Anda di halaman 1dari 25

KESEIMBANGAN CAIRAN

DAN ASAM-BASA

Dr. HM. IRSAN SALEH, M.Biomed


PENDAHULUAN
• Homeostasis tergantung pada pemeliharaan
keseimbangan antara masukan (input) dan keluaran
(output) semua zat/konstituen yang terdapat dalam
lingkungan cairan internal.
• Pengaturan keseimbangan cairan melibatkan dua
komponen terpisah:
– Kontrol volume CES, dengan vol. plasma merupakan satu
bagian
– Kontrol osmolaritas plasma (konsentrasi zat terlarut)
• Ginjal mengontrol volume CES dengan mengontrol
keseimbangan garam dan mengatur osmolaritas CES
dengan mempertahankan keseimbangan air.
PENDAHULUAN (2)
• Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan
menyesuaikan keluaran garam dan air di dalam urin
sesuai keperluan untuk mengkompensasi masukan yang
berbeda-beda dan keluaran yang abnormal konstiuen-
konstituen ini.
• Ginjal juga berperan dalam menjaga keseimbangan
asam-basa dengan menyesuaikan pengeluaran ion
hidrogen (asam) dan ion bikarbonat (basa) melalui urin
sesuai keperluan.
• Paru-paru berperan dalam keseimbangan asam-basa
dengan menyesuaikan kecepatan ekskresi CO2,
demikian pula penghasil ion hidrogen dan sistem buffer
cairan tubuh.
↓ NaCl / volume CES /
tek darah arteri H2O ditahan

+
Na+ (dan Cl-) scr
HATI GINJAL KORTEKS osmosis menahan
PARU-PARU GINJAL lebih banyak H2O
ADRENAL di CES

+ +
Renin Angiotensin Na+ (dan Cl-)
converting enzyme ditahan

sirkulasi
↑ reabsorbsi
Na+ oleh tub.
Angiotensinogen Angiotensin I Angiotensin II Aldosteron Ginjal (↑ re-
absorbsi Cl-
mengikuti secara
+ + pasif
+
Rasa haus Vasokonstriksi
Vasopresin arteriol

↑ reabsorbsi H2O ↑ pemasukan


oleh tubulus ginjal cairan

SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN-ALDOSTERON
Plasma Cairan Cairan intrasel
interstitium (otot rangka)

200 Na+

150
HCO3-
PO4-
HCO3-
K+
100
Na+
Cl-
Na+
Cl-
50 Anion
protein

K+ Lain-lain Lain-lain
Lain-lain K +
Lain-lain Lain-lain
0
Kation
Kation

Kation
Anion

Anion
Anion
Klasifikasi Cairan Tubuh
KOMPARTEMEN VOLUME PERSEN PERSEN
(CAIRAN TASE TASE
DALAM CAIRAN BERAT
LITER) TUBUH TUBUH

Cairan tubuh total 42 100% 60%


Cairan intrasel (CIS) 28 67 40
Cairan ekstrasel (CES) 14 33 20
Plasma 2,8 6,6 4
(20% CES)
Cairan interstitium 11,2 26,4 16
(80% CES)
Limfe dapat dapat dapat
diabai diabai diabai
kan kan kan
Cairan lintas sel dapat dapat dapat
diabai diabai diabai
kan kan kan
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH
• Semua pertukaran air dan konstituen lain antara CIS
dengan lingkungan eksternal selalu melalui CES.
• Keseimbangan cairan dipertahankan dengan mengatur
volume CES dan osmolaritas CES yang tergantung
beban relatif NaCl dan H2O.
• Volume CES diatur secara ketat utk mempertagankan
tekanan darah. Pemeliharaan keseimbangan garam
sangat penting dalam pengaturan jangka panjang
volume CES.
• Osmolaritas CES harus diatur secara ketat utk
mencegah pembengkakan atau penciutan sel.
Pemeliharaan keseimbangan air sangat penting dalam
pengaturan osmolaritas CES.
Kontrol Volume Cairan Ekstraseluler
• ↓ volume CES → ↓ volume plasma → ↓ tekanan
darah, dan sebaliknya.
• Kompensasi yang terjadi melalui 2 mekanisme:
– Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan
resistensi perifer total melalui saraf otonom pada jantung
dan pembuluh darah.
– Terjadi perpindahan cairan sementara dan secara
otomatis antara plasma dan cairan interstitium.
Penurunan volume plasma dikompensasi oleh
pergeseran cairan keluar dari kompartemen interstitium
ke pembuluh darah, dan sebaliknya.
Perpindahan ini terjadi secara otomatis dan segera
akibat perubahan keseimbangan gaya hidrostatis dan
osmotik yang bekerja pada dinding pembuluh darah.
Kontrol Volume Cairan
Ekstraseluler
• Kedua tindakan ini menghasilkan
perbaikan sementara untuk membantu
menjaga tekanan darah relatif stabil, tetapi
bukan solusi utk jangka panjang.
• Untuk pengaturan tekanan darah jangka
panjang diperlukan kompensasi dari ginjal
dan mekanisme haus yang masing-
masing mengatur pengeluaran urin dan
masukan air.
Kontrol Keseimbangan Garam Dalam Mengatur
Volume CES
• Natrium dan ion-ion pemdampingnya menentukan lebih
dari 90% aktivitas osmotik CES.
• Aktivitas osmotik adalah kemampuan menahan air,
maka jumlah total Na+ dalam CES menentukan volume
total H2O yang dapat ditahan melalui osmosis.
• Dengan demikian massa total Na+ di CES menentukan
volume CES.
• Untuk itu harus ada keseimbangan garam yang
dikonsumsi dengan pengeluarannya.
• Keseimbangan garam harian adalah 10.5 g/hari.
• Kelebihan pemasukan garam terutama dikontrol melalui
urin. Selain itu juga melaui keringat dan feses.
Kontrol Keseimbangan Garam Dalam Mengatur
Volume CES
• Penyimpangan volume CES yang menyertai perubahan
beban garam akan mencetuskan respon kompensasi
ginjal yang dengan cepat memulihkan jumlah Na+ dan
volume CES ke tingkat normal.
• Na+ difiltrasi secara bebas di glomerulus dan reabsorpsi
secara aktif, tetapi ion ini disekresikan di tubulus.
• Na+ yang diekskresikan = Na+ yang difiltrasi – Na+ yang
direabsorpsi.
• Dengan demikian, ginjal menyesuaikan jumlah garam
yang diekskresi dengan mengontrol (1) laju filtrasi
glomerulus (GFR) dan (2) reabsorpsi Na+ di tubulus
Keseimbangan Garam Harian
PEMASUKAN GARAM PENGELUARAN GARAM

Jalan Jumlah Jalan Jumlah


(g/hari) (g/hari)

Ingesti 10,5 Kehilangan obligatorik 0,5


Melalui keringat dan
feses

Ekskresi terkontrol 10,0


melalui urin

Pemasukan total 10,5 Pengeluaran total 10,5


Keseimbangan Air Harian
PEMASUKAN AIR PENGELUARAN AIR

Jalan Jumlah Jalan Jumlah


(g/hari) (g/hari)

Asupan cairan 1250 Insensible loss


(dari paru dan kulit
yg tdk berkeringat) 900

H2O dalam Keringat 100


Makanan 1000

H2O yang diproduksi Feses 100


Secara matabolis 350 Urin 1500

Pemasukan total 2600 Pengeluaran total 2600


↓Volume CES

↑Osmolaritas ↓TD arteri


+ +
Osmoreseptor Reseptor volume
hipotalamus atrium kiri
(faktor dominan (penting hanya pd
yg mengontrol perubahan volume
rasa haus dan plasma/tek arteri
sekresi vasopresin yang besar
Mengatasi
+ +
Neuron hipotalamus

↑ Rasa haus ↑ Vasopresin

Mengatasi Vasokonstriksi arteriol

↑ Permeabilitas tub distal


↑ Asupan H2O dan kolektivus thd H2O

↑ Reabsorpsi H2O Mengatasi

↓ Pengeluaran urin

↓ Osmolaritas plasma ↑ Volume plasma


ASAM, BASA, BUFFER
• Sebagian besar reaksi biokimia berlangsung dalam
larutan
• Air → H+ + OH-
• [H+] menentukan keasaman suatu larutan → pH suatu
larutan = - log [H+].
• Asam adalah zat yang dapat melepas ion H+
• Basa adalah zat yang dapat menerima ion H+
• Buffer / penyangga adalah campuran asam lemah dan
basa konjugatnya yang menyebabkan suatu larutan
dapat menahan perubahan pH sewaktu pertambahan ion
H+ atau OH-
• Kapasitas buffer besar bila rentang pH-nya mendekati
harga pKa-nya.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
• [H+] yang diserap sel setara dengan [H+] yang
dilepaskan → dalam keadaan ini pH cairan
internal tubuh dalam rentang normal.
• pH darah 7,35 – 7,43 harus dipertahankan
dalam rentang normal, karena:
– Hasil metabolisme menyebabkan terbentuknya ASAM
dan BASA (terutama asam)
– Sebagian besar cairan sangat peka terhadap
perubahan pH.
GLUKOSA ASAM LEMAK ASAM AMINO

BENDA KETON Asetil Ko-A

CO2
SIKLUS
TCA CO2

NADH

ATP Transpor
elektron

H2O O2
ASAM YANG DIHASILKAN OLEH TUBUH

Asam karbonat
Asam sulfur (sulfat)
Asam fosfor (fosfat)
Asam laktat
Asam sitrat
Ion amonium
Benda keton:
Asam asetoasetat
β-hidroksil butirat
ASAM YANG DIHASILKAN DIKELOMPOKKAN

• ASAM VOLATIL
– Asam yang dapat menguap: H2CO3
– Hampir semua CO2 diubah menjadi karbonat → PCO2
berhubungan terbalik dgn pH (PCO2 merupakan faktor
penting dalam mempengaruhi pH)
• ASAM FIXED
– Asam yang tidak terpisahkan dengan larutan: H2SO4,
H3PO4.
• ASAM ORGANIK
– Asam hasil metabolisme: asam laktat
SISTEM KESEIMBANGAN ASAM - BASA

Keseimbangan asam-basa dipertahankan dengan cara


melakukan pengaturan keseimbangan ion [H+]

dikoordinasi 3 sistem
PARU, GINJAL, BUFFER

A. PENGATURAN JANGKA PANJANG: PROSES ELIMINASI


OLEH PARU DAN GINJAL → mengatur keseimbangan
asam-basa dengan cara mengatur sekresi dan absorpsi
H+ dan HCO3-
B. PENGATURAN JANGKA PENDEK: BUFFER
CO2

CO2

H2O

H2CO3

Rx metabolik H+ HCO3-

1. KERJA PARU DALAM MEMPERTAHANKAN pH DARAH


KERJA PARU DALAM
MEMPERTAHANKAN pH DARAH
• ASIDOSIS METABOLIK (pH darah
menurun)
– H2CO3 dalam darah dapat dikurangi dengan
cara bernafas lebih dalam shg lebih banyak
CO2 yang keluar melalui paru.
• ALKALOSIS METABOLIK (pH darah
meningkat)
– Bernafas menjadi lebih dangkal, shg CO2
ditahan dengan akibat pH darah menurun
2. GINJAL
Mengatur sekresi dan absorpsi H+ dan HCO3-
Pada mekanisme pengaturan oleh ginjal, berperan:
a. Bufer asam karbonat/bikarbonat
b. Bufer fosfat
c. Amonia
AMONIA
H+ yg dihasilkan oleh proses metabolisme akan bereaksi
Dengan NH3 (Amonia) → di tubulus akan terbentuk
ion amonium (NH4+) yang akan dibuang melalui urin.
Ginjal merupakan sumber utama amonia urin.
MEKANISME GINJAL
MENGELUARKAN PROTON (H+)

H+

NH3
(AMONIA)

NH4+ (ION AMONIUM)

URIN
3. SISTEM BUFFER (PENYANGGAH)

• Buffer adalah suatu komponen yang berfungsi menarik


atau melepaskan H+ dari suatu larutan shg larutan
memiliki pH stabil, tdd atas:
– Asam lemah → donor [H+]
– Basa lemah → menyerap [H+]
• Mekanisme
– Menetralisir kelebihan H+, bersifat temporer dan tidak melakukan
eliminasi.
• Macam-macam Buffer:
– Buffer asam karbonat-bikarbonat
– Buffer fosfat
– Buffer protein
– Buffer Hb (buffer darah)

Anda mungkin juga menyukai