Oksigenisasi
Rina Milawati
Universitas Cendekia Abditama
2021
Pendahuluan
Pulmo
FISIOLOGI PERNAFASAN
Saat inspirasi, oksigen masuk melalui hidung
dan mulut, berjalan ke trakhea, bronkus dan
sampai di alveolus ( Proses Ventilasi)
• Meliputi proses :
– Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke
paru-paru
– Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara
dari paru-paru
Proses inspirasi dan ekspirasi
Melibatkan kontraksi relaksasi
• otot-otot tulang rusuk
• otot diafragma
Inspirasi – Pemasukan udara ke dalam paru-paru
• Mekanisme Inspirasi :
• Otot-otot interkostal berkontraksi
akibatnya tulang rusuk terangkat.
• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh
kontraksi otot diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot ini,
rongga dada menjadi membesar.
• Rongga dada yang bertambah besar
menyebabkan tekanan udara di paru-
paru menjadi kecil.
• Akibatnya udara masuk ke dalam Inspirasi
paru-paru.
Ekspirasi – Pengeluaran udara dari dalam paru-paru
• Mekanisme Ekspirasi :
• Otot-otot interkostal berelaksasi
akibatnya tulang rusuk turun.
• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh
berelaksasinya otot diafragma.
• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga
dada menjadi menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecil
menyebabkan tekanan udara di paru-
paru menjadi besar.
Diaphragma berelaksasi
• Akibatnya udara keluar dari dalam (naik)
paru-paru ke lingkungan.
Ekspirasi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES BERNAFAS
Tanda
• Kebiruan pada kuku dan mukosa tubuh
• Kadar Hb menurun melebihi 5 gram %
Tanda
• Ansietas
• Penurunan tingkat kesadaran
• Dispnea
• Hipoksia
BUNYI NAFAS
Bunyi nafas Intensitas Normal Abnormal
Vesikuler Halus, lembut Terdengar pada paru Bila tidak terdengar
intercosta kedua
Bronkial Tinggi, keras Terdengar pada trakea Di atas bagian paru
Takipnea Lebih cepat dari kecepatan N Menetap dan lambat, nafas Demam, kegagalan pernafasan, aktivitas
(>24) pendek yang berlebihan, ansietas
Apnea Tidak ada pernafasan, periode Tidak ada Periodik saat tidur, gagal nafas
tidak bernafas berlangsung > 15
detik
Hiperpnea Normal (pada saat olahraga) Lebih dalam dari normal dan Kaji aktivitas, mungkin tidak abnormal
dalam bila tidak aktivitas berlebih, ansietas,
Cheyne- Lebih cepat pada beberapa Lebih dalam dari N dengan Penyakit kronis,perubahan asam basa,
Stokes menit, kemudian melambat periode pernafasan lambat neuroserebral
akan berakhir sampai 30-120 dan apnea bervariasi antara
detik 20-60 detik
Kussmaul 20 kali lebih cepat per-menit Dalam pernafasan lobus Gagal ginjal, asidosis metabolik,
(>35) ketoasidosis diabetik
Dispnea Tidak normal (sesak nafas) Kesulitan bernafas Ada rektraksi dinding dada
TANDA dan GANGGUAN
• Sesak nafas
• Perubahan frekuensi nafas
(<12 x/mnt/>20x/mnt)
• Batuk
• Terdapat sputum
• Efek sistemik : pusing, akral dingin, penurunan
kesadaran
ASKEP
Pengkajian :
1.Riwayat keperawatan mengenai data
normal dan abnormal fungsi
kardiopulmonary, gangguan sirkulasi dan
respirasi sebelumnya, Ukuran penggunan
O2 sesuai kebutuhan klien
2.Pemerikasaan fisik : inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi
3.Review data labortorium
4.Riwayat keperawatan :
fatigue, dispnea, batuk (batuk kering, batuk
berdahak, batuk darah), Suara napas
(wheezing, ronki), nyeri, Lingkungan tinggal,
Infeksi pernapasan, Riwayat keluarga,
medikasi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Eye : konjungtiva (pucat/sianosis), kornea
• Bibir dan mulut : sianosis, menggunakan
pernapasan mulut
• Vena di leher : Distensi
• Hidung : pernapasan cuping hidung
• Dada : retraksi, kesimetrisan
• Kulit : turgor, sianosis, edema
ekstrimitas, edema periorbital
• Jari tangan dan kuku : sianosis, clubbing
Lanjutan Pemeriksaan Fisik
*Palpasi
*Perkusi : bunyi sonik
*Auskultasi ; suara napas
DATA LABORATORIUM
• Rontgen
• Analisa gas darah
• EKG
• Spesimen Sputum
• ECHO
• Oksimetri/sat O2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Simple Masker
Masker Venturi
Nasal kanul
Humidifer
Masker Non Rebreting Regulator
SYARAT PEMBERIAN OKSIGEN
Keuntungan
• Pemberian oksigen stabil,
• klien bebas bergerak
• makan dan berbicara
• murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai
kateter penghisap
Kerugian
• Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen >
45%,
• Tehnik memasukan kateter nasal lebih sulit
• Distensi lambung
• Iritasi selaput lendir nasofaring
• Aliran dengan lebih dari 6 liter/mnt dapat
menyebabkan nyeri sinus
• Mukosa hidung mjd kering
• Kateter mudah tersumbat
Keuntungan
• Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernafasan teratur
• Pemasangannya mudah
• Klien bebas makan, bergerak, berbicara
• Lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman
Kerugian
• Tidak dapat memberikan konsentrasi
oksigen lebih dari 44%
• Suplai oksigen berkurang bila klien bernafas
melalui mulut
• Mudah lepas karena kedalaman kanul hanya
1 cm
• Mengiritasi selaput lendir
Keuntungan
• Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi
• Sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui
pemilihan sungkup berlobang besar,
• Digunakan dalam pemberian terapi
inhalasi/aerosol
Kerugian
• Tidak dapat memberikan konsentrasi
oksigen kurang dari 40%,
• dapat menyebabkan penumpukan
CO2 jika aliran rendah.
Keuntungan :
• Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%
• tidak mengeringkan selaput lendir
Kerugian
• Kantong oksigen bisa terlipat.
Sistem Aliran Tinggi
Kerugian
• Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi
rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan
penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.
Tujuan
• Meningkatkan bersihan jalan nafas klien
• Mencegah infeksi
• Meningkatkan rasa nyaman klien
Prinsip
• Steril
Alat
• Sarung tangan
• Bengkok
• Antiseptik
• Tissue
• Pot sputum
• Bengkok
• Masker
PROSEDUR
Tindakan awal
Kaji pernafasan klien
Peragakanpada klien cara batuk efektif
• Tarik nafas dari hidung keluarkan dari mulut
secara perlahan sebanyak 3-5 x
• Kemudian pada akhir nafas dalam kelima
sebelum nafas dikeluarkan tahan sesaat
kemudian batukkan dengan menutup mulut
dengan tangan yang telah dibalut tissue
• Buang sekret yang ada pada pot sputum
• Lakukan tindakan ini selama 5 menit. Lakukan
4-5 x/hari
FISIOTERAPI DADA
Terdiri dari : Perkusi, Vibrasi dan Postural Drainase
• Perkusi : melakukan mengetuk dinding dada di atas daerah yg
akan dilakukan drainase
• Vibrasi : melakukan tekanan halus yang dilakukan di dinding dada
• Postural Drainase : pengaturan posisi yang membuang sekresi dari
paru/bronkus ke trakea
Tujuan
• Membersihkan jalan nafas dari sekresi bronkus yg berlebih dan
mencegah obstruksi jalan nafas
• Mencegah pertumbuhan infeksi pernafasan
Persiapan alat
• Tempat sputum dengan desinfektan
• Pengalas/handuk kecil dan tissue
• Sarung tangan dan masker (bila perlu