Anda di halaman 1dari 16

“The University that never ends with it’s innovations”

oleh
Abdul Salam, M.A
IBADAH PUASA
Pengertian
“The University that never ends with it’s innovations”

• Bahasa
adalah menahan diri dari segala sesuatu .

• Istilah
adalah menahan diri dari makan dan minum
serta hal-hal yang membatalkan puasa sejak
terbit pajar hingga terbenam matahari dengan
niat karena Allah SWT.
Syarat Wajib
“The University that never ends with it’s innovations”

a. Muslim
b. Baligh
c. Berakal sehat
d. Mampu berpuasa
e. tidak dalam keadaan haid dan nifas ( bagi
wanita)
Rukun
a. Niat puasa karena Allah SWT pada malam
“The University that never ends with it’s innovations”

hari
- Puasa Ramadhan
ِ ‫السنَ ِة‬
‫ِهلل َت َعاىَل‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫هذ‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ر‬ِ
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ِ
‫ض‬ ‫ر‬‫ف‬ ِ
‫اء‬ ‫َد‬
‫أ‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ٍ
َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ‫ص ْوَم َغ‬
‫ا‬ ‫ض‬ ‫د‬
َّ َ ‫ت‬
ُ ْ‫َن َوي‬
- Puasa Qhada’ Ramadhan
ِ ‫ض رمضا َن‬
‫ِهلل َت َعاىَل‬ ِ ِ ٍ
َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ‫ص ْوَم َغ‬
‫ر‬ ‫ف‬ ‫اء‬‫ض‬ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫د‬ َ ‫ت‬
ُ ْ‫نَ َوي‬
- Puasa Sunnah:
 Senin dan Kamis
‫نويت صوم يوم االثنني سنة هلل تعاىل‬
‫نويت صوم يوم اخلميس سنة هلل تعاىل‬
Lanjutan…
“The University that never ends with it’s innovations”

 Daud
‫نويت صوم داود سنة هلل تعاىل‬
 yaumul bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan)
‫نويت صوم ايام البيض سنة هلل تعاىل‬
 10 muharrom
‫نويت صوم عشر سنة هلل تعاىل‬
 Bulan rajab
‫نويت صوم شهر رجب سنة هلل تعاىل‬
 Bulan sya’ban
‫نويت صوم شهر شعبان سنة هلل تعاىل‬
Lanjutan…
“The University that never ends with it’s innovations”

 6 hari di bulan syawwal

‫نويت صوم شهر شوال سنة هلل تعاىل‬


 8 dan 9 dzulhijjah (tarwiyah dan arofah)
- Tarwiyah

‫نويت صوم ترويه سنة هلل تعاىل‬


- Arofah

‫نويت صوم عرفة سنة هلل تعاىل‬


b. Menahan diri dari segala hal yang
membatalkan puasa
Hal-hal yang membatalkan
“The University that never ends with it’s innovations”

a. Makan dan minum dengan sengaja


b. Bersenggama / bersetubuh di siang hari
c. Memasukan sesuatu pada lubang anggota
badan
d. Muntah dengan sengaja
e. Datang haid dan nifas ( bagi wanita )
f. Hilang ingatan atau gila
g. Keluar mani (sperma) dengan sengaja
h. Murtad ( keluar dari agama Islam )
Larangan orang jima’
“The University that never ends with it’s innovations”

• Menurut mayoritas ulama, jima’ bagi orang yang


berpuasa di siang hari bulan Ramadhan (di waktu
berpuasa) dengan sengaja dan atas kehendak
sendiri (bukan paksaan), mengakibatkan
puasanya batal, wajib menunaikan qadha’,
ditambah dengan menunaikan kafaroh. Terserah
ketika itu keluar mani ataukah tidak. Wanita yang
diajak hubungan jima’ oleh pasangannya (tanpa
dipaksa), puasanya pun batal, tanpa ada
perselisihan di antara para ulama mengenai hal
ini.
Lanjutan…
“The University that never ends with it’s innovations”

• Pendapat yang dipilih oleh ulama


Syafi’iyah dan Imam Ahmad dalam salah
satu pendapatnya,  bahwa wanita yang
diajak bersetubuh di bulan Ramadhan
tidak punya kewajiban kafarah, yang
menanggung kafaroh adalah suami.
Alasannya, kafaroh adalah hak harta. Oleh
karena itu, kafaroh dibebankan pada laki-
laki sebagaimana mahar
• Kafaroh yang harus dikeluarkan adalah dengan urutan
sebagai berikut.
“The University that never ends with it’s innovations”

1. Membebaskan seorang budak mukmin yang bebas dari


cacat
2. Jika tidak mampu, berpuasa dua bulan berturut-turut.
3. Jika tidak mampu, memberi makan kepada 60 orang
miskin. Setiap orang miskin mendapatkan satu mud
makanan. (menurut madzhab syafi’i 693 gram)
• Jika orang yang melakukan jima’ di siang hari bulan
Ramadhan tidak mampu melaksanakan kafaroh di atas,
kafaroh tersebut tidaklah gugur, namun tetap wajib
baginya sampai dia mampu. Hal ini diqiyaskan
(dianalogikan) dengan bentuk utang-piutang dan hak-hak
yang lain. Demikian keterangan dari Imam Nawawi
rahimahullah dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7:
224.
Kelompok yg mendapatkan
rukhsah
“The University that never ends with it’s innovations”

1. Wanita haid dan nifas


berdasarkan sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim dari Saidatina Aisyah ra. Aisyah
berkata (yg artinya) : “Kami mengalami haid(di bulan
Ramadhan) pada masa Rasulullah SAW,lalu kami
diperintahkan untuk menggantikan puasa,tetapi kami tidak
diperintahkan menggantikan solat”. (HR: Bukhari & Muslim)
2. Wanita Hamil dan menyusukan anak
Jumhur ulama:
a. jika takut membahayakan dirinya  hanya mengqodho’
b. jika takut membayakan diri dan anaknya  mengqodho
dan membayar fidyah
Lanjutan…
“The University that never ends with it’s innovations”

Dalil  - surat Al Baqarah ayat 185, yaitu tentang keumuman


orang yang sakit, bahwasanya mereka diperintahkan untuk
mengqadha` puasa ketika mereka mampu pada hari yang
lain.
- tentang wajibnya membayar fidyah, ialah perkataan
Ibnu Abbas:
‫اَ ْلُمْر ِض ُع َوا حْلُْبلَىإذَا َخ افَ ـتَا َع َلى ْأواَل ِد مِه َ ا أفْ طََرتَا َوأَطْ َع َمتا‬
"Wanita menyusui dan wanita hamil, jika takut terhadap
anak-anaknya, maka keduanya berbuka dan memberi
makan". [HR Abu Dawud, dan dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Irwa'ul Ghalil, 4/18].
Lanjutan…
“The University that never ends with it’s innovations”

3. Orang tua yang uzur


Hal itu berdasarkan firman Allah l:
“…Siapa yang sakit di antara kalian atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka) maka (ia wajib mengganti) sejumlah hari
yang ia tinggalkan pada hari-hari lain, dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak puasa)
membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin.” (al-
Baqarah: 184)
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud adalah
orang yang sudah tua yang tidak sanggup lagi berpuasa.
Maka sebagai gantinya adalah memberi makan setiap
harinya satu orang miskin setengah sha’ (kurang lebih 1,3
kg) dari hinthah (gandum). (HR. ad-Daruquthni dalam
Sunan-nya, 2/207 dan disahihkan olehnya)
Lanjutan…
“The University that never ends with it’s innovations”

4. Orang sakit dan Orang yang musafir


“Barang siapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (ia wajib mengganti)
sejumlah hari yang ia tinggalkan pada hari-hari lain. Allah
menginginkan kemudahan atas kalian dan tidak menginginkan
kesusahan.” (al-Baqarah: 185)
5. Orang yang sakit kronis
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “…Tidak diberi keringanan dalam
masalah ini (tidak puasa lalu membayar fidyah) kecuali yang
tidak mampu berpuasa atau orang sakit yang tidak sembuh.”
(HR. ath-Thabari dalam tafsirnya 2/138, an-Nasa’i, 1/318—
319, dan al-Albani t berkata sanadnya shahih)
Hikmahnya dalam kehidupan
sehari-hari
“The University that never ends with it’s innovations”

a. Membentuk pribadi yang bertaqwa


b. Sebagai jalan pengendalian nafsu dalam agama
Allah swt
c. Melatih kesabaran jiwa
d. Sebagai latihan kedisiplinan, kejujuran dan
percaya diri
e. Memelihara kesehatan
f. Sebagai pendidikan agar mempunyai jiwa
penyantun (dermawan) terhadap fakir dan
miskin
“The University that never ends with it’s innovations”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai