Disampaikan oleh:
Astri Paramitha, ST, MT
Kepala Seksi Kelembagaan
Subdit Standardisasi dan Kelembagaan
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
OUTLINE
1 Pendahuluan
5 Best Practice
2
Pendahuluan
PENDAHULUAN
Amanat UU No. 17/2007 (RPJPN)
Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Amanat Internasional:
• Agenda Habitat
Permukiman yang
• SDG’s
• New Urban Agenda (NUA) Layak Huni dan
Berkelanjutan
Isu Permukiman Kumuh
Aspirasi Daerah/
Masyarakat 4
PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM PP No.14/2016
TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
BAB
BAB III
III
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN KAWASAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
ARAHAN
ARAHAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PENGENDALIAN
PERENCANAAN
PERENCANAAN PEMANFAATAN
PEMANFAATAN PENGENDALIAN
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KP
KP (Pasal
(Pasal 74)
74)
6
PENDAHULUAN
PROGRAM REGULER
(Rupiah Murni) : LOAN (Pinjaman Luar Negeri):
1. Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh 1. National Slum Upgrading
(Reguler) Program (NSUP/Kota Tanpa
2. Peningkatan Kualitas Kumuh (KOTAKU))
Permukiman Kumuh 2017-2021
Nelayan (Direktif Presiden) 2. Neighborhood Upgrading
3. Percepatan Pemanfaatan and Shelter Project Phase-2
dan Penghunian Rusunawa (NUSP-2) 2015 -2019
KONTRAKTUAL PENANGANAN
BERBASIS MASYARAKAT
7
PENDAHULUAN
GARIS BESAR PERMEN PUPR NOMOR 2/2016
Tentang Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
Pencegahan
Pencegahan Terhadap
Terhadap Peningkatan
Peningkatan Kualitas
Kualitas Terhadap
Terhadap
Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh dandan
dan
dan Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh
PENGAWASAN
PENGAWASAN PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN 1) Penetapan
Penetapan Lokasi
Lokasi
DAN
DAN MASYARAKAT
MASYARAKAT 2) Pola
PENGENDALIAN Pola Penanganan
Penanganan
PENGENDALIAN
Perizinan Pendampingan a. Pemugaran
Pemugaran
Pelayanan Informasi
Standar Teknis b Peremajaan
Peremajaan
Kelaikan Fungsi c Pemukiman Kembali
Pemukiman Kembali
3) Pengelolaan
Pengelolaan
3. PENGELOLAAN
Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas permukiman secara berkelanjutan dilakukan
oleh masyarakat secara swadaya dan dapat juga difasilitasi oleh Pemerintah daerah:
Pemeliharaan dan atau perbaikan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana dan
utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang
9
TIPOLOGI
(Permen PU No.2 Tahun 2016 Pasal 13-14)
NO TIPOLOGI
Perumahan
BATASAN
1 Permukiman Kumuh Atas Air -
Banjarmasin 2 Permukiman Kumuh Tepi Air -
Jakarta
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dan kumuh yang berada di atas air, baik
1 permukiman
daerah pasang surut, rawa, sungai
kumuh di ataupun laut.
atas air
2
Perumahan
kumuh dan
permukiman
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh yang berada tepi badan air
(sungai, pantai, danau, waduk dan
3 Permukiman Kumuh
Perbukitan- Jayapura
Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
3 permukiman kumuh yang berada di daerah dataran
tinggi dengan kemiringan lereng > 10 %
kumuh di
dan < 40%.
perbukitan
Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
permukiman kumuh yang terletak di daerah rawan
4
kumuh di bencana alam, khususnya bencana alam
daerah rawan
bencana
tanah longsor, gempa bumi dan banjir.
4 Permukiman Kumuh Rawan
Bencana - Jogjakarta 5 Permukiman Kumuh Dataran
Rendah - Jakarta
Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
permukiman kumuh yang berada di daerah dataran Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh
5
kumuh di
dataran
rendah dengan kemiringan lereng <
10%.
merupakan pengelompokan perumahan kumuh dan
rendah permukiman kumuh berdasarkan letak lokasi menurut bio-
region.
10
PENDAHULUAN
PERATURAN MENTERI PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016
ASPEK DAN KRITERIA KEKUMUHAN
• Ketidakteraturan bangunan
• Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
Bangunan Gedung
rencana tata ruang
• Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
• Jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh lingkungan perumahan atau
Jalan Lingkungan permukiman
• Kualitas permukaan jalan lingkungan buruk
• Ketidaktersediaan akses aman air minum
Penyediaan Air Minum • Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu sesuai standar yang
berlaku
• ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan
• Ketidaktersediaan drainase
Drainase Lingkungan • Kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk
• drainase tidak terawat/rusak
• tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan
Pengelolaan Air Limbah • Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku
• Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
Pengelolaan • Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Persampahan • Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis
• Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Pengamanan
Pengamanan • ketidaktersediaan Prasarana proteksi kebakaran
Kebakaran
Kebakaran • ketidaktersediaan Sarana proteksi kebakaran
11
PENDAHULUAN
BANGUNAN
12
PENDAHULUAN
KETERATURAN BANGUNAN
13
PENDAHULUAN
JALAN LINGKUNGAN
14
PENDAHULUAN
JALAN LINGKUNGAN
15
PENDAHULUAN
PENYEDIAAN AIR MINUM
16
PENDAHULUAN
KONDISI AKSES AIR MINUM
17
PENDAHULUAN
DRAINASE LINGKUNGAN
18
PENDAHULUAN
DRAINASE LINGKUNGAN
19
PENDAHULUAN
AIR LIMBAH
20
PENDAHULUAN
AIR LIMBAH
21
PENDAHULUAN
PERSAMPAHAN
22
PENDAHULUAN
PERSAMPAHAN
23
PENDAHULUAN
PENGAMANAN KEBAKARAN
24
PENDAHULUAN
PENGAMANAN KEBAKARAN
25
PENDAHULUAN
TUGAS DAN FUNGSI STAKEHOLDER TERKAIT PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
PENDAHULUAN: UU No. 23/2014
27
Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh 2015 - 2019
Lesson Learned 2017 : SK Kumuh
29
Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh 2017
Target Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
38.431 Ha (Renstra PUPR dan RPJMN 2015-2019)
Realisasi APBN: Realisasi APBN: Realisasi APBN: Rencana Target: Sisa Target:
3140 Ha 2463 Ha 5962 Ha Reguler: 1991 Ha 18.837 Ha
KOTAKU: 6038 Ha
Total: 8029 Ha
8% 7% 16% 48%
21%
Total Capaian 2015 – 2017
11565 Ha (31%)
30
Strategi Penanganan
Kedepan
STRATEGI PENANGANAN KEDEPAN
“Memperkuat sinkronisasi,
memperkuat keterpaduan, sinergi antar
kegiatan yang didanai APBD Kota,
APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan
APBN”
32
STRATEGI PENANGANAN KEDEPAN
Basuki Hadimuljono
- Menteri PUPR
33
Kolaborasi dalam Penanganan
Permukiman Kumuh
KOLABORASI
PELAKSANAAN KEGIATAN
STRATEGI PENANGANAN KE
DEPAN KOLABORASI
(Colaboration)
KOOPERASI
(Cooperation)
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan KOORDINASI
Kawasan Permukiman dengan prinsip JEJARING
(Cooordination)
Dibutuhkan Perjanjian Kerjasama (PKS) Antara Ditjen. Cipta Karya dengan Pemda untuk membangun
komitmen bersama dalam pembangunan kawasan permukiman
35
KOLABORASI
KETERLIBATAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PEMERINTAH DAERAH
• Pengadaan Infrastruktur dan
prasarana sarana dasar lingkungan
maupun prasarana utama kawasan
• Penyediaan Lahan
• Penataan ulang dan pembenahan
lahan kawasan
Penyelenggar • Melalui instansi terlibat melakukan
aan PKP proses pemastian status tanah
• Penataan kembali kawasan untuk non
permukiman yang telah digunakan
sebagai permukiman, seperti bantaran
sungai dan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
• Program pengamanan dan pendukung
penataan kembali kawasan non
MASYARAKAT PEMERINTAH PUSAT SWASTA permukiman seperti bantaran sungai
• Pengadaan dan • Fasilitasi pembangunan prasarana kerangka • Dukungan investasi dalam dan RTH dengan jalan inspeksi dan
kawasan pemenuhan standar pelayanan normalisasi sungai
perbaikan rumah • Pengadaan uji coba (pilot project)
• Pemeliharaan fisik • Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam infrastruktur permukiman.
pemenuhan kebutuhan infrastruktur utama kawasan • Pengembangan perumahan untuk untuk pengadaan rumah dan
kawasan prasarana pendukung
• Fasilitasi pembangunan rusunawa dan infrastruktur di Masyarakat Berpenghasilan
(prasarana dan Rendah (MBR) • Pengadaan dan penyiapan lahan
dalamnya.
rumah) • Mekanisme land sharing dengan untuk lokasi tujuan relokasi
• Bantuan teknis (technical assistance) dalam
aplikasi kredit dengan bunga • Pengadaan dan penyiapan lahan
pendampingan proses penanganan kawasan
terjangkau/cicilan. untuk lokasi Rumah Susun
permukiman • Kegiatan supervisi fisik pelaksanaan
• Pembinaan terhadap penyelenggaraan kawasan
(implementasi) program
permukiman 36
KOLABORASI DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Surat Direktur Perkotaan, Perumahan
dan Permukiman BAPPENAS Nomor
8512/Dt.2.4/11/2016
SEBELUM SESUDAH
Kelurahan Mesjid, Kota Samarinda,
Provinsi Kalimantan Timur
SEBELUM SESUDAH
Kelurahan Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang,
Provinsi Jawa Timur
SEBELUM SESUDAH
Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY
SEBELUM SESUDAH
Lesson Learned dari
Negara Lain
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN
Laporan Short Course Kegiatan Capacity Building NUSP-2
BANGKOK, THAILAND
BANG BUA CANAL SEBELU
M
46
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN
BANGKOK, THAILAND
BANG BUA CANAL
SEBELUM SESUDAH
47
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN
BANGKOK, THAILAND
CHAROENCHAI NIMITMAI
SEBELUM SESUDAH
48
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN
BANGKOK, THAILAND
WONG TOH KAO
RESETTLEMENT
• Permukiman kembali
dari permukiman liar ke
lahan baru
49
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN
BANGKOK, THAILAND
WONG TOH KAO
RESETTLEMENT
50
BERSAMA KITA
BERKOLABORASI
MEWUJUDKAN
KOTA LAYAK
HUNI DAN
BERKELANJUTAN
TERIMA
KASIH