Anda di halaman 1dari 19

Laporan Pendahuluan

DIABETES
MILITUS TIPE 1
(DM 1)
Keperawatan Medikal Bedah II
2021
KELOMPOK 1B
Program Studi D3 Keperawatan, STIKes Muhammadiyah Ciamis

Anggota : 1. Aenun Fauji


2. Alisa F.A.N.H.A
3. Anggi Rosmawati
6. Siti Aisyah 9. Winda Siti.N
4. Annisa Fithriani 7. Tia Atista.R 10. Zeni Nurfalah
5. Firda Laela Najah
8. Wahyu Dwi.S
Pembahasan

01 Pengertian 05 Manifestasi Klinik

02 Etiologi 06 Komplikasi

03 Klasifikasi 07 Pemeriksaan Penunjang

04 Pathway
08 Terapi

09 Diagnosa & intervensi


Pengertian
Diabetes mellitus tipe 1 dahulu disebut insulin-dependent diabetes (IDDM, diabetes yang bergantung pada insulin), dicirikan dengan  rusaknya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau
langerhans sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.


Etiologi

Faktor genetic Faktor imunologi Faktor lingkungan


Mewarisi suatu Virus atau toksin
predisposisi atau Ada respons Autoimun
yang bereaksi terhadap tertentu dapat memicu
kecenderungan genetik proses otoimun yang
ke arah jaringan, yang
dianggapnya seolah- menimbulkan
terjadinya DM tipe I. destruksi sel beta.
olah sebagai jaringan
asing.
Klasifikasi

TIPE IA
TIPE IB

Diduga pengaruh genetik dan lingkungan memegang peran


utama untuk terjadinya kerusakan pankreas.  Berhubungan dengan keadaan autoimun primer pada sekelompok
penderita yang juga sering menunjukkan manifestasi autoimun lainnya.
Pathway
Manifestasi Klinik
a. Poliuri (banyak kencing)
b. Polidipsi (banyak minum)
c. Polifagia (banyak makan)
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.
e. Mata kabur
f. Ketoasidosis.
Komplikasi
Komplikasi vascular jangka panjang

Komplikasi metabolic akut Mikroangiopaty


Makroangiopaty
 Ketoasidosis Diabetik (khusus pada DM tipe 1)
 Hipoglikemi
 Glukosa darah
 Aseton plasma (keton)
Pemeriksaan
 Asam lemak bebas Penunjang
 Osmolalitas serum
 Trombosit darah
 Elektrolit ( Natrium, Kalium,
Fosfor)  Ureum / kreatinin

 Hemoglobin glikosilat  Amilase darah

 Gas Darah Arteri  nsulin darah


 Pemeriksaan fungsi tiroid
 Urine
 Kultur dan sensitivitas
Terapi
Non farmakologis

 Pengaturan makan/diet
farmakologis  Olahraga
 Edukasi
 Pemantauan mandiri/
home monitoring

Pemberian insulin. Terdapat berbagai jenis insulin berdasarkan asal


maupun lama kerjanya, menjadi kerja cepat/rapid acting, kerja
pendek(regular/soluble), menengah, panjang, dan campuran .
Diagnosa
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnyaaliran darah ke daerah gangren
akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya gangren padaekstrimitas.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan.
Ganguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
makanan yang kurang.
Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa
nyeri pada luka di kaki
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
diuresis osmotik (dari hiperglikemia)
intervensi
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
Kriteria Hasil :Denyut nadi perifer teraba kuat dan regular, Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosi, Kulit sekitar luka teraba hangat, Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah, Sensorik dan motorik membaik
Rencana tindakan :
•Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi
•Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah
•Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko
•Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian vasodilator, pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen ( HBO ).


intervensi
Ganguan integritas kulit berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.
Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.
Kriteria hasil : Berkurangnya oedema sekitar luka.Pus dan jaringan berkurang,
Adanya jaringan granulasi, Bau busuk luka berkurang.
Rencana tindakan :
•Kaji…
luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
•Rawat luka dengan baik dan benar.
•Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
intervensi
Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang
Kriteria hasil : Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang atau hilang, Penderita dapat
melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi nyeri, Elspresi wajah klien rileks
Rencana tindakan :
•Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
•Jelaskan
… pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
•Ciptakan lingkungan yang tenang.
•Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
•Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
•Lakukan massage saat rawat luka.
•Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
intervensi
Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
makanan yang kurang.
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
Kriteria hasil : Berat badan ideal, Pasien mematuhi dietnya, Kadar gula darah dalam batas
normal, Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.
Rencana Tindakan :

•Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
•Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
•Timbang berat badan setiap seminggu sekali.
•Identifikasi perubahan pola makan.
•Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet diabetik.
intervensi
Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
Tujuan : klien dapat mempertahan kebutuhan tidur dalam batas normal.
Kriteria Hasil : Rasa ngantuk klien pada siang hari berkurang, Klien dapat tidur nyenyak.,
Waktu tidur klien 6-8 jam setiap malam.
Intervensi
•Lakukan pengkajian masalah gangguan tidur klien, karakteristik, dan penyebab kurang tidur.

•Kurangi kebisingan, atur cahaya lampu yang redup
•Anjurkan klien untuk mengurangi distraksi lingkungan dan hal-hal yang dapat mengganggu
tidur.
•Anjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman.
•Anjurkan klien untuk tidak banyak tidur pada siang hari
intervensi
Kekurangan volume cairan b.d diuresis osmotik (dari hiperglikemia)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
Kriteria Hasil : Tanda vital stabil, Nadi perifer dapat teraba,Kadar elektrolit dalam batas normal
Intervensi :
•Dapatkan riwayat klien/orang terdekat sehubungan dengan lamanya/intensitas dari gejala
seperti muntah, pengeluaran urine yang sangat berlebihan.
•Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik
•Pola napas
… seperti adanya pernapasan kussmaul atau pernapasan yang berbau keton
•Frekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu napas, dan adanya periode apnea
dan munculnya sianosis
•Kaji nadi perifer, pengisisan kapiler, turgor kulit dan membran mukosa
•Pantau pemasukan dan pengeluaran, catat berat jenis urine
•Tingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa nyaman, selimuti pasien dengan selimut
tipis
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai