Anda di halaman 1dari 16

TRIGGER 2

PERENCANAAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


DENGAN KELELAHAN DAN EDEMA VULVA AKIBAT EARLY
PUSHING URGE DALAM RANGKA MEMFASILITASI
EMPOWERMENT

Oleh : 1. Nurmeyda Lentina Pohan


1. Melynda Trilamsari P 2. Dian Hosiana P
2. Ayu Citra Gestari 3. Retnosari Widowati
3. Maria Bernadeta 4. Fitriana Ciptaningtyas
4. Yuli Triyani 5. Badiah
5. Nurrahmi Zulianti 6. Ummu Kulsum
6. Regina Martina Cilik 7. Susiati Wulandari
SOAL TRIGGER 2
• Seorang perempuan 30 tahun G2P1A0 datang ke PMB dirujuk oleh dukun. Hasil
anamnesis pasien telah dipimpin untuk meneran selama 4 jam. Hasil pemeriksaan KU
lemah, TTV dalam batas normal, VT 4 cm, dan vulva vagina tampak oedem. Bidan
menjelaskan kemungkinan rujukan, namun pasien menolak. Pasien diminta
menandatangani inform consent. Bidan ragu jika pasien dapat melahirkan secara
normal. Bidan melakukan motivasi ulang agar pasien mau dirujuk.
APA YANG DIKETAHUI?
• G2P1A0
• Usia
• Dirujuk oleh dukun dan menolak untuk dirujuk ke RS
• Telah menandatangin inform consent penolakan untuk
dirujuk
• Telah dipimpin meneran selama 4 jam
• Hasil Pemeriksaan : - KU lemah
- TTV dalam batas normal
- VT 4 cm
- Vulva vagina oedem
APA YANG TIDAK DIKETAHUI
• Usia kehamilan
• Kondisi anak pertama saat ini
• Riwayat persalinan yang lalu
• Riwayat kehamilan yang lalu
• Alasan menolak untuk dirujuk
• Keluarga
• Pemeriksaan fisik : - TFU
- DJJ
- Penurunan Kepala
APA YANG HARUS DIKETAHUI?
• Partograf
• Keberhasilan persalinan normal dengan vulva
vagina oedem
• Cara pemberian energi untuk pasien yang
kelelahan
• Faktor Psikososial dalam pertolongan persalinan
normal
• Toleransi waktu untuk pasien tersebut
• Informed choice dan inform consent
• Apa yang harus dilakukan jika pasien menolak
tindakan
PEMBAHASAN
Menghadapi kasus tersebut bidan perlu menggali info mengenai :
• Riwayat persalinan yang lalu
• Riwayat ANC pada kehamilan ini
• Keadaan anak sekarang
• Alasan ibu memilih melahirkan didukun (Alasan ekonomi? Alasan sosial budaya? )
• Alasan ibu menolak rujuk
Bidan juga perlu melakukan pemeriksaan fisik lebih mendalam mengenai kondisi fisiknya saat
ini :
• Apakah ibu anemia?
• Bagaimana hasil pemeriksaan palpasi perut seperti TFU untuk menentukan TBJ, presentasi
janin, dan bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau belum
• Bagaimana hasil his nya, apakah adekuat, ataukah ditemukan inertia uteri sebab pasien
dengan kelelahan secara fisik, rentan terjadi inertia uteri
• Bagaimana hasil pemeriksaan dalam selain pembukaan, seperti apakah ketubah sudah pecah,
penurunan kepala bayi, penipisan servix, posisi portio, adakah odema portio?
• Bagaimana dengan kondisi janin? Adakah distress janin dapat dilihat dari DJJ
Asuhan yang dilakukan bidan harus
mengacu untuk memenuhi kebutuhan dasar
• Semua pemeriksaan tersebut, harus ibu bersalin menurut Lesser dan Kenne,
dituangkan dalam partograf. yaitu kebutuhan dasar fisiologis dan
• Menurut sistematik review yang ada, sikap kebutuhan dasar psikologis.
bidan dalam pertolongan persalinan
menyebutkan bahwa keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengoptimalkan Kebutuhan
Kebutuhan Dasar
Dasar Fisiologis
Fisiologis ::
-- Kebutuhan
Kebutuhan Oksigen
Oksigen
kemungkinan yang terbaik untuk kelahiran
-- Kebutuhan
Kebutuhan Cairan
Cairan Dan
Dan Nutrisi
Nutrisi
pada kelahiran normal yang tidak biasa -- Kebutuhan
adalah dengan menggabungkan antara Kebutuhan Eliminasi
Eliminasi
-- Kebutuhan
Kebutuhan Hygiene
Hygiene
kebijakan, kemampuan praktik, dan bakat. -- Kebutuhan
Kebutuhan Istirahat
Istirahat
-- Posisi,
Posisi, ambulasi,
ambulasi, dan
dan teknik
teknik
relaksasi
relaksasi
KEBUTUHAN DASAR FISIOLOGIS
A. Kebutuhan Oksigen
Langkah Tehnis :
1. Oksigen yang adekuat dapat diupayakan dengan pengaturan sirkulasi udara yang baik
selama persalinan. Ventilasi udara perlu diperhatikan apabila ruangan tertutup karena
menggunakan AC, maka pastikan bahwa dalam ruangan tersebut tidak terdapat banyak orang.
Hindari menggunakan pakaian yang ketat
2. Sebaiknya penopang payudara/BH dapat dilepas/dikurangi kekencangannya.
3. Indikasi pemenuhan kebutuhan oksigen adekuat adalah denyut Jantung Janin (DJJ) baik dan
stabil.
B. Kebutuhan Cairan Dan Nutrisi
Asupan makanan yang cukup merupakan sumber dari glukosa darah, yang merupakan sumber
utama energi untuk sel-sel tubuh, sehingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Asupan
cairan penting untuk mencegah ibu dehidrasi. Pastikan ibu untuk cukup makan dan minum,
untuk mendukung kemajuan persalinan. Bila perlu dapat diberikan hidrasi per enteral.

C. Kebutuhan Eliminasi
Langkah teknis :
1. Anjurkan ibu untuk berkemih secara spontan sesering mungkin
2. Apabila masih memungkinkan, anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi, namun
apabila sudah tidak memungkinkan, bidan dapat membantu ibu untuk berkemih dengan wadah
penampung urin. Bidan tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi kandung kemih
secara rutin
3. Sebelum memasuki proses persalinan, sebaiknya pastikan bahwa ibu sudah BAB.
D. Kebutuhan Hygiene
Tindakan personal hygiene pada ibu bersalin yang dapat dilakukan bidan diantaranya:
1. Membersihkan daerah genetalia (vulva-vagina, anus)
2. Memfasilitasi ibu untuk menjaga kebersihan badan dengan mandi,bila kondisi ibu
memungkinkan
3. Pada kasus ini didapatkan kondisi vulva yang udem yang dapat diatasi dengan kompres
dingin.

E. Kebutuhan Istirahat
Selama proses persalinan berlangsung, kebutuhan istirahat pada ibu bersalin tetap harus
dipenuhi. Istirahat selama proses persalinan (kala I, II, III maupun IV) yang dimaksud adalah
bidan memberikan kesempatan pada ibu untuk mencoba relaks tanpa adanya tekanan
emosional dan fisik. Hal ini dilakukan selama tidak ada his (disela-sela his).
F. Posisi, ambulasi, dan teknik relaksasi
Ibu dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman dan aman.
1. Peran suami/anggota keluarga sangat bermakna, karena
perubahan posisi yang aman dan nyaman selama persalinan
dan kelahiran tidak bisa dilakukan sendiri olah bidan
2. Pijat dapat membantu relaksasi dan teknik untuk
memungkinkan tubuh ibu untuk kembali merangsang
hormonal yang dibutuhkan dalam persalinan
KEBUTUHAN DASAR PSIKOLOGIS
Prinsip utama dalam kebutuhan psikologis adalah melakukan asuhan sayang ibu.

Prinsip umum dari asuhan sayang ibu yang harus - Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta pilihan
diikuti oleh bidan adalah: yang sesuai dan tersedia bersama ibu.
- Rawat ibu dengan penuh hormat. - Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan
menemaninya selama persalinan, kelahiran dan pasca salin.
- Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang
dikatakan ibu. Hormati pengetahuan dan pemahaman - Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang
mengenai tubuhnya. Ingat bahwa mendengar sama diinginkan selama persalinan dan kelahiran.
pentingnya dengan memberikan nasihat.
- Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang tidak
- Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang perlu (episiotomy, pencukuran dan enema).
bermutu serta sopan.
- Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir
- Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi. (Bounding and attachment).
- Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum
anda melakukannya serta meminta izin dahulu.
- Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta
kepada siapa saja yang ia inginkan untuk berbagi informasi
ini.
Menurut Walsh, 2007 , tindakan bidan harus berdasar pada:

• Menggali kembali kepercayaan diri ibu pada


kemampuannya dalam kala II
• Keadaan ibu dan bayi
• Durasi waktu pada kala II harus diabaikan
• Ibu harus terdorong mengikuti insting mereka
• Peran bidan adalah untuk menguatkan psikologi bukan
mengontrolnya ataupun menolaknya
• Harus mengkombinasi dengan postur tegak(upright posture)
Beberapa teknik dukungan/pendekatan untuk
mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan
kombinasi kebutuhan fisik dan psikologis:
• Peran bidan yang empati pada ibu bersalin
sangat berarti, keluhan dan kebutuhan- 1. Kehadiran seorang pendamping
kebutuhan yang timbul agar mendapatkan 2. Perubahan posisi dan pergerakan
3. Sentuhan dan massage
tanggapan yang baik.
4. Counter pressure untuk mengurangi tegangan
• Penjelasan tentang kemajuan persalinan harus pada ligamen
dikerjakan secara baik sedemikian rupa agar ibu 5. Pijatan ganda pada pinggul ( Hip Squeeze)
bersalin tidak mengalami panik. 6. Penekanan pada lutut (Knee Press)
7. Kompres hangat dan kompres dingin
• Dapat dilakukan pemberian sugesti dan 8. Membangun Kepercayaan
mengalihkan perhatian. Mengalihkan perhatian 9. Menghormati budaya dan aspek spritual ibu
dari rasa sakit yang dihadapi selama proses
persalinan berlangsung dapat mengurangi rasa
sakit yang sebenarnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai