Anda di halaman 1dari 36

Penatalaksanaan luka bakar

dini

Dr. William AL Pandeirot, SpB


Bagian Bedah FK Uncen-RSUD
Jayapura
PENDAHULUAN
* Trauma yang berat dengan
morbiditas dan mortalitas tinggi
• * Permasalahan :
- Faktor pasien keadaan pasien sebelumnya
luka bakar yang dialami
- Faktor pelayanan petugas dan fasilitas
pelayanan
Penyebab

• a. Api
• b. Air panas
• c. Bahan kimia ( asam / basa kuat )
• d. Listrik dan petir
• e. Radiasi
Luka bakar derajat 1

• kerusakan terbatas pada epidermis


• kulit kering, hiperemik berupa eritema
• tidak dijumpai bulae
• nyeri
• sembuh spontan
Luka bakar derajat 2
• kerusakan meliputi
epidermis dan
dermis
• dijumpai bulae
• nyeri
• warna merah atau
merah muda
• dibedakan menjadi
dangkal dan dalam
Luka bakar derajat 3
• kerusakan meliputi
seluruh tebal dermis dan
• lapisan lebih dalam
• organ kulit rusak
• warna pucat – putih
• tidak nyeri
• dijumpai eskar (koagulasi
protein)
• proses penyembuhan
lama, dibutuhkan graft
Luka bakar derajat 3
• * Eskar melingkar di
dada menghalangi
gerakan ekspansi
rongga toraks
Trauma inhalasi
Indikasi kecurigaan
 Sputum bercampur
karbon
 Luka bakar di muka
 Bulu2 diwajah terbakar
 Sisa2 jelaga
 Hiperemis orofaring
 Riwayat didlm ruang
tertutup
 CO Hgb >10%
• Berbagai patologi jalan nafas karena cedera inhalasi
• Deposit karbon Edema larings
• Erosi pita suara Sloughing mucosa
• Erythematous trachea Cast formation
III.1 Masalah Pernafasan
Luka Bakar
• 1. Gangguan jalan nafas dan mekanisme bernafas
* Cedera inhalasi

• Edema mukosa Proses inflamasi mukosa

• disrupsi, nekrosis silia


• Obstruksi sloughing mucosa
• cast

• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)


Gambaran ARDS
* pada foto toraks
(infiltrat bilateral)
2. Gangguan sirkulasi

• * Peningkatan permeabilitas kapiler


• * Perpindahan cairan dari intra
vaskular ke interstisiel
• * Gangguan perfusi (syok seluler)

hipoksemia
3. Gangguan
gastrointestinal

Terjadi hipoperfusi splangnikus :


* Gangguan mekanisme digesti
* Perdarahan saluran cerna
* Translokasi bakteri
* Paralisis otot polos
* Perubahan suasana dalam lumen
* Kerusakan hepatosit
4.Gangguan organ lain
4. Gangguan sel sel otak (edema serebri)
dan gangguan autoregulasi
5. Gangguan ginjal
6. Gangguan sel sel otot
7. Gangguan jantung dan hematologi
8. Gangguan elektrolit
9. Kontraktur dan parut hipertrofik
II. FASE PADA LUKA
BAKAR
• 1. Fase awal
Masalah : pernafasan, sirkulasi
• 2. Fase sub akut
Masalah : proses inflamasi
infeksi yang menimbulkan sepsis
proses penguapan cairan tubuh disertai
energi
• 3. Fase lanjut
Masalah : kontraktur,gangguan fungsi,penampilan.
Luas luka bakar :Rules of nines
(dewasa),surface of patient’s
palm = 1% BSA (anak)
KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI
RAWAT
1. Berat :
• Derajat II – III > 20% (usia < 10 thn atau > 50
thn)
• Derajat II – III > 25 % selain kelompok usia di
atas
• Mengenai muka, telinga, tangan, kaki, perineum
• Cedera inhalasi
• Luka bakar listrik
• Disertai cedera lain
• Pasien resiko tinggi
KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI
RAWAT
• 2. Sedang
• Luas 15 – 25% dengan derajat III < 10%
pada dewasa
• Luas 10 – 20% (usia < 10 tahun atau > 50
tahun
dengan derajat III < 10 %
• Derajat III < 10% tidak mengenai muka,
tangan, kaki dan perineum pada anak dan
dewasa
KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI
RAWAT
• 3. Ringan
• Luas < 15% pada dewasa
• Luas < 10% pada anak dan usia lanjut
• Derajat III < 2% pada segala usia, tidak
mengenai muka, tangan, kaki dan
perineum
Prinsip2 penatalaksanaan

 Mengupayakan dan mempertahankan


• Jalan nafas
• Perfusi yang normal
• Keseimbangan cairan dan elektrolit
• Suhu tubuh : norma
Prinsip2 penatalaksanaan
Jalan nafas
 Penilaian adanya trauma inhalasi
 Mempertahankan patensi jalan nafas (intubasi dgn
ETT atau tracheostomi sedini mungkin)

Pernafasan
 Menilai kemungkinan keracunan CO
 Melakukan eskarotomi bila terdapat eskar melingkar
di dinding dada.
 Memberikan oksigen dan ventilasi
Prinsip2 penatalaksanaan
Sirkulasi
 Akses vena yang adekuat
 Monitoring tanda2 vital
 Monitor produksi urin tiap jam
• Dewasa : 30-50 mL/jam
• Anak2 : 1.0 ML/kg/jam
Pemberian cairan
Rumus Baxter
 4 ml warmed Ringer’s lactate
solution/kg/% BSA in 1st 24 hours
• ½ in first 8 hours
• ½ in next 16 hours
 Berdasar waktu mulai saat terjadi
trauma.
Penatalaksanaan lanjutan

 Identifikasi adanya cedera ikutan


 Data dasar analisa gas darah dan foto
thorax
 Dokumentasi data yang kontinyu (flow
sheet).
Monitoring
• Tanda-tanda vital
• Jalan nafas/pernafasan :
• AGD,kadar CO ,foto thorax
• Sirkulasi :
• Produksi urin (1/2 – 1 cc/kg BB/jam)
• CVP
• Balans cairan (insensible water loss/IWL ±
800cc)
Pemasangan NGT

 Mengurangi nausea, mencegah aspirasi


dan distensi abdomen.
 Luka bakar > 20% BSA
 Nutrisi enteral dini
Perawatan luka
• Jangan pecahkan bulae
• Jangan menyiram dengan air dingin
• Tutup dengan kain lembab yang bersih dan steril
• Penggunaan tulle atau krim antibiotika sesuai
dengan kebutuhan
• Penentuan untuk penutupan luka dengan
skingraft
• Kultur (pus,urin,tinja,sputum)
• Pemakaian balut tekan
Silver sulfadiazin
• Bentuk krim 1%
• Efektif : Ps airogenosa, mikroba enterik
dan candida albicans.
• Penetrasi terbatas epidermis
• Rasa nyeri, eksudat masif, lisis eskar
cepat
• Gg-an produksi sel darah (lekopeni)
• Banyak dipakai.
Perawatan luka
• Menurunkan jumlah kuman komensal:
1.Pemberian AB untuk mengurangi flora
patogen usus.
2.Pencucian vagina
3.Rambut : cukur
4.Mulut : kumur2/sikat gigi
5.Bersihkan lubang hidung,telinga
6.Mata :salep.
Perawatan luka
• Kateter : maksimal 1minggu
• CVP : perawatan luka dan fiksasi
• Infus : cegah flebitis
• Tracheostomi
• ETT
• Cegah dekubitus!
Pencegahan kontraktur
• Leher : posisi fleksi (ganjal bahu dengan
bantal)
• Axilla : posisi elevasi, abduksi
• Jari-jari : diberikan kasa diantara sela-sela
jari, ekstensi
• Perinium : panggul ekstensi dan abduksi
20°
• Siku,lutut : ekstensi
• Pergelangan kaki : dorsofleksi 90°
Fisioterapi
• Mobilisasi sendi anggota gerak sedini
mungkin : mencegah kontraktur
• Chest Physiotherapy
Luka bakar listrik
• Aliran tegangan tinggi (>1000 volt)
• Luka masuk (lebih kecil) dan luka keluar
(lebih besar)
• Gangguan irama jantung monitor 24
sampai 48 jam pertama.
• Kerusakan syaraf,pembuluh darah, otot
dan tulang.
• Kadang disertai luka bakar (bunga api
listrik)
Luka bakar listrik
Fasciotomy

 Kerusakan
melibatkan otot2
dengan kulit diatas
yang masih intak
Luka bakar listrik

 Myoglobinuria
• Diuresis ↑: 100 ml urine / hour
• Mannitol : 25 g IV
 Asidosis metabolik
• Menjaga perfusi adekuat
• Sodium bikarbonat
Jangan terjadi lagi !!!.....

Anda mungkin juga menyukai