Anda di halaman 1dari 51

Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Disampaikan oleh:
Astri Paramitha, ST, MT
Kepala Seksi Kelembagaan
Subdit Standardisasi dan Kelembagaan

KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
OUTLINE

1 Pendahuluan

Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas


2 Permukiman Kumuh 2015 - 2017

3 Strategi Penanganan Kedepan

4 Kolaborasi dalam Penanganan


Permukiman Kumuh

5 Best Practice
2
Pendahuluan
PENDAHULUAN
Amanat UU No. 17/2007 (RPJPN)
Kota Tanpa Permukiman Kumuh

RPJMN 1 RPJMN 2 RPJMN 3 RPJMN 4


2004-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Kawasan Permukiman
Amanat UU No. 1 / 2011
(Perumahan dan Kawasan Permukiman)

Amanat Internasional:
• Agenda Habitat
Permukiman yang
• SDG’s
• New Urban Agenda (NUA) Layak Huni dan
Berkelanjutan
Isu Permukiman Kumuh

Aspirasi Daerah/
Masyarakat 4
PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM PP No.14/2016
TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
BAB
BAB III
III
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN KAWASAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN

ARAHAN
ARAHAN PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PENGENDALIAN
PERENCANAAN
PERENCANAAN PEMANFAATAN
PEMANFAATAN PENGENDALIAN
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KP
KP (Pasal
(Pasal 74)
74)

Dilakukan untuk mendukung


penataan dan pengembangan LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HUNIAN
HUNIAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HUNIAN
HUNIAN
wilayah serta penyebaran penduduk PERKOTAAN
PERKOTAAN (Pasal
(Pasal 76)
76) PERDESAAN
PERDESAAN
yang proporsional.

PEMBANGUNAN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN KEMBALI


PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HUNIAN
HUNIAN BARU PERKOTAAN (Pasal 76 LINGKUNGAN HUNIAN BARU
PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (3)) PERKOTAAN (Pasal 76 ayat (5))
ayat (4))
1.
1. peningkatan
peningkatan efisiensi
efisiensi potensi
potensi lingkungan
lingkungan hunian
hunian 1.
1. penyediaan
penyediaan lokasi
lokasi permukiman
permukiman perkotaan;
perkotaan;
perkotaan;
perkotaan; 2.
2. penyediaan
penyediaan lokasi
lokasi pelayanan
pelayanan jasa
2.
2. peningkatan
peningkatan pelayanan
pelayanan lingkungan
lingkungan hunian
hunian perkotaan;
perkotaan; pemerintahan,
pemerintahan, pelayanan
jasa
pelayanan sosial,
sosial, dan
dan
1.
1. rehabilitasi;
rehabilitasi;
3.
3. pengembangan
pengembangan lingkungan
lingkungan hunian
hunian perkotaan
perkotaan yang
yang
mendukung
mendukung pengembangan
pengembangan kota kota layak
layak huni,
huni, kota
kota
kegiatan ekonomi;
kegiatan ekonomi; 2.
2. rekonstruksi;
rekonstruksi; atau
atau
3.
3. pembangunan
pembangunan lingkungan
lingkungan hunian
hunian perkotaan
perkotaan
hijau,
hijau, dan
dan kota
kota cerdas;
cerdas; yang
yang mendukung
mendukung pembangunan
pembangunan kota kota layak
layak 3.
3. peremajaan
peremajaan
4.
4. peningkatan
peningkatan keterpaduan
keterpaduan prasarana,
prasarana, sarana,
sarana, dan
dan huni, kota hijau, dan kota cerdas;
huni, kota hijau, dan kota cerdas;
utilitas
utilitas umum
umum lingkunan
lingkunan hunian
hunian perkotaan;
perkotaan; 4.
4. pembangunan
pembangunan prasarana,
prasarana, sarana,
sarana, dan
dan utilitas
utilitas
5.
5. pencegahan
pencegahan dan dan peningkatan
peningkatan kualitas
kualitas terhadap
terhadap umum
umum permukiman
permukiman yangyang terpadu
terpadu dan
dan
perumahan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
kumuh dan permukiman kumuh; berketahanan
berketahanan terhadap
terhadap perubahan
perubahan iklim
iklim dan
dan
6.
6. pengembangan
pengembangan permukiman
permukiman perkotaan
perkotaan yang
yang berbasis
berbasis bencana; dan
bencana; dan
pemberdayaan masyarakat;
pemberdayaan masyarakat; dan dan
5.
5. Pembangunan
Pembangunan permukiman
permukiman perkotaan
perkotaan yang
yang
7.
7. pengembangan
pengembangan tempattempat pelayanan
pelayanan jasa
jasa pemerintahan,
pemerintahan, berbasis pemberdayaan masyarakat.
berbasis pemberdayaan masyarakat. 5
pelayanan
pelayanan sosial,
sosial, dan
dan kegiatan
kegiatan ekonomi.
ekonomi.
PENDAHULUAN

6
PENDAHULUAN

Program Penanganan Kawasan Kumuh

PROGRAM REGULER
(Rupiah Murni) : LOAN (Pinjaman Luar Negeri):
1. Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh 1. National Slum Upgrading
(Reguler) Program (NSUP/Kota Tanpa
2. Peningkatan Kualitas Kumuh (KOTAKU))
Permukiman Kumuh 2017-2021
Nelayan (Direktif Presiden) 2. Neighborhood Upgrading
3. Percepatan Pemanfaatan and Shelter Project Phase-2
dan Penghunian Rusunawa (NUSP-2) 2015 -2019

KONTRAKTUAL PENANGANAN
BERBASIS MASYARAKAT
7
PENDAHULUAN
GARIS BESAR PERMEN PUPR NOMOR 2/2016
Tentang Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS

Terhadap Perumahan Kumuh


dan Permukiman Kumuh

Pencegahan
Pencegahan Terhadap
Terhadap Peningkatan
Peningkatan Kualitas
Kualitas Terhadap
Terhadap
Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh Perumahan
Perumahan Kumuh
Kumuh dandan
dan
dan Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh Permukiman
Permukiman Kumuh
Kumuh

PENGAWASAN
PENGAWASAN PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN 1) Penetapan
Penetapan Lokasi
Lokasi
DAN
DAN MASYARAKAT
MASYARAKAT 2) Pola
PENGENDALIAN Pola Penanganan
Penanganan
PENGENDALIAN
Perizinan Pendampingan a. Pemugaran
Pemugaran
Pelayanan Informasi
Standar Teknis b Peremajaan
Peremajaan
Kelaikan Fungsi c Pemukiman Kembali
Pemukiman Kembali
3) Pengelolaan
Pengelolaan

dalam mengidentifikasi Permukiman Kumuh Perkotaan diperlukan


ASPEK DAN KRITERIA KEKUMUHAN
8
POLA PENANGANAN
Berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rapermen PUPR dilakukan
antara lain:

1.PENCEGAHAN (pasal 95)


Pola penanganan pencegahan untuk menghindari tumbuh dan berkembangnya perumahan dan
permukiman kumuh baru, terdiri atas:
a. Pengawasan dan Pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
b. Pemberdayaan Masyarakat : Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi

2.PENINGKATAN KUALITAS (pasal 97)


Pola penanganan peningkatan kualitas kawasan kumuh didahului dgn penetapan lokasi kumuh, tdd :
a. Pemugaran : Dilakukan untuk memperbaiki dan atau pembangunan kembali agar menjadi permukiman yang
layak huni; memperbaiki dan atau memulihkan kembali rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas umum,
dengan status lahan legal.
b. Peremajaan : Dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, permukiman dan lingkungan hunian
yang lebih baik guna melindungi keselamatan, keamanan penghuni dan masyarakat sekitar; melakukan
perombakan dan penataan mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas
umum, dengan status lahan legal ataupun ilegal.
c. Pemukiman kembali : Dilakukan dengan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi yang tidak
mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang atau rawan bencana serta dapat
menimbulkan bahaya bagi barang dan orang: melakukan pemindahan dan permukiman kembali dengan
status lahan legal ataupun ilegal.

3. PENGELOLAAN
Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas permukiman secara berkelanjutan dilakukan
oleh masyarakat secara swadaya dan dapat juga difasilitasi oleh Pemerintah daerah:
Pemeliharaan dan atau perbaikan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana dan
utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang

9
TIPOLOGI
(Permen PU No.2 Tahun 2016 Pasal 13-14)

NO TIPOLOGI

Perumahan
BATASAN
1 Permukiman Kumuh Atas Air -
Banjarmasin 2 Permukiman Kumuh Tepi Air -
Jakarta
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dan kumuh yang berada di atas air, baik
1 permukiman
daerah pasang surut, rawa, sungai
kumuh di ataupun laut.
atas air

2
Perumahan
kumuh dan
permukiman
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh yang berada tepi badan air
(sungai, pantai, danau, waduk dan
3 Permukiman Kumuh
Perbukitan- Jayapura

kumuh di tepi sebagainya), namun berada di luar Garis


air Sempadan Badan Air.

Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
3 permukiman kumuh yang berada di daerah dataran
tinggi dengan kemiringan lereng > 10 %
kumuh di
dan < 40%.
perbukitan

Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
permukiman kumuh yang terletak di daerah rawan
4
kumuh di bencana alam, khususnya bencana alam
daerah rawan
bencana
tanah longsor, gempa bumi dan banjir.
4 Permukiman Kumuh Rawan
Bencana - Jogjakarta 5 Permukiman Kumuh Dataran
Rendah - Jakarta
Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
permukiman kumuh yang berada di daerah dataran Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh
5
kumuh di
dataran
rendah dengan kemiringan lereng <
10%.
merupakan pengelompokan perumahan kumuh dan
rendah permukiman kumuh berdasarkan letak lokasi menurut bio-
region.
10
PENDAHULUAN
PERATURAN MENTERI PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016
ASPEK DAN KRITERIA KEKUMUHAN
• Ketidakteraturan bangunan
• Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
Bangunan Gedung
rencana tata ruang
• Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
• Jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh lingkungan perumahan atau
Jalan Lingkungan permukiman
• Kualitas permukaan jalan lingkungan buruk
• Ketidaktersediaan akses aman air minum
Penyediaan Air Minum • Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu sesuai standar yang
berlaku
• ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan
• Ketidaktersediaan drainase
Drainase Lingkungan • Kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk
• drainase tidak terawat/rusak
• tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan
Pengelolaan Air Limbah • Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku
• Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
Pengelolaan • Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Persampahan • Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis
• Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Pengamanan
Pengamanan • ketidaktersediaan Prasarana proteksi kebakaran
Kebakaran
Kebakaran • ketidaktersediaan Sarana proteksi kebakaran
11
PENDAHULUAN
BANGUNAN

12
PENDAHULUAN
KETERATURAN BANGUNAN

13
PENDAHULUAN
JALAN LINGKUNGAN

14
PENDAHULUAN
JALAN LINGKUNGAN

15
PENDAHULUAN
PENYEDIAAN AIR MINUM

16
PENDAHULUAN
KONDISI AKSES AIR MINUM

17
PENDAHULUAN
DRAINASE LINGKUNGAN

18
PENDAHULUAN
DRAINASE LINGKUNGAN

19
PENDAHULUAN
AIR LIMBAH

20
PENDAHULUAN
AIR LIMBAH

21
PENDAHULUAN
PERSAMPAHAN

22
PENDAHULUAN
PERSAMPAHAN

23
PENDAHULUAN
PENGAMANAN KEBAKARAN

24
PENDAHULUAN
PENGAMANAN KEBAKARAN

25
PENDAHULUAN
TUGAS DAN FUNGSI STAKEHOLDER TERKAIT PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
PENDAHULUAN: UU No. 23/2014

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


SUB URUSAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota
• Penetapan sistem kawasan Penataan peningkatan Penataan peningkatan
permukiman. kualitas kawasan permukiman kualitas kawasan
• Penataan peningkatan kualitas kumuh dengan luas 10-15 ha. permukiman kumuh dengan
kawasan permukiman kumuh luas dibawah 10 ha.
dengan luas 15 ha atau lebih.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


SUB URUSAN PERMUKIMAN
Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota
• Penetapan sistem • Penyelenggaraan • Penyelenggaraan infrastruktur
pengembangan infrastruktur infrastruktur pada pada permukiman di daerah
permukiman secara nasional permukiman di kawasan Kab/Kota
• Penyelenggaraan infrastruktur strategis Daerah provinsi
pada permukiman di kawasan
strategis nasional

27
Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh 2015 - 2019
Lesson Learned 2017 : SK Kumuh

Status : 14 November 2017

87.297,40 Ha PERLU PERHATIAN


(luasan dalam 365 TERHADAP SK KUMUH
kab/kota sesuai
dengan penetapan SK YANG SEMAKIN
kumuh) BERTAMBAH
. LUASANNYA
.
. 38.431 Ha
Hanya 233 kab/kota yg
memiliki dokumen
perencanaan
Sk Bupati /Walikota Target RPJMN 2015-2019

29
Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh 2017
Target Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
38.431 Ha (Renstra PUPR dan RPJMN 2015-2019)

2015 2016 2017 2018 2019

Realisasi APBN: Realisasi APBN: Realisasi APBN: Rencana Target: Sisa Target:
3140 Ha 2463 Ha 5962 Ha Reguler: 1991 Ha 18.837 Ha
KOTAKU: 6038 Ha
Total: 8029 Ha
8% 7% 16% 48%
21%
Total Capaian 2015 – 2017
11565 Ha (31%)
30
Strategi Penanganan
Kedepan
STRATEGI PENANGANAN KEDEPAN

“Memperkuat sinkronisasi,
memperkuat keterpaduan, sinergi antar
kegiatan yang didanai APBD Kota,
APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan
APBN”

“Pembangunan dilakukan dengan


perencanaan dan penganggaran yang
fokus, dengan tidak mengecer-ecer
anggaran ke semua kegiatan yang
hasilnya tidak nampak”
Jokowi Widodo
- Presiden Republik Indonesia
(Sumber: detikfinance, www.detik.com, 6 Desember 2017)

32
STRATEGI PENANGANAN KEDEPAN

“Pekerjaan Penanganan Kumuh


harus komprehensif dan tuntas
seperti pekerjaan Pembangunan
PLBN”

“Bapak Presiden sangat berharap


Pembangunan Kawasan Kumuh
harus bisa merubah wajah
kampung tersebut”

Basuki Hadimuljono
- Menteri PUPR

33
Kolaborasi dalam Penanganan
Permukiman Kumuh
KOLABORASI
PELAKSANAAN KEGIATAN

STRATEGI PENANGANAN KE
DEPAN KOLABORASI
(Colaboration)
KOOPERASI
(Cooperation)
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan KOORDINASI
Kawasan Permukiman dengan prinsip JEJARING
(Cooordination)

kolaborasi yang dilaksanakan (Networking)

pada setiap tahap:


Ciri-Ciri Kolaborasi:
(1) persiapan; 1. Bersifat jangka panjang;
2. Lebih difokuskan pada “Pemecahan persoalan bersama”;
3. Didasarkan atas nilai-nilai luhur: kesetaraan, kejujuran, saling
(2) perencanaan; percaya, saling peduli;
4. Saling bergantung, peran dan fungsi masing-masing “saling
(3) pelaksanaan; membutuhkan dan dibutuhkan”.

(4) pemantauan; dan


(5) evaluasi.

Dibutuhkan Perjanjian Kerjasama (PKS) Antara Ditjen. Cipta Karya dengan Pemda untuk membangun
komitmen bersama dalam pembangunan kawasan permukiman

35
KOLABORASI
KETERLIBATAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

PEMERINTAH DAERAH
• Pengadaan Infrastruktur dan
prasarana sarana dasar lingkungan
maupun prasarana utama kawasan
• Penyediaan Lahan
• Penataan ulang dan pembenahan
lahan kawasan
Penyelenggar • Melalui instansi terlibat melakukan
aan PKP proses pemastian status tanah
• Penataan kembali kawasan untuk non
permukiman yang telah digunakan
sebagai permukiman, seperti bantaran
sungai dan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
• Program pengamanan dan pendukung
penataan kembali kawasan non
MASYARAKAT PEMERINTAH PUSAT SWASTA permukiman seperti bantaran sungai
• Pengadaan dan • Fasilitasi pembangunan prasarana kerangka • Dukungan investasi dalam dan RTH dengan jalan inspeksi dan
kawasan pemenuhan standar pelayanan normalisasi sungai
perbaikan rumah • Pengadaan uji coba (pilot project)
• Pemeliharaan fisik • Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam infrastruktur permukiman.
pemenuhan kebutuhan infrastruktur utama kawasan • Pengembangan perumahan untuk untuk pengadaan rumah dan
kawasan prasarana pendukung
• Fasilitasi pembangunan rusunawa dan infrastruktur di Masyarakat Berpenghasilan
(prasarana dan Rendah (MBR) • Pengadaan dan penyiapan lahan
dalamnya.
rumah) • Mekanisme land sharing dengan untuk lokasi tujuan relokasi
• Bantuan teknis (technical assistance) dalam
aplikasi kredit dengan bunga • Pengadaan dan penyiapan lahan
pendampingan proses penanganan kawasan
terjangkau/cicilan. untuk lokasi Rumah Susun
permukiman • Kegiatan supervisi fisik pelaksanaan
• Pembinaan terhadap penyelenggaraan kawasan
(implementasi) program
permukiman 36
KOLABORASI DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Surat Direktur Perkotaan, Perumahan
dan Permukiman BAPPENAS Nomor
8512/Dt.2.4/11/2016

“DAK Reguler Bidang Perumahan dan


Permukiman Tahun 2017 diarahkan
untuk mendukung penanganan
permukiman kumuh perkotaan
terutama pada lokasi/kawasan seperti
kegiatan KOTAKU / National
Slum Upgrading Project (NSUP),
Neighborhood Upgrading and Shelter
Sector Project Phase-2
(NUSP-2) dan sebagainya.”
KOLABORASI DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
RAPAT PRA KOORDINASI PROGRAM DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) BIDANG PERUMAHAN PROGRAM BSPS TA.2018

Batam (69 Kab/Kota) Lombok (95 Kab/Kota)

Malang (86 Kab/Kota) Pelaksanaan Desk


KOLABORASI DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH

Diharapkan kolaborasi dapat


dilakukan dengan sektor di
Direktorat Jenderal Cipta
Karya dan Pemerintah Daerah
39
BEST PRACTICE
Kampung Guntung Paikat, Kota Banjar Baru,
Provinsi Kalimantan Selatan

SEBELUM SESUDAH
Kelurahan Mesjid, Kota Samarinda,
Provinsi Kalimantan Timur

SEBELUM SESUDAH
Kelurahan Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang,
Provinsi Jawa Timur

SEBELUM SESUDAH
Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY

SEBELUM SESUDAH
Lesson Learned dari
Negara Lain
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN
Laporan Short Course Kegiatan Capacity Building NUSP-2

BANGKOK, THAILAND
BANG BUA CANAL SEBELU
M

• Land Consolidation yang semula illegal menjadi legal


• Rumah diatas sungai dipindahkan mundur ke daratan
• Sertifikasi untuk kepemilikan kolektif (mencegah gentrifikasi)
• Dana pinjaman dengan bunga lunak yang dikelola oleh
komunitas untuk pembangunan rumah
SESUDAH

46
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN

BANGKOK, THAILAND
BANG BUA CANAL

SEBELUM SESUDAH

47
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN

BANGKOK, THAILAND
CHAROENCHAI NIMITMAI

SEBELUM SESUDAH

48
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN

BANGKOK, THAILAND
WONG TOH KAO
RESETTLEMENT
• Permukiman kembali
dari permukiman liar ke
lahan baru

• Pengadaan lahan dan


pembangunan rumah
dengan dana pinjaman
yang di kelola komunitas
dengan subsidi
pemerintah dengan
bunga lunak

49
LESSON LEARNED DARI NEGARA LAIN

BANGKOK, THAILAND
WONG TOH KAO
RESETTLEMENT

50
BERSAMA KITA
BERKOLABORASI
MEWUJUDKAN
KOTA LAYAK
HUNI DAN
BERKELANJUTAN

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai