Anda di halaman 1dari 47

Introduction to Taxation

Dr. Heny Hendrayati, S.IP., M.M


Annisa Ciptagustia, S.E., M.Si
YogaPerdana, S.E., M.S.M

Management Study Program


Faculty Economics Education and Business
Universitas Pendidikan Indonesia
Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

 Kewajiban  Hak
Mendaftar – Mencabut pendaftaran

Potong/pungut – Menunda penyampaian SPT

Setor – Membetulkan SPT

Lapor – Menunda penyetoran

Pembukuan – Pengajuan keberatan dan banding

Your Logo 2
STELSEL PAJAK

 Stelsel Pajak merupakan 


sistem pemungutan pajak yang digunakan
untuk menghitung besarnya pajak yang
harus dibayarkan oleh para wajib pajak

Your Logo
STELSEL PAJAK
1) Stelsel nyata – pengenaan pajak berdasarkan penghasilan yang
sebenarnya diterima sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan
pada akhir tahun pajak, yaitu setelah penghasilan sesungguhnya
diketahui.

2) Stelsel anggapan – pengenaan pajak didasarkan pada suatu


anggapan yang diatur oleh undang-undang. Misalnya: penghasilan
suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada
awal tahun sudah dapat ditentukan besarnya pajak terutang untuk
tahun berjalan

3) Stelsel campuran – awal tahun dihitung berdasar anggapan , akhir


tahun disesuaikan dengan penghasilan sesungguhnya diterima. Apabila
kurang, WP harus menambah atau apabila lebih dikembalikan.

Your Logo
ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
1. ASAS DOMISILI—negara berhak mengenakan pajak
atas seluruh penghasilan WP yang bertempat tinggal
dlm wilayahnya, baik yang berasal dari dalam maupun
luar negeri. Asas ini berlakubagi WP dalam negeri.

2. ASAS SUMBER — pengenaan pajak berdasarkan


pada tempat dimana sumber penghasilan itu berada.

3. ASAS KEBANGSAAN– pengenaan pajak didasarkan


pada kebangsaan atau kewarganegaraan seseorang.

Your Logo
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
1. OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM – adalah suatu
sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiscus) untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh WP

2. SELF ASSESSMENT SYSTEM – adalah suatu sistem


pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada WP
untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

3. WITH HOLDING SYSTEM – adalah sistem pemungutan


pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
(bukan fiscus dan bukan WP) untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang oleh WP.

Your Logo
TEORI PEMUNGUTAN PAJAK
1. TEORI ASURANSI
Negara menganggap dirinya sebagai perusahaan asuransi dan wajib pajak sebagai
tertanggung yg wajib membayar premi (pajak).
2. TEORI KEPENTINGAN
Negara berhak memungut pajak, karena penduduk negara punya kepentingan pada negara.
Makin besar kepentingan penduduk pada negara, makin besar perlindungan yg diberikan
padanya, dan makin besar pula pajak yang dibayarkan.
3. TEORI DAYA PIKUL
Dalam pemungutan pajak pemerintah harus memperhatikan daya pikul/ kemampuan WP.
Maka dalam PPh dikenal PTKP, dlm PBB ada NJOPTKP.
4. TEORI BAKTI
Penduduk adalah bagian dari suatu negara, terikat pada keberadaan negara, karenanya harus
berbakti pada negara dengan membayar pajak. Teori ini menganjurkan untuk tidak bertanya
apa dasar negara pungut pajak.
5. TEORI ASAS DAYA BELI
pembenaran pemungutan pajak terletak pada efek/akibat pemungutan pajak. Pemungutan
pajak membawa efek positip hampir di semua negara, yang tersedianya dana yang cukup
guna membiayai pengeluaran umum negara.
PENGELOMPOKAN PAJAK

1. Menurut golongannya:
a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, contoh PPh.
b. Pajak Tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain, contoh PPn
2. Menurut Sifatnya:
a. Pajak Subyektif, adalah pajak yang berpangkal pada subyeknya, yaitu dengan
memperhatikan keadaan diri wajib pajak
b.Pajak obyektif, adalah pajak yang berpangkal pada obyeknya, tanpa memperhatikan keadaan
diri wajib pajak
3. Menurut lembaga yang memungutnya:
a.Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pempus dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara, contoh PPh, PPn, PPn-BM, PBB, Bea materai
b.Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah contoh PKB, BBNKB, Pajak Hotel dan Restoran,Pajak
Penerangan Jalan dll
PPh 21
..???..
PPh
PPh 22
22

PPh 23
PAJAK
PENGHASILAN
PPh 24

PPh 25

PPh 26

PPh Final
KEWAJIBAN PAJAK (UMUM)
Suplier Pembelian Barang

Barang PPN & PPh 22

Penjualan Brg & Jasa


Suplier Pengadaan
PPN, PPnBM
Jasa Jasa
PPN, PPh 21,23,26, 4(2) Wajib Customer
Bunga Pinjaman
Pajak
PPh 23, 4(2)
Kreditur PPh 23, 26

Deviden/Bagian laba
Pesero PPh 23, 26

PPh 21 Gaji, dll.


PPh 26 PPN

PPN KMS

Membangun sendiri bangunan


Pegawai Menjual aktiva tetap
AGAR KEWAJIBAN PAJAK
BISA DILAKUKAN …

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PENGUSAHA KENA PAJAK


NPWP ?
• Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajibannya.
• NPWP diberikan kepada Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaralan subjektif
dan objektif sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan.
NPWP /
PKP FUNGSI

• tanda pengenal diri atau identitas WP;


• dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan;
• ketertiban pembayaran pajak & pengawasan administrasi perpajakan.
(juga untuk mendapatkan pelayanan dari Instansi tertentu)
KAPAN ADA KEWAJIBAN
PAJAK ??
NPWP KEWAJIBAN
Laba/Kinerja
Terhadap diri sendiri PPh 25/29
Bersih
Transaksi/Obyek
Terhadap pihak lain
Pembayaran Tertentu
Pembayaran imbalan sehubungan dg
pekerjaan, jasa, jabatan/kegiatan OP PPh 21/26

• Kegiatan impor
•Penjualan produk tertentu PPh 22
•Penjualan barang pd Pemerintah & Badan tertentu
•Deviden, Bunga, Royalti, Hadiah, & Penghargaan
•Jasa & Imbalan selain yg dipotong PPh 21 PPh 23/26
•Sewa Harta Bergerak (selain Tanah/Bangunan)
Pembayaran Jenis Penghasilan Tertentu
sesuai Pasal 4 ayat (2) UU No.17/2000: PPh 4 (2)
•Bunga/Tabungan Deposito
•Penjualan saham di bursa efek, dll
Penyerahan Barang/Jasa PPN
KEWAJIBAN NPWP BADAN

Sekumpulan orang dan/atau modal yang


merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha atau tidak:
1. Badan Hukum (ada pengesahan notaris)

PT, CV, Koperasi, Yayasan,


Kongsi, Parpol, Ormas, dll.
2. Badan lainnya (tanpa ada pengesahan)

bentuk kerjasama 2 atau lebih


orang untuk membuat usaha/kegiatan
Kewajiban NPWP
Orang Pribadi ???
SUMBER PENGHASILAN
• USAHA : sablon, salon, ternak, kontraktor, dll.
• PEKERJAAN BEBAS (penghasilan dari keahlian
khusus yang tidak terikat hub. kerja): dokter,
akuntan, notaris, pengacara, arsitek, dll.
• PEKERJAAN : karyawan, buruh
• LAINNYA (BARANG MODAL DAN
KEGIATAN): sewa, bunga, deviden, hadiah,
royalti
KEWAJIBAN NPWP ORANG PRIBADI

ORANG PRIBADI ORANG PRIBADI


MENJALANKAN TIDAK MENJALANKAN
USAHA/PEKERJAAN BEBAS USAHA/PEKERJAAN BEBAS

PENGHASILAN PENGHASILAN
TIDAK MELIHAT
MELEBIHI TAK MELEBIHI
UNTUNG / RUGI
PTKP PTKP

WAJIB TIDAK WAJIB


DIMANA MENDAFTAR ???
ORANG PRIBADI BADAN

KPP yang mewilayahi: KPP yang mewilayahi:


TEMPAT
TEMPAT TINGGAL/
KEDUDUKAN/
DOMISILI sesuai KTP
PENDIRIAN

TEMPAT USAHA TEMPAT USAHA/


CABANG
CONTOH KEPEMILIKAN NPWP
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Tn. Fazil Ishak memiliki usaha pembuatan bola sepak. Ia
tinggal di Ngaglik, Sleman. Selain di rumahnya, produksi
bola juga dilakukan di Banguntirto, Bantul. Untuk
pemasaran ia memiliki outlet di Mall Pondok Cabe Jakarta..

NPWP PUSAT : 08.123.456.7-542.000

NPWP BANTUL : 08.123.456.7-541.001

NPWP P.CABE : 08.123.456.7-035.001


CONTOH KEPEMILIKAN NPWP
WAJIB PAJAK BADAN
PT.Tabina sebuah usaha retail kebutuhan sehari-hari, didirikan dan
berkedudukan di Jln. Petai 12, Menteng. Ia memiliki cabang di 100 kota
di seluruh Indonesia. Di Yogyakarta, ia memiliki cabang di Jl. Gejayan
100, Sleman, Jl. Wonosari KM 2 Gunungkidul, dan di Jl. Malioboro 10,
Yogyakarta.

NPWP PUSAT : 01.234.567.8-025.000

NPWP SLEMAN : 01.234.567.8-542.001

NPWP G.KIDUL : 01.234.567.8-542.002

NPWP YOGYA : 01.234.567.8-541.001


CONTOH KEPEMILIKAN NPWP
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Tn. Rudini memiliki usaha pembuatan kaos bola sepak. Ia
tinggal di Ngaglik, Sleman. Produksi hanya dilakukan di
rumahnya. Istrinya, Ny. Sella bekerja sebagai karyawan BI di
Jl. Malioboro, Yogyakarta

NPWP SUAMI : 08.123.456.7-542.000

NPWP ISTRI : 08.123.456.7-542.001


Konsekuensi
Kepemilikan NPWP
1 Januari 2005

NPWP Kewajiban kepada diri sendiri:


terdaftar • menghitung
• menyetor
• melaporkan
Seluruh kewajiban
Pajak harus
Kewajiban kepada pihak laini:
dipenuhi
• menghitung
• memotong
• menyetor
• melaporkan
KEWAJIBAN KEPADA
DIRI SENDIRI
• PPh Pasal 25 : Pembayaran pajak atas
penghasilan yang diterima/diperoleh –
dibayar setiap bulan
• PPh Pasal 29 : idem – dibayar pada akhir
tahun jika ada kekurangan pajak
• PPh Pasal 4 ayat (2) : Pembayaran pajak atas
transaksi tertentu yang ditetapkan tersendiri
sesuai UU, seperti Pengalihan
Tanah/Bangunan
• Pembayaran Fiskal Luar Negeri setiap
bertolak ke LN
KEWAJIBAN KEPADA
PIHAK LAIN
• PPh Pasal 21 : pajak atas penghasilan yang diperoleh
pihak lain (OP) atas pekerjaan, jasa, jabatan,
kegiatan yang dilakukan – setiap bulan
• PPh Pasal 22 : pajak yang dipungut oleh bendahara
pemerintah dan badan tertentu sesuai UU atas
transaksi yang dilakukan
• PPh Pasal 23: pajak atas penghasilan berupa deviden,
bunga, royalty, sewa, jasa & imbalan tertentu yang
diterima Subyek Pajak Dlm Negeri
• PPh Pasal 4 ayat (2) : pajak atas transaksi tertentu
yang ditetapkan tersendiri sesuai UU
• PPh Pasal 26 : pajak atas penghasilan spt obyek PPh
23 dan penghasilan lain sesuai UU yang diterima oleh
Subyek Pajak LN.
KEWAJIBAN APALAGI
SELAIN NPWP ???
WP OP
BADAN
Usaha/Pek.Bebas

Melakukan penyerahan BARANG / JASA


KENA PAJAK melebihi Rp 600 juta
dalam satu tahun buku

Pengusaha
Kena Pajak
KONSEKUENSI PKP

• Menghitung PPN yang terutang dari setiap


penyerahan barang/jasa kena pajak
• Memperhitungkan PPN yang telah dibayar
waktu pembelian dengan PPN yang
dipungut dari penyerahan/penjualan.
• Membayar kekurangan PPN
• Melaporkan dalam SPT Masa PPN
PT PT PT
BOGASARI INDOFOOD INDOMARCO

Harga Jual 100 juta Harga Jual 160 juta


PPN 10% 10 juta PPN 10% 16 juta Dianggap
TAGIHAN 110 juta TAGIHAN 176 juta Bayar
ke negara
Indofood membayar PPN 10 juta ke suplier
Indofood memungut PPN 16 juta ke konsumen
Setor ke Negara 6 juta
SESUAI KETENTUAN UU:
PPh 21, 23, 25, dll….

Mengambil x% dari penghasilan


yang kita bayarkan ke pihak lain

sebesar x% yang telah kita potong


disetorkan ke Kantor Pos/Bank
dengan sarana Surat Setoran Pajak

Melaporkan kegiatan hitung,


potong,dan setor dengan
Surat Pemberitahuan (SPT)
PPh Pasal 25 PPh Pasal 29
PPh Pasal 21/26 PPh Pasal 21/26
PPN

PPh Pasal 22
PPh Pasal 23/26
PPh Pasal 4 ayat (2)
• MELAPORKAN PENGHITUNGAN
PAJAK YANG TERUTANG
(PENGHASILAN DAN TARIFNYA)
• MELAPORKAN PEMBAYARAN PAJAK
(SENDIRI DAN PIHAK LAIN)
• MELAPORKAN PAJAK YANG
DIPOTONG OLEH PIHAK LAIN
• DATA DAN INFORMASI LAINNYA
NPWP KEWAJIBAN

PPh 25/29 Wajib

Ada Pegawai Wajib


Orang Pribadi Tak Wajib
PPh 21/26 Tdk Ada Pegawai
Badan Wajib

PPh 23/26 Ada Transaksi


Wajib
Obyek
PPh 22
Tdk Ada Tran- Tak Wajib
PPh 4 (2) saksi Obyek

Omzet per thn Wajib


> 600 juta
PPN
Omzet per thn Boleh Wajib
< 600 juta Pilih Tak Wajib
CONTOH PENGGUNAAN SPT
JENIS TRANSAKSI/ Jenis SPT YANG DIGUNAKAN
PENGHASILAN
Pajak
Gaji karyawan PPh 21 SPT Masa PPh 21/26

Pembayaran Deviden PPh 23/ SPT Masa PPh Pasal 23/26


26
Pembayaran Bunga PPh psl. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)
Deposito 4 ay.(2)
Laba(rugi) bulan PPh 25 Surat Setoran Pajak (dianggap sebagai SPT
berjalan Masa)
Penjualan Barang Kena PPN SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
Pajak (mis: sepatu)
HITUNG DAN POTONG PAJAK
Tgl 5 Januari 2005, PT MPP melakukan pembayaran
sewa mobil kepada Tn. Rusdi sebesar Rp 10 juta.
Kontrak sewa Rp 10 juta
PT MPP RUSDI

Dibayarkan kpd Rusdi


Dipotong PPh 23: 3%
Bukti Potong
Menyerahkan bukti potong PPh 23
Rp 300 rb
PENYETORAN PAJAK
BANK/
PT MPP KTR.POS

TERIMA UANG
Surat setoran
DAN BUATKAN
Pajak
TANDATERIMA
Rp 300.000

SSP lbr. 3 SSP lbr. 4


SSP lbr. 1 SSP lbr. 2
PELAPORAN PAJAK
KANTOR
PT MPP PAJAK

SPT Masa SPT Masa


PPh 23/26 PPh 23/26

+
Bukti Potong
SSP lbr. 1
Bukti Potong
SSP lbr. 3
SPT Masa
PPh 23/26
JENIS PAJAK MEMOTONG MENYETOR MELAPOR
PPh 21/26 Saat pembayaran atau Tgl 10 bln berikut Tgl 20 bln berikut
akhir bulan terutang
PPh 22 Bendahara- Saat pembayaran Tgl pembayaran Tgl 14 bln berikut
wan Pemerintah
PPh 23/26 Saat pembayaran atau Tgl 10 bln berikut Tgl 20 bln berikut
akhir bulan terutang
PPh pasal 4 ayat (2) Saat pembayaran atau Tgl 10 bln berikut Tgl 20 bln berikut
akhir bulan terutang
PPh 25 -- Tgl 15 bln berikut Tgl 20 bln berikut

PPN -- Tgl 15 bln berikut Tgl 20 bln berikut


Contohnye …..
Januari Pebruari

Tgl 11 Januari 05 Tgl 10 Pebruari 05 Tgl 20 Pebruari 05 Pelaporan


pembayaran sewa Penyetoran PPh 23 SPT Masa PPh 23/26
mobil Rp 10 juta Rp 300 ribu

PEMOTONGAN
PPh 23 DILAKUKAN SPT Masa
PPh 23/26

Bukti Pemoto SSP


ngan PPh 23
SPT TAHUNAN PPh….
1 januari 04 31 Des 04 31 Maret 05

Dalam tahun berjalan pernah Tgl 25 Maret


Membayar pajak: Pembayaran
Sendiri : PPh 25: 1.200.000 PPh 29 sebesar
Dipotong pihak lain : 800.000 Rp 1 juta
Pelaporan
SPT Tahunan
SPT Tahunan :
Laba bersih 2004 : 30 juta
PPh Badan 10% : 3 juta SPT
Kredit Pajak : 2 juta Tahunan
PPh Kurang byr : 1 juta
SPT TAHUNAN PPh 21….
1 januari 04 31 Des 04 31 Maret 05

Dalam tahun berjalan telah Tgl 25 Maret


Membayar PPh 21 Rp 1 juta Pembayaran
PPh 29 sebesar
Rp 3 juta
Pelaporan
SPT Tahunan
SPT Tahunan PPh 21:
Total Penghs. : 300 juta
PPh 21 : 4 juta SPT
Telah dibayar : 1 juta Tahunan
PPh Kurang byr : 3 juta
PENGHAPUSAN NPWP
• WP OP meninggal tanpa warisam
• WANITA KAWIN tidak dengan perjanjian pisah harta
& penghasilan (setelah kawin NPWP: x.001)
• WARISAN yg belum terbagi dalam kedudukan sebagai
Subyek Pajak sudah selesai terbagi secara hukum
• WP BADAN dibubarkan secara resmi
• BUT karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai
bentuk usaha tetap
• WP OP lainnya yang tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Wajib Pajak.
NPWP: 08.111.222.3-541.000
NPWP: 08.111.222.3-541.000
NPWP: 08.111.222.3-541.000

Anda mungkin juga menyukai