di
antara diaspora (tersebar) seperti Irlandia di Amerika Serikat, Yahudi di
Amerika Serikat mengidentifikasi sebagai Israel, atau di Libanon Amerika
dan Afrika, dan Armenia di Eropa dan Amerika Serikat.
Anderson menyatakan bahwa tindakan semacam ini nasionalisme sebagai
fondasi “phantom bedrock/hantu" bagi orang-orang yang ingin
mengalami koneksi nasional, tetapi yang sebenarnya tidak ingin
meninggalkan mereka pada diaspora komunitas.
Perbedaan esensial antara pan-nasionalisme dan nasionalisme diaspora
adalah bahwa anggota dari diaspora yang, menurut definisi, tidak lagi
tinggal di tanah air mereka baik secara nasion atau etnis.
Dalam kasus khusus dari Zionisme, gerakan migrasi advokat nasional
untuk mengklaim tanah air mereka , yang 100% akan berakibat dapat
mengakhiri - diaspora.
Left-wing nationalism/nasionalisme kiri

Nasionalisme kiri (kadang dikenal sebagai nasionalisme sosialis) mengacu


pada gerakan politik yang menggabungkan politik sayap kiri dengan
nasionalisme. Banyak gerakan nasionalis berdedikasi untuk pembebasan
nasional, dalam pandangan bahwa bangsa mereka sedang ditekan negara lain
sehingga perlu gerakan untuk menentukan nasib sendiri dengan
membebaskan diri dari para penjajah.

Anti-revisionis Marxis-Leninisme terkait erat dengan ideologi ini, dan contoh-


contoh praktis termasuk karya awal Stalin Marxisme dan Pertanyaan Nasional
dan Sosialisme yang di deklarasikan sebagai Satu Negara, menyatakan bahwa
nasionalisme dapat digunakan dalam konteks internasionalisme, berjuang
untuk pembebasan nasional tanpa ras atau perbedaan agama.
Contoh lain nasionalisme Gerakan Fidel Castro sayap kiri 26 Juli yang
meluncurkan Revolusi Kuba mengusir Fulgencio Batista yang didukung
Amerika pada tahun 1959, Irlandia Sinn Fein, Liga Awami di Bangladesh dan
Kongres Nasional Afrika di Afrika Selatan.
Territorial nationalism
Slogan Nasionalis Brasil, Cinta Brazil atau tidak sama sekali ",
sering digunakan selama kediktatoran militer Brasil.

Kaum nasionalis Teritorial berasumsi bahwa semua penduduk


bangsa tertentu berutang kesetiaan pada tempat negara
dimana mereka dilahirkan
Sebuah simbol yang suci dicari utk bangsa tsb guna
membangkitkan kenangan populer.

Sebuah kriteria nasionalisme teritorial adalah pembentukan


massa, budaya masyarakat berdasarkan nilai-nilai dan tradisi
penduduk.
Ultra nationalism
Ultra-nasionalisme sering menyebabkan konflik di dalam negri dan antar
negara, dalam bentuk ekstrem mengarah pada perang, pemisahan diri,
atau genosida

Fasisme adalah suatu bentuk ultra-nasionalisme otoriter yang


mempromosikan revolusi nasional, kolektivisme nasional, negara
totaliter, dan irredentism atau ekspansionisme untuk menyatukan dan
memungkinkan pertumbuhan bangsa.

Fasis sering mempromosikan nasionalisme etnis tetapi pada waktu


tertentu yang dipromosikan nasionalisme budaya, termasuk asimilasi
budaya lain di luar kelompok etnis tertentu.

Fasisme menekankan kepatuhan individu kepada negara, dan kebutuhan


untuk loyalitas mutlak dan tak terbantahkan untuk penguasa yang kuat.
 
 
Neo nationalism
Neo-nasionalisme adalah sebuah bentuk nasionalisme yang unik ,
yang bereaksi pada proses globalisasi dan lebih khusus lagi
globalisasi modal.
Neo-nasionalisme terutama menguraikan pada teori sistem dunia,
dengan menggunakan model daerah pusat –daerah pinggiran.

Neo-nasionalisme di Turki
Tidak seperti nasionalisme Turki tradisional, yang telah banyak
memeluk koneksi dan pertalian dengan agama, patriotisme dan
unsur-unsur budaya dan berbagai etnis, tren baru aktivisme
nasionalis di Turki sering disebut sebagai "neo-nasionalisme" -
sebuah ideologi ditandai dengan prinsip-prinsip yang lebih agresif
seperti xenophobia , relatif terbuka, rasis dan anti-globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai