Perumusan Pancasila
Perumusan Pancasila
PANCASILA
Anang Zubaidy
Yogyakarta, 2014
Momen-momen Sejarah
7 September 1944
Jenderal Kuniaki Koiso atas nama Kaisar Jepang
mengeluarkan “janji kemerdekaan Indonesia di kemudian
hari”.
29 April 1945
Dibentuk “Dokuritsu Zyumbi Tyoosakai” (BPUPKI) sebagai
perwujudan janji kemerdekaan.
28 Mei 1945
Pelantikan BPUPKI yang diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman
Wedyodiningrat.
29 Mei – 1 Juni 1945
Sidang Pertama BPUPKI:
Yamin mengusulkan Peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
Ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Mr. Soepomo menggagas konsep NEGARA INTEGRALISTIK
bagi Indonesia merdeka dan mengusulkan Persatuan,
kekeluargaan, keseimbangan lahir dan bathin, musyawarah
dan keadilan rakyat.
Ir. Soekarno mengusulkan 5 prinsip (kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau
Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha
Esa)
Gagal membuat kesepakatan mengenai dasar negara karena
ada perbedaan tajam.
Dibentuk panitia 8.
18 – 21 Juni 1945
Rapat Cuo Sangi In VII.
Dihadiri oleh 38 orang anggota dipimpin oleh Soekarno
Dibentuk panitia 9 oleh Soekarno
22 Juni 1945
Lahir Piagam Jakarta (the Jakarta Charter) oleh Panitia 9.
Isi Piagam Jakarta:
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
10 Juli 1945
Sidang Pleno BPUPKI yang membahas laporan dari Panitia
9.
14 Juli 1945
Pengesahan Piagam Jakarta (the Jakarta Charter) sebagai
dasar negara.
17 Juli 1945
Sidang Pleno II BPUPKI mengesahkan rancangan UUD
1945.
9 Agustus 1945
Pembubaran BPUPKI dan pembentukan PPKI (Dokuritsu
Zumbi Iinkai) yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
6 dan 9 Agustus 1945
Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu.
14 Agustus 1945
Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
17 Agustus 1945
Kemerdekaan RI.
Moh. Hatta mengaku mendapatkan informasi dari opsir
kaigun (angkatan laut) bahwa kelompok Protestan dan
Katholik tidak setuju dicantumkannya kalimat “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
18 Agustus 1945
Pengesahan UUD setelah dilakukan penyempurnaan:
Dasar Negara
“Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam”
diganti dengan “Presiden ialah orang Indonesia asli” [Pasal 6
ayat (1)]
Perubahan Pasal 29 ayat (1) yang disesuaikan dengan Dasar
Negara yang telah disetujui
Wakil presiden hanya satu orang dari yang semula diusulkan
2 orang.
Penambahan Bab tentang perubahan UUD.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.
Menetapkan berdirinya Komite Nasional sebagai Badan
Musyawarah darurat.
Sekian….